Waspada, Sabtu 5 Mei 2012

Page 7

WASPADA Sabtu 5 Mei 2012

Deli TV Audisi Presenter Di Univa Medan

Medan Metropolitan A5 Institusi Kepolisian Gagal Bina Anggota

MEDAN (Waspada): Dengan adanya audisi presenter melalui program goes to campus oleh Deli TV, semakin meningkatkan wawasan para mahasiswa Universitas AlWashliyah (Univa) Medan, terutama yang berkaitan dengan Ilmu Jurnalistik. Demikian dikatakan Rektor Univa Medan Ir H Aliman Saragih MSi, ketika menerima laporan acara audisi presenter Deli TV yang dikoordinir Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Amir Makhmud Zain Nasution SE, di Biro Rektor Univa Medan, Kamis (3/5). Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Umum dan Rumah Tangga Agusman Damanik MA, yang mewakili Wakil Rektor III mengatakan, audisi presenter Deli TV ini merupakan salah satu media untuk menggali potensi para peserta yang notabenenya tidak kuliah di bidang jurnalistik, tetapi memiliki potensi yang sangat luar biasa. “Guru saya pernah berkata jadikan dirimu berkualitas orang akan melamarmu,” sebutnya. Sedangkan Produser Program Erte-Erwe Deli TV Immanuel P Ginting, M.Hum didampingi Marcom Deli TV Amirul Mukmin Nasution menjelasakan, di antara hal terpenting dimiliki seseorang, terutama bagi peserta audisi Deli TV adalah percaya diri dan penguasaan bahan. Kabag Akademik dan Kemahasiswaan Amir Makhmud Zain Nasution mengutarakan, para peserta sangat antusias, hal tersebut terbukti dengan banyaknya peserta yang mendaftar sebanyak 46 orang. Menurut salah seorang peserta audisi Asmaul Husna, sebagai mahasiswa pihaknya sangat berterima kasih dengan diadakannya audisi tersebut, sehingga mengetahui seluk beluk menjadi presenter di televisi, khususnya Deli TV. (cwan)

Ulul Albab Gelar Zikir Bersama Di Masjid Raya

Perlu Pemeriksaan Urine Secara Rutin MEDAN (Waspada): Institusi Kepolisian dinilai gagal membina anggotanya untuk menjadi pelindung dan pengayom masyarakat. Hal ini disebabkan lemahnya pengawasan dari institusi kepolisian terhadap anggotanya, sehingga sekarang banyak polisi melakukan berbagai kejahatan. “Lemahnyapengawasandari institusi kepolisian terhadap anggotanya menjadi penyebab semuanya. Selain itu, memang bersumber dari diri sendiri polisinyaitu,”kataKriminologdari UMSU Nursariani Simatupang SH, M.Hum kepada Waspada, Jumat (4/5), saat menanggapi

banyaknya aparat kepolisian menjadi pelaku kejahatan. Selain lemahnya pengawasan dari institusi kepolisian, lanjutnya, lemahnya proses penegakan hukum di Indonesia, menjadikan semuanya ikut andil untuk melakukan kejahatan. “Disaat proses penegakan hukum lemah, maka semuanya akan ikut andil untuk melakukan kejahatan,” ujarnya. Dia mencontohkan, pemberantasan narkoba yang dilakukan aparat kepolisian dari Indonesia ini tidak akan pernah selesai, jika aparat kepolisian itu sendiri belum mampu membersihkan dirinya dari narkoba. “Tidak akan pernah selesai pemberantasan narkoba, jika orang-orang yang membersihkah narkoba itu sendiri belum bersih atau terlibat dari narkoba,” jelasnya. Untuk itu, lanjutnya lagi,

perlu pengawasan yang ekstra ketat dari institusi kepolisian melihat kinerja anggotaanggotanya. “Dalam proses rekrutmen perlu dikawal ketat sehingga yang terpilih adalah orang-orang yang benar-benar melindungi dan mengayomi masyarakat,” tuturnya. Hukuman maksimal Sementara itu, Ketua Polri Watch Ikhwaluddin Simatupang SH, dan Sekretaris Gerakan Anti Narkotika (GAN) Indonesia Drs Zulkarnain Nasution menjelaskan,cukupbanyakkasus peredaran gelap narkoba melibatkan oknum aparat pangkat rendah maupun perwira, oleh karenaitupengadilanharusmenjatuhkan hukuman maksimal. Kata Ikhwaluddin, sudah banyak kasus narkoba termasuk peredarannya melibatkan oknum Polri, bahkan yang berpangkat perwira. Ini berarti ditu-

