Waspada, rabu 5 maret 2014

Page 6

Medan Metropolitan

A4

WASPADA Rabu 5 Maret 2014

Pembukaan MTQ Ke-47 Kota Medan

Konvoi Sepeda Semarakkan Pawai Ta’aruf

Waspada/Rizky Rayanda

PLT WALI Kota Medan Dzulmi Eldin (kiri) didampingi istri Hj. Rita Maharani (kanan) melambaikan tangan kepada peserta pawai taaruf MTQ ke-47 tingkat Kota Medan di Jln. Gaperta Medan, Senin (3/3).

MEDAN (Waspada): Pawai Ta’aruf sebagai tanda mengawali pembukaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-47 tingkat Kota Medan, terlihat berbeda dari tahun sebelumnya. Sebab, tahun ini pawai ta’aruf disemarakkan dengan konvoi sepeda yang dilakukan jajaran Kecamatan Medan Petisah. Selain itu, terlihat penampilan busana daur ulang dari sampah dan memamerkan hewan reptil. PantauanWaspada, Senin (3/3), ribuan kafilah dari 21 kecamatan yang ada di Kota Medan terlihat antusias mengikuti pawai ta’aruf di Jln. Gaperta Medan Helvetia. Peserta pawai ta’aruf disambut oleh Plt Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Ketua DPRD Medan Amiruddin, tokoh masyarakat, ulama, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Medan dan para pimpinan SKPD jajaran Pemko Medan. Pawai diawali laporan dari Komandan Pawai Kapolsek Medan Helvetia Kompol Anggoro Wicaksono kepada Plt Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, dilanjut dengan barisan Marching Band Bina Musika MAN-2 Model Medan. Sedangkan konvoi peserta pawai ta’aruf diawali peserta dari Medan Johor dengan membawa tropi bergilir yang dimenangkan pada MTQ tahun lalu. Pawai ini disemarakkan dengan konvoi sepeda yang ditampilkan dari Kec. Medan Petisah, terlihat camat, lurah dan kepling Medan Petisah mengenakan sepeda bersama-sama. Selain itu kecamatan ini juga memamerkan busana daur ulang dari sampah. Kecamatan Medan Selayang menampilkan hewan reptile berupa buaya juga busana daerah delapan etnis. Para peserta pawai ini terlihat selain menampilkan marching band juga menampilkan ciri khas budaya 8 etnis, selain itu juga terlihat penampilan reog, kuda lumping, dan barongsai. Camat Medan Petisah M Yunus mengatakan, mereka memang melakukan konvoi sepeda, karena selama ini Kec. Medan Petisah juga sudah membudayakan bersepeda ke tempat kerja. Untuk itulah, pihaknya ingin mengajak masyarakat Kota Medan untuk bersama-sama bersepeda selain dapat meminimalisir polusi udara juga menyehatkan badan. “Selama ini kami sudah

membudayakan bersepeda ke kantor di hari Jumat, makanya ini kita juga berkonvoi bersepeda bersama untuk menyemarakkan MTQ,” katanya. Plt Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengatakan, pawai ta’aruf ini merupakan gambaran kesiapan semua kecamatan yang ada di Kota Medan dalam mengikuti MTQ ke-47. Selain itu juga pawai ta’aruf ini mengajak masyarakat untuk ikut serta dan berpartisipasi didalam rangka memeriahkan acara MTQ, bersama-sama melakukan pawai sehingga menunjukkan kebersamaan dengan pemerintah, masyarakat, serta para qori dan qoriahnya. Menurut Eldin, MTQ akan dibuka pada malam harinya oleh Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho. Untuk itulah, Eldin mengharapkan agar masyarakat Kota Medan mau berbondongbodong bersama-sama hadir dalam rangka memeriahkan pembukaan MTQ dan menjadikan MTQ ke-47 ini sebagai momentum untuk gemar membaca Alquran dan sekaligus mengimplimentasinya di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, serta keluarga. “Kepada para qori dan qoriah agar bertandinglah dengan lillahi ta’alla, karena yang dibaca adalah ayat-ayat suci Alquran. Disamping kita juga ingin mendapatkan yang terbaik, yakinlah diri kita terhadap penilian para dewan juri, dan apa yang diputuskan oleh dewan juri adalah merupakan hasil yang terbaik, jujur, dan tidak direkayasa sama sekali,”ujar Eldin. Usai menerima pawai ta’aruf dilanjut dengan pengguntingan pita oleh Wakil Ketua PKK Kota Medan Rita Maharani menandai dibukanya bazar untuk memeriahkan MTQ ke-47 ini, juga peninjauan stand bazar oleh PltWali Kota Medan berserta FKPD, tokoh masyarakat, ulama dan SKPD. Adapun jumlah stand ini sebanyak 102 stand yang diikuti 21 kecamatan, SKPD, BPJS serta Perguruan Tinggi. Pantauan Waspada, pelaksanaan pawai ta’aruf ini kurang tertib, karena peserta pawai yang masuk ke lokasi MTQ dan peserta yang keluar terlihat satu jalur sehingga semrawut. Selain itu, sampah banyak berserakan di lokasi sehingga Sekda Kota Medan Syaiful Bahri terlihat sibuk mengutip sampah sebelum pelaksanaan MTQ dibuka. (m50)

