Harga Eceran Rp4.000,-
Palestina: Komunitas Internasional Gagal Hentikan Israel RAMALLAH (Waspada): Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki mengecam komunitas internasional karena gagal menghentikan pelanggaran Israel. Menurut dia, selama ini negara-negara hanya memberikan pidato retoris. Al-Maliki berpendapat situasi kritis di Palestina, termasuk Yerusalem Timur, sebagian besar mencerminkan kelemahan serius dari sistem internasional. “Komunitas internasional mengizinkan Israel melanjutkan Lanjut ke hal A2 kol. 5
Demi Kebenaran Dan Keadilan
WASPADA Harian Umum Nasional Terbit Sejak 11 Januari 1947. Pendiri: H. Mohd. Said (1905 - 1995), Hj. Ani Idrus (1918 - 1999) ISSN: 0215-3017
MINGGU, Kliwon 11 Oktober 2020/23 Shafar 1442 H
No: 26815 Tahun Ke-73
Terbit 16 Halaman AP
PASUKAN di perbatasan Azerbaijan-Armenia.
Usai Setujui Gencatan Senjata, Armenia-Azerbaijan Saling Serang
JPNT
KAPAL induk Pasukan Bela Diri Maritim Kaga, Jepang, dan kapal perusak Ikazuchi serta kapal selam Shoryu dikirim ke Laut Natuna Uara dalam latihan anti-kapal selam di wilayah yang semakin memanas tersebut. Laut Natuna Utara adalah nama pengganti untuk Laut China Selatan, kawasan teritori Indonesia yang mulai diusik oleh China.
JAKARTA (Waspada): Pasukan Armenia dan Azerbaijan saling tuding melakukan pengeboman di wilayah sipil pada Sabtu (10/ 10) pagi, usai setuju melakukan gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran sengit selama hampir dua minggu atas sengketa wilayah Nagorno-Karabakh. Jurnalis AFP di lokasi melaporkan mendengar dua ledakan di pagi hari, setelah Armenia dan Azerbaijan menyetujui gencatan senjata mulai Sabtu (10/10) siang. Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan pasukan Armenia menembaki wilayah sipil negaranya. “Angkatan bersenjata Armenia secara intensif menembaki daerah-daerah berpenduduk di distrik Geranboy, Terter, Agdam, Agjaberdi, dan Fizuli. Azerbaijan melakukan tindakan balasan,” kata Kementerian Pertahanan dalam pernyataan. Ombudsman wilayah itu, Artak Beglaryan, mengatakan Azerbaijan telah menembakkan rudal ke daerah sipil di Stepanakert, dalam beberapa waktu terakhir selalu jadi sasaran roket dan artileri. “Baku menggunakan gaya #WarCrimes yang sama pada saatsaat terakhir,” kata Artak Beglaryan di Twitter. Ia menambahkan belum ada informasi tentang korban akibat serangan ini. Armenia dan Azerbaijan menyetujui gencatan senjata pada Sabtu dini hari, setelah dialog selama 11 jam yang dimediasi oleh Rusia di Moskow. Pertempuran sengit di wilayah Kaukasus itu telah merenggut ratusan nyawa, memaksa ribuan orang mengungsi, dan menimbulkan ketakutan akan perang besar-besaran yang dapat menyedot kekuatan regional Turki dan Rusia. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kedua pihak telah sepakat untuk memulai “perundingan substantif” untuk mengakhiri konflik atas Karabakh, daerah kantong etnis Armenia yang memisahkan diri dari Azerbaijan selama perang tahun 1990-an yang menewaskan sekitar 30 ribu jiwa.(cnni)
Naskah UU Ciptaker Belum Selesai JAKARTA (Waspada): Dalam Rapat Paripurna atas UU Cipta Kerja (Ciptaker) para anggota DPR RI ternyata hanya mengesahkan kertas kosong. Karena Tim Perumus (Timmus) RUU Ciptaker belum menyelesaikan pekerjaannya merumuskan UU tersebut, kata ekonom INDEF Dradjad H. Wibowo, Sabtu (10/10).
“Panitia Kerja (Panja) Badan Legislasi (Baleg) kok bisa membahasnya. Jika Timmus belum selesai, lalu rapat Panja Baleg memutuskan berdasarkan apa?,” kata Dradjad.
Dradjad mengaku kaget mendengar pengakuan Ketua Baleg DPR Supratman Andi Agtas dan anggota tim perumus RUU Cipta Kerja Ledia Hanifa Amaliah yang mengakui Tim-
mus RUU Ciptaker belum menyelesaikan tugasnya. Supratman mengaku telah menunjuk Ledia dan Andreas Eddy Susetyo menjadi Timmus RUU Ciptaker.