MEDAN ( Waspada): Ulul Albab Sumatera Utara pimpinan Al Ustadz HM Nasir Lc, MA (foto) akan menggelar zikir akbar di Masjid Raya AlMashun Jln. SM Raja Medan, Minggu (6/5) pukul 08.00 sampai selesai. “Acara tersebut dimulai dari shalat Dhuha, shalat Tasbih bersama, zikir bersama, tausiyah oleh Al Ustadz Drs Asbat AF S.PdI. dan diakhiri dialog interaktif. Sedangkan lantunan pembacaan Alquran Al Karim oleh Ustadz Hansar Sinaga SHI, SPdI,” kata Panitia Pelaksana Al Ustadz Syahril Basyrah SHI, SPdI didampingi Sekretaris Umum Samsul Rizal, dan Humas Majelis Zikir Ulul Albab Agusman Damanik, MA. Menurut Syahril, zikir bersama itu digelar Majelis Zikir Ulul Albab Sumut bekerjasama dengan Bank Mega Syariah (BMS) dan Gema Madinah Makkah (GADIKA). “Kami mengajak seluruh kaum muslim dan muslimat untuk menghadiri acara zikir berjamaah ini,” ujarnya, seraya mengatakan, setelah tausiyah akan digelar dialog interaktif agama Islam bersama pimpinan Majelis Zikir Ulul Albab Sumut. (cwan)

Perhari 240 Bayi Meninggal Di Indonesia MEDAN (Waspada): Diperkirakan ada 240 sampai 250 jiwa bayi di Indonesia meninggal perharinya. Paling besar kematian disebabkan karena adanya gangguan pernafasan. Hal ini diungkapkan UKK Perinatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR dr Rinawati Rohsiswatmo SpA, Minggu (29/ 4). “Angka kematian bayi ini sebenarnya dapat ditanggulangi dengan penggunaan alat-alat medis untuk membantu pernafasan dengan alat bantu pernafasan bubble cpap. Saat ini kita dapat memproduksinya sendiri,”ujarnya. Menurutnya, selama ini masyarakat masih dibebani biaya yang terlalu tinggi untuk menyelamatkan bayinya dari gangguan pernafasan. Padahal potensi kita untuk memproduksi alat-alat medis yang lebih murah sangat besar sekali. “Kita juga belajar dari negaraVietnam. Mengapa negara mereka dalam tahun-tahun belakangan ini dapat menekan angka kematian bayi. Mereka punya alat bantu pernafasan dengan biaya yang lebih murah,” katanya. Walaupun saat ini kita masih butuh standarisasi dari negara luar dalam memproduksi alat medis tersebut, tapi potensi untuk memproduksi alat-alat medis yang lebih murah harus kita manfaatkan. Selain untuk mengurangi angka kematian pada bayi juga untuk menekan anggaran pemerintah dan pasien, supaya masyarakat juga tidak dikenakan beban biaya yang tinggi untuk menyelamatkan bayi mereka. Sementara itu, Sales and Marketing Manager Fyrom Sonny Firdaus mengatakan, espiro cpap sebagai alat bantu pernafasan bagi bayi ini lebih ekonomis dan efisien. Kalau bubble cpap yang diimpor dari luar negeri bisa mencapai Rp2,5 juta dan digunakan sekali pakai saja. Bubble cpap dari espiro cpap ini lebih terjangkau sekitar Rp500 ribu dan bisa di pakai untuk beberapa kali pemakaian selama setahun. “Tujuan kita adalah untuk menciptakan cpap yang murah agar terjangkau dan dapat mengurangi angka kematian bayi di Indonesia,” jelasnya. Dia juga berharap espiro cpap ini dapat diterima di pasaran dan membantu kerjasama dengan para dokter anak di Indonesia, untuk mengurangi angka kematian pada bayi. (rel/h02)

