Harga Eceran Rp 3.000
Pelunasan BPIH Mulai 1 Juni JAKARTA (Antara): Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan Kementerian Agama telah menerbitkan PMA No 28 Tahun 2015 tentang Pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Reguler tahun 1436H/2015M. PMA ini mengatur pembayaran BPIH berlangsung pada 1 – 30 Juni 2015. Apabila sampai dengan tanggal 30 Juni 2015 kuota jamaah haji tidak terpenuhi,
WASPADA Demi Kebenaran Dan Keadilan
Harian Umum Nasional Terbit Sejak 11 Januari 1947. Pendiri: H. Mohd. Said (1905 - 1995), Hj. Ani Idrus (1918 - 1999) ISSN: 0215-3017
MINGGU, Kliwon, 31 Mei 2015/12 Sya’ban 1436 H z
No: 24952 Tahun Ke-68 Terbit 20 Halaman
Lanjut ke hal A2 kol. 7
Juara I Debat Bahasa Inggris Tingkat Perguruan Tinggi Sumut
Jalan Menjadi Diplomat Dan Bekerja Di PBB
Waspada/Hendro SK
PULUHAN aktivis mahasiswa Indonesia dari Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia saat unjukrasa di Bundaran Simpang Lima di Banda Aceh, Sabtu (30/5).
Mahasiswa Demo Untuk Rohingya BANDA ACEH (Waspada): Puluhan aktivis mahasiswa dari seluruh Indonesia, yang tergabung dalam forum lembaga legislatif mahasiswa Indonesia (FL2MI), menggelar aksi solidaritas bagi pengungsi Rohingya yang terusir dari negara asalnya Myanmar. Aksi yang berlangsung pada, Sabtu (30/5) tersebut, diikuti mahasiswa dari universitas lainnya di Indonesia, seperti, Universitas Indonesia (UI), Institute Teknologi Bandung (ITB), Institute Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gajah Mada (UGM), dan Universitas Syiah Kuala. Selain membentangkan spanduk, puluhan mahasiswa lainnya juga membawa karton yang bertuliskan kalimat solidaritas untuk warga pengungsi Myanmar yang terdampar di Aceh, dan negara ASEAN lainnya beberapa waktu lalu. Lanjut ke hal A2 kol. 5
Munmen Serang T. Tiram 2 Meninggal TG.TIRAM (Waspada): Puluhan warga sekitar Tanjungtiram Batubara terserang penyakit diduga muntah menceret (munmen), dua orang diantaranya, Abd Rahman, 34, dan Hasan, 64, nelayan warga Gg. Sepakat Dusun III Desa Sukajaya meninggal dunia. Abd Rahman tak sempat mendapat perawatan medis, Kamis (28/5) dan Hasan meninggal setelah dirawat di RSUD Batubara Kuala Gunung, Sabtu (30/5). Menurut warga Sukajaya, Sabtu (30/5), korban munmen berjangkit menerpa Hasan dekat rumah almarhum Abd Rahman dan menjalani opname di RSUD Batubara di Kwala Gunung. “Sabtu (30/5) dua orang cucu Hasan yaitu Adira, 5, dan Yuda, 8 bulan terpaksa dilarikan ke RSUD Kwala Gunung guna perawatan seperlunya. Namun Hasan tak tertolong akhirnya meninggal, dan Minggu (31/5) akan dikebumikan” tukas Naharuddin mantan Kadus di Sukajaya yang ikut mengantar korban ke RSUD Batubara. Menurut sumber,gejala berjangkitnya ‘munmen’ sejak awal Mei 2015, di antara korban ada berobat jalan dan rawat inap di kilinik “Tidak ada jalan lain agar Kadiskes Batubara serta jajarannya serius menangani wabah munmen yang telah mengambil korban jiwa itu tidak bertambah” harap sumber.(a12)
