
7 minute read
Kepemimpinan Ala Milenial
wawancara Warta PTM, Dr Jebul turut membagikan kisahnya sebagai orang pertama di UMP, beserta strategi, dan gaya kepemimpinan yang ia terapkan.
Strategi kepemimpinan seperti apa yang Bapak terapkan dalam memimpin UMP?
Advertisement
Ada lima strategi yang saya terapkan untuk mendorong UMP menuju Smart University. Pertama, smart akademik untuk menghasilkan lulusan yang unggul. Kedua, mengelola kampus berdasar nilai-nilai Islam, berbasis teknologi untuk mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik . Ketiga, adaptif terhadap perubahan dan inovatif membuat perubahan. Keempat, reputasi dan rekognisi melalui akreditasi, sertifikasi, perangkingan, prestasi dan penguatan kerjasama nasional dan internasional. Kelima, teknologi dikembangkan melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada kemanfaatan umat.
Dr Ns Jebul Suroso SKp MKep resmi ditetapkan sebagai Rektor
(Pengganti Antar Waktu) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) masa jabatan 2019-2023. Amanah tersebut ia peroleh untuk menggantikan rektor sebelumnya yakni almarhum Dr Anjar Nugroho yang wafat pada Desember 2020 akibat serangan jantung. Sebelum menjadi rektor, Dr Jebul telah menduduki posisi sebagai
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan
Kerjasama serta pernah menjadi Wakil
Rektor IV Bidang Kerjasama dan AIK.
Ia juga pernah menjabat sebagai Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan UMP. Alumni S-1 Bidang Keperawatan di UMP ini juga mengenyam pendidikan S-2 di Universitas Indonesia dan S-3 di Universitas Gadjah Mada. “Terima kasih atas amanah yang diberikan. Semoga saya mampu mengemban amanah yang tidak ringan ini,” begitu kiranya paparan Dr Jebul saat resmi dilantik sebagai Rektor UMP. Kali ini, tiga tahun kepemimpinannya telah berjalan. Banyak prestasi, capaian, dan pemeringkatan yang berhasil diraih UMP dibawah kepemimpinannya. Dibawah kepemimpinannya pula UMP dikenal sebagai kampus kekinian “Kampusnya Anak Band”. Hal itu sengaja disematkan agar meningkatkan daya tarik calon mahasiswa untuk mendaftar di UMP. Ia juga kerap menampilkan gaya kepemimpinan dengan tampilan muda dan kekinian. “Saya punya keyakinan bahwa rektor adalah salesnya universitas,” begitu paparnya dalam webinar yang diadakan Majelis Diktilitbang PPM. Melalui
Apakah ada nilai tertentu yang Bapak terapkan guna menjadi pemimpin yang berhasil?
Saya terus menerapkan tata nilai BAIK, yakni (1) budaya mutu, (2) akhlak mulia, (3) inovatif, (4) kolaboratif.
Apa saja tantangan dan hambatan yang Bapak hadapi selama menjabat sebagai Rektor UMP?
Dua tantangan besar UMP kemudian menjadi peluang untuk maju saat berhasil mengelolanya adalah pertama, reputasi perguruan tinggi yakni akreditasi, prestasi dan perangkingan. Kedua adalah bertumbuhnya jumlah mahasiswa baru. Dalam dua hal besar itu tentu ada saja dinamika internal dan tuntutan kuat dari masyarakat atau stakeholder eksternal. Hal ini bisa diatasi dengan komunikasi, kerja tim, kolaborasi dengan berbagai pihak. Insyaallah teratasi permasalahan yang ada. Kepemimpinan yang kuat sangat diperlukan untuk menentukan arah dan prioritas pada pencapaian tujuan, serta pemantauan proses dan hasil kerja. Tak lupa untuk mengajak keluarga besar UMP untuk senantiasa optimis dan banyak mendekatkan diri pada Allah SWT merupakan bagian terpenting dalam mengelola UMP.