Sepedamotor Disikat Maling Dari PT Azizi Kencana Travel MEDAN (Waspada): Sepedamotor Mio Sporty Biru BK 6602 VAL yang diparkirkan di depan kantor PT Azizi Kencana Travel yang bergerak di bidang pelayanan jamaah haji plus di Jalan Sutomo Ujung, Kel. Durian, Kec. Medan Timur, Kamis (3/4) sekira pukul 17:00, hilang disikat maling. Akibatnya, pemilik sepedamotor Sri Widadi, 28, warga Jalan Kapten Mukhtar Basri, Kelurahan Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur, mengalami kerugian Rp10 juta. Dalam pengaduannya ke Polsek Medan Timur, Jumat (4/5) sekira pukul16:00, korban Sri Widadi menjelaskan, sekira pukul 15:00, dia datang ke kantor perusahaan pelayanan jamaah haji plus karena hendak melamar kerja dan akan diinterview oleh pemilik perusahaan tersebut. Selanjutnya, korban memarkirkan sepedamotornya persis di depan pintu masuk perusahaan tersebut. Setelah beberapa menit duduk di lantai dasar, Sri Widadi bergegas ke lantai II untuk diinterview. Beberapa menit kemudian, usai diinterview, korban turun ke lantai dasar karena akan menjalani tes menggunakan perangkat komputer dan menjalankan programprogram komputer tersebut. Namun, usai menjalani tes, korban yang hendak pulang tidak melihat lagi sepedamotor Mio yang masih kredit tersebut yang diparkirkan. Ironisnya, di depan kantor tersebut terlihat sejumlah pria duduk-duduk dan seolah-olah tidak mengetahui kejadian. “Saat aku parkirkan keretaku, banyak lelaki yang duduk di samping kantor tersebut. Setelah aku keluar, mereka masih tetap ramai namun ironisnya tak ada yang mengaku telah melihat pelaku pencurian,” ujarnya. Tiga Minggu sebelumnya, Sri Widadi juga dirampok di depan kantor perusahaan pelayanan jamaah haji plus tersebut dan kejadiannya pada malam hari. Saat itu, korban baru saja pulang dari Macan Yaohan menumpang beca bermotor. Begitu melintas di Jalan Sutomo simpang Jalan Bambu I tersebut, tiba-tiba satu dari dua pria yang mengendarai sepedamotor merampas handphone yang berada di genggamannya. Korban sempat mempertahankan HP-nya namun gagal dan terjatuh dari atas betor tersebut, bahkan wajah korban luka-luka akibat jatuh ke aspal jalan. Kedua perampok selanjutnya kabur membawa HP Blackberry milik korban. (h04)

buh Polri sudah ada pengedar narkoba. “Namun, terkadang dijustifikasi atau menjadi alasan untuk menangkap serta mengungkap jaringan pengedar narkoba,” katanya. Dia juga menyebutkan, banyak pula yang salah tangkap, akan tetapi dijebloskan juga, termasuk orang-orang yang sudah bertobat dari melibatkan diri dalam narkotika. “Justru itu kita mendesak Mabes Polri untuk segera bertindak sekaligus merubah sistem, dari lebih banyak memburu pengguna beralih memburu sebanyak-banyaknya pengedar,” ujarnya sembari menambahkan, bukanlah prestasi bagi Polri kalau lebih banyak berhasil meringkus pengguna. Menyinggung masalah hukuman, Ikhwaluddin meminta aparat penegak hukum agar memproses oknum Polri termasuk perwira Polri terlibat peredaran narkoba dengan hukuman maksimal. Kemudian, mulailah Polri mengejar untuk

mengungkap distributornya. Sedangkan mengenai barang-barang bukti hasil tangkapan, menurut dia, harus ada lembaga tersendiri sebagai tempat penyimpanannya. Jangan lagi disimpan di jajaran kepolisian mapun kejaksaan. Selaku Polri Watch, Ikhwaluddin juga menyarakan agar kepada setiap anggota Polri dilakukanpemeriksaanurinedan darah secara rutin, terlebih-lebih yang terkait dengan penugasan pemberantasannarkoba.Diajuga meminta agar Propam Polri lebih pro aktif mengawasi serta memeriksa para anggota Polri yang bertugas di bagian narkotika. Sekretaris GAN Indonesia Zulkarnain Nasution menambahkan, secara teori peredaran gelap narkotika adalah kejahatan trans nasional kriminal. Hal itu berlangsung baik dan mulus, apabila ada aparat hukum terlibat di dalamnya. Teori ini berdasarkan fakta-fakta di lapangan. Artinya, apa yang terjadi di lapangan memang ril atau bukti

