Kesehatan
B4 Konsultasi Seputar Diabetes Bersama:
DR. Dr. Dharma Lindarto, SpPD, KEMD (Dokter Internis – Konsultan Endokrin, Metabolik, Diabetes)
Prediabetes, Perlukah Diobati? Dokter Dharma YTH, Saya laki-laki usia 36 tahun, belum berkeluarga, eksekutif muda bekerja di Medan. Sekitar dua minggu lalu saya chek up kesehatan. Dari hasil laboratorium didapatkan kadar gula darah puasa 121 mg/dl dan kadar gula darah 2 jam setelah makan sekitar 168 mg/dl. Berdasarkan hasil tersebut dokter menyatakan saya prediabetes. Saya pun bingung, apa yang harus saya lakukan, sebagai informasi saya agak gemuk berat badan 78 kg,, tinggi badan 168 cm, saya juga perokok berat. Menurut dokter apakah saya penderita prediabetes? Apakah nanti saya akan menderita penyakit gula? Bagaimana mengatasi prediabetes ? Berapa berat badan ideal saya ? (Pak Ritonga, Simp. Limun-Medan) Pak Ritonga yang baik, Prediabetes keadaan gula puasa terganggu (GPT) dan/ atau toleransi glukosa terganggu (TGT), ditegakkan sesuai rekomendasiWHO. Diagnosis GPT ditegakkan bila kadar glukosa darah setelah puasa (sekitar 8-10 jam) adalah 100-125 mg/ dl. Diagnosis TGT ditegakkan bila kadar glukosa darah 2 jam paska beban glukosa 75 gram, di antara 140-199 mg/dl. Pemeriksaan diatas didapatkan setelah pasien dilakukan pemeriksaan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) berdasarkan WHO. Mereka yang termasuk prediabetes kecenderungan menjadi diabetes tipe 2 (sering pada umur di atas 40 tahun, oleh karena resistensi insulin, kejadian 90%) dan terjadinya komplikasi kardiovaskular. Dalam suatu penelitian disimpulkan penderita prediabetes dalam waktu 1 tahun akan menjadi diabetes sekitar 6-10% dan dalam 6 tahun menderita diabetes sekitar 60%. Prediabetes umumnya tidak menimbulkan gejala seperti pada penderita diabetes yang mempunyai “gejala klasik”, yaitu gejala khas diabetes meliputi buang air kecil dengan volume yang banyak (poliuri), banyak makan (polifagi), sering kali haus dan ingin minum (polidipsi), berat badan turun (weight loss). Faktor risiko prediabetes sama dengan faktor risiko diabetes tipe 2 yang disebabkan kegemukan (obesitas), pola hidup kurang sehat (perokok, kurang berolahraga), pola makan jelek (makan makanan cepat saji, lemak tinggi, kurang sayur dan buah), hidup dalam keadaan stress, usia lanjut (umur > 45 tahun), faktor genetik (bakat yang diturunkan). Untuk kelompok dengan faktor risiko di atas perlu dilakukan penapisan atau skrining TTGO. Untuk menghitung berat badan melalui formula Indeks Masa Tubuh (IMT) : Berat Badan (kg)/ Tinggi Badan2 (m2) (satuan kg/m2). Interprestasi IMT : BB kurang < 18,5; BB normal 18,5-22,9; BB lebih e” 23,0 dibagi : dengan resiko 23,0-24,9 dengan Obes I 25,0-29,9 dengan Obes II > 30. Dari yang saya hitung IMT Bapak sekitar 27, 6 jadi termasuk obesitas (kegemukan). Sebaiknya lakukan program penurunan berat badan secara bertahap melalui intervensi gaya hidup sehat dengan diet makanan bergizi rendah lemak, olah raga teratur dan selalu berpikir positif. Untuk BB ideal dapat dihitung dengan formula: Berat Badan Ideal (BBI) = 90% x (TB dalam cm – 100), BB normal adalah BB Ideal ± 10%. Untuk pak Ritonga BB ideal sekitar 60,5-61,2 kg dengan tinggi badan 168 cm. Bapak sebaiknya mengikuti nasehat dan instruksi dokter dan lakukan chek up berkala setiap tahun. Semoga jawaban ini bermanfaat untuk bapak Ritonga. Rubrik Konsultasi Seputar Diabetes: Kerja sama PERSADA CABANG MEDAN dan Harian WASPADA Medan, untuk menjawab segala pertanyaan seputar Diabetes dan Komplikasi
Pertanyaan dapat dikirim tertulis ke Harian Wasapada, sms ke HP. 08126505336/081263852525, dan email: aron_interna@yahoo.com atau persadia.medan@yahoo.co dan ayu_kesuma@yahoo.com, Sekretariat PERSADIA MEDAN (KLINIK DIABETES DHARMA) Jl. Beringin Raya No. 1 A-B Telp. 06177688850.
