Waspada, Senin 10 September 2012

Page 22

Ekonomi & Bisnis

B8 Tinjauan Ekonomi

WASPADA Senin 10 September 2012

Jhon Tafbu Ritonga Pengamat Ekonomi

Jadi Gubsu Mau Lakukan Apa ? (1) Ad a pes a n singkat kawan lama (wartawan) dari daerah. Isinya tentang harapan di balik kesibukan putranya membantu seorang Bakal Calon (Balon) Gubsu 2013-2018. “Tlg bpk igtkn spy cpt ljt ke S3”. Dia ingin anaknya lebih matang menjadi seorang ekonom mumpuni. Saya senang karena sejak mahasiswa cita-cita putranya menjalani karir sebagai wartawan dan ekonom sudah menunjukkan pertanda sukses. Belakangan ini saya dengar sebagai wartawan yang juga dosen putra sulungnya ikut sibuk menyongsong Pilgubsu 2013. Untuk apa sibuk ke sana ke mari, diskusi hingga larut malam, bisik sana bisik sini, dan bolak balik Medan-Jakarta? Apakah hubungan citra yang hebat dengan kemampuan membangun? Saya berharap para pembaca kolom ini sedikit tercerahkan. Bangsa kita sekarang makin terjebak dalam mitos demokrasi, dan mitos peran KDH. Makin kita sibuk tak menentu, kian terjebak dalam lingkaran masalah. Kepada teman lama itu saya harus berterus terang menyampaikan pendapat. Putranya jangan berharap dibantu si Balon jika kelak nanti terpilih menjadi Gubsu 2013-2018. Toh dia mau sekolah S3 ke luar negeri (kalau di dalam negeri sudah mampu S1 dan S2). Bukan menjadi pemborong proyek APBD. Sekarang saja justru anaknya yang membantu si Balon menuju Pilgubsu 2013. Seperti dalam hal pencitraan dan ghost writer. Mungkin ada imbalan, tapi pasti kecil jika dihitung dengan prinsip opportunity cost. Biasanya tidak menambah daftar aset. Saya ingin mengungkap pengalaman ketika menjadi wartawan. Sejak muda (1982-2002) sudah diminta Kepala Daerah (KDH) membuat liputan kinerja pembangunan hingga membantu penyusunan paparan visi-misi dan Renstra. Pengalaman yang langka bagi kebanyakan dosen. Saya merasakan kesempatan yang dibutuhkan KDH itu sebagai “bantuan” bernilai untuk memperluas cakrawala mengenai pembangunan ekonomi. Tapi yang membiayai pendidikan lanjut saya bukan KDH, melainkan ADB yang bermarkas di Manila. Rezeki membangun rumah, beli mobil, haji dan umrah serta menyekolahkan dan mengawinkan anak semua ialah dari Tuhan melalui usaha profesional. Tidak ada imbalan yang diberikan KDH. Pengalaman selama tiga dasawarsa (19822012) menunjukkan para KDH yang sungguhsungguh ingin membangun ekonomi rakyat biasanya tak segan meminta pendapat dan bahkan menerima kritik. Mereka umumnya menunjukkan kesadaran bahwa wartawan, dan apalagi sebagai ekonom, dibutuhkan perannya untuk membangun ekonomi daerah. Bahkan secara nasional, otoritas fiskal dan moneterbank membutuhkan peran ahli ekonomi dari daerah. Gubernur Bank Indonesia, Menteri dan CEO Bank Nasional biasanya menaruh respek yang tinggi kepada ekonom dari daerah. Saya menikmati nilai tambah pengalaman menjadi wartawan yang menjadi ekonom. Pengalaman ikut dalam manajemen perguruan tinggi hampir dua dekade (1995-