Pemko Medan Somasi Dinas Tarukim Sumut PT. Waskita Karya Terancam Blacklist MEDAN (Waspada): Pemerintah Kota (Pemko) Medan berang melihat kinerja Dinas Tarukim Sumut. Pasalnya, proyek pembangunan pipanisasi limbah yang sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu menyebabkan sejumlah ruas jalan di Medan rusak, namun tidak juga diperbaiki. Menyikapi hal ini, Pemko melakukan somasi terhadap Dinas Tarukim Sumut sebagai Satuan Kerja (satker) proyek dari Kementerian PU tersebut. “Sudah berulangkali kita melayangkan surat supaya mereka memperbaiki jalan-jalan yang rusak akibat galian tersebut, namun tidak diindahkan. Makanya, kita somasi Dinas Tarukim Sumut minggu lalu. Jangan sampai mereka yang merusaknya, Pemko yang memperbaikinya. Inikan sudah tidak benar lagi,” kata Kadis PU Bina Marga Kota Medan Khairul Syahnan kepada Waspada, Selasa (4/3).

Syahnan menjelaskan, Pemko Medan sudah berulangkali menyurati Satker proyek pipanisasi limbah tersebut, namun sampai saat ini tidak mendapat respon. “Kesulitan kita karena tidak ada rekomendasi apapun dari Plt Wali Kota Medan, meski proyek dikerjakan di Kota Medan. Akibatnya, Pemko Medan jadi tidak punya gigi. Seharusnya ada rekomendasi pada saat pengerjaan. Kenyataannya, Pemko Medan sama sekali tidak ada dilibatkan mulai dari pengerjaan proyek hingga pembayaran, makanya jadi susah. Kita surati berulangkali, tapi tidak pernah mendapatkan respon,” ujarnya. Blacklist Sementara itu, Plt. Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengatakan, Pemko Medan sudah berulangkali menyurati Satker Dinas Tarukim, namun tidak juga mendapat respon. Jika tidak ada solusi dari Satker atau dari kontraktor untuk memperbaiki jalan yang sudah rusak tersebut, maka Pemko Medan juga akan memblacklist PTWaskita Karya.

