Harga Eceran Rp 3.000
Demi Kebenaran Dan Keadilan
WASPADA Harian Umum Nasional Terbit Sejak 11 Januari 1947. Pendiri: H. Mohd. Said (1905 - 1995), Hj. Ani Idrus (1918 - 1999) SENIN, Pon, 26 Oktober 2015/13 Muharram 1437 H z
ISSN: 0215-3017
No: 25093 Tahun Ke-68 Terbit 24 Halaman
Waspada/Abdul Mukthi Hasan/B
Antara
BUPATI Bireuen Ruslan M Daud, membagi dan memasang masker pada seorang pelintas kawasan Simpang IV Tugu Kota Juang, Bireuen, Minggu (25/10).
KORBAN ASAP: Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan) memperhatikan Yesi Marcella (kanan) saat menunjukkan foto putrinya Ratu Agnesia yang meninggal pada usia 1,5 bulan akibat kabut asap sebelum menyerahkan santunan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (25/10). Menurut data Kementerian Sosial kebakaran hutan dan kabut asap telah menyebabkan total 14 orang korban meninggal dunia dimana lima orang berada di Kalimantan, lima orang di Riau dan empat orang di Palembang.
B. Aceh Dan Bireuen Diselimuti Asap BANDA ACEH (Waspada): Sejak Minggu (25/10) pagi, sebagian besar ruang udara Kota Banda Aceh diselimuti asap, mengakibatkan sebagian warga ibukota provinsi ini lebih memilih menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah masing-masing. Nurhayati, 38, ibu RT warga Ulee Kareng, Minggu mengatakan, awalnya dia bermaksud berlibur ke lokasi pantai di Banda Aceh, namun kabut asap yang melanda wilayah ini sejak pagi, niat itu ia urungkan. “Sejak pagi gelap, matapun agak perih jika berpergian. Lebih nyaman di rumah,” katanya. Lanjut ke hal A2 kol 5
Kabut Asap Sampai Jakarta
Lion Dari Bandara SIM Delay 5 Jam BANDA ACEH (Waspada): Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 0397 yang rencananya terbang dari Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang tujuan Kualanamu International Airport (KNIA), Deliserdang, Minggu(25/10) delay lima jam lebih akibat landasan pacu KNIA diselimuti asap tebal. Pesawat Lion Air tujuan KNIA dijadwalkan berangkat pada pukul 06.00, namun, pesawat yang dipiloti Kapten Abdurrahman itu baru terbang pukul 12.00. Lanjut ke hal A2 kol 7
Waspada/Munawardi Ismail/B
BEGINILAH suasana ruang tunggu keberangkatan di Bandara SIM, Minggu (25/10). Akibat kabut asap di Sumut, penerbangan menuju Bandara Kualanamu International Airport (KNIA) dari Banda Aceh delay beberapa jam.
JAKARTA (Waspada): Tiga hari terakhir, kabut asap menyelimuti langit Jakarta.Kabut asap tersebut kiriman dari kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan yang telah tiga bulan belum dapat dipadamkan. “Pantauan satelit Himawari dari BMKG, Minggu (25/10), lebih dari tiga perempat wilayah Indonesia tertutup asap tipis hingga tebal,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Minggu (25/10). Menurut Sutopo, hanya Jawa Tengah, DIY, sebagian Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan bagian utara Papua yang tidak tertutup asap. Sedangkan asap tebal, kata Sutopo, masih mengepung beberapa daerah mencapai 200 meter di Padang, Pekanbaru 1.000 meter berasap, Jambi 900 meter berasap, Palembang 200 meter berasap, Pontianak 800 meter berasap, Ketapang 200 meter berasap, Palangkaraya 100 meter berasap, dan Banjarmasin 400 meter berasap. Pasokan asap dari hotspot juga masih besar. Lanjut ke hal A2 kol 6
Warga Keluhkan Iritasi Mata 30 Penerbangan Tertunda MEDAN (Waspada): Sejumlah warga Medan mulai mengeluhkan rasa perih pada mata akibat kabut asap yang melanda daerah ini. Fatimah, 34, warga Medan Timur kepada Waspada Minggu(25/10) mengatakan, matanya mulai perih dan berair akibat kabut asap ini.