Ledia, dalam sebuah acara di televisi menjelaskan bahwa perumusan draf RUU Ciptaker mengalami kendala dalam keterbatasan tim terutama dalam penyisiran sinergi isi yang
banyak itu. Pengecekan tetap dilakukan, kata dia, tetapi keterbatasan Timmus dan banyaknya UU yang tercakup maka masih ada pelolosan. Menurut Dradjad, Ledia
dalam acara itu menyebut seharusnya memang dalam pembahasan tingkat I, minifraksi di Baleg DPR telah memegang Lanjut ke hal A2 kol. 5
Mahasiswa Pastikan Aksi Demo Murni Karena Pemerintah & DPR Tidak Becus
NET
PEGIDA, kelompok Anti Muslim Jerman mengusung psoter kanselir Angela Merkel dengan pakain bergaya Hitler. Mereka mengecam Merkel untuk menyambut pencari suaka dari Timur Tengah dan Afrika.
Muslim Dan Masjid Mendapat Serangan Di Jerman BERLIN (Waspada): Rasisme dan Islamphobia terus terjadi di Eropa. Di Jerman, dalam tiga bulan tercatat sekitar 15 masjid diserang sejak April sampai Juni 2020. Puluhan Muslim juga diserang secara fisik atau dilecehkan secara verbal di jalan atau tempat umum. Menurut laman media Farsnews, Sabtu (10/10) hampir 40 kejahatan rasial anti-Muslim tercatat di Ibu Kota Berlin. Daily Sabah melaporkan, sembilan Muslim terluka dalam serangan itu selama kurun waktu yang terakhir tersebut. Jumlah masjid dan Muslim yang diserang itu adalah data terbaru yang dirilis Kementerian Dalam Negeri
Jerman. “Penyelidikan kriminal diluncurkan terhadap beberapa tersangka, sejauh ini belum ada penangkapan,” kata Kementerian Dalam Negeri Jerman. Lalu siapa pelakunya? Aksi rasisme dan kekerasan dipicu propaganda kelompok neo-Nazi dan partai oposisi sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD), yang didirikan pada 2013. Kelompok ini mulai menguat karena untuk pertama kalinya mereka mampu memperoleh kursi di parlemen nasional Jerman setelah Pemilu pada 2017. Kejahatan rasial anti-Muslim juga didorong kemarahan pemilih atas keputusan Kanselir Jerman Angela Merkel untuk
menyambut pencari suaka dari Timur Tengah dan Afrika. Partai tersebut sering mendapat kecaman karena mengekspresikan sentimen anti-Islam dan anti-migran. Dukungan nasional untuk AfD telah turun dari 14 persen pada September 2019 menjadi 8 persen. Menurut survei yang dilakukan lembaga survei Berlin Forsa. Sebagai negara berpenduduk lebih dari 80 juta orang, Jerman memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Jumlahnya hampir 4,7 juta Muslim di negara itu, tiga juta Muslim berasal dari Turki.(rol)
Aktris India Ini Pilih Islam Daripada Karier:
Bagaimana Matiku? BAGAIMANA matiku nanti? Bagaimana nasibku nanti setelah kematianku? Pertanyaan tersebut kemudian membawa aktris cantik India Sana Khan, 33, memeluk agama Islam. Dia juga memutuskan untuk keluar dari industri hiburan setelah mendapat penceharan dari ajaran Islam. Khan tampil dalam film Bollywood, beberapa acara reality show, seperti Big Boss, dan memiliki jutaan pengikut di media sosialnya. Keputusannya meninggalkan dunia hiburan diumumkan melalui unggahannya di media sosial pada Kamis (8/10). Menurutnya, keputusan itu sebagai hari yang paling bahagia. Sambil berharap bahwa Allah SWT akan
membimbingnya dalam perjalanan barunya, dia meminta para pengikutnya untuk turut mendoakannya. “Saya berbicara dengan Anda adalah salah satu momen penting dalam hidup saya. Saya berada di industri film selama beberapa tahun dan telah menerima ketenaran, rasa hormat, dan kekayaan dari penggemar saya yang setia. Saya bersyukur untuk itu,” tulis Khan, dilansir di 5pillarsuk, Sabtu (10/10). Dia menambahkan, walaupun sudah mendapat itu semua, Khan terus memikirkan apa tujuan hidupnya, apa hanya untuk mendapat uang dan popularitas. Lanjut ke hal A2 kol. 7