Seorang Nenek 3 Kali Gagal Selundup Ganja BINJAI (Waspada): Nenek bercucu tiga berinisial Ld, 53, penduduk Besitang, Kab. Langkat, Jumat (29/5) sekira pukul 20.30 malam kembali ditangkap anggota Serse Narkoba Polres Binjai di Kedondong, Kel. Limau Mukur, Kec. Binjai Barat karena memiliki 12 kg ganja yang disembunyikan di samping rumah milik R yang juga seorang wanita. Kini tersangka Ld yang pernah juga dipenjara 10 tahun dalam kasus yang sama diamankan di Polres Binjai untuk pengusutan selanjutnya. Menurut pengakuan Ld kepada wartawan mengatakan, Sabtu (30/5), ia membeli ganja dari Aceh Rp500 ribu per kg dan rencananya ganja tersebut akan dijual ke daerah Batubara Rp800 ribu per kilonya, namun ganja tersebut belum sempat dijual keburu tertangkap di Binjai, ucapnya. Lanjut ke hal A2 kol. 1
BUKAN main senangnya Dio Hariyanto bersama dua temannya M. Rafi’i dan Yasmita Sari. Ketiga mahasiswa ini menyandang juara I setelah menyisihkan 40 perguruan tinggi negeri dan swasta yang mengirimkan mahasiswanya dalam ajang Debat Bahasa Inggris 2015 se-Sumut yang diadakan Kemenristek Dikti. “Tidak sia-sia upaya keras kami,” katanya bersama dua temannya saat menyatakan rasa syukur di kampus mereka. Kemarin, torehan prestasi yang mereka ukir mendapat apresiasi dari Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Dr Agussani, MAP tempat ketiganya saat ini menimba ilmu. Dio sapaan akrab mahasiswa yang mengambil jurusan Bahasa Inggris di Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan ini mengatakan, keberhasilan ini akan dia dedikasinya kepada kampus tempat belajar, keluarga dan kerabatnya.
Waspada/Ist
LKPD Gayo Lues Berpredikat WTP GAYO LUES (Waspada): Kepala BPK RI Perwakilan Aceh Maman Abdurahman menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Gayo Lues TA 2014 kepada Bupati Gayo Lues H. Ibnu Hasim dan Ketua DPRK Gayo Lues H. Ali Husin, SH, dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Unqualified Opinion. Maman Abdurahman usai menyerahkan laporan itu di Gedung BPK RI, Jumat (29/5) mengatakan, sejak 2005 sampai 2013 LKPD Gayo Lues belum pernah mendapatkan predikat Opini WTP. Hal itu disebabkan adanya beberapa persoalan, di antaranya lemahnya pengelolaan aset dan terbatasnya sumber daya manusia yang tersedia. “Alhamdulillah berkat kerja keras semua pihak di jajaran Pemkab Gayo Lues, LHP atas LKPD Gayo Lues 2014 mendapat predikat Opini WTP. Pastinya ini akan menjadi motivasi untuk lebih baik di tahun-tahun berikutnya, namun tetap harus didukung semua pihak yang terkait,” ujarnya. Lanjut ke hal A2 kol. 7
Lanjut ke hal A2 kol. 1
Medan, Kota Transit Kejahatan WNA
net
WNA tertangkap di Komplek Perumahan Malibu Indah, Polonia Medan pada tahun 2012.
