jalankan-reforma-agraria-sejati-dan-selesaikan-konflik-agraria-di-tanah

Page 1

“Jalankan Reforma Agraria Sejati dan Selesaikan Konflik Agraria di Tanah-Air� Komite Aksi Hari Tani Nasional Kami yang tergabung di dalam Komite Aksi Hari Tani Nasional, koalisi aksi yang terdiri dari organisasi tani, buruh, pemuda mahasiswa, perempuan, masyarakat adat, masyarakat miskin kota serta berbagai NGO yang bergerak di bidang agraria, lingkungan hidup, HAM dan lainnya, pada hari ini menyampaikan tuntutan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menjawab situasi darurat agraria yang tengah dialami oleh bangsa ini. Kami meminta pemerintahan Jokowi-JK tidak mengulangi kesalahan pemerintahan sebelumnya, yang tidak mempunyai kemauan politik untuk menjalankan pembaruan agraria sejati. Padahal pelaksanaan pembaruan agraria atau reforma agraria adalah amanat konstitusi UUD 1945, amanat UUPA No.5/1960 dan amanat Tap MPR No.IX/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam. Amanat tersebut adalah kewajiban bagi pemerintah untuk segera menjalankannya. Hari ini, kami kembali mengingatkan pemerintahan Jokowi-JK mengenai buruknya situasi agraria di Tanah-Air akibat tidak dijalankannya agenda pembaruan agraria. Petani, sebagai mayoritas rakyat Indonesia telah menjadi warga negara yang tertindas dan terbelakang, dan desa-desa tempat petani bermukim telah menjadi kantong-kantong kemiskinan. Kemiskinan di pedesaan ini diakibatkan oleh ketiadaan kepemilikan, akses dan kontrol petani atas tanah yang menjadi alat produksinya yang utama. Sekitar 56% penduduk pedesaan merupakan buruh tani atau petani gurem dengan kepemilikan tanah rata-rata di bawah 0,5 Ha. Selain itu, indeks gini tanah nasional mencapai angka 0,72, yang mengindikasikan bahwa struktur kepemilikan dan penguasaan tanah masih sangat timpang (BPS, 2013). Keadaan di atas tidak pernah terdeteksi oleh pengambil kebijakan dalam program pengentasan kemiskinan. Walhasil, puluhan triliun rupiah yang digelontorkan pemerintah untuk program-program penanggulangan kemiskinan telah gagal dalam mengurangi angka kemiskinan dan ketimpangan di pedesaan maupun perkotaan. Ini dikarenakan program tersebut tidak menjawab akar masalah yang utama, yakni ketiadaan tanah pertanian untuk rakyat. Akibatnya, mayoritas pertanian skala rumah tangga saat ini tidak dapat memberikan kesejahteraan kepada keluarga mereka. Kami sangat prihatin bahwa petani telah menjadi profesi sekaligus kelas sosial yang dikucilkan. Saat ini, kita telah menyaksikan laju konversi lahan pertanian ke non-pertanian yang begitu cepat dan meluas. Jika pun bertahan sebagai lahan pertanian, sesungguhnya penguasaan dan pengelolaannya telah berpindah tangan, terakumulasi ke perusahaan-perusahaan pertanian skala besar, dimana petani dipaksa menjadi buruh di tanah-tanah yang dulu digarapnya. Kita telah menyaksikan pula para petani tak bertanah dan petani gurem, dipaksa berpindah profesi menjadi buruh-buruh di perkebunan, di pabrik-pabrik, atau mereka terlempar ke sektor informal di perkotaan sebagai pekerja kasar dengan upah rendah. Akibatnya, kita menyaksikan pula desa-desa telah menjadi daerah penyuplai tenaga-tenaga kerja ke luar negeri, utamanya para perempuan dan anak-anak, tanpa perlindungan memadai dari Negara. Selain peningkatan jumlah masyarakat miskin, BPS pun mencatat bahwa dalam kurun waktu 10 tahun (2003-2013), negeri agraris ini telah kehilangan sekitar 5,7 juta rumah tangga petani. Proses deagrarianisasi dan kehilangan jumlah rumah tangga petani secara masif tersebut telah mengakibatkan negeri ini tak mampu mencapai swasembada pangan dan bergantung penuh pada impor pangan. Sementara itu, krisis ekonomi global karena penguatan Dollar Amerika juga telah menyebabkan hargaharga hasil pertanian dan perkebunan yang diterima di tingkat petani sangat rendah. Sebab, ekspor komoditas hasil pertanian dan perkebunan permintaannya menurun di pasar global. Seakan tak cukup di situ, kehidupan petani pun semakin memprihatinkan. Kekeringan telah membuat sawah dan ladang petani


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.