WASPADA Demi Kebenaran Dan Keadilan
http://epaper.waspadamedan.com
SELASA, Pon, 14 Juni 2011/12 Rajab 1432 H
No: 23537 Tahun Ke-65
Harian Umum Nasional Terbit Sejak 11 Januari 1947 Pendiri : H. Mohd. Said (1905 - 1995) Hj. Ani Idrus (1918 - 1999) ISSN: 0215-3017
Terbit 24 Halaman (A1-12, B1-12)
Harga Eceran: Rp2.500,-
net
Tony Blair: Saya Baca Al Quran Setiap Hari
Pipa Minyak PT Pertamina P. Susu Terbakar Sampai Tengah Malam Api Masih Berkobar
Adik Iparnya Duluan Masuk Islam LONDON, Inggris (Waspada): Saat masih menjadi PM Inggris dan tinggal di Downing Street No. 10, Tony Blair (foto) dikenal dikenal enggan bicara tentang agama. Namun, sejak lengser dari jabatannya pada 2007, Blair menjadi lebih terbuka soal keyakinan. Dia yang memeluk Katholik beberapa bulan sebelum meninggalkan kediaman resmi PM, kini mengaku membaca al Quran setiap hari. Menurut dia, dengan membaca kitab suci Islam itu — yang diyakini umat Muslim sebagai kata-kata yang langsung diturunkan oleh Allah — memastikan bahwa dia ‘melek keyakinan.’ Dalam sebuah wawancara dengan media Observer, yang dipublikasikan kemarin, Blair berujar, “Menjadi ‘melek keyakinan’ adalah hal yang penting dalam dunia yang makin global, itu yang saya yakini,” katanya, seperti dimuat Daily Mail, Senin (13/6). “Saya membaca al Quran setiap hari. Sebagian untuk memahami beberapa hal yang terjadi di dunia, tapi terutama karena dia (Quran) sangat instruktif.” Mantan pemimpin Partai Buruh itu yakin pengetahuannya atas keyakinan yang ada di dunia akan menguatkan peran barunya sebagai utusan Timur Tengah bagi empat lembaga sekaligus: PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Rusia. Blair sebelumnya memuji Islam sebagai agama yang ‘indah’ dan mengatakan Nabi Muhammad adalah ‘penguasa yang beradab’. Tahun 2006, dia juga memuji al Quran sebagai ‘kitab reformasi’, inklusif, meninggikan ilmu pengetahuan dan Lanjut ke hal 2 kol. 1
Waspada/Asrirrais
LINE pipa minyak dan gas milik PT Pertamina di Pangkalan Batu, Kec. Brandan Barat, terbakar, Senin (13/6) pukul 20:00. Sampai tengah malam api belum berhasil dipadamkan.
P. BRANDAN (Waspada): Line pipa minyak dan gas milik PT Pertamina EP Field Pangkalansusu, Langkat, meledak dan menimbulkan kebakaran besar, Senin (13/6) malam sekira pukul 20:00. Kobaran api belum berhasil dipadamkan meskipun empat mobil Heelth Safety Environment (HSE) milik perusahaan itu sudah berjuang selama lebih dua jam untuk memadamkan api. Pantauan Waspada di lokasi, kobaran api tampak bertambah membesar berada di dalam line pipa distribusi gas tersebut. Sampai berita ini dikirim ke redaksi menjelang pukul 00:00 dinihari Selasa(14/6), belum diperoleh penjelasan resmi tentang penyebab kebakaran itu. Perusahan minyak dan gas (migas) PT Pertamina belum melakukan penyelidikan dan masih memfokuskan untuk memadamkan api. Ekses dari kebakaran ini menyebabkan empat rumah warga yang letaknya tak jauh dari line pipa ikut terbakar. Menurut warga yang ditemui, suara ledakan terdengar sampai jarak 3 km. “Kami sangat terkejut begitu mendengarkan suara ledakan mirip bom,” kata beberapa warga yang berbondong-bondong mendatangi sumber ledakan yang mengeluarkan kobaran api cukup besar. Sejumlah warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi kebakaran terlihat mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menjaga keselamatan. Sejumlah petugas dari perusahaan minyak “plat merah’ dibantu aparat kepolisian bersiaga di luar pagar dan melarang masyarakat yang mencoba menyaksikan insiden ini dari dekat. Lanjut ke hal 2 kol. 6
Syamsul Seperti Tersandera JAKARTA (Waspada) : Belum keluarnya penetapan berobat ke Singapura menyebabkan, Syamsul Arifin seperti tersandera karena ada kesan masalahnya digeneralisir (disamakan) dengan kasus lain yang menyebut Singapura surga para koruptor. “Ini menyangkut nyawa, yang merupakan hal mendasar. Kalau dikatakan kenapa
kondisinya harus dibawa ke Singapura, tidak sama dengan kasus yang dilakukan oleh
orang lain. Jadi jangan digeneralisir dengan kasus lainnya. Karena yang diutamakan adalah penyembuhan beliau. Kesannya sama seperti mereka yang melarikan diri ke Singapura yang menjadikan surga pelarian,’’ kata Kuasa Hukum Syamsul Arifin, Abdul Hakim Siagian di Jakarta, Senin (13/6).