integrasi dalam BPJS Kesehatan PBI harus memperoleh kartu itu,” tukas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu. Apalagi dalam kartu itu sudah ada Nomor Induk Kependudukan (NIK) dilampirkan Dinas Kependududkan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) berdasarkan Mou dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan serta BPJS Kesehatan terkait validasi jumlah peserta Medan Sehat dan Jamkesmas yang hendak diintegrasikan ke BPJS Kesehatan di mana tahap pertama berjumlah 253.735 sudah selesai dilakukan. “Pemerintah telah menggelontorkan anggaran Rp 53,278
Minggu 15 Maret 2015
Bahaya Saraf Terjepit Mengakibatkan Kelumpuhan Hingga Gangguan Seksual P
ENGOBATAN nyeri saat ini umumnya dilakukan dengan pemberian obat penghilang rasa sakit. Rasa nyeri yang hilang sesaat ketika baru minum obat akan timbul kembali kemudian. Hal ini membuat banyak penderita nyeri yang minum obat berkali-kali hingga melebihi dosis yang dianjurkan. Perilaku ini lazim ditemui dikalangan masyarakat. Belum lagi bila penderita adalah orang sibuk yang dituntut untuk selaku aktif. Demikian penjelasan Dr dr Ridha Dharmajaya SpBS dari Neurosurgery Spine & Pain Clinic RS Adenin Adenan Jln. SM Raja Medan pada seminar “Bahaya Saraf Terjepit” yang digelar di kantor Redaksi Harian Waspada Medan. Perilaku minum obat anti nyeri yang berlebihan, kata dr Dharmajaya, bila dilakukan dalam jangka waktu lama mengakibatkan gangguan organ tubuh lain. Obat tersebut dicerna di lambung, diolah di hati dan dibuang melalui ginjal. Bila penderita minum obat berlebihan menyebabkan luka pada lambung,
fungsi hati yang rusak sehingga mengakibatkan banyak zat bersifat racun tidak dapat dinormalkan di dalam tubuh dan membuang racun melalui air kemih, akibatnya gangguan organ tubuh ini dapat menimbulkan penyakit sistemik dan jauh lebih berat. Pain Interventional Therapy memberikan obat langsung pada sumber rasa sakit dan memutus rangsang nyeri. Tindakan ini hanya membutuhkan obat dengan dosis minimal, tetapi memberikan hasil lebih maksimal. Penderita terbebas dari rasa nyeri dalam masa yang
lama. Bila ditelusuri lebih lanjut, banyak penderita nyeri memiliki gangguan pada tulang belakang. Hal terbaik yang dilakukan mencari penyebab sumber nyerinya. Bilamana benar terjadi penekanan atau penjepitan saraf, secepatnya dapat diketahui seberapa jauh penjepitan tersebut. Sehingga dihindari penekanan yang merusak saraf dan menimbulkan kelumpuhan, gangguan fungsi buang air kecil, buang air besar serta gangguan fungsi seksual. Kata Dharmajaya, penderita saraf terjepit memiliki banyak pilihan dalam terapinya. Pada banyak kasus yang berupa kasus awal dapat disarankan untuk dilakukan Pain Intervention seperti di atas. Dianjurkan untuk melakukan beberapa latihan tertentu. Pada kasus lanjut, sebaiknya dilakukan pembebasan saraf terjepit untuk menghindari kerusakan saraf lebih jauh. Banyak penderita pada kasus
lanjut terjebak rasa takut untuk operasi. Malah banyak berpikir penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Sebenarnya, jelas Dharmajaya, pilihan tindakan untuk saraf terjepit sangat banyak. Mulai dari yang bersifat minimal invasive menggunakan endoskopi, hingga tindakan lebih besar. Tindakan endoskopi menggunakan alat sangat kecil, sehingga luka operasinya hanya berkisar 0,51 cm saja. Masa perawatan singkat, malah pada beberapa kasus dapat pulang pada hari yang sama. Tetapi bila telah terjadi pergeseran tulang belakang, pilihannya adalah tindakan operasi yang lebih besar. Tulang belakang sebagai fondasi tubuh, bila mengalami pergeseran menunjukkan ketidakstabilan. Tindakan operasinya membutuhkan stabilisasi dan fusi degan beberapa alat implant seperti screw dan cage. (m30)