Bagaimana keadaan SDM UMP saat ini?
Alhamdulillah, kami terus mendukung kemajuan dan kualitas para dosen. SDM dosen terus bertumbuh, saat ini terdapat 437 dosen, dengan doktor 106, LK 41, GB 7 orang. Saat ini dosen UMP lebih dari 26 % berpendidikan doktor dan terus kami lakukan percepatan studi doctor. Kami sangat mendorong dan memberikan apresiasi besar bagi dosen yang memiliki semangat dalam melanjutkan studi. Karena itu, bagi dosen yang masih berusia dibawah 40 tahun, kami arahkan untuk menempuh pendidikan program doktor di luar nege- ri. Tujuan arahan ini adalah menimba ilmu, teori, dan praktik sesuai dengan bidangnya agar dosen makin kompeten dan profesional. Alasan lainnya adalah untuk memperkaya pengalaman selama di luar negeri dan menjadikan pola pikirnya (mindset) mendunia.
Bagaimana grafik penerimaan mahasiswa baru UMP lima tahun terakhir?
Alhamdulilah selama lima tahun ini grafik penerimaan mahasiswa baru UMP selalu mengalami kenaikan. UMP bahkan dengan izin Allah SWT berhasil melewati masa sulit pandemi. Dalam catatan kami, di masa pandemi dan kurun waktu 2021-2023 berhasil mencapai rekor tertinggi perolehan mahasiswa baru selama sejarah kampus ini berdiri, yakni 25 persen atau sekitar 1000 mahasiswa baru, dari awal 3400 menjadi 4450 mahasiswa baru. Selain itu, kami juga memberikan promosi khusus untuk mahasiswa internasional melalui program Rektor Scholarship. Alhamdulillah data terakhir, masa penerimaan mahasiswa baru UMP di bulan Maret 2023 peminat mahasiswa baru internasional sudah mencapai 1800 pendaftar.
Bagaimana strategi UMP untuk meningkatkan kebudayaan riset?
Riset dikelola oleh LPPM untuk menjamin semua dosen melakukan penelitian. Riset menjadi kewajiban dosen dan mesti melibatkan mahasiswa. UMP menyediakan dana penelitian dari internal, menyiapkan para dosen untuk bisa mengakses pendanaan eksternal dan memberi dana pendampingan penelitian eksternal. Dosen difasilitasi joint research internasional, sejak 2019 UMP telah melakukan penelitian bersama dengan mitra PT luar negeri. UMP juga berpartisipasi dalam skema penelitian bersama yang dikelola oleh Majelis Diktilitbang PPM.
Bagaimana UMP menerapkan kerja sama baik regional maupun internasional?
Kerja sama internasional dikelola oleh biro urusan internasional, saat ini terus dikembangkan ke arah kualitas aktivitas kerjasama. UMP konsentrasi pada kegiatan akademik dosen dan mahasiswa; joint riset, publikasi, conference, visiting professor, student dan staff exchange, peningkatan animo mahasiswa baru nasional, dan internasional, perolehan dan hibah dan aktivitas lain yang tentunya bermanfaat.
Apa target dan harapan untuk UMP ke depannya?