Mushalla Al Wahdah Diperluas Butuh Bantuan Masyarakat MEDAN (Waspada): Untuk menambah jumlah jamaah yang beribadah di Mushalla Al Wahdah, warga sekitar melalui badan kenaziran mushalla melakukan perluasan bangunan yang sudah dimulai sejak satu bulan lalu. Nazir Mushalla Al Wahdah Dachyar Syah mengatakan, selama ini jumlah jamaah yang beribadah di mushalla tersebut hanya sekitar 60 orang. Sementara pada kegiatan tertentu seperti shalat Tarawih, masyarakat yang ingin beribadah melebihi kapasitas yang tersedia. “Alhamdulillah, respon masyarakat untuk pembangunan mushalla ini baik, tapi tentu dana yang terkumpul selama ini masih kurang. Sebab, total dana yang dibutuhkan sebesar Rp376.125.000. Karena itu, panitia mengharapkan bantuan dari masyarakat demi kelangsungan pembangunan mushalla yang sudah berdiri sejak 1960 ini,” katanya Senin (3/3). Dikatakannya, bangunan yang ditambah seluas 8,5 x 12 meter. Sampai saat ini, bangunan tersebut rampung sekitar 30 persen. “Kami berharap bangunan dapat diselesaikan sebelum Ramadhan sehingga bisa digunakan masyarakat untuk shalat Tarawih dan tadarusan,” ujar Dachyar. Bagi masyarakat yang ingin membantu pembangunan Mushalla Al Wahdah dapat langsung datang ke Sekretariat Panitia Jln. Puri Gg. Kesatuan Kel Kota Matsum, Kec Medan Area atau dapat menghubungi Ketua Panitia Pembangunan H Erwin Yusran (082367667887).(m45)

“Kalau tidak juga diperbaiki, maka yang resah tetap warga Kota Medan, makanya kita akan memblacklist PT Waskita Karya. Jangan sampai orang yang punya kerja, kita yang memperbaikinya,” tegas Eldin. Pelaksana Dinas Tarukim Sumut Heryanto ketika hendak dikonfirmasi melalui telepon, ternyata ponselnya tidak aktif.

Begitu juga dengan Satker Air Limbah Dinas Tarukim Sumut Syarifah. Saat dihubungi berulangkali, Syarifah tidak menjawab telepon genggamnya. Sedangkan Kepala Proyek MSMHP IV PT. Waskita Karya Pantas Tambunan ketika dikonfirmasi mengakui sudah beberapa kali mendapat surat dari Pemko Medan, namun tidak sa-

tupun yang mereka balas. Sebab, menurut Pantas, seharusnya pihak Satker Dinas Tarukim sumut yang berwenang untuk menjawab surat tersebut. “Memang sudah ada surat dari Pemko Medan, tapi kami tidak ada kewenangan untuk membalasnya. Yang membalas surat itu seharusnya pihak Satker sebagai pejabat pemegang

kuasa anggaran,” ujar Pantas. Namun, lanjut Pantas, surat yang dilayangkan Pemko Medan itu menjadi motivasi pihaknya untuk bekerja. “Ada beberapa jalan yang memang belum kita aspal, karena masih menunggu proses pemadatan dulu setelah itu baru kita perbaiki dan kita aspal. Jln. Sutomo, Jln. Gaharu dan Jln. Krakatau itu

sudah kita aspal dan tinggal di Jln. Gaharu itu sedikit yang belum diaspal,” ujarnya. Sementara untuk jalan lainnya seperti Jln. Pelita II saat ini sedang dilakukan pengerjaan, di Jln. bukit Barisan I dan II. Untuk Jln. Bukit Barisan II sudah diaspal. Untuk proyek pipanisasi limbah sekunder dari rumah-

rumah warga nantinya akan dilakukan dengan kontrak selanjutnya. “Kalau Medan menjadi Kota Metropolitan memang harus dibangun pipanisasi limbah ini, kalau yang sekarang dilakukan masih pipanisasi primernya. Kalau kami dari Waskita hanya menangani proyek IV dan II di Jln. Cemara,” katanya. (m50)

Bayi Alami Ketulian Bisa Hidup Normal MEDAN (Waspada): Bayi yang mengalami gangguan pendengaran dan ketulian bisa hidup normal dan tidak perlu sekolah luar biasa (SLB), jika sebelum usia enam bulan dihabilitasi dan rehabilitasi dengan alat bantu dengar. Oleh sebab itu, para bidan se Sumut diharapkan dapat melakukan skrinning kepada bayi yang baru lahir, sehingga gangguan pendengaran bisa diketahui lebih dini. “Para bidan harus melakukan skrinning pada bayi baru lahir untuk mengetahui bayi tersebut mengalami gangguan

