Waspada, kamis 12 november 2015

Page 1

Harga Eceran Rp3.000,-

KPK Periksa Gatot 9 Jam Tentang Proses Pembahasan APBD

Demi Kebenaran Dan Keadilan

WASPADA

OC Kaligis Akui Beri 1.000 Dolar AS Kepada Panitera PTUN Medan

JAKARTA (Waspada): Sumatera Utara nonaktif, Gatot JAKARTA (Antara): OC Kaligis mengakui memberikan Pujo Nugroho akhirnya rampung menjalani pemeriksaan 1.000 dolar AS kepada panitera Pengadilan Tata Usaha Negara di Gedung KPK, Rabu (11/11). Diperiksa selama kurang Harian Umum Nasional Terbit Sejak 11 Januari 1947. Pendiri: H. Mohd. Said (1905 - 1995), Hj. Ani Idrus (1918 - 1999) (PTUN) Medan Syamsir Yusfan. lebih sembilan jam, Gatot tidak banyak berkomentar terkait ISSN: 0215-3017 “Yang saya kasih hanya panitera 1.000 dolar AS itu saya pemeriksaannya. akui. (Pemberian) sebelum Syamsir ditunjuk sebagai panitera, Menjalani pemeriksaan sejak pukul 10:00 WIB, Gatot KAMIS, Kliwon, 12 November 2015/30 Muharram 1437 H No: 25110 Tahun Ke-68 Terbit 20 Halaman itu tidak ada maksud lain-lain, hanya untuk dia punya keluar dari gedung KPK sekitar pukul 19:00 WIB. Menurut keluarga,” kata Kaligis dalam sidang pemeriksaan terdakwa Gatot, dirinya diminta mendi pengadilan Tindak Pidana jelaskan terkait proses pemKorupsi (Tipikor) Jakarta, bahasaan APBD, dari jabaRabu (11/11). tannya sebagai gubernur. Dalam dakwaan Kaligis “Tadi saya menjelaskan disebutkan 1.000 dolar AS tentang proses pembahadiberikan oleh OC Kaligis ke saan APBD” kata Gatot di Syamsir di ruangan Syamsir Gedung KPK, Jakarta. di PTUN Medan pasca berKetika ditanya terkait konsultasi dengan ketua penyimpangan penyaluPTUN Medan Tripeni Irianto raan dana hibah, Gatot engPutro bersama dengan anak gan menjelaskan secara buah Kaligis Moh Yagari rinci.“Di sini ada rinciannya” Bhastara Guntur alias Gary ujar Gatot sembari menundanYurinda Tri Achyuni alias juk kertas yang dipegangnya. Indah pada April 2015. Penyidik Kejaksaan Kaligis membantah Agung telah memeriksa Gamemberikan uang kepada tot Pujo Nugroho. Gatot hakim Tripeni Irianto Putro diperiksa terkait kasus duyaitu selaku ketua majelis gaan korupsi dalam penyahakim sebesar 5 ribu dolar luran dana hibah dan banSingapura dan 15 ribu dolar tuan sosial. AS maupun uang masingKetua Tim Satgassus masing 5 ribu dolar AS keAntara Antara Kejaksaan Agung,Victor AnTERDAKWA kasus suap kepada Panitera dan Hakim PTUN Medan Otto Cornelis Kaligis pada dua anggota majelis tonius mengatakan Gatot GATOT Pujo Nugroho memasuki Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan oleh tim Kejaksaan saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tipikor, Agung di Jakarta, Rabu (11/11). Gatot diperiksa Kejagung sebagai tersangka kasus dugaan Lanjut ke hal A2 kol. 4 penyalahgunaan dana bantuan sosial (Bansos) 2012-2013. Jakarta, Rabu (11/11). Lanjut ke hal A2 kol. 6

