VisiMuslim.Com Virtual Paper edisi 1

Page 5

EDISI 001 /JULI 2013 /MINGGU KE-2

kabar nasional

5

Jumlah Orang Miskin di 8 Provinsi Bertambah Dari data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) terungkap jumlah penduduk miskin di 8 provinsi bertambah. Walaupun secara total jumlah masyarakat miskin Indonesia mengalami penurunan. BPS mencatat terdapat 8 provinsi yang mengalami kenaikan masyarakat miskin, yaitu Sumatera Barat yang naik 0,14%, Sumatera Selatan naik 0,76%, Bengkulu naik 0,83%, Banten naik 0,03%, Kalimantan Barat naik 0,28