2012) pun menunjukkan bahwa kebanyakan KDH membutuhkan peran tugas tambahan akademisi. Mulai proses seleksi penerimaan dan masa kuliah hingga masuk lapangan kerja. Termasuk ingin menjadi PNS atau kerja di Bank. Jadi, pertolongan yang dibutuhkan anak kawan saya itu, S3 ke luar negeri (kalau di Medan anaknya pun sudah lama mampu) ialah hanya dari Tuhan. Bukan Balon Gubsu, bahkan tidak Kepala Daerah (kecuali kemudian visi-misi hidupnya berubah). “Perkiraan saya terbalik ya Pak”, tulisnya dalam sms penutup. Dari cerita di atas muncul pertanyaan, apakah yang bisa dilakukan oleh seorang gubernur? Betulkah gubernur berfungsi dalam pembangunan ekonomi daerah? Bisa ada atau tidak ada, dan berfungsi atau tidak berfungsi. Fakta sejak reformasi? Bisa disimak melalui beritaberita kegiatan gubernur di surat kabar lokal. Misalnya pidato ini dan itu, mengatakan ini harus begitu. Kecewa pada kinerja SKPD dsb. Ada foto di poster dan baleho supaya membayar pajak. Ditangkap KPK dan dijatuhi tipikor. Sudah amat jarang berita dan foto meresmikan proyek ini di kabupaten sana, dan groundbreaking proyek raksasa XYZ. Sebelum Pilgub 2008 saya keliling di beberapa kabupaten baik bersama kolega maupun pejabat Pemda. Dari kunjungan ke Madina via Padang bersama Sekda Muhyan Tambuse dan Edward Simanjuntak kami rasa dan saksikan jalan lintas Sumatera di Madina buruk sekali. Ketika dilapor kepada Gubsu, Rudolf M. Pardede segera memerintahkan Sekda menelpon Kadis PU. Beberapa bulan berikutnya dalam satu kunjungan ulang jalan sudah mulus. Saya pernah mengobservasi kesan rakyat terhadap kepemimpinan Rudolf. Seorang muslim spontan berkata “Alhamdulillah” karena anaknya lulus CPNS tanpa deking. Gubsu Rudolf memang perah minta Rektor USU Chairuddin P. Lubis memimpin seleksi CPNS seobjektif mungkin. Seperti ujian masuk USU, siapa saja bisa masuk asalkan pintar, jelas Chairuddin mengulangi haraan Rudolf. Proses seleksi pun dilakukan Pusat Komputer USU secara otonom dan independen. Hasilnya masyarakat merasa puas. Dari hasil observasi di masyarakat tentang kesan kepemimpinannya setelah menggantikan Tengku Rizal dan gagal mencalon Pilgubsu 2008 Rodolf, kami (saya, Muhyan, Edward) menyarankan supaya ikut Pemilu 2009 untuk DPD. Hasilnya seperti diketahui bersama Rudolf mendapat suara melampaui suara yang diperoleh calon lain. Kemenangan yang menunjukkan rakyat tahu dan merasakan apaapa yang dilakukannya selama menjadi Gubsu. Satu bukti rasionalitas pemilih. Masih banyak best practice dan role model dapat diceritakan untuk menjawab judul di atas. Jadi Gubsu mau melakukan apa? Kolom ini akan mengupasnya dalam beberapa edisi dengan maksud menginspirasi para Balon Gubsu dkk. Sekiranya kalimat-kalimat yang dipilih seperti “menyindir” saya harap dimanfaatkan untuk perbaikan. Penguatan niat dan visi-misi dan renstra. Horas.

Waspada/Sugiarto

BEBERAPA pelaku usaha mikro dan kecil sedang mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas nasabah yang digelar BTPN Cabang Kapten Muslim di Jl. Gatot Subroto, Komplek Tomang Elok Medan, Jumat (7/9).

BTPN Tingkatkan Kapasitas Pengusaha Mikro Di Medan MEDAN ( Waspada): PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) menggelar program pemberdayaan yang disebut ‘Daya’. Peserta kegiatan ini adalah para pelaku usaha mikro, di Kantor BTPN Cabang Kapten Muslim, KomplekTomang Elok, Medan, Jumat (7/9). “Daya, merupakan program pemberdayaan mass market yang berkelanjutan dan terukur, guna meningkatkan kapasitas nasabah pensiunan, Usaha Mikro dan Kecil (UMK), serta komunitas pra-sejahtera produktif,’’ kata Regional Business Leader UMKWilayah Sumatera Bagian Utara Ade Koes Djafri, di sela-sela pelatihan tersebut. Ade, menyebutkan, BTPN mengembangkan program Daya berlandaskan model bisnis yang mengintegrasikan misi sosial dan misi bisnis atau yang disebut dengan ‘Peluang Sekaligus Panggilan’. ‘’Kami meyakini, keterlibatan BTPN dalam membangun lingkungan nasabah akan berdampak positif terhadap pertumbuhan kapasitas nasabah sekaligus meningkatkan pertumbuhan kinerja BTPN,” ujarnya. Didampingi External Communications Ainul Yaqin, Ade mengatakan, untuk meningkatkan kapasitas nasabah, program pemberdayaan Daya