Pengesahan PAPBD Sumut Terancam Buwas: Bandar Narkoba Jika Lari Diselesaikan Buaya MEDAN (Waspada): Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) mengusulkan ide untuk membuat jera para bandar narkoba, saat berkunjung ke Penangkaran Buaya Jalan Bunga Raya II Medan. Hal tersebut ditegaskan Buwas usai berkeliling melihat buaya yang agresif pada wartawan, Rabu (11/11). Buwas yang didampingi Kepala BNNP Sumut Brigjen Pol Andi Loedianto tiba di Penangkaran Buaya Asam Kumbang, Jalan Bunga Raya, Kel. Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Medan, Rabu (11/11). Setiba di lokasi, Buwas

langsung berkeliling disekitaran penangkaran buaya yang luasnya mencapai 2 hektar dengan jumlah 2 ribu buaya. Buwas ditemani pemilik penangkaran buaya, Robert. “Ini gambaran untuk pengawasan bandar narkoba. Ibaratnya kolam buaya sebuah pulau dikelilingi buaya. Pelaku (bandar narkoba) diawasi buaya, jika lari ya diselesaikan buaya,” kata Buwas. Tambah mantan Kabareskrim, dipilihnya buaya karena daya tahan hidupnya panjang dan tentu berkaitan dengan kolam. Jadi, bandar narkoba

akan dalam pengawasan buaya. ”Saya juga akan meninjau ke Papua dan Sulawesi. Buaya yang dibutuhkan akan disesuaikan. Ini sedang dikaji sama Menkum Ham,” jelasnya. Sementara Robert, pemilik ternak buaya Asam Kumbang akan memberi dua ekor ternak buaya kepala BNN Indonesia, sebagai wujud mendukung wacana Buwas ke depan terhadap para bandar dan pengguna Narkoba. Sebelumnya Budi Waseso pada wartawan menyebutkan

Lanjut ke hal A2 kol. 1

MEDAN (Waspada: Pengesahan PAPBD Sumut 2015 dan APBD Sumut 2016 terancam dan diprediksi akan kembali molor pasca ditahannya Ketua DPRD Sumut Ajib Shah oleh KPK. Bahkan dana BOS terancam tak bisa dicairkan dan dana DAK juga akan dikembalikan ke pusat. “Kita turut prihatin terhadap hal itu. Tapi kita yang di sini harusnya bisalah menyikapi bahwa proses pemerintahan harus berjalan dan jangan tersendat. Jadi kalau Ketua DPRD ditahan tentu akan ada pendelegasian, sehingga tidak tersendat,” ujar Sekdaprovsu Hasban Ritonga, Rabu (11/11). Dijelaskan Hasban, pimpinan DPRD Sumut kan merupakan pimpinan kolektif kolegial sehingga kewenangan bisa didelegasikan, dengan begitu maka proses pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Hasban mengatakan, pihaknya akan kembali bertemu dengan tim dari Banggar DPRD Sumut. “Makanya harapan kita bulan ini PAPBD sudah bisa diselesaikan, karena harus cepat bergulir, kalau terlambat bakal menjadi persoalan baru,” terang Hasban. Persoalan baru yang akan muncul itu lanjut dia, seperti dana BOS yang tidak akan dicairkan, padahal dana itu diperuntukkan bagi siswa miskin di daerah. Lanjut ke hal A2 kol. 6

Titiek Soeharto: Kami Tak Masalahkan Gelar Pahlawan Nasional JAKARTA (Waspada): Rencana pemerintah memberikan gelar pahlawan kepada mantan Presiden RI HM Soeharto, menuai pro dan kontra. Kondisi ini mengundang salah satu anak penguasa Orde Baru tersebut angkat bicara. Siti Hediati Soeharto atau yang lebih dikenal dengan sebutan Titiek Soeharto mengatakan bahwa keluarga tidak pernah meminta kepada pemerintah agar HM Soeharto diberi gelar pahlawan. “Keluarga tidak pernah mempermasalahkan mendapatkan gelar pahlawan atau

tidak. Bagi kami yang terpenting adalah Pak Harto masih ada di hati sebagian besar rakyat Indonesia,” kata Titiek di sela-sela penyaluran bantuan 16 traktor tangan dan 10 pompa air dari Kementerian Pertanian di Balai Desa Panggungharjo, Kec. Sewon, Kab. Bantul,Yogyakarta, Rabu (11/11). Menurut Titiek, maraknya stiker yang dipasang di mobilmobil dengan tulisan “luwih enak jamanku ta” (lebih enak jamanku tho?) menunjukkan bahwa rakyat Indonesia masih mencintai Pak Harto. Ia berpendapat, mereka yang membuat

dan memasang stiker tersebut melakukannya secara sukarela dan keluarga besar Pak Harto tidak mengetahui siapa yang membuat dan memasangnya. “Saya terharu bagaimana masyarakat mencintai Pak Harto dari pada setiap tanggal 10 November pro kontra pemberian gelar kepada Pak Harto terus terjadi,” jelas mantan istri Prabowo Subianto tersebut. Lebih jauh Wakil Ketua Komisi IV DPR ini juga mengatakan jika pemerintah benar-benar menganugerahkan gelar