Awalnya, dia menganggap perih matanya itu dikarenakan debu atau kurang tidur. “Tetapi setelah berobat ke klinik mata, katanya iritasi mata akibat kabut asap. Saya disarankan pakai kacamata atau helm tertutup jika mau keluar rumah,” ungkapnya. Sementara itu, dokter
spesialis mata dr. Syaiful Bahri, SpM mengatakan, kabut asap bisa membuat mata iritasi, terutama bagi orang yang terlambat tidur. “Bagi mereka yang sering terlambat tidur, makin cepat iritasi jika terpapar kabut asap ini. Gejalanya perih dan memerah,” kata Syaiful kepada Waspada,
Minggu (25/10). Kata dia, paparan asap secara terus menerus bisa menyebabkan kekeringan air pada mata. Padahal, air mata diperlukan sebagai perlindungan mata. “Kalau mata kurang air, orang yang terpapar kebakaran asap bisa mengalami masalah mata
kering, gatal-gatal, iritasi, terasa pedas atau perih,” terangnya. Meski belum banyak orang yang mengeluhkan iritasi, namun Syaiful menyarankan agar melindungi mata saat terpapar asap. Lanjut ke hal A2 kol 6
Perampokan Dan Pembunuhan Direncanakan 3 Tersangka Dijerat Hukuman Mati MEDAN ( Waspada): Aksi perampokan dan pembunuhan di rumah pensiunan salah satu BUMN, Muchtar Yakub, 70, direncanakan sejak Senin (19/10)
di rumah pelaku yang juga anak pembantu korban di Jl. Sei Asahan, Gang Sitepu No. 73, Kel. PB Selayang I, Kec. Medan Selayang. “Dalam merencanakan
itu, kalau aksi mereka diketahui, pemilik rumah harus dibunuh,” kata Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto kepada wartawan, Minggu (25/10). Menurut Kombes Mardiaz, didampingi Kasat Reskrim Kompol Aldi Subartono dan Kanit Pidum AKP Bayu Samara Putra, merencanakan perampokan itu karena salah seorang tersangka Lan terlilit utang sebesar Rp 1,8 juta. “Pelaku utamanya Rori, 24, kemudian mengajak adiknya Yo, 19, dan Lan, 17,” kata Mardiaz.Ketiga tersangka ini anak Wati, pembantu di rumah korban. “Jadi Rori mengajak kedua pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya untuk m e r e n c a n a k a n Lanjut ke hal A2 kol 1
Waspada/Rizky Rayanda/C
Al Bayan
Waspada/Rizky Rayanda/C
KAPOLRESTA Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin (kanan) didampingi Kasat Reskrim Kompol Aldi Subartono (kedua kiri) mengintrogasi tersangka saat gelar kasus di Mapolresta Medan, Minggu (25/10).
BANYAK tetangga tidak menyangka jika bocah periang ini tewas dengan kondisi mengenaskan di bantai tiga pembunuh di rumah kakeknya di Jl. Sei Padang No.143, Lingk. V, Medan Selayang, Jumat (23/10). Tante korban Maulita Muchtar yang ditemui Waspada di Mapolresta Medan saat menyaksikan ekspos tangkapan pembunuh orangtuanya, Minggu (25/10) mengatakan, tidak menyangka ponakannya Muhammad Sadiq Khaisar, 7, turut menjadi korban keganasan para pelaku.
Menurut dia, Muhammad Sadiq Khaisar yang dipanggil Diqa ini saat peristiwa itu terjadi lagi puasa 10 Muharam. “Ya waktu itu dia ikut puasa 10 Muharam bersama kakek dan neneknya,” kata Maulita Muchtar. Diqa ini, orangnya cepat bergaul dengan siapa saja. “Sama orang yang lebih tua juga dia ini cepat bergaul apalagi dengan sebayanya,” jelasnya. Lanjut ke hal A2 kol 1
MEDAN (Waspada): Mafia minyak dan gas (Migas) dalam satu tahun pemerintahan Jokowi-JK, masih sangat berkuasa. Indikasinya, harga BBM untuk rakyat masih tetap tinggi, padahal harga minyak dunia sedang turun. Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo kepada Waspada, Minggu (25/ 10), mengatakan, berkuasanya mafia Migas bisa dianalogikan, mengapa ketika harga minyak dunia turun, tetapi harga premium di Indonesia masih lebih mahal. Hal lain, lanjutnya, ketika Petral belum dibubarkan pada Januari 2015, saat harga minyak dunia 40-50 dolar per barel, harga premium bisa
Oleh: Tgk. H. Ameer Hamzah Barang siapa mencintai karena Allah, memberi harta karena Allah dan menahan karena Allah, maka imannya menjadi sempurna. [HR. Abu Daud]
MANADO (Antara): Karaoke keluarga Inul Vizta Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Minggu (25/10) dinihari pukul 00:15 WITA, terba-
kar dan menewaskan 12 orang dan 70 luka-luka. “Korban yang tewas karena menghirup asap pekat sampai kehabisan oksigen,”
SEBUAH hadits dari Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin Abbas, serta al-Barra’ yang kemudian diriwayatkan oleh Ath-Thayalisy, Al-Hakim dan Ath-Thabrany dari nabi bersabda: Tali iman yang paling kokoh adalah memberi pertolongan karena Allah, memusuhi karena Allah, mencintai karena Allah dan membenci karena Allah. Cinta karena Allah adalah menyayangi orang lain sepenuh hati karena orang tersebut punya potensi untuk baik. Menolong apabila layak ditolong, mengingatkan apabila menyimpang dari hukum Tuhan. Tetapi apabila mereka ingkar terhadap kebaikan, maka patut menahan Lanjut ke hal A2 kol 1
waspadamedan.com @Harian_Waspada
Dia mengharapkan kepada Komisi Fatwa MUI Kabupaten/Kota se Sumut yang mengikuti acara seminar ini dapat mengembangkannya ke pada masyarakat, sehingga alirat sesat bisa diatasi dan terhindar dari masyarakat. Narasumber, Syekh H Hasyim Syarwani saat ini banyak yang membawa Tarekat Naqsyabandiyah. Namun kata Syekh Hasyim, Tarekat Naqsyabandiyah yang dipimpinnya mengajarkan lembutnya hati berzikir kepada Allah SWT. Disebutkannya, Tarekat Naqsyabandiyah yang dipimpinnya merupakan turun temurun dan terus berkembang. Setahun sekali kami berkumpul dari seluruh Indonesia dan Lanjut ke hal A2 kol 1
Antara
PETUGAS pemadam kebakaran dibantu polisi mencari korban kebakaran hiburan karoke di Manado, Sulawesi Utara, Minggu (25/10) dini hari. akibat kebakaran tersebut sedikitnya 12 korban tewas dan 70 korban masih dalam perawatan.