ril, dan ini umumnya di hampir semua negara. “Dengan kata lain, peredaran gelap narkotika, pasti ada oknum aparat terlibat di dalamnya. Sudah banyak buktinya,” kata dia. Zulkarnain yang juga Direktur Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkotika Sumatera Utara (Pimansu) ini juga meminta agar Kapoldasu melakukan penyelidikan-penyelidikan terhadap oknum-oknum Polri yang terlibat dalamperedarangelap narkotika. ‘’Hal sangat perlu dilakukan jika Polri ingin pulih namanya serta kembalinya kepercayaan masyarakat terhadap polisi. Apalagi realitanya beredar rumor, polisi saja terlibat. Ini artinya masyarakat pesimis dan apatis terhadap kelakuan oknum-oknum polisi itu sendiri,” sebutnya. Menyikapi keterlibatan oknum-oknum Polri dalam kasus narkotika, Zulkarnain menyatakan, hal ini merupakan gejala serta fenomena moralitas dan komitmen tidak dipelihara baik oleh institusinya. (h02/m34)

FPTRABK Bantah Lakukan Penyerangan

Waspada/ Rustam Effendi

DIREKTUR Utama Bank Sumut H Gus Irawan Pasaribu foto bersama dengan tokoh agama dan masyarakat usai mengadakan sosialisasi mikro usaha Sumut Sejahtera (SS) I dan II Bank Sumut di Masjid Al Hikmah.

Sosialisasi Mikro Usaha SS I, II Bank Sumut BELAWAN (Waspada): Direktur Utama Bank Sumut H Gus Irawan Pasaribu mengatakan, jika umat Islam bersatu dan melaksanakan Islam secara kaffah, maka tidak pantas umat Islam menjadi pengemis di pinggir jalan. Hal itu dikatakan Gus saat mengadakan sosialisasi mikro usaha Sumut Sejahtera (SS) I dan II Bank Sumut di Masjid Al Hikmah Jln. Rahmad Budin, Kel. Terjun, Kec. Medan Marelan, Rabu (2/5). Dikatakan Gus, jumlah zakat umat Islam di Indonesia, jika dikumpulkan bisa mencapai Rp215,7 triliunan dalam satu tahun. Zakat itu jika diberikan kepada orang yang berhak sebagai modal usaha, maka tiap tahun pula akan muncul pengusaha atau orang kaya baru yang nantinya bisa membantu orang miskin. “Sayangnya masih banyak zakat yang tidak terdaftar dan diberikan langsung. Sehingga zakat yang terkumpul sedikit dan sedikit pulalah umat Islam yang terbantu,” katanya. Sebagai contoh, sebut dia, gaji seluruh karyawan Bank Sumut dipotong zakat, hasilnya terkumpul zakat sebanyak Rp2 miliar per tahun. Selanjutnya zakat itu disalurkan kepada warga yang membutuhkan dalam bentuk dana bergulir dan sekarang telah dimanfaatkan oleh

sekitar 7000 orang. “Jadi kalau satu perusahaan seperti Bank Sumut bisa membantu7000orangbagaimanapula dengan perusahaan lain yang lebih besar. Maka dalam dua tahun 1,4 juta masyarakatmiskinSumut bisa terselesaikan,” ujar Gus. Gus mencontohkan, umat Budha di Sumut, jumlahnya tidak banyak. Namun karena bersatu dan kompak, maka mereka memiliki 12 ribu orang donatur tetap, ribuan sukarelawanm dan mampu mengumpulkan dana sosial sebesar Rp800 juta per bulan. “Nah, jikalah umat Islam di Sumut ini bisa demikian, maka akan lebih besarlah dana sosial yang terkumpul,” sebutnya. Menyinggung tentang mikro usaha Sumut Sejahtera I dan II Bank Sumut yang sedang gencar-gencarnya dilakukan Bank Sumut, Gus mengatakan, bantuan berupa pinjaman lunak itu sangat mudah didapat karena syaratnya tidak banyak. Untuk stimulus Sumut Sejahtera I (SS I), pinjaman yang diberikan sebesar Rp500 ribu hingga Rp5 juta kepada ibu-ibu yang memiliki usaha dan tanpa agunan. “Syaratnya mudah, ibuibu harus memiliki usaha dan berkelompok minimal 20 orang perkelompok,” jelasnya. Sedangkan, untuk stimulus SS II, pinjaman yang diberikan