Lanjut ke hal A2 kol. 6

Rumah Ajib Dan DPRD Sumut Digeledah KPK MEDAN (Waspada): Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Ketua DPRD Sumut Ajib Shah, Rabu (11/11). Penggeledahan rumah Ajib Shah di Jl. Sei Bengawan, Medan, berlangsung di bawah pengawalan belasan personel Brimob bersenjata lengkap. “Mereka datang sekitar pukul 11:00,” kata Amin, 34, warga yang bermukim di seberang rumah Ajib. Pantauan Waspada di lokasi, personel Brimob Polda Sumut berjaga di halaman rumah Ketua DPRD Sumut itu. Sementara sejumlah penyidik KPK masuk ke dalam rumah. Geledah Kantor Selain menggeledah rumah, pada hari yang sama petugas KPK juga kembali menggeledah kantor DPRD Sumut. Pemeriksaan kedua setelah 13 Agustus 2015 lalu dilakukan di sejumlah ruangan. Akibatnya agenda rapat Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) terganggu. Lanjut ke hal A2 kol. 3

Waspada/Rizky Rayanda/B

KEPALA BNN Komjen Pol Budi Waseso bersama Kepala BNNP Sumut Brigjen Pol Andi Loedianto melihat buaya di penangkaran buaya Asam Kumbang Medan, Rabu (11/11).

Produksi Sabu, Warga Sigli Dituntut Hukum Mati

Banjir Di Singkil Makin Tinggi SINGKIL (Waspada): Ratusan rumah di sejumlah kampung di kawasan daerah aliran sungai (DAS) wilayah Kec. Singkil masih terendam banjir. Kondisi banjir kembali meninggi, Rabu (11/11) akibat hujan deras sehari sebelumnya dan kiriman banjir dari Aceh Tenggara. Pantauan Waspada di Kampung Ujung Bawang dan Pea Bumbung, Pemuka Baru

dan Selok Aceh, Kec. Singkil, Rabu sore ratusan rumah terlihat masih terendam banjir. “Banjir hari ini kembali naik,” sebut Miyah dan sejumlah ibuibu yang memanfaatkan air banjir menyuci pakaian. Selain untuk menyuci pakaian, sejumlah warga terlihat memanfaatkan air banjir untuk mandi. Hal serupa juga dimanfaatkan anak-anak sembari bermain bersama di arus deras

Al Bayan

Belajar Dari Idris AS Oleh Abdul Hakim Siregar

banjir Kampong Pea Bumbung. Sejumlah badan jalan kabupaten ruas Ujung Bawang - Pea Bumbung Sungai yang terendam banjir, terpaksa dibuat jembatan darurat agar kendaraan bisa melintas. “Pemerintah terkesan lamban memperbaiki jalan kami,” sebut warga di Pea Bumbung. “Aktivitas kami bertani pun terganggu karena banjir,” kata dia.(b27/J).

Antara

SHOFYAN bin M Yahya Daud diapit petugas menuju ruang sidang di PN Banda Aceh, Rabu (11/11).

Waspada/ME Ginting/B

MEDAN (Waspada): Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor 1 Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution melakukan serangkaian kampanye simpatik di kawasan Medan Tuntungan, Rabu (11/11). Pasangan yang biasa di sapa Bang Eldin-Akhyar (BENAR) ini menyerap aspirasi masyarakat di Medan Tuntungan. Kampanye simpatik dimulai dari berkunjung ke Pasar Simalingkar di Jalan Jahe, Perumnas Simalingkar, Kel. Mangga, selanjutnya menanam pohon di Kel. KemenanganTani, meninjau jalan dan drainase yang baru

CALON Wali Kota Medan Dzulmi Eldin menanam pohon, Rabu (11/11).