JAKARTA (Waspada): Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memastikan unjuk rasa mahasiswa tidak didanai atau ditunggangi elit. Aksi murni dilandasi keresahan rakyat atas sikap pemerintah dan DPR. Mahasiswa membantah tudingan pemerintah bahwa unjuk rasa tolak Omninus Law Cipta Kerja di seluruh daerah didanai dan ditunggangi elit. “Aksi Tolak Omnibus Law murni berlandaskan keresahan dan kepentingan rakyat yang tidak diakomodir oleh ketidakbecusan Dewan Perwakilan Rakyat dan pemerintah,” kata Koordinator BEM SI Remy Hastian, Sabtu (10/10). Remy menyampaikan gelombang aksi unjuk rasa adalah sikap ketidaksetujuan rakyat terhadap undang-undang tersebut. Seharusnya Presiden Joko Widodo bisa membaca hal tersebut. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Pemerintah dan DPR mengacuhkan suara rakyat. Bahkan Jokowi tak menghadapi gelombang massa aksi di Jakarta. “Kami juga menyayangkan sikap Presiden Republik Indonesia yang memilih pergi pada kegiatan lain sementara mahasiswa yang merupakan rakyatnya sendiri ingin bertemu di Istana Merdeka,” ujarnya. Remy juga menjelaskan kericuhan yang terjadi saat aksi tidak dilakukan elemen mahasiswa. Dia menyebut kericuhan dipicu Lanjut ke hal A2 kol. 1
Covid-19 Di Dunia Kasus 37,211,345
Sembuh 27,951,333
Meninggal 1,074,040
Covid-19 Di Indonesia Kasus 3328.952
Sembuh 251.481
Meninggal 11.765
Covid-19 Di Sumut Kasus 11,159
Sembuh 8,401
Meninggal 461
Covid-19 Di Aceh Kasus 5,546
Sembuh 3,585
Meninggal 206
Sumber: Worldometers; Covid19.go.id & covid19.sumutprov.go.id (10/10/2020) 22.00 WIB
Syarat Kesehatan, Masuk Ke Masjidilharam Bukan Hal Mudah MAKKAH (Waspada): Untuk mencegah munculnya klaster baru karena mulai dibukanya layanan ibadah umrah pemerintah Arab Saudi menetapkan sejumlah aturan. Kini untuk masuk ke Masjidilharam bukanlah hal mudah. Semuanya harus melalui izin dan ditentukan waktunya. Syarat kesehatan lain pun dikenakan kepada para jamaah umrah, sekalipun itu warga Makkah. Untuk melayani jamaah umrah, pemerintah Arab Saudi setidaknya mempekerjakan 4.000 orang, menyediakan 100.000 masker wajah dan
9.000 sajadah yang telah dibersihkan disediakan. “Tujuannya untuk memastikan kesehatan dan keselamatan jamaah di tengah pandemi virus corona yang sedang berlangsung, menurut pihak berwenang di Makkah, seperti dilansir laman Al Arabiya, Sabtu (10/10). Pihak Presidensi Umum Masjidilharam dan Urusan Masjid Suci Nabawi mengatakan telah mempekerjakan 4.000 pekerja yang dilengkapi dengan teknologi terbaru dan bahan ramah lingkungan untuk Lanjut ke hal A2 kol. 3
Rakyat Marah: Misinformasi Atau Mismanajemen Informasi? Oleh Erros Djarot Budayawan Para menteri terkait masalah Omnibus Law menggelar jumpa Pers yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, 6 Oktober 2020. Dari penjelasan mereka, semuanya serba positif. Omnibus Law dihadirkan justru merespon keluhan publik akan bertumpuknya masalah perundangan dan aturan yang berbelit dan panjang saat mengurus izin di sektor usaha. Dampaknya sangat menghambat berbagai kegiatan usaha maupun investasi. Tidak ada pasal yang sengaja dibuat untuk merugikan hak dan posisi kaum buruh. Buruh malah semakin terlindungi hak-haknya. Juga dengan masalah lingkungan hidup. Ruang Lanjut ke hal A2 kol. 1
Ihram
Para petugas kebersihan secara rutin membersihkan dan me-ngawasi kondisi tempat di sekitar kawah. Mereka tam-pak tengah membersihkan.
Baca Di Dalam
Jenis Sambal Dari Seluruh Penjuru Nusantara
LhokngaGeuruteeTapaktuan Jangan Tidur
Sejarah Kuliner Arab Abad Pertengahan