terdiri dari tiga pilar yaitu Daya Sehat Sejahtera, Daya Tumbuh Usaha, serta Daya Tumbuh Komunitas. Pelatihan yang sedang dilakukan tersebut, katanya, Daya Tumbuh Usaha yaitu pelatihan pengembangan usaha dan modal bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). Menurutnya, pelatihan dilakukan secara sederhana dengan modul yang berisi kiatkiat praktis. Saat ini BPTN telah memiliki beberapa kiat praktis seperti kiat praktis meningkatkan pendapatan dan membuat pembeli menjadi setia, kiat praktis membangun dan mengembangkan merek, kiat praktis mengelola keuangan dan kiat praktis menata barang dagangan. “Secara nasional dalam periode satu tahun program daya telah menjangkau 948.269 penerima manfaat, atau meningkat 61 persen dibandingkan tahun sebelumnya tercatat 588.540 nasabah. Penerima manfaat merupakan nasabah mass market yaitu pelaku usaha mikro dan kecil, pensiunan, serta komunitas pra-sejahtera produktif,” ujarnya. Dia menyebutkan, program pemberdayaan yang dilaksanakan BTPN selama ini mendapat tanggapan sangat positif dari nasabah. Berdasarkan pengu-

kuran hasil evaluasi kegiatan, rata-rata tingkat kepuasan nasabah mencapai 90 persen.“Melalui program Daya Tumbuh Usaha, kami berharap dapat meningkatkan kapasitas nasabah BTPN utamanya para pelaku usaha mikro agar dapat bertumbuh dengan lebih baik lagi,” pungkas Ade. Sementara itu, salah seorang nasabah BPTN Siti Aminah, warga Jl. Kapten Muslim yang membuka usaha menjual sembako di Pasar Sei Kambing Medan mengaku puas dengan pelayanan diberikan BTPN, karena selain diberikan pinjaman juga dilakukan pendampingan dengan berbagai pelatihan untuk memajukan usaha. “Banyak manfaat yang telah diberikan BTPN terutama pelatihan Daya, terutama dalam pengaturan keuangan. Kita diajarkan untuk menyisihkan dana-dana untuk keperluan yang lebih penting baru untuk kepentingan lainnya, sehingga pada saat barang sudah habis dan perlu membeli lagi, dana sudah tersedia. Begitu juga untuk pembayaran kredit ke bank, bila sudah jatuh tempo uang sudah tersedia,” ujar Siti Aminah yang sudah kembali menambah modal pinjaman untuk kedua kalinya. (m41)

Antara

PANEN KEDUA Seorang petani memanen padi untuk panen kedua tahun 2012 di Desa Vatunonju, Sigi Brimaru, Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (9/9). Target pengadaan beras Bulog Sulteng dari panen lokal belum mencapai target sebesar 15,000 ton sehingga pengadaan dari provinsi tetangga terpaksa dilakukan. Harga beras di tingkat petani saat ini berkisar Rp.7.300 - Rp.7.500 per kilogram.

Kuota BBM Bersubsidi Sumut Terancam Habis MEDAN (Waspada): Meskipun ancaman kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) sudah di depan mata, tingginya konsumsi membuat kuota BBM terancam habis pada Oktober atau November nanti.

PT Pertamina wilayah Sumatera Utara pun mengupayakan kuota BBM bersubsidi akan bisa mencapai akhir tahun. Asisten Manager External Reletion Pertamina Region-I Fitri Erika menyampaikan hal itu di Pertamina Region-I Sup-