Lanjut ke hal A2 kol. 1

SEBAGAI kata kunci dalam dua ayat di atas, jika mencermati teks aslinya, Nabi Idris as adalah shiddiqan– yang berarti sangat benar; nabiyyan; Nabi; ‘aliyyan; (Kami/ Tuhan angkat pada) tempat yang tinggi. Cukup itu saja. Saya haqqul yakin. Motif penyidik. Sebuah ayat yang ringkas menjadi bukti kebenaran. Dibanding, kalimat panjang atau bertele kadang hanya penutup kebenaran. Sebuah bual yang dijustifikasi dengan pembenaran. Lanjut ke hal A2 kol. 1

Waspada Daily

@Harian_Waspada

Lanjut ke hal A2 kol. 3

Ratusan Pedagang Delitua Datangi PTUN Medan MEDAN (Waspada): Ratusan pedagang Pasar Delitua, Kab. Deliserdang tergabung dalam Himpunan Pedagang Pasar Delitua (HPPD) mendatangi kembali gedung PTUN Medan di Jl. Bunga Raya, Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Rabu (11/11) siang. Mereka datang sehubungan akan berlangsungnya sidang keputusan Sertifikat Hak Pakai

(SHP) atas lahan Pasar Delitua yang sebelumnya mereka tempati. Pedagang mendesak sekaligus mengingatkan majelis hakim yang memimpin persidangan memberi keputusan seadil-adilnya. “Tujuan pedagang datang bukan untuk demo tapi menyatakan sikap sekaligus mengingatkan hakim agar mengambil keputusan seadil-adilnya pada

sidang 17 November nanti,” ujar Ketua HPPD, Sabar Bangun. Permasalahan dalam sertifikat ini, diduga ada yang menunggangi. Karena itu tidak tertutup kemungkinan ada pihak ketiga. “Kami menduga telah terjadi jual beli lapak di Pasar Delitua yang baru dibangun (Pasar Deli Old Town). Selain

Lanjut ke hal A2 kol. 4

Ada-ada Saja

Eldin Serap Aspirasi Warga Medan Tuntungan

Allah SWT memuji Nabi Idris as sebagai shiddiqan; yang sangat benar dan Nabi-Nya. Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia seorang yang sangat benar dan Nabi. Dan Kami mengangkatnya ke martabat yang tinggi. QS. Maryam: 56-57.

waspadamedan.com

BANDA ACEH (Waspada): Warga Desa Kramat Luar, Kota Sigli, Kab. Pidie Shofyan bin Yahya Daud, 51, dituntut hukuman mati karena kedapatan memproduksi narkoba jenis sabu seberat 260 gram, dalam sidang di Pengadilan Negeri, Banda Aceh, Rabu (11/11). Tuntutan itu dibacakan Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri Banda Aceh, Mairia Efita Ayu dalam sidang dipimpin majelis hakim diketuai Eddy, SH. Terdakwa hadir ke persidangan mengenakan rompi

Waspada/ Amrizal/B

RATUSAN pedagang Pasar Delitua, Kab. Deliserdang mendatangi kantor PTUN di Jl. Bunga Raya, Asam Kumbang, Medan, Rabu (11/11).

Sekeluarga Tinggal Di Kandang Ayam

Waspada/Natar Manalu/B

MOBIL rombongan BPBD menuju Desa Lauperimbon tak dapat melanjutkan perjalanan karena longsor.

Dihantam Longsor, 6 Desa Di Dairi Terisolasi SIDIKALANG (Waspada): Longsor disebabkan hujan deras berkepanjangan dua pekan terakhir mengakibatkan enam desa di Kec. Tanah Pinem terisolasi. Akses jalan ke luar masuk tertimbun tanah dan sebagian badan jalan longsor ke jurang. Lanjut ke hal A2 kol. 6

SEJAK tujuh tahun terakhir satu keluarga, pasangan suami istri dan sembilan orang anaknya warga Kampung Selakopi, Desa Babakancaringin, Cianjur, Jabar, tinggal di dalam kandang ayam. Berbeda dengan kisah hidup keluarga Andun yang Lanjut ke hal A2 kol. 3

Serampang - Buwas bikin bandar was-was - He...he...he...


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Waspada, kamis 12 november 2015 by Harian Waspada - Issuu