Waspada, Selasa 22 Maret 2011

Page 20

B6

Sumatera Utara

WASPADA Selasa 22 Maret 2011

Pancur Batu Tuan Rumah MTQ-FSN DS LUBUK PAKAM (Waspada): Bupati Deliserdang Drs H Amri Tambunan melalui Sekdakab Drs H Azwar S.MSi menyampaikan keputusan Pemkab yang menetapkan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XLIV dan Festival Seni Nasyid (FSN) XXXIII Kabupaten Deliserdang 2011 dimulai 28 s/d 31 Maret 2011 di Lapangan Porta Desa Tanjung Anom Kec.Pancur Batu. Hal itu disampaikan Sekdakab Deliserdang Drs H Azwar S,MSi didampingi Kepala Dinas Infokom Deliserdang Drs Neken Ketaren padapertemuandengan

Panitia Pelaksana,Dewan Hakim dan Juri MTQ XLIV dan FSN XXXIII Kab.Deliserdang sekaligus menyerahkan SK kepada panitia, dewan hakim dan juri, di Aula Cendana kantor bupati Deliserdang di Lubuk Pakam, baru-baru ini. Sekdakab H Azwar menekakan agar seluruh panitia, dewan hakim dan dewan juri yang bertugas agar bekerja secara professionalkegiatansakraliniterlaksana dengan aman, tertib, lancar dan sukses. Khususkepadadewanhakim maupun dewan juri diminta untuk benar-benar memberikan nilai positif sebab para pemenang dari kedua kegiatan ini (MTQFSN) akan menjadi “duta” Deliserdang ke tingkat Sumut membawa nama baik Kab. Deliserdang. Panitia,Hakim dan Juri dari

kedua kegiatan ini bertanggungjawab penuh kepada bupati Deliserdang Drs H Amri Tambunan. Karenanya semua hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan MTQ dan FSN Deliserdang,mulai dari dikeluarkan SK hingga berakhirnya kegiatan,agar terus dikoordinasikan dan di informasikan kepada Pemkab Deliserdang,sehingga perhelatan besar umat Islam ini berlangsung sukses. Camat Pancur Batu Suryadi, S.Sos melaporkan segenap elemen masyarakat di wilayah kecamatanitucukupantusiasatas ditetapkannya daerah mereka sebagai“tuan rumah” MTQ-FSN tingkat Deliserdang. Saat ini warga secara kekeluargaandankebersamaanmelakukan gotong royong menata kecamatan dan bermusyawarah untuk menjadi tuan rumah yang baik,jelas Camat (a06)

Terkait Penyiksaan Nelayan, KTNI Surati Kedubes P.BRANDAN (Waspada):Terkait penyiksaan terhadap empat orang nelayan tradisonal asal Desa Kelantan, Kec.Brandan Barat, Langkat, Presedium Kesatuan Nelayan Tradisonal Indonesia (KNTI) Region Sumatera melayangkan surat ke Kedubes RI di Kuala Lumpur. Selain itu, KNTI juga melaporkanperistiwainikepadaKetua KomisiIDPRRI,MenteriKelautan danPerikanan,KementerianLuar Negeri, dan Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia dengan harapan kasus kesewenang-wenangan oknum aparat dari negeri jiran ini mendapat perhatian. Presedium KNTI, Tajrudin HasibuankepadaWaspada,Senin (21/3) menyatakan, insiden ini menimbulkan kerugian material dan psikologis bagi nelayan tradisonal Indonesia. Ia menuding, peristiwa yang terjadi 50 mil

dari lepas pantai Babalan Kab. Langkat ini merupakan aksi perompakan oleh police marine Malaysia. KNTI mendesak Menterian Luar Negeri, Ketua Komisi I DPR RI, Kedibes RI di Malysia, mengirimkan nota keberatan sekaligus mendesak pemerintah Malaysia agar segera meminta maaf serta memberikan ganti rugi terhadap para nelayan yang menjadi korban penganiayaan. Secara terpisah, Kabag Kelautan dan Perikanan Kab. Langkat, Ali Mukti, saat dimintai tanggapannya, Senin (21/3) terkait kasus penganiayaan dan perampasan terhadap keempat orang nelayan asal Desa Kelantan menyatakan, pihaknya belum ada menerima laporan. Ditanya, apakah ada upaya Dinas Perikanan untuk membantu para korban agar mereka dapat melanjutkan pekerjaannya

setelahmerekakehilangansarana melaut seperti, komputer dan satelit, ia mengatakan, masalah ini akan dikoodinasikan. Presedium KNTI sangat menyesalkan lambannya respon Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Langkat. “Ironis kalau merekamengatakanbelummenerima informasi, sementara permasalahan yang menimpa keempat nelayan ini sudah menjadi komsumsi pemberitaan media massa nasional,” ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Thamrin, 29, nelayan yang menjadi korban mengaku, ia dan tiga temannya ditangkap dan dianiaya sejumlah oknum aparat yang mereka yakini dari Malaysia atas tuduhan melanggar batas negara. Aparat tersebut merampas hasil tangkapan termasuk perangkat komputer dan satelit. (a02)

Gerakan Menanam Tumbuhkan Kesadaran Pentingnya Oksigen SEIRAMPAH (Waspada): Oksigen dihasilkan tumbuhan hijau penghasil klorofil pada proses fotosintesis, terjadi perubahan zat anorganik HO2 dan CO2 oleh klorofil menjadi zat Organik (karbohidrat) dan oksigen dengan bantuan cahaya. Dalam hal itu jelas tumbuhan hijau adalah produsen Oksigen, suatu unsur kimia yang mutlak harus ada untuk kelangsungan hidup kita. oleh karenanya, kita harus mempertahankan tumbuhan atau pohon yang ada, bahkanmemperbesarjumlahnya mengingatpopulasimanusiajuga terus bertambah.

Demikian Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Serdang Bedagai Ir HM Taufik Batubara, Senin (21/3) kepada Waspada di Sei Rampah. “ Untuk mengatasi, minimal mengurangi dampak dari perubahan iklim (climate change) dan pemanasan global (global warming) yang cukup dirasakan oleh seluruh penduduk dunia, Pemerintah telah berupaya melaksanakan beberapa gerakan penanaman diantaranya, gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL/Gerhan), yang dimulai pada tahun 2005,” sebut Taufik Batubara.

Selanjutnya, imbuh Taufik, gerakan Perempuan Tanam dan PeliharayangdilaksanakanTahun 2007,PenanamansatuOrangsatu pohon (OneManOneTree), 2009 dan gerakan penanaman satu milyardpohon (OBIT-OneBillion Indonesia Trees yang dimulai Februari 2010. Menanam pohon diharapkan menjadi budaya sekaligus menyadarkan masyarakat akan pentingnya penyediaan Oksigen oleh tumbuhan, perlu dilaksanakan gerakan menanam pohon dilaksanakandisertaiajakanuntuk memelihara pohon yang telah ditanam tersebut, harapnya. (c03)

Peletakan Batu Pertama Dan Gotroy Renovasi Mushala Subullul Huda Jadi Masjid LABUHANDELI (Waspada): Camat Labuhandeli, Kabupaten Deliserdang, Dedy Maswardi beserta warga Desa Pematangjoharmelaksanakangotongroyong sekaligus meletakkan batu pertama renovasi mushala Subulul Huda yang direncanakan menjadi masjid, Minggu (20/3). Hadir dalam kegiatan itu Ka. KUA Drs. Fahrim Siregar, Kades PematangjoharSupriyono,Ketua BPD Sudarman, SPd, Ketua LKMD Sajar, Ketua BKM Subullul Huda Surahman, Kadus XI Miskun, Kadus XII Bejo, Ketua Pembangunan Mushalla Subullul Huda Buchari Muslim, Kades Manunggal Misgiat, Kades Helvetia Zakaria, para Kades dan para Kadus lainnya. Laporan pelaksana renovasi, mushallatersebutdibangunpada tahun 70 an dan sudah pernah direnovasi, dan kali ini renovasinya diperhitungkan menelan biaya Rp400 juta dan dimungkinkan bakal menjadi masjid. Disebutkan, munculnya ide renovasi dari BKM serta tokoh warga secara spontan terkait kondisi kubah mushalla yang mulai bergoyang-goyang apabila tertiup angin. ‘’Ide itu mendapat dukungan segenap warga, terbukti dana awal terkumpul oleh swadaya masyarakat hampir Rp30 juta. Direncanakan setiap warga Muslim di Dusun XI dan XII menyumbang setiap minggu,’’ tambah Buchari Muslim. Hal itu diperkuat oleh Ka. KUA yang dalam sambutannya mengemukakan,ditingkatkannya status mushalla tersebut menjadi masjidsangatdimungkinkan.Hal inimengingatjumlahwarga Desa Pematangjohar, khususnya

Dusun XI dan XII. Camat Labuhandeli Dedy Maswardi dalam sambutan sekaligusarahanmengemukakan, renovasi mushala bakal menjadi masjid ini yang dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat serta dana swadaya warga, patut mendapat dukungan. Namun, katanya, yang tidak kalah penting adalah persatuan dan kesatuan disertai semangat kebersamaan guna mewujudkan keinginan masyarakat berdirinya masjid yang awalnya mushala. Dikemukakan, kegiatan gotongroyongmerenovasimushala Subullul Huda ini masih serangkaian Bulan Bhakti Gotong Royong yang sejalan dengan program Bupati Deliserdang Drs H Amri Tambunan, yakni Gerakan Deliserdang Membangun (GDSM). ‘’Dalam GDSM ada tiga pilar kekuatan yang terlibat, yakni pemerintah, masyarakat serta

pengusaha. Dengan demikian, dimungkinkan pula para pengusaha di kawasan Desa Pematangjohar ikutmemberikansumbangsihnya dalam renovasi tersebut,’’ kata Dedy. Seusai arahannya, camat beserta unsur panitia renovasi, Ka. KUA, para Kades dan lainnya meletakkan batu pertama sekaligus pengecoran awal tiang pondasi bangunan. Selanjutnya, camat juga menyerahkan piagam penghargaanyangditerimadariBadan Ketahanan Pangan Provsu, kepada Kades Pematangjohar Supriyono. Pada kesempatan itu pula Dedy menyampaikan, saat ini aparat Kecamatan Labuhandeli sedangmelaksanakanpendataan warga yang kediamannya tidak layak huni. Ini terkait dengan program bupati untuk merehabilitasi 10 ribu unit rumah warga Deliserdang yang memang benar-benar tidak layak huni.(m34)

Waspada/Feirizal Purba

CAMAT Labuhandeli, Kabupaten Deliserdang Dedy Maswardi didampingi unsur kecamatan, Desa Pematangjohar, Ka. KUA serta panitia renovasi mushalla Subulull Huda yang direncanakan menjadi masjid, meletakan batu sekaligus pengecoran pertama pondasi pembangunan rumah ibadah tersebut, Minggu (20/3).

Bersambung ke hal. B7


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.