sebesar Rp5 juta hingga Rp50 juta, kepada usahawan yang membutuhkan modal dengan agunan berupa surat tanah. Surat tanah itu tidak mesti bersertifikat, sudah cukup dengan surat dari lurah atau kepala desa, bahkan surat tanah yang masih menggunakan bahasa Arab atau Gran Sultan, bisa dijadikan agunan. “Jadi cukup mudahkan. Namun kunci suksesnya adalah kejujuran dan niat membayar cicilan tanpa tunggakan,” katanya disambut tepuk tangan ibuibu yang hadir dalam acara itu. Pertemuan sosialisasi dan silaturahimi yang dimulai usai shalat Zuhur itu, berlangsung bersahaja dan harmonis. Ibuibu dari sejumlah pengajian Kelurahan Sei Mati, Kec. Medan Labuhan, Kel. Terjun, Kec. Medan Marelan, dan Hamparan Perak yang hadir dalam acara itu terlihat saling tukar informasi dengan Gus. Selain mengadakan sosialisasi, pada kesempatan itu Gus Irawan Pasaribu menyerahkan bantuan kepada BKM Masjid Al Hikmah. Tampak hadir dalam acara itu Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Sumut Marelan Sujendi, Wakil Khairul Akmal dan staf, serta sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama Kecamatan Medan Marelan. Acara ditutup dengan doa dan shalat Ashar berjamaah. (h03)

Tangkap Perambah Hutan Bakau Di Belawan, Langkat MEDAN (Waspada): Perambahan hutan bakau di kawasan perairan Belawan dan Kabupaten Langkat, untuk bahan arang masih berlangsung. Karena itu, Ketua Asosiasi Eksportir Kayu Arang Indonesia (AEKAI) H Syahrial meminta polisi menangkap pelakunya. Kepada wartawan di Medan, Kamis (3/5) dia mengatakan, pelaku perambah hutan bakau pernah dilaporkan AEKAI ke Polda Sumut tetapi belum ditanggapi. “Laporan kita sampaikan akhir Februari 2012, lengkap dengan data dan nama perambah,” kata dia. Ditanya siapa yang dilaporkan ke Polda, Syahrial mengatakan Lahanas Makmur alias Asiong, pemilik PT Niaga Makmur Kekal Lestari (NMKL) yang berlindung pada Koperasi Serba Usaha Flora Potensi (KSUFP). “Gudang dan pengolahan kayu

arangnya berada di Jalan Tanjungbalai, Kelurahan Sei Mencirim, Sunggal,” sebutnya. Bersama pengurus lainnya, Ali, Rusli dan Zaki, dia mengatakan, semula LM alias Asiong terdaftar sebagai anggota AEKAI, tetapi karena kayu arangnya selalu ditangkap Polres Binjai dan Polresta Medan, termasuk Poldasu karena tidak memiliki dokumen lengkap, akhirnya menarik diri dari keanggotaan dan bergabung dengan KSUFP. “Dia menarik diri karena tidak ada pembelaan dari AEKAI,” ujarnya. TetapidisesalkanSyahrial,LM alias Asiong kemudian memberi informasi tidak benar kepada polisi tentang rekan-rekan bisnisnya dengan maksud bisnis arang dapat dimonopolinya. Sementara PT KSUFP yang dipimpin Agus Riadi, anggota Komisi III DPR RI, diduga menguasai HPKM (Hutan Pemanfaa-