Target dan harapan ke depan untuk UMP yakni (1) Reputasi perguruan tinggi target APT 2023 Unggul; APS unggul diatas 50 %, dan masuk perangkingan internasional. (2) Jumlah mahasiswa baru meningkat dari tahun lalu; harapan bisa mencapai 5800 mahasiswa baru di usia UMP 58 di tahun 2023. (3) Pengembangan UMP melalui kelas PSDKU di jawa dan luar jawa bermitra dengan PDM setempat. (4) Semakin berkembang dan bertambah unit usaha profit UMP dan ada satu unit usaha UMP yang menjadi percontohan nasional. []APR

Dakwah Digital Muhammadiyah
Transformasi Model Baru Dakwah Di Era Disrupsi
(Studi Perkembangan Pola Komunikasi Dakwah Muhammadiyah Dari Konvensional ke Dakwah Digital Di Era Revolusi Industri 4.0 Pada Sindikasi Media Online Muhammadiyah (Sindikasi MediaMU)

Tim Riset
Dr. Sholihul Huda, M.Fil.I Moh. Maulana Mas’udi, Lc, M.Pd.I
Latar Belakang
Survei The Pew Research Center (PRC) tahun 2015, ada sekitar 4 % atau sekitar 10 juta warga Indonesia mendukung ISIS dan parahnya sebagian besar dari mereka adalah kaum muda, (Sri Lestari, www.bbc.com/indo). Dari data program deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bulan Februari 2017, ditemukan bahwa rata-rata napi teroris yang berada di LP berusia 17-34 tahun yang dikategorikan sebagai generasi muda, berjumlah 52%, (Suhardi Alius, http://mediaindonesia. com).
Fenomena tersebut, terungkap dalam kajian Nanda Fanindy (2021:195), generasi muda (milenial) mudah terpa- par paham radikalisme melalui media sosial. Hal itu disebabkan adanya pergeseran pola penyebaran isu radikalisme dari literasi buku ke dunia cyber. Pola penyebaran tersebut semakin tumbuh subur di kalangan pelajar dan generasi milenial melalui media sosial. Hal Tidak dapat dipungkiri bahwa arus kemajuan teknologi informasi, memungkinkan paham radikalisme berkembang pesat. Dunia kampus dan kelompok muda menjadi sasaran empuk bagi kelompok ekstrimisme dalam memberikan doktrin doktrin radikal melalui media sosal, (https://radarjogja.jawapos.com, 2019). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman radikal banyak ditemui di kalangan kaum muda.
Riset ini diperkuat oleh kajian Haula Noor (theconversation.com, 2021) berdasarkan riset di Prancis oleh Olivier Roy menemukan aksi terorisme adalah bentuk pemberontakan anak muda dan bukan semata-mata karena mereka radikal. Beberapa aksi teror di Prancis antara 2014 dan 2016 dilakukan oleh anak muda Muslim dari generasi kedua. Generasi ini mengklaim diri sebagai generasi yang kembali pada identitas keislaman otentik yang selama ini ditinggalkan orang tua mereka.
Berdasarkan fakta di atas, menunjukkan pengaruh besar yang dihasilkan oleh media massa terutama internet jika kita salah menggunakannya. Sementara, dikalangan umat Islam masih rendah kesadaran untuk memiliki bahkan menggunakan media online. Bahkan sebagian besar umat islam tidak tahu bagaimana memanfaatkan media dengan baik dan benar, maka dakwah Islam di Indonesia akan tertinggal dan tersaingi dengan kelompok lainnya, (Hengky Jana, 199:2).
Berangkat dari persoalan di atas, riset ini bertujuan untuk memotret dan memahami secara lebih detail proses latar belakang, bentuk, strategi jejaring dan dampak (implikasi) perkembangan (pergeseran) pola komunikasi dakwah
Muhammadiyah dari konvensional ke pola dakwah digital pada jejaring penggiat media online Muhammadiyah yang tergabung di Sindikasi MediaMU terhadap pengetahuan, pemahaman ideologi, dan sikap sosial-keagamaan warga (jama’ah) Muhammadiyah. Hal ini bertujuan untuk membuat rumusan kebijakan terkait manajemen dakwah digital Muhammadiyah di Majelis Tabligh, terutama dalam menghadapi perubahan masyarakat yang begitu cepat di era revolusi industri 4.0 agar jama’ah
Muhammadiyah tidak mudah terpapar ideologi radikal-terorisme-intoleransi, selain itu bertujuan dalam rangka menghadirkan media online dakwah yang positif dan sehat.