Dehidrasi Dan Cuaca Panas PENINGKATAN suhu udara belakangan ini cukup meresahkan. Terkadang bisa mencapai 34 derajat Celcius, bahkan bisa mencapai 36 derajat Celcius. Bagi kesehatan ini jelas memiliki dampak serius. Masalah paling sering terjadi dehidrasi, keadaan ini bisa merembet ke gangguan lebih serius yang menjadi akibat penyertanya, mulai dari lemas, sakit kepala hingga gangguan dalam sistem metabolisme tubuh. Dehidrasi kondisi di mana tubuh kehilangan banyak cairan. Bila cairan tubuh berkurang, maka akan banyak pula gangguan yang datang. Cairan yang hilang ini harus diganti dengan cara yang benar. Penyebab dehidrasi ada banyak, termasuk diare, muntah atau demam, namun selain penyebab yang tergolong kelompok penyakit, yang perlu diwaspadai yang disebabkan lingkungan. Cuaca panas membuat kita berkeringat secara berlebihan, bila asupan cairan tidak cukup ini bisa berbahaya. Dalam tahapan ringan, dehidrasi terlihat simpel karena bisa diatasi segera dengan mengkonsumsi air, namundalam tahapanberat,ia memerlukan perawatan medis. Bayidananak-anakdianggap lebih rentan karena tubuh mereka berukuran lebih kecil juga lebih peka terhadap perubahan kadar air dan juga kadar mineral yang terkandung dalam cairan tubuh sebagai pembeda dengan cairan biasa. Sama juga dengan usia lanjut, sementara orang dewasa dengan penyakit kronis juga punya resiko lebih besar, begitu juga dengan yang beraktivitas
lebih dan terkadang tidak menyadari dalam cuaca lebih panas. Tubuh sebenarnya memiliki rangkaian proses alami dalam pengaturan suhu, termasuk berbagai bentuk cuaca ekstrim baik terlalu panas atau terlalu dingin. Dalamcuacapanas,adapengaturan khusus untuk mengeluarkan panas dari dalam tubuh. Bagian yangberperandalampengaturan suhuiniadadiotakberupabagian anterior hipotalamus. Dalam reaksinya, bagian ini mengantarkan sinyal pada tubuh untuk melebarkan pembuluh darah di bagian permukaan kulit untuk mengeluarkan panas dengan cara radiasi. Ia juga akan mengatur pengeluarankeringatsebagaimekanismelaintubuhsebagaipertahananterhadapcuacapanassehingga individunya akan merespon dengan mencari perlindungan berupa menyingkir ke suhu lebih dinginatauproteksilain.Dinegara tropis,kelembabanbiasanyaakan menjadi sangat tinggi sehingga kecenderungan dehidrasi makin mudah terjadi. Keringat berlebihan bisa mengakibatkan tubuh kehilangan 1-2% cairan yang membuat tubuh menjadi lemas, perubahanwarnaurindanmasalah metabolisme lainnya. Dalam tahapan berat, kehilangan cairan ini bisa mencapai 5% jumlah keseluruhan cairan. Karena kekurangan cairan pula, kemampuan tubuh terhadap pengaturan panas lebih cepat terganggu, biasanyadenganmekanismeyangmenyebabkan temperatur tubuh meningkat cepat dengan gagalnya pengaturan mekanisme