Harga TBS Kembali Anjlok Jadi Rp800 Per Kg SIMALUNGUN (Waspada): Kalangan petani kelapa sawit di beberapa kecamatan di Kab. Simalungun akhir-akhir ini masih terus dihantui rasa gelisah dan resah. Pasalnya, harga kelapa sawit atau Tandan Buah Segar (TBS) produk petani hingga saat ini tak kunjung stabil, bahkan cenderung merosot. Kegelisahan petani kelapa sawit ini diungkapkan kepada Waspada, Minggu (9/9), menanggapi anjloknya harga jual kelapa sawit petani yang berlangsung sejak lebaran hingga sekarang tinggal Rp 800 per kilogram. Petani menyebutkan, merosotnya harga kelapa sawit dari sebelumnya (Ramadhan lalured) sangat memukul perekonomian mereka. Dikatakan, pada putaran minggu terakhir Ramadhan lalu harga jual kelapa sawit petani kepada agen masih terbilang lumayan mencapai Rp 1.200 per kilogram. Namun anehnya, memasuki minggu kedua setelah lebaran, tiba-tiba harga penjualan sawit anjlok rata-rata Rp 300 per kilogram, atau harga penjualan

petani tinggal Rp 900 per kilogram. “ Gawat, hanya dalam tempo dua pekan harga jatuh rata-rata Rp 300 setiap kilogramnya,” cetus John Sinaga, petani di Bandar Huluan. Tidak cukup hanya disitu, memasuki minggu ketiga setelah lebaran harga malah bertambah anjlok, dari sebelumnya Rp 900 per kilogram, kini tercatat tinggal Rp 800 per kilogram. “ Kita tidak tau ini permainan siapa, agen kah, atau pihak PKS (Pabrik Kelapa Sawit), tetapi yang pasti kami sebagai petani resah dan gelisah melihat harga yang hampir setiap hari mengalami penurunan yang cukup tajam,” timpal Segar, warga Bandar Huluan. Jangan Tutup Mata Petani juga sangat menyayangkan, meskipun penurunan harga kelapa sawit sudah sampai kepada tingkat meresahkan, namun pihak pemerintah tidak berupaya melakukan langkahlangkah guna mengatasi ketidakstabilan harga komoditi kwalitas eksport tersebut. Demikian halnya pihak

BUMN (Badan Usaha Milik Negara) terutama yang mengelola tanaman kelapa sawit sekaligus pengelola PKS juga terkesan diam, malah sepertinya suka melihat petani sawit resah akibat anjloknya harga kelapa sawit dimaksud. “ Petani memang tidak bisa berbuat apa-apa. Pemerintah seharusnya tidak tutup mata. Jika pemerintah mau dan bekerjasama dengan pihak BUMN, kita yakin harga kelapa sawit akan terangkat dan bisa stabil,” jelas S Damanik, petani di Kec. Pematangbandar. Akhirnya, petani senada berharap pemerintah dan pihak BUMN yang mengelola tanaman kelapa sawit dan pemilik PKS dapat bekerjasama guna mengatasi masalah ini. Hingga kini, petani meyakini, turunnya harga kelapa sawit bukan karena faktor penurunan harga CPO di luar negeri. Tetapi kita yakin, merosotnya harga kelapa sawit petani, akibat ulah dan akal-akalan agen sawit dan para spekulan, termasuk para pengelola PKS swasta, ujar petani.(a29)

Pemerintah Harus Dukung MP3EI MEDAN (Waspada): Pemerintah kabupaten/kota seSumatera Utara harus serius mendukung program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Yakni dengan memfasilitasi pengembangan Kawasan Industri Sei Mangke (KISM) sebagai kluster industri hilir kelapa sawit dan karet. Wakil Walikota Tanjung Balai Rolel Harahap, mengatakan usai menghadiri halal bil halal Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) di Kec. Pantailabu, Kab. Deliserdang, belum lama ini. Disebutkan Rolel Harahap, keseriusan Pemkab/Pemko, sangat penting dalam mewujudkan program ini. Bila itu terwujud, maka akan menimbulkan multiplayer effect terhadap peningkatan ekonomi di provinsi ini. Katanya, Sumut pasti rugi

bila program ini tidak terlaksana. Apalagi pemerintah pusat sudah memberi kesempatan. Seharusnya Pemkab/Pemko mendukung sepenuhnya. Pemko Tanjungbalai, kata Rolel, sudah mempersiapkan diri dengan lima peran. Yanki, melakukan pembenahan pelabuhan laut guna melayani produk turunan sawit/karet yang ingin diangkut dengan cepat (mobile tinggi). Kemudian, katanya, Tanjungbalai masuk pada kawasan industrialisasi menengah-kecil. Bahan baku turunan dari KISM diolah menjadi bahan jadi di Kawasan Industri Tanjungbalai (KIT). Pihaknya saat ini sudah menyediakan lahan 300 hektare di Kec. Sungai Tualang Raso. Bila dibutuhkan, lahan tersebut dapat dikembangkan menjadi 500 hektare ke arah Air Joman Kab. Asahan. Transportasi yang digunakan lewat jalur perairan