pendengaran atau tidak. Caranya gampang, dengan membunyikan alat-alat sederhana dekat si bayi. Jika tidak ada respons atau curiga ada bakat bayi mengalami tuli, rujuk ke dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan,” kata Ketua Komda PGPKt Sumut Prof. DR. dr. Delfitri Munir Sp.THT-KL (K), disela-sela acara bhakti sosial pemeriksaan THT dan Pemberian Alat Bantu Dengar kepada tiga Sekolah Luar Biasa (SLB) di Taman Pendidikan Islam (TPI), Selasa (4/3). Selain bidan, menurut Prof Delfitri, orangtua juga bisa men-

deteksi secara dini untuk mengetahui apakah bayi mengalami gangguan pendengaran atau tidak. “Jika bayi dapat tidur nyenyak dan tidak terkejut, meski suara berisik di sekitarnya itu patut dicurigai ada bakat tuli. Ini harus segera dirujuk kedokter,” ujarnya. Menurut dia, ketulian ini bisa disebabkan faktor genetik atau saat hamil ibu terinfeksi virus torch dan rumella. “Bisa juga saat lahir berat badan bayi kurang, sehingga saraf pendengarannya terganggu. Bisa juga terjadi setelah lahir ketika bayi terkena meningitis. Maka-

nya, paling baik bayi sudah terdeteksi alami gangguan pendengaran harus dihabilitasi dan rehabilitasi dengan alat bantu dengar sebelum usia 6 bulan, sehingga usia 3 tahun dan seterusnya bisa hidup normal, dan tidak perlu sekolah di SLB,” sebutnya. Saat ini, kata Delfitri, Komda PGPKt Sumut sudah melatih 900 bidan di Rantauprapat, Tebingtinggi, dan Pematangsiantar. “Target kita seluruh bidan se Sumut kita latih untuk mendeteksi dini gangguan pen-

dengaran. Tanpa diminta orangtua, bidan harus melakukan skrinning,” tuturnya sembari mengatakan, seluruh kab/ kota juga harus peduli dengan gangguan pendengaran ini. Ditambahkannya, pada Hari Pendengaran Sedunia 3 Maret kemarin, Komda PGPKt membagikan 5 ribu brosur di persimpangan jalan di Medan, dan membagikan 17 alat bantu dengar kepada sekolah SLB-B Karya Murni, SLB-ABC Taman Pendidikan Islam, dan Yayasan Rumah Siput Indonesia. “Kegia-

tan ini bekerjasama dengan Lions Clubs Indonesia Distrik 307 A2,” katanya lagi, sembari menyarankan anak yang sudah memakai alat bantu dengar, agar diterapi bisa berbicara dan mendengar maksimal. Sementara itu, Sekretaris Komda PGPKt Dr. Adlin Adnan, SpTHT-KL menambahkan, alat bantu dengar yang diharapkan itu yang bisa menyaring suara dengan alat bantu dengar digital. “Namun terkadang anak tidak merasa nyaman dengan itu,” sebutnya. (h02)

Gelapkan Dana Kurban, Divonis 16 Bulan MEDAN (Waspada): Terdakwa Indra Zulkarnain Nasution, 45, yang melakukan tindak penipuan dan penggelapan dana lembu kurban milik masyarakat Delitua, divonis 1 tahun empat bulan(16bulan)penjaraolehmajelishakimPengadilanNegeri(PN) Lubukpakam yang bersidang di Pancurbatu, Selasa (4/3). Dalam persidangan yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Sukry SH, dinyatakan terdakwa Indra Zulkifli Nasution, warga Dusun III, Desa Suka Makmur, Kec. Delitua, terbukti bersalah melanggar pasal 374 jo 65 ayat 1 KUHP dalam kasus penipuan dan penggelapan. Menurut hakim, terdakwa secara sengaja melakukan peni-

puan dan penggelapan dana milik masyarakat untuk membeli 10 ekor lembu kurban senilai Rp91 juta pada Idul Adha lalu. Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Fachri Rahmadani SH, menuntut terdakwa agar dihukum 18 bulan penjara dipotong masa penahanan. Diketahui, terdakwa Indra Zulkarnain Nasution dihakimi warga saat berada di Masjid Baiturrohim, Selasa (15/10) siang. Menurut perwakilan Badan Kenaziran Masjid (BKM) Baiturrohim Ponidi, penggelapan dana kurban tersebut diketahui setelah warga curiga melihat gelagat terdakwa saat ditanyai perihal hewan kurban. Setelah shalat Idul Adha,