pengaturan keringat dan sinyal pengatur mekanisme pembuluh darah tadi. Panas yang tidak lagi bisa menemukan jalan untuk keluar dari tubuh bisa mengakibatkan meningkatnya suhu normal tubuh ke level sangat tinggi dalam hitungan menit sehingga beresiko terhadap berbagai gangguan, berupa gejala pecahnya pembuluh darah, kelumpuhan total, bahkan kematian. Pada saat tubuh mengalami gangguan keseimbangan cairan, beberapagejalaakandapatterjadi dengan cepat karena juga adanya gangguankeseimbanganzatelektrolit yang sangat berfungsi dalam menjalankanfungsitubuh.Reaksi paling normal saat tubuh mengalami kekurangan cairan adalah rasahausyangmunculmengikuti daerah mulut dan tenggorokan terasa kering. Keadaan ini bisa mengakibatkan kelelahan di mana kulit tak lagi berkeringat tapi menjadikeringdandapatmuncul gejala sakit kepala dalam intensitas berbeda-beda. Dalam proses vaskularisasi, denyut nadi bertambah baik dalam frekuensi dan intensitasnya. Dalam tahapan dehidrasi berat di mana kekurangan cairan tidak bisa lagi diatasi oleh cadangan yang ada dalam tubuh, berbagai gejala seperti nyeri otot, mual, muntah, kejang bahkan muncul halusinasi dan kehilangan kesadaran. Dalam kasus lebih berat, kerusakan organ tubuh bisa terjadi bersama kegagalan nafas dan kumpulan gejala ini juga sering dikenal sebagai heat stroke dan menjadi macam-macam bentuk komplikasi lebih serius.
Puskesmas Harus Proaktif Salurkan Kartu BPJS PBI Ke Masyarakat Komisi B DPRD Kota Medan meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) tidak membebani masyarakat dengan memberikan peluang bagi Puskesmas guna membebani masyarakat dalam penyaluran kartu BPJS penerima bantuan iuran (PBI). “Kami minta pihak Puskesmas proaktif menyalurkan kartu tersebut ke masyarakat,” ujar Sekretaris Komisi B HT Bahrumsyah di ruang komisi. Jadi jangan masyarakat yang mendatangi pihak Puskesmas lagi untuk mengambil kartu itu tetapi pemerintah harus jemput bola. “Ada atau tidaknya Kartu Keluarga (KK) biru, masyarakat peserta kartu “Medan Sehat” dan Jamkesmas yang telah ter-
WASPADA
miliar untuk integrasi tahap pertama ini sepanjang tahun 2015 mulai Februari- Desember,” tandas bendahara Fraksi PAN DPRD Medan. Jadi masyarakat yang kepepet hendak berobat tetapi tidak memiliki KK biru bisa meminta langsung ke Puskesmas terdekat. Tidak perlu harus menunggu KK biru keluar. “Apalagi kabarnya saat ini blankko KK biru lagi kosong, bagaimana nasib masyarakat yang membutuhkan kartu itu terlebih bagi keluarganya yang lagi diopname,” tukasnya sembari mengharapkan Pemko Medan melalui Dinkes harus segera menginstruksikan seluruh Ke-
pala Puskesmas untuk membagikan kartu ini tanpa syarat ke masyarakat.Kami memberikan waktu 10 hari pada pihak Dinkes guna menyalurkan kartu itu. Sebelumnya, Bahrum yang juga menyampaikan berkisar 354.855 waega Medan Sehat dikirim ke Disdukcapil guna divalidasi termasuk pemberian NIK. Dari jumalah itu, 294.444 yang memiliki NIK lalu divalidasi lagi Dinkes Medan diperoleh 259.778. Kemudian dicek lagi guna melihat identitas ganda, terdaftar di jamkesda dan Medan Sehat, terdaftar di BPJS Kesehatan mandiri dan sebaginya diper-
olehlah 253.735 (tahap 1). “Jadi masyarakat miskin yang belum terdaftar dalam data ini anantinya akan ditampung dan dimasukkan dalam tahap berikutnya,” tukasnya. Lebih lanjut, Sekretaris DPP Aceh Sepakat tersebut juga meminta BPJS memutihkan tunggakan peserta BPJS Mandiri yang datanya juga masuk dalam Medan Sehat atau Jamkesda/Jamkesmas supaya mereka bisa ditanggung dalam BPJS PBI. “Wajar aja mereka menunggak karena orang susah yang terpaksa masuk BPJS mandiri akibat belum ada integrasi Medan Sehat ke BPJS PBI,” tukasnya. (m30)