pelabuhan Teluk Nibung hanya berjarak 4 km dari KIT. Persiapan lainnya yang tengah dilakukan, Tanjungbalai dapat dijadikan pintu masuk jalur wisata khususnya ke Danau Toba. Ini memungkinkan karena Tanjungbalai sudah masuk dalam kawasan Lake Toba Regional Manajemen (LTRM). Keempat, Tanjungbalai telah memiliki perguruan tinggi Politeknik dan telah bersinergi dengan pelaku industri. Politeknik Tanjungbalai (Poltan) telah mempersiapkan sumber daya manusia terampil, memiliki kompetensi dan skill melalui program pendidikan D1, D2 dan D3. Ditambah lagi lulusan SMK yang siap bersaing di dunia industri. ‘’Yang terakhir, Tanjungbalai bersiap diri mensuplay kebutuhan pangan para pekerja di KSIM. Terutama jenis ikan dan hasil laut lainnya,’’ kata Rolel Harahap.(m24)

Ducati Jajaki Pasar Medan MEDAN (Waspada): Setelah membuka dealernya di kotakota besar di Indonesia seperti Surabaya, Bandung, Makasar, Bali, Yogyakarta, Banjarmasin, Balikpapan, dan Semarang, Ducati Indonesia mulai menjajaki pasar Medan dengan melaunching Dealer Ducati Medan di Jalan Setiabudi Medan, Sabtu (8/9). Hal ini dilakukan untuk menegaskan komitmen Ducati untuk mendekatkan dirinya pada pecinta motor gede (Moge) di tanah air. Direktur Ducati MedanYose

Ferdian didampingi Doddy Hasanudin yang juga owner Ducati Medan mengatakan, Medan cukup potensial dalam melakukan pemasaran sepedamotor Ducati. Selain faktor sosial ekonominya yang cukup bagus, di Medan juga banyak komunitas pecinta Moge. “Kita lihat potensinya sangat besar untuk pemasaran motor besar Ducati ini, karena sangat banyak masyarakat pecinta dunia otomotif khususnya sepedamotor yang sangat responsip perkembangan dunia otomotif, sehingga sangat besar peluang-

nya bagi Ducati di pasar Medan,” ujar Yose Ferdian. Sebagai dealer resmi Ducati, pihaknya akan menampilkan berbagai varian motor seperti Ducati Monster, Street Fighter, Superbike, Diavel Hypermotard, dan Multistrada. Untuk tahun pertama 2012 ini, kata Yose, pihaknya menyediakan sebanyak 40 unit motor Ducati dengan berbagai varian. Para pecinta Moge dimanjakan dengan berbagai pilihan Moge Ducati sesuai dengan karakter dan kebutuhan masing-masing. (m41)

ply & Distribution Terminal BBM Medan Group, Jalan Komodor Laut Yos Sudarso KM 20 Labuhan Deli, Kecamatan Medan Labuhan, Medan, Sumatera Utara, Minggu (9/9). Dikatakannya, Pertamina selaku salah satu badan usaha penyedia BBM bersubsidi di Wilayah Sumatera Utara (Sumut), melaksanakan tugas distribusi, harus menyesuaikan dengan jumlah yang ditetapkan kouta oleh pemerintah, dalam hal ini BP Migas Menurut Fitri, sampai perjalanan tiga bulan hingga Agustus lalu, memang kenaikan

peningkatan konsumen BBM Solar dan Premium di wilayah Sumut mengalami peningkatan mencapai 10 persen, akan hal ini diasumsikan karena pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan kendaraan bermotor. Oleh karena itu, Pertamina harus melakukan upaya agar kuota tersebut bisa sampai akhir 2012, dengan upaya menambah outlet pilihan selain premium menambah SPBU pertamax 88 SPBU di wilayah Sumut dan untuk solar bersubsidi menambah lima SPBU untuk wilayah Sumut, agar bisa mencukupi untuk wilayah Sumut.(okz)