hewan kurban yang sudah dipesan ternyata belum datang. Sementara itu dana Rp91 juta milik warga sudah diserahkan kepada terdakwa Indra. Kata Ponidi, terdakwa Indra berdalih uang pembeli lembu kurban itu sudah diserahkan kepada pedagang lembu di kawasan Secanggang, Langkat. Ternyata, setelah dicek ke Langkat, uang itu tidak ada diserahkan terdakwa ke pedagang lembu di sana. Akhirnya, terdakwa mengaku uang tersebut sudah digunakannya untuk kepentingan pribadi.Warga yang emosi langsung menghajar terdakwa hingga babak belur dan menyerahkannya ke Polsek Delitua. (m40)

Waspada/Mursal AI

KOMDA PGPKt Sumut Prof. DR. dr. Delfitri Munir Sp. THT-KL (K) (kiri) bersama Sekretaris Komda PGPKt Dr. Adlin Adnan SpTHT-KL (tengah) saat memeriksa telinga salah satu murid SLB di TPI Jln. SM. Raja Medan, Selasa (4/3).

Tiga Tersangka Korupsi Alkes Ditahan Pejabat RSPM Terima Gratifikasi Tiket Perjalanan Ke LN

Waspada/Ist

SEJUMLAH pekerja melaksanakan pembangunan Mushalla Al Wahdah di Jln. Puri Gg. Kesatuan, Kel. Kota Matsum, Kec Medan Area, Senin (3/3).

MEDAN (Waspada): Setelah menjalani pemeriksaan secara intensif dan mendengarkan keterangan saksi ahli, akhirnya penyidik Reskrim Unit Tipikor Polresta Medan menahan tiga tersangka kasus korupsi alat kesehatan (alkes) RSU Pirngadi Medan (RSPM). Ketiga tersangka yakni KA, 45, warga Jln. Setia Budi Medan selaku pemenang tender alkes yang menggunakan nama perusahaan PT IGM (Indofarma Global Medica); Suk, 50, PNS RSU Pirngadi Medan, warga Jln. Polonia Medan, sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) dan AA, 45, warga Tangerang sebagai pelaksana kontrak. Data yang diperoleh Waspada di Polresta Medan, Selasa (4/3), tersangka KA selaku pemenang tender mendapat

keuntungan dari proyek ini sebesar Rp900 juta. Kemudian pejabat RSU Pirngadi berinisial Suk menerima gratifikasi dari KA berupa tiket perjalanan ke luar negeri. Sedangkan tersangka AA menerima keuntungan atau fee sebesar Rp 200 juta karena perusahaan miliknya PT IGM digunakan oleh KA untuk mengikuti tender tersebut. Ketiga tersangka dikenakan pasal 2 ayat 1, pasal 3, 5, 12b UU Korupsi No. 20 tahun 2001 tentang perubahan UU No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman 15 tahun. Modus yang dijalankan ketiga tersangka yakni mengarahkan merek alkes dari distributor tertentu untuk dijadikan bahan dalam pelelangan. Kemudian, harga alkes di mark up hingga pembayaran

100 persen kepada rekanan. Alkes yang di mark up antara lain anestesi, kamera PCNL, LMA dan Vigon. Kerugian negara akibat perbuatan tersangka mencapai Rp3 miliar. “Tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka sudah ditahan. Tetapi KPA (kuasa pengguna anggaran) berinital AL belum diperiksa. Diharapkan AL segera datang memenuhi panggilan penyidik,” kata seorang petugas di sana. Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Jean Calvijn Simanjuntak yang dikonfirmasi Waspada membenarkan adanya tiga tersangka korupsi alkes RSU Pirngadi Medan yang ditahan. “Tiga tersangka sudah kita tahan dan saat ini masih dalam pemeriksaan,” katanya.(m39)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.