Pencegahan dan Penanganan Medis Bila gejala dehidrasi sudah muncul, hal pertama yang perlu diketahui kapan kita bisa mengatasinya secara cepat dan kapan pula kita harus memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkanperawatanmedislebihserius. Gejala awal biasanya mudah dikenali walau pun resiko gejala ringanbiasanyamembuatpenderitanya tidak menyadarinya dengan cepat. Mengkonsumsi lebih banyak cairanseperti air putih atau minuman isotonis dengan kadar elektrolit yang mirip seperti cairan tubuh sebagai tindakan rehidrasi oral dapat menjadi tindakan pertama yang dilakukan. Perlu diperhatikan terutama pada anak, cairan rehidrasi oral ini harus lebih dicermati dengan kandungan yang lebih sesuai seperti pedialyte ketimbang memilih minuma isotonis untuk dewasa. Selain penanganan yang harus lebih cepat, hindari pula yang mengandung soda atau alkohol, atau punya suhu berbeda terlalu ekstrim dalam tahapan awal dehidrasi. Selainituperhatikanjugaventilasi agar tak terus menerus berada di udara panas secara terbuka atau langsung. Bila memungkinkan, berpindahlah ke lokasi lebih sejuk dan kurangi aktivitas secepatnya.Bilamenggunakanpakaian tebal yang bersifat tidak menyerap keringat, sebaiknya segera ditanggalkan.Yang terpenting begitu tubuh terasa sangat lemas lebih dari sekedar haus, segera usahakan penanganan medis yang lebih serius. *dr. Daniel Irawan
INFO KESEHATAN
Sehat Dengan Pengobatan Herbal Sekarang kita menyebut tanaman obat dengan herbal pengganti jamu supaya kesannya tidak kampungan.atau bisa bersaing dengan tanaman obat dari luar. Malah ada yang mengusulkan mengangkat barang berharga ini kembali ke awal sebagai jamu. Apa pun namanya ia tetap jahe, kencur, pegagan, sembung nyawa, cengkeh, sambiloto, pasak bumi dan sirih. Kita bisa berbangga karena Indonesia menempati tempat kedua sesudah Brazil yang mempunyai keragaman tanaman obat. Saat ini tidak kurang dari 7000 spesies tanaman obat telah diinventarisasi yang digunakan nenek moyang kita di masa lalu. Namun dari jumlah itu 285 jenis yang dipakai sebagai tanaman obat dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai bahan baku industri jamu. Sebagian besar masyarakat belum menggunakannya secara efektif sebagai pilihan untuk menunjang kesehatan. Sebagai perbandingan, masyarakat di daratan Tiongkok maupun imigran Tiongkok telah menggunakan herbal asli dari negeri leluhurnya. Ramuan ini ternyata digunakan pula oleh masyarakat penduduk asli setempat, seperti juga di Indonesia. Di setiap pasar di Kota Medan dan kota lain pasti ada beberapa, bahkan puluhan toko obat Cina. Mereka mempunyai sejarah panjang dalam pemakaian tanaman obat dan penuh keyakinan pilihan itu sangat bermanfaat mengobati permasalahan kesehatan. Setiap penyakit mempunyai obat atau ramuan yang dapat digunakan. Ramuan obat dari tanaman ini ditambah atau dicampur dengan jaringan binatang dan mineral yang diolah dari berbagai pengalaman yang selalu diperbaiki dari waktu ke waktu baik jenisnya, campurannya, cara menggodoknya dan cara pemakaian. Contoh obat Angong Niuhuang Wan(Angkung), obat tradisional untuk pengobatan darurat membantu merangsang dan memulihkan kesadaran yang hilang (koma) akibat stroke dan panas tinggi, sangat dikenal luas di masyarakat. Obat ini dibuat pabrik obat Beijing Tong Ren Tang sejak 