Manfaat Riset, secara teoritis riset sangat strategis bagi pengembangan
Studi Islam, karena data dan hasil kajian sangat terkait dengan persoalan-persoalan Komunikasi Islam terutama persoalan dakwah Muhammadiyah di masyarakat, sehingga dapat dijadikan pengembangan penelitian selanjutnya.
Secara praktis hasil riset dapat dijadikan pedoman Lembaga Dakwah Khusus (LDK) dan Majelis Tabligh Muhammadiyah dalam pengembnagan dakwah digital Muhammadiyah di daerah-daerah seluruh Indonesia. Dan bagi pengambil kebijakan (Pemerintah) dalam upaya mencegah tumbuh subur penyebaran ideologi radikalisme melalui jurnalisme sehat-positif (jurnalisme moderat).
Hasil riset
Pertama, dakwah digital merupakan pola baru pengembangan dan keberlanjutan dakwah Muhammadiyah di era disrupsi berbasis teknologi informasi. Era ini merubah tatanan sosial masyarakat memasuki, termasuk pola relasi komunikasi dakwah Muhammadiyah dari konvensional menuju digital. Kedua, respons Muhammadiyah cepat dalam menghadapi era disrupsi berbasis teknologi informasi. Respon tersebut, terpotret dari program digitalisasi dakwah sebagai tiga pilar dakwah Muhammadiyah memasuki Abad ke-2, selain internasionalisasi Muhammadiyah dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Ketiga, dakwah digital Muhammadiyah menunjukan perkembangan positif dengan semakin tumbuh situs dakwah digital Muhammadiyah. Ditemukan dua model jejaring situs dakwah digital di lingkungan Muhammadiyah.
1. Situs dakwah digital resmi dibuat Muhammadiyah: suaramuhammadiyah.id, muhammadiyah.or.id, menara62.com, pwmu.co, majalahmatan. com, klikmu.co, khittah.co, suaraaisyiyah.id, tarjih.or.id, lamongan.muhammadiyah.or.id, lazismu.org, ipm.or.id, pwmjateng.com, pemudamuhammadiyah.org, nasyiah.or.id, tabligh.or.id, imm.or.id, sangpencerah.id, majelistabligh.id.
2. Situs dakwah digital dibuat komunitas aktifis Muhammadiyah berafiliasi Muhammadiyah seperti: jibpost.id, ibtimes.id, santricendikia.com, anakpanah.sch.id, tanwir.id, insid.id, madrasahdigital.co, rahmah.id, pucukmera. id, tajdid.id, mahanpedia.id, schmu.id, koranmu.com, genial.id, milenialis.id, mediamu.id, kuliahislam.com, gagas.id, santrishabran.net, insid.id, pijarnews.id dan lainnya.
3. Profil dan rangking situs dakwah digital Muhammadiyah di tingkat global dan nasional yang menunjukkan:
1) Kehadiran situs digital tersebut merupakan fenomena baru dalam komunikasi dakwah Muhammadiyah era disrupsi). 2) Ada proses perkembangan pola dakwah Muhammadiyah dari konvensional ke dakwah digital. 3) Menunjukkan perkembangan positif dengan semakin banyak muncul situs dakwah digital dibuat oleh aktivis muda Muhammadiyah. 4) Opini sosial-keIslaman dan berita agenda Muhammadiyah tumbuh subur menghiasi di laman Google, hal itu memberikan nuansa baru arus informasi sosial-keagamaan Islam berkemajuan di dunia maya.
Keempat dakwah digital Muhammadiyah mengusung: 1) Narasi ideologi moderasi Islam berkemajuan adalah sebuah landasan bagi dakwah digital Muhammadiyah untuk menghadirkan karakter dan pola kehidupan sosial keagamaan wasathiyah penuh kearifan, toleran dan berkeadilan. 2) Menghadirkan informasi ke masyarakat dengan prinsip jurnalisme sehat yang bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan prinsip etika press dan etika keadaban digital publik yang bersumber pada nilai kemanusian dan ajaran Islam.