M RAFI’I, Yasmita Sari dan Dio Hariyanto, (kiri ke kanan) juara I Debat Bahasa Inggris tingkat perguruan tinggi negeri dan swasta di Sumut . Waspada/M Thariq
Kepala Bidang Intelijen, Penindakan, Infomasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian Kanwil Kemenkum HAM Sumatera Utara, Dra Sabarita Ginting, SH, M.Hum kepada Waspada, Sabtu (30/5) menyatakan, metode pernikahan membuat WNA dapat tinggal lebih dari satu tahun di Indonesia, bahkan sampai lima tahun. “Kondisi itu membuat mereka yang memiliki tujuan tertentu seperti kejahatan dapat melakukan pemetaan lapangan, dan itu tidak
kita sadari,” katanya. Apalagi, menurut dia, beberapa dari kita merasa bangga menikah dengan WNA. “Ini terbukti dengan data perizinan Keimigrasian Divisi Keimigrasian Sumut telah menerima izin tinggal terbatas (Itas) sebanyak 2.387 warga negara asing,” sebutnya. 14 WNA Dideportasi Dia juga mengatakan, WNA yang masuk ke wilayah Sumut dan Medan Lanjut ke hal A2 kol. 5
Kasus-kasus Kejahatan WNA Di Medan-Sumut
Terutama kepada Kepling, diwajibkan membuat aturan wajib lapor 1x24 jam kepada warga asing yang tinggal di kawasannya. Soal kendala melakukan pendataan terhadap WNA, Eldin mengaku tidak ada sama sekali. “Kendalanya tidak ada, makanya saya minta kepada seluruh Kepling, lurah dan camat mendata semua warga, khususnya WNA. Lanjut ke hal A2 kol. 5
Sumber: diolah dari berbagai sumber. (m13)
net
KADIV Imigrasi Kanwil Kemenkum HAM Sumut, M Diah (tengah) didampingi Humas Kanwil Kemenkum HAM, Sapawi menunjukkan paspor WNA ilegal yang diamankan Mei 2015.
WALI Kota Medan Dzulmi Eldin meminta jajarannya mengawasi keberadaaan seluruh warga negara asing (WNA) yang ada di Medan, terutama yang tidak memiliki izin tinggal. “Saya meminta pihak Imigrasi dan aparat terkait serta aparat kecamatan mendeteksi semua WNA yang ada di kawasannya masing-masing,” kata Eldin kepada Waspada, Sabtu (30/5).
MEDAN (Waspada): Penikahan salah satu cara warga negara asing (WNA) masuk ke wilayah Indonesia dalam jangka waktu lama. Dengan metode itu mereka mengenal lebih dekat kondisi wilayah serta kebiasaan orang Indonesia, sehingga WNA mudah transit dan melakukan tindak pidana kejahatan di Kota Medan.
2010: Poldasu menangkap tiga WNA asal India dan Vietnam barang bukti 9.041 gram kaitamine, 514 gram sabu dan 1.502 gram sabu. 2011: Poldasu menangkap tiga WNA asal Nigeria dan Vietnam barang bukti 3.490 sabu, 1.060 gram sabu, dan dua asal Malaysia barang bukti 25 gram ganja 2012: Poldasu menangkap WNA asal Malaysia barang bukti 100 gram sabu dan seorang asal India barang bukti 4.860 gram kethamine 2012: Poldasu menangkap 47 WNA asal Tiongkok, Taiwan dan Korea kasus kejahatan dunia maya (cyber crime) di perumahan mewah Kompleks Malibu Indah Polonia Medan 2013: Poldasu menangkap tujuh WNA; dua asal Malaysia barang bukti 0,01 gram dan 2,2 gram heroin, dua asal Finlandia barang bukti 1,8 gram ganja serta dua asal Afrika Selatan barang bukti bong dan alat pengisap sabu dari kaca dan satu warga Singapura barang bukti 1,34 gramsabu dan pil ekstasi. 2013: Polresta menangkap dua WNA asal Tiongkok melakukan penipuan dengan cara sebagai tabib dari China buka praktik pengobatan di Medan. Tiga WNI asal Jakarta dan Banyuasin yang tersangka berpura-pura sebagai pasien. Aksi ini dilakukan sejak tahun 2011 di Indonesia, Thailand dan Malaysia. 2014: Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri menangkap 56 WNA asal Tiongkok dan Taiwan menyalahi izin tinggal melakukan penipuan dan pemerasan melalui jaringan telekomunikasi dan internet yang memiliki sindikat di Medan. 2015: Kantor Imigrasi Klas II Siantar menangkap tiga WNA asal Korea Selatan dan Jerman tidak memiliki visa paspor. WNA asal Korea Selatan berpura-pura ada meeting dan ditangkap saat beraktivitas.