1798. Deretan obat seperti Pienzhehuang untuk hepatitis dan antibiotika,Yunnan Baiyao untuk menghentikan perdarahan dan megobati luka, Buchang Naoxintong untuk stroke dan gangguan pembuluh darah, obat itu kini telah mendunia. Kebanyakan obat tersebut dikembangkan dari resep leluhur yang telah digunakan ratusan tahun lalu yang selalu dikembangkan dari catatan pengobatan (rekam kesehatan) Artinya obat tradisional atau herbal bukan saja bisa mengatasi permasalahan kesehatan tetapi juga potensial untuk dikembangkan. Pernahkah kita lihat toko obat yang menjual tanaman asli Indonesia? Ada, tetapi langka sekali, itu pun dari beberapa pabrik obat yang sudah lama seperti jamu Djago, Nyonya Meneer, Jamu Iboe, Borubudur, Sidomuncul. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar 2010, persentase penduduk Indonesia yang pernah mengkonsumsi jamu/obat tradisional pada semua kelompok umur laki-laki dan perempuan, baik di pedesaan maupun perkotaan sebanyak 59,12%. Persentase penggunaan tanaman obat secara berturut-turut 50,36% jahe, 48,77% kencur, 39,65% temulawak. 13,93% meniran dan 11,17% pace. Ketertinggalan jauh inilah yang menjadi tantangan kita. Jamu, herbal atau tanaman obat Indonesia bisa diangkat kalau dunia kesehatan, pendidikan, pertanian, ekonomi, sosiologi, agama, pemerintah pusat dan daerah. pemerintahan kabupaten/kota dan semua pihak terkait dengan herbal sadar untuk bergerak secara bersama. Berbeda dengan pengobatan kedokteran konventional yang lebih tertuju ke arah penyembuhan (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), penggunaan tanaman obat herbal lebih tertuju ke arah meningkatkan kesehatan (promotif) dan mencegah datangnya penyakit (preventif ). Justru di sini kelebihannya, bagaimana pun mencegah datangnya penyakit tentu lebih baik, lebih ekonomis dan lebih sederhana. *Prof.dr. Amri Amir Sp. Akp, Ketua Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional Sumut
Pengobatan Alternatif Bekam Masih Diminati Pengobatan alternatif dengan cara berbekam masih diminati hingga kini. Pengobatan yang tidak terlepas dari kedekatan kepada Allah SWT sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW tentang anjuran berbekam. “Jadi pengobatan yang dianjurkan Rasul berbeda dengan pengobatan yang berkembang saat ini, karena berbekam dengan petunjuk wahyu dan diyakini memberikan yang terbaik demi kesehatan dan kemashlahatan umat manusia,” kataYusman Dawolo S.KomI, pimpinan Pusat Bekam Ruqyah Medan
di ruang kerjanya Jln. Prof H.M Yamin No. 305 Medan belum lama ini. Dijelaskannya, dalam Islam pengobatan yang dikenal ada tiga macam. Pertama, minum madu, kedua berbekam dan terakhir dengan sedotan api panas. Akan tetapi dalam salah satu hadisnya Rasulullah melarang pengobatan yang ketiga tersebut. “Karena itu, umat Islam harus meyakini pengobatan yang diajarkan Rasul tersebut harus diyakini sepenuhnya karena didasari oleh keimanan sesuai petunjuk wahyu Allah,”
STROKE: MENGENALI DAN MENCEGAHNYA
OTAK merupakan jaringan atau organ tubuh yang sangat vital, keberadaan serta fungsinya dapat terganggu oleh serangan yang datang tiba-tiba dan mendadak, serta tanpa peringatan terlebih dahulu, yang disebut stroke akut. Definisi stroke menurut WHO adalah terjadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut, yang berlangsung lebih dari 24 jam, akibat gangguan aliran darah otak.