tan Kayu Masyarakat) seluas 8.000 Ha di Aceh Timur secara ilegal dengan memalsukan dokumen. “Kasus itu sudah dilaporkan warga Dusun BTN, Desa Sungai Pauh, Langsa Barat ke Polres Langsa dengan bukti lapor No. TBL/10/I/2012/Aceh/Res Langsa 20 Mei 2010, dengan terlapor Agus Riadi dan Sayed Abdullah. Hanya saja pihak kepolisian tidak menindak lanjutinya,” kata Syahrial mewakili masyarakat dan pedagang arang di Aceh meminta Dephut dan Disperindag menutup PT KSUFP. Namun LM alias Asiong membantah tuduhan itu. Dia mengatakan, pihaknya memperoleh kayu arang secara legal. Dia juga mengatakan tidak lagi berbisnis arang. “Saya minta agar tuduhan itu dibuktikan, sebab sudah lama saya tidak menekuni bisnis arang,” katanya.(m27)

MEDAN (Waspada): Ketua Forum Perjuangan Tanah Rakyat Asli Batang Kilat (FPTRABK) Al-Ustadz KH Zulkarnain mengatakan, tidak pernah mengganggu atau melakukan penyerangan kepada karyawan PT Makmur Mandiri Lestarti (MML), apalagi membakar alat berat PT MML. Justru kata dia, orang luar diduga suruhan PT MML yang melakukan penyerangan terhadap warga Batang Kilat. Al-Ustadz Zulkarnain mengatakan itu sebagai hak jawab atas berita Waspada, 2 Juni 2012 berjudul “Polisi Didesak Tangkap Pelaku Penyerangan Pekerja PT MML” yang menyebutkan penyerangan dan penganiayaan dialami 60 karyawan PT MML serta pembakaran alat-alat berat PT MML dilakukan ratusan massa FPTRABK. “Tidak mungkin masyarakat melakukan penyerangan, pembakaran rumah warga di daerahnya sendiri, justru orang-orang luar yang secara tiba-tiba dan brutal mendatangi pemukiman warga membawa tombak sepanjang 1,80 meter, parang panjang, golok dan senjata api melakukan penyerangan dan pembakaran rumah warga Batang Kilat,” kata Zulkarnain melalui surat bantahannya, kemarin, yang juga ditandatangani Sekretaris Sumarno. Dia juga mengatakan, barang bukti sudah diserahkan kepada Kapolsek Medan Labuhan disaksikan ratusan orang warga Batang Kilat. Berkaitan berita, Penyerangan terhadap 60 karyawan PT MML dilakukan saat karyawan mematok lahan sebagai pembatas, sekaligus membersihkan lahan milik PT MML seluas 315 Ha di Desa Batang Kilat Lingk II, Kel. Sei Mati, Medan Labuhan, juga dibantah Ustadz Zulkarnain. Kata dia, jika mereka (PT MML) mau mematok dan membersihkan lahan yang diakui sebagai miliknya pada 12 April 2012, tidak mungkin dilakukan pukul 17:30 (menjelang maghrib). Dia menegaskan, tidak ada lahan PT MML di tanah terlantar/tanah negara yang

dulunya hutan belantara dan menjadi sebab terjadinyabanjirdipemukimanwarga,yangsudahdikelola dan diusahai rakyat Batang Kilat sejak 1998 untuk memenuhi kebutuhan dan menyambung hidup. Sesuai pernyataanWali Kota Medan Rahudman Harahap, Rabu 18 April 2012 ketika sidak di Kec. Medan Marelan, menyatakan PT MML tidak punya izin prinsip di Lingk. II, Kel. Sei Mati, Kec. Medan Labuhan, sehingga dianggap merampas tanah negara dari anggota FPTRABK. “Wali Kota juga mengingatkan kalau PT MML tidak punya izin prinsip jangan melakukan penimbunan di area atau membuat usaha apapun di lokasi itu, karena semua usaha harus sesuai prosedur,” kata Zulkarnain. Dia juga mengatakan, PT MML melalui Humas Robin dan pengacara Budi Darma berkali-kali meminta maaf serta menyatakan, kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan siap bertanggung jawab. Bahkan setelah rapat koordinasi di Polres Pelabuhan Belawan (13 Maret 2012) memutuskan PT MML dilarang melakukan dan/atau terlibat dalam kegiatan yang mengganggu ketentraman dan keamanan serta aktivitas rakyat Batang Kilat, Kel. Sei Mati, Medan Labuhan. “Namun mereka tidak mengindahkan,” kata Zulkarnain. Kemudian kutipan berita.. “Sehingga lewat pendekatan persuasif, 40 orang bersedia meninggalkan lahan yang selama ini diduduki dengan memberikan ganti rugi yang telah disepakati.. “ melalui hak jawab ini, kata Zulkarnain, kami luruskan bahwa 40 orang itu bukan anggota FPTRABK, mereka mengerjakan/menumpang di lahan milik PT Lamhotma (bukan tanah terlantar/negara), dan sudah membuat perjanjian dengan PT Lam-hotma kalau suatu saat bersedia meninggalkan lahan. Tentang pihak BPN yang ingin melakukan pengukuran ulang, kemudian dihalangi warga, menurut Zulkarnain tidak benar dan bertolak belakang dengan fakta. Karena sebenarnya pihak BPN (Mahyu Danil) mengaku mau melakukan pengukuran kadastral-sporadik (pengukuran karena ada pendaftaran pertama kali) atas registrasi yang dimohon PT MML pada 2012. Pengukuran kadastral-sporadik ini salah satu bukti bahwa PT MML belum mempunyai legalitas terhadap tanah tersebut (sesuai pasal 13 (1) PP No. 24/1997. (h04)