kata salah satu saksi di tempat kejadian, Emby di Manado. Dia mengatakan, saat kebakaran terjadi, api yang besar tidak tampak, hanya saja bara yang menyala dan membakar tiap ruang karaoke yang berada di lantai tiga. Saat kejadian suasana sangat gaduh, para korban berteriak minta tolong. Emby mengatakan, satu jam kemudian mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi dan membantu evakuasi. “Petugas pemadam kebakaran juga sulit masuk karena asap sangat pekat. Karena yang terbakar adalah dinding plastik dan spon di tiap ruangan karaoke,” jelasnya. Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung bersama Kapolresta Manado Kombes Pol Rio Permana Mandagi, Lanjut ke hal A2 kol 7
Rp6.500 per liter. Namun, sekarang, ketika Petral sudah dibubarkan dan harga minyak dunia di kisaran yang sama 4050 dolar per barel, harga premium malah mencapai Rp7.300 per liter. Tidak transparan Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut Gunawan Benjamin menyebutkan, pemerintah tidak transparan dalam menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Padahal, katanya, sangat wajar jika masyarakat menuntut adanya penurunan harga BBM di tengah melemahnya harga minyak dunia saat ini. Lanjut ke hal A2 kol 3
Ada-ada Saja
Karaoke Inul Terbakar, 12 Tewas
Islam Agama Cinta
Waspada Daily
MEDAN ( Waspada) : MUI akan terus mengingatkan umat, karena aliran sesat di Sumut masih terus berkembang. Hal ini terungkap dalam seminar perkembangan aliran sesat di Sekretariat MUI Sumut, Sabtu (24/10). Sekjen MUI Prof Hasan Bakti Nasution menyebutkan, aliran sesat di Sumut masih terus berkembang baik secara gerakan maupun secara pemikiran. “ Aliran sesat ini merusak akidah umat, sangat berbahaya. Untuk itu masyarakat harus terus diingatkan keberadan aliran sesat tersebut. Munculnya aliran sesat dengan akidah yang menyimpang baik secara perorangan maupun berjamaah harus cepat dicegah,” kata Hasan Bakti.
Mafia Migas Masih Berkuasa
Diqa Bocah Ceria Yang Cerdas
KELUARGA menunjukan foto semasa hidup Diqa (dipangkuan tantenmya) saat mengikuti gelar kasus di Mapolresta Medan, Minggu (25/10).
Aliran Sesat Di Sumut Masih Terus Berkembang
Habitat Terbakar, Gajah Mengamuk
Waspada/Ayu/B
LAKSAMANA PERTAMA Yudo Margono berfoto bersama Ramadhan Pohan, Bobby O Zulkarnain dan Hendrik Sitompul di kantor Dantamal I Belawan.
Laksamana Pertama Yudo:
Visi Misi REDI Bagus MEDAN (Waspada): Dantamal I Belawan Laksamana Pertama Yudo Margono memuji visi dan misi calon Wali Kota Medan, Ramadhan Pohan, yang dianggap sangat bagus untuk pembangunan dan perhatian kepada masyarakat di Medan Utara khususnya di Belawan. Lanjut ke hal A2 kol 1
TIDAK hanya area hutan terbuka dan lahan, daerah kawasan habitat gajah Sumatera seperti Taman Nasional Tesso Nillo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan, Riau turut terbakar. Dampaknya membuat
Lanjut ke hal A2 kol 4
Serampang - Jangan pulak asap masuk Istana - He... he...he...