Pada masa lalu penyakit ini dikenal dengan nama apoplexy. Kata ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti “memukul jatuh” atau to strike down. Kemudian istilah CVA atau cerebrovascular accident yang sama membingungkannya (agak
rancu) karena penyakit sama sekali bukanlah suatu kecelakaan. Dalam dunia kedokteran sepakat stroke merupakan kegawat dauratan medis yang setara dengan infark jantung dan memerlukan penanganan segera dan mendapatkan prioritas utama, karena keterlambatan penanganan dapat menimbulkan kecacatan permanen atau kematian. Stroke umumnya dibagi dua golongan besar, yaitu stroke perdarahan (hemoragik) dan stroke non perdarahan (infark/iskemik/non hemoragik). Stroke perdarahan dibagi lagi dalam dua bagian perdarahan intraserebral (intra parenkim/intraventrikel) dan perdarahan subaraknoid. Berdasarkan perjalan klinis stroke iskemik dikelompokkan menjadi: Transient Ischemic Attack (TIA): serangan stroke sementara yang berlansung kurang dari 24 jam. Reversibble Ischemic Neurologic Deficit (RIND): Gejala neurologis akan menghilang antara > 24 jam sampai 21 hari. Progressing Stroke atau Stroke in Evolution: Kelainan atau defisit neurologik berlangsung secara bertahap dari yang ringan sampai menjadi berat. Complete Stroke atau stroke komplit: Kelainan neurologis sudah menetap, dan tidak berkembang lagi. Stroke Iskemik berdasarkan penyebabnya menurut klasifikasi The National Institute of Neurological Disorders Stroke Parts III Trial (NINDS III), dibagi menjadi 4 bagian Aterotrombolitik (erat hubungannya dengan platelet, trombosis), kardioemboli, lakunar dan penyebab lain yang menyebabkan hipotensi. Gejala dan tanda akut stroke yang mungkin dapat Anda kenali menunjukkan spektrum klinis yang luas adalah (1) Adanya serangan defisit neurologis/kelumpuhan fokal, seperti: hemiparesis, yaitu lumpuh sebelah badan yang kanan atau kiri saja, (2) baal atau mati rasa sebelah badan kurang, terasa kesemutan, terasa terkena cabai seperti terbakar, (3) mulut mencong, lidah juga mencong bila diluruskan, (4) sulit menelan, minum suka keselek, (5) sulit berbahasa, kata yang diucapkan tidak sesuai dengan keinginan atau gangguan bicara berupa pelo, sengau dan kata-katanya tidak dapat dimengerti atau tidak dapat dipahami (afasia), (6) tidak dapat memahami pembicaraan orang lain, (7) nerjalan menjadi sulit, langkahnya kecil-kecil, (8) tidak dapat berhitung, kepandaian menurun, (9) menjadi pelupa (demensia), (10) vertigo (pusing, puyeng): perasaan berputar yang menetap saat tidak beraktifitas, (10) onset/awal terjadinya penyakit cepat dan mendadak pada saat bangun tidur/istirahat, (11) biasanya sebelumnya disertai serangan kelumpuhan sementara (TIA), (12)penglihatan terganggu, sebagian lapangan pandang tidak terlihat, gangguan pandangan tanpa rasa nyeri, penglihatan gelap atau ganda sesaat (hemianopsia), (13) tuli atau telinga atau pendengaran berkurang, (14) menjadi mudah menangis dan tertawa, (15) kelopak mata sulit dibuka atau terjatuh, (16) banyak tidur, selalu mau tidur, (17) gerakan tidak terkordinasi, kehilangan keseimbangan, sempoyongan, atau kehilangan koordinasi sebelah badan, (18) gangguan kesadaran sampai dengan pingsan.