1.062 WNA Di Medan, Awasi!
KEPALA BPK RI Perwakilan Aceh Maman Abdurahman (kanan) menyerahkan dokumen WTP 2014 kepada Bupati Gayo Lues H. Ibnu Hasim di Gedung BPK RI, Jumat (29/5).
Namun perjuangan mereka bertiga belum selesai. Mereka harus menghadapi peserta debat di level nasional pada Agustus mendatang. Dio membagikan pengalamannya saat debat berlangsung, mereka berhasil meraih juara dinilai karena menguasai materi debat salah satunya adalah masalah pengungsi Rohingya. Tentunya debat itu menggunakan bahasa Inggris. Saat itu mereka menyatakan sikap bahwa Indonesia sebagai negara ASEAN harus membantu pengungsi Rohingya. Alasannya, pengungsi Rohingya berasal dari Myanmar yang juga tergabung dalam ASEAN, apalagi warga Rohingya tidak mendapat pengakuan yang adil di negaranya. ASEAN juga harus bertanggung jawab dan turun tangan mengatasi manusia perahu itu. Tidak boleh ASEAN berdiam diri.
Terlibat Pidana Diproses Hukum SEJUMLAH kasus kejahatan melibatkan warga negara asing terjadi di Medan, Sumatera Utara. Hal itu memaksa pihak kepolisian lebih mewaspadai keberadaan WNA. “Kasus-kasus yang pernah terjadi, kejahatan cyber crime berupa perjudian yang terungkap di Perumahan Malibu, Polonia pada 2012 dengan melibatkan puluhan WNA asal Taiwan, Tiongkok dan Korea,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol. Helfi Assegaf (foto), kemarin. Kemudian kasus penipuan dan penggelapan, seperti yang terjadi pada 13 Januari 2015, dimana WN Myanmar Sopie Alam, 29, yang menginap di Hotel Pelangi, Medan menipu rekan senegaranya M Rosid, 30, dengan meminta uang dalam jumlah besar kepada rekanrekannya sesama imigran dengan janji mengirim mereka ke negara lain melalui jalur tidak resmi. Tersangka sempat diproses di Polda Sumut, kemudian diserahkan ke Kantor Imigrasi Kelas I Medan untuk proses selanjutnya. Helfi juga mengatakan, kemungkinan Kota Medan sebagai tempat atau transit warga asing melakukan keja-hatan, bisa saja terjadi. Wakil Kasat Reskrim Polresta Medan AKP Viktor Ziliwu mengatakan hal sama. Kata dia, setiap WNA terlibat tindak pidana akan diproses sesuai hukum di Indonesia. (m27/m39)
Si Juleha Dan Detektif Danga-danga KALI kedua, Teater O membuat penonton mahir menggunakan matanya untuk menelusuri keunikan dari penampilan mereka. Penonton begitu antusias menyaksikan sebuah pertunjukan teater yang disuguhkan mengandung unsur humoris. Penonton juga akan semakin terampil dalam memahami kondisi lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pertunjukan teater. Salah satu teater yang ada di Medan yakni Teater O yang berdiri dan menjadi bagian dari UKM dari Universitas Sumatera Utara. Juleha, tokoh dalam peran Detektif Danga-danga beserta beberapa rekannya kembali menunjukkan eksistensi mereka
di bidang pertunjukan dengan membawakan naskah Detektif Danga-danga sesi kedua di Taman Budaya Sumatera Utara pada Jumat (22/5) lalu. Sebelumnya, sesi pertama juga berhasil baik dibawakan oleh Teater O. Seperti para pemain teater lainnya, Teater O juga mengangkat tema politik humoris untuk memberikan pelajaran dalam sebuah pertunjukan. Pemberantasan narkoba masih terus dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang. Walau masih ada orang-orang yang terus melakukan penyalahgunaan dan transaksi mengenai barang haram tersebut, pemerintah hanya dapat melakukan rehabilitasi bagi pengguna narkotika. Foto Julaiha S
Lanjut ke hal A2 kol. 5
PERAN Juleha dan Cecep dalam pementasan teater Detektif Danga-danga.