MABMI Dukung Kejatisu Berantas Korupsi MEDAN (Waspada): Masyarakat Melayu yang tergabung dalam Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kota Medan, mendukung program Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) dalam menegakkan hukum dan upaya pemberantasan korupsi. Dukungan tersebut disampaikan Ketua MABMI Medan Drs Safwan Khayat MHum, didampingi unsur pengurus di hadapan Kajatisu DR. Noor Rochmat saat melakukan audiensi di Kejatisu, Rabu (2/5). Safwan Khayat yang juga Wakapolres Langkat tersebut memaparkan, orang Melayu adalah sahabat semua suku yang tergambar dalam Rukun Melayu yang tertera pada pantun, awal pertama orang berbangsa, kedua banyak beribu laksa, ketiga majelis bermanis muka, dan keempat berbudi bahasa. “Dalam dunia hukum orang Melayu taat terhadap hukum dan undang-undang,” ujarnya. Hal tersebut diperkuat lagi pemaparan Shafwan Hadi Umry yang turut hadir sebagai pengurus, bahwa Melayu mengenal peribahasa ‘tahu dilihat cermin orang, tahu dikias gunjing orang’. “Ini menunjukkan manusia

Melayu harus memelihara sikap dan perbuatan dan mematuhi suruh dan larang dalam bernegara dan berbangsa,” katanya. Sementara itu, Kajatisu DR. Noor Rochmat mengajak masyarakat Sumut dan khususnya masyarakat Melayu agar memelihara dan ikut serta menegakkan hukum dan keadilan. Kajatisu didampingi Wakajatisu serta Asisten Intel Raja Hafrizal SH, mempersilakan MABMI sebagai mitra yang kuat dalam upaya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di daerah ini. Pada kesempatan itu, Wakil Ketua MABMI Drs Abdul Rahim mengundang Kajatisu untuk hadir pada malam silaturahmi warga MABMI Medan bersama tokoh dan pejabat tinggi Sumut pada minggu mendatang. Dalam acara tersebut, nantinya Kajatisu akan menerima anugerah ‘Warga Utama Melayu’ yang bakal dihadiri tokoh-tokoh adat Melayu Sumut. Dalam audiensi tersebut MABMI menyerahkan seperangkat buku dan pakaian kebesaran Melayu kepada DR. Noor Rochmat yang disampaikan Drs Shafwan Hadi Umry didampingi unsur pengurus lainnya yakni Sekretaris Abdul Gafur dan Rochim dan disaksikan seluruh peserta audiensi. (rel/m41)

Waspada/Ist

KAJATISU DR Noor Rochmat (4 kanan) diapit Ketua MABMI Safwan Khayat (4 kiri) bersama Shafwan Hadi Umry (3 kanan), Wakajatisu Mangihut Sinaga (3 kiri) serta Abdul Rahim, Abdul Gafur, Rohanim, dan Asisten Intel Kejatisu Raja Hafrizal.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Waspada, Sabtu 5 Mei 2012 by Harian Waspada - Issuu