katanya di sela kegiatan syukuran pembukaan Pusat Bekam dan Ruqyah Kota Medan, sembari menjelaskan sesuai hasil penelitian medis menyebutkan dalam tempo 120 hari darah manusia mengalami penuaan dan mengendap di bawah permukaan kulit yang bisa menimbulkan berbagai penyakit berbahaya. Maka dari itu dibutuh-kan proses pembersihan dengan cara tertentu yaitu bekam dan itu semua sesuai dengan petunjuk Rasul, pihaknya telah melakukan praktek bekam sejak lama dan telah memiliki 11 cabang termasuk di Jabodetabek. (m37)
Perbedaan Stroke Perdarahan Dan Iskemik Gejala Onset/Kejadian Peringatan/TIA Nyeri kepala Kejang Muntah Penurunan kesadaran Bradikardia (denyutan nadi rendah) Papil edema Kaku kuduk Tanda Kernig, Brudzinski
Stroke Perdarahan
Stroke Iskemik
Mendadak/sedag aktif (aktivitas) Tidak ada Hebat Ada Ada Sangat nyata ++ (sejak awal) + (sering) + ++
Mendadak, istirahat Ada Ringan/sangat ringan Tidak ada Tidak ada Ringan/sangat ringan +/- (pada ha4ri ke-4) -
Berdasarkan literatur insiden stroke perdarahan antara 15-50%, dan stroke iskemik antara 70-85%, tetapi negara berkembang (seperti Indonesia) kejadia stroke perdarahan bisa 30% dan iskemik 70%, terdiri dari sumbatan otak (60% thrombosis serebri dan emboli serebri 5%). Lebih baik mengenali faktor risiko stroke dari pada terkena stroke. Faktor risiko adalah kelainan atau kondisi yang membuat seseorang rentan terhadap serangan stroke, umumnya dibagi 2 golongan besar: Faktor yang tidak dapat dikontrol. Umur, makin tua stroke makin tinggi; Ras/ Bangsa, orang negro, Cina dan Jepang lebih rentan terkena stroke; Jenis kelamin, laki-laki lebih beresiko terkena dibandingkan wanita; riwayat keluarga (orang tua, saudara) yang pernah mengalami stroke pada usia muda, maka yang bersangkutan beresiko tinggi terkena stroke. Faktor yang dapat dikontrol, tentunya dapat dicegah. Hipertensi (Darah tinggi); Diabetes mellitus (kencing manis), TIA, Atrial fibrilasi (kelainan irama jantung); Post stroke; Abnormalitas lipoprotein; perokok; peminum alkohol; infeksi (virus dan bakteri), obat kontrasepsi oral, obesitas/kegemukan; kurang aktifitas olahraga, hiperkolesterolemia, stress fisik dan mental. Jika Anda mengalami gejala dan tanda seperti diatas sebaiknya jumpa dokter keluarga Anda, khususnya dokter Spesialis Syaraf (SpS) dan dokter Spesialis Penyakit Dalam (SpPD). Semoga bermanfaat, disadur dari berbagai literatur kesehatan *M. Aron Pase (Dokter Spesialis di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-USU/RSHAM)