Penyaluran Kredit UMKM Sebaiknya Melalui BPR Dan BPRS MEDAN (Waspada): Penyaluran kredit kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebaiknya disalurkan melalui Bank Perkreditan Rak-yat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) serta keuangan mikro lainnya, karena dinilai lebih mengenal UMKM dan dapat dilakukan tepat sasaran. Hal itu disampaikan Penasehat Forum Pengembangan BPR/ BPRS (Forbest) Sumut yang juga DPD RI asal Sumut Parlindungan Purba saat menerima pengurus For-best Sumut, Kamis (6/9). Alasan penunjukan BPR, BPRS dan keuangan mikro lainnya sebagai penyaluran kredit kepada UMKM, Par-lindungan menilai, BPR, BPRS lebih mengenal UMKM se-hingga penyaluran kredit yang dilakukan dapat tepat sasaran. Selama ini BPR, BPRS dan lembaga mikro lainnya lebih terfokus pada penyaluran kredit kepada UMKM. Selain menya-lurkan kredit selama ini keuangan mikro lainnya juga turut membina UMKM dalam mengembangkan usaha. Keberhasilan UMKM dalam mengem-bang-kan usaha berarti keberhasilan dalam penyalurkan kredit. “Saya berusaha agar penya-luran kredit yang dilakukan pemerintah kepada UMKM dapat melibatkan BPR, BPRS dan keuangan mikro lainnya. Saya berharap program pemerintah dalam meningkatkan UMKM dapat berhasil. Salah satu indikasi keberhasilan apabila penyaluran kredit untuk UMKM tepat sasaran dengan ditandai adanya pe-ning-katan UMKM baik dari kualitas dan kuantitas,” ung-kapnya. Ketua Forbest Sumut Syafruddin Siregar SH mengatakan, terbentuknya Forbest Sumut mengembang misi mewujudkan Forbest Sumut yang aspiratif, bermanfaat serta mampu menjadi mitra strategis bagi semua pihak dalam memperjuangkan industri UMKM serta lembaga keuangan lainnya. Misi yang diemban meningkatkan kebersamaan untuk menciptakan nilai tambah bagi para anggota Forbest Sumut, meningkatkan kemitraan dengan pihak otoritas keuangan dan industri terkait dalam mendorong pertumbuhan BPR dan BPRS khususnya dan UMKM serta lembaga keuangan lainnya. “Sesuai dengan instruksi penasehat Forbest Sumut Bapak Parlindungan Purba meminta agar Forbest dapat menyusun langkah-langkah apa yang dilakukan kepada pemerintah. Dengan wadah ini kita berharap dapat menfasilitasi dengan memberikan konsultasi kepada UMKM, membantu dalam hal membuat neraca dan pendampingan lainnya,” jelasnya. Pengukuhan Forbest Sumut juga sekaligus melakukan pelatihan kepada pengurus dan anggota mengenai Pengisian Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP) dan Agunan yang diambil alih (Ayda) dengan mendatangkan pembicara Ketua Litbang DPP Perbarindo Pusat, Edi Poernomo Santoso. Adapun struktur Forbest Sumut penasehat dan pengawas Parlindungan Purba,Yan Juanda, Binsar Hutabarat, Hj. Nelly Nurlely, H. Amru Effendy Harahap. Ketua Syafruddin Siregar, Wakil Ketua HR. Bambang Risbagio, Sekretaris Mery Sulianty H Sitanggang, Wakil Sekretaris Rudy Chuward. (m41)

Harga Emas London Murni (LM) Emas 22 Karat (97%) Emas 17 Karat (70%) Suasa

520.000 504.000 364.000 270.000

(cdu)

Nilai Mata Uang Rupiah Terhadap Mata Uang Asing Mata Uang

Simbol

Beli

Jual

Dolar AS Dolar Singapura Dolar Australia Euro Eropa Yen Jepang Dolar Hongkong Ringgit Malaysia Rial Saudi Arabia Poundsterling Inggris

USD SGD AUD EUR JPY HKD MYR SAR GBP

9.585 7.705 9.870 12.107 122,25 1.235 3.065 2.550 15.265

9.600 7.725 9.890 12.130 122,50 1.240 3.085 2.565 15.295

(m41)

*) Kurs dapat berubah sewaktu-waktu Sumber: PT Bank Mandiri (Persero)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.