Menurut Abdul Hakim. seandainya Pak Syamsul Arifin diizinkan ke Singapura, beliau kan dibawah pengawalan dan benar-benar untuk penyembuhan sehingga bisa melanjutkan persidangan. Jangan sampai seperti tersandera lah, kata Abdul Hakim. Pantauan Waspada, kondi-
si kesehatan Syamsul Arifin yang masih berada dalam penanganan intensif dokter ahli penyakit dalam belum juga menunjukkan kesembuhan karena perubahan yang selalu berbalik-balik. Namun Abdul Hakim Siagian mengatakan, kuasa hukum belum mengkaji adanya pelanggaran
hak azasi manusia (HAM), namun keluarga tetap berkeinginan untuk membawanya ke RS Gleneagles Singapura. Diakui Abdul Hakim, pihaknya cukup banyak menerima masukan maupun respon yang sangat berimbang tetapi kuasa hukum masih berupaya terbaik bagi pe-
nyembuhan Syamsul Arifin agar apa yang menjadi keinginan terdakwa kasus APBD Pemkab Langkat untuk menyelesaikan kasus yang menimpanya segera dapat selesai. “Walupun sudah cukup banyak masukan yang meresponnya, kami belum sampai pada persoalan itu. Sebagai-
mana keinginan pak Syamsul Arifin untuk menyelesaikan masalahnya, kami menerima dan menyampaikan keinginan keluarga yang tertunda ini untuk dapat diizinkan dibawa ke Singapura,” kata Abdul Hakim Siagian. Lanjut ke hal 2 kol. 6
Presiden Sampaikan Surat Anak Aceh
KPK Tunggu Niat Baik Demokrat Bawa Nazaruddin
JAKARTA (Antara): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada kunjungan kenegaraan ke Jepang akan menyampaikan surat anak-anak Aceh kepada anak-anak Jepang korban bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang pada Maret 2011. Dalam konferensi pers sebelum keberangkatan ke Swiss dan Jepang di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (13/6), Presiden Yudhoyono mengatakan kunjungan ke Jepang untuk menyampaikan solidaritas dan bantuan rakyat Indonesia kepada Jepang. “Rombongan akan menuju daerah bencana untuk bertemu masyarakat yang terkena bencana, untuk memberikan bantuan dan menyampaikan surat anak-anak Aceh kepada sahabatsahabat mereka di Jepang,” tutur Presiden. Kepala Negara yang didampingi Ani Yudhoyono akan berada di Jepang pada 16-18 Juni 2011 untuk melakukan kunjungan kenegaraan atas undangan Kaisar Jepang Akihito. Di Jepang, Presiden juga akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Naoto Kan serta serangkaian pertemuan lain. Presiden dan rombongan juga dijadwalkan mengunjungi salah satu pusat penampungan korban gempa bumi dan tsunami di kawasan yang paling hebat terpukul bencana di Jepang. Lanjut ke hal 2 kol. 1
JAKARTA(Waspada): Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanti niat baik Partai Demokrat untuk membantu KPK menyampaikan surat panggilan kepada kadernya Muhammad Nazaruddin. KPK sudah bertindak sesuai prosedur dalam hal pengiriman surat yaitu dengan menyampaikan ke rumah dan kantornya. “Kalau Demokrat tahu Nazar ada dimana, antarkan saja (surat panggilan) kepada yang bersangkutan. Kalau mau membantu,” kata juru bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Senin (13/6). Johan menegaskan, KPK tidak bisa menerima alasan ketidakhadiran seseorang dalam pemeriksaan karena belum menerima surat panggilan. KPK sudah mengambil langkah sesuai dengan prosedur yakni menyampaikan surat ke rumah dan kantor Nazaruddin. “Tidak bisa dong seseorang dipanggil selalu tidak hadir dengan menyatakan tidak menerima surat panggilan,” kata Johan. Namun, bila yang bersangkutan belum dapat memenuhi panggilan hari ini, KPK akan menggunakan prosedur berikutnya yakni pemanggilan berikutnya. “Kalau hari ini nggak hadir maka akan dilakukan panggilan kedua sesuai prosedur,” kata Johan. Pada Jumat kemarin, Nazaruddin tidak memenuhi
Waspada/Hamdani
SEJUMLAH pedagang asongan beristirahat guna menunggu kedatangan kereta tujuan Medan di Station Kereta Tebingtinggi, Senin (13/6). PT. Kereta Api memberikan waktu pedagang berjualan di gerbong bisnis 5 hingga 10 menit, sebelumnya mereka tidak boleh naik sama sekali.
Pedagang Asongan KA Menanggung Getir
Antara
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono dan Ny Ani Yudhoyono melambaikan tangan sebelum memasuki pesawat kepresidenan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (13/6).
PEKERJAAN tanpa tanjakan tentu mustahil dan bekerja tanpa kerja keras tentu nihil. Inilah sepotong perkataan dari seorang pedagang asongan ketika harus bersempitansempitan masuk ke gerbong Kereta Api Bisnis hanya untuk berdagang dalam waktu 5 sampai 10 menit. Kemarin, Waspada menelusuri perjuangan hidup mereka dalam perjalanan KA Bisnis dari Medan-Tebingtinggi. Nasib malang sedang menimpa pedagang asongan sejak peraturan tidak diperbolehkannya mereka memasuki KA Bisnis sejak 6 Juni lalu. Dengan terpaksa hanya berani
Tak Persiapkan Pengganti Oleh: Syahruddin Siregar
Lanjut ke hal A2 kol. 6
Lanjut ke hal 2 kol. 1
Pak Wali, Ringankanlah Beban Kami
LENTERA
BANYAK pejabat/pemimpin mempersiapkan penggantinya jika kelak dia lengser baik karena sudah waktunya atau memang keadaan menuntutnya. Upaya mempersiapkan pengganti itu dengan berbagai cara baik secara terang-terangan maupun secara tersembunyi. Pihak yang dipersiapkan adalah kerabat dekatnya seperti isteri, anak, menantu, dan kolega lainnya. Sebaliknya banyak pejabat yang sama sekali tidak mempersiapkan penggantinya.
menteriakkan dagangannya ketika KA singgah di Stasiun Tebingtinggi. Mereka sesama pedagang berhimpitan masuk ke dalam KA yang sebelumnya sudah berduyun-duyun menanti KA berhenti. Saat KA berhenti maka sekilap mata langkah-langkah kaki keriput para pedagang harus menggapai pintu dan harus pula keluar ketika KA akan berjalan lagi. Jumiah, 49, salah satu pedagang pecal yang sudah melakoni pekerjaanya itu sejak tahun 1977 hingga sekarang, harus
Waspada/Sori Parla Harahap
TIGA perampok saat diboyong dari Polsek Sosopan untuk melakukan reka ulang di TKP, Senin (13/6).
Kawanan Rampok Toke Getah Dibekuk GUNUNGTUA (Waspada) : Setelah dilakukan penyisiran, polisi berhasil membekuk kawanan perampok toke getah di Desa Panompuan Kec. Angkola Timur, Minggu (12/6) sekitar pukul 12:00. Lanjut ke hal A2 kol. 3
“MUDAHAN -mudahan Pak Walikota meringankan beban hidup kami. Rumah kami nggak ada asuransinya, semua barang-barang terbakar. Tak ada yang tersisa, semoga Pak Wali mendengar keluhan kami. Saya adiknya Ustadz Pandi Pilham Lubis guru ngajinya Pak Wali.” Kata-kata penuh ratap itu terlontar dari mulut Fitriah, 36, kepada Waspada. Fitriah adalah satu dari 17 KK korban kebakaran di Jalan AR Hakim Kel. Tegal Sari Kec. Medan Area,Gang Dahlia,kemarin. Rumah kakaknya musnah terbakar. Sehari-harinya Fitriah berdagang sayur-mayur Lanjut ke hal A2 kol. 6
net
Amankah Penggunaan Ponsel Di Atas Pesawat? SEPERTI kebanyakan penumpang, sebagian orang mungkin tak begitu menanggapi peringatan sebelum take off untuk mematikan ponsel, blackberry, iPod dan perangkat eletronik penumpang lainnya. Peringatan seperti ini banyak tidak diacuhkan oleh sebagain penumpang pesawat yang menganggap perangkat eletronik milik mereka cenderung tidak mengundang potensi bahaya bagi penerbangan. Sebagian lainnya malah Lanjut ke hal A2 kol. 2
panggilan KPK sebagai saksi kasus pengadaan barang di Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2007 senilai Rp142 miliar. KPK tidak menerima konfirmasi alasan ketidakhadiran mantan Bendahara Umum Demokrat itu. Panggilan kedua, Nazaruddin juga tidak ahdir. Masih sakit Ketua Departemen Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan Nazaruddin, yang tidak menghadiri panggilan KPK, Senin (13/6) karena sakit. “ Keluarga Nazaruddin menjelaskan, dia masih sakit dan dokter yang merawatnya belum mengizinkan pulang,” kata Ruhut Sitompul.(vvn/ant)
Ada-ada Saja
Nenek Sewaan Rp197 Ribu/Jam Bagi yang merasa ingin merasakan perhatian seorang nenek atau sekedar menggunakan jasanya, kini hal itu dimungkinkan karena sekarang ada nenek yang bisa disewa’ di rumah anda. Satu perusahaan jasa ‘Nenek Sewaan’ di Los Angeles kini memungkinkan mereka yang butuh sosok seorang nenek. Todd Bliss, pendiri perusahaan ini merekrut para wanita — berusia 50an tahun ke atas — yang bersedia menjadi nenek bagi siapa saja yang membutuhkan jasa mereka.
Lanjut ke hal A2 kol. 2
erampang Seramp ang - Si Tony takut dosanya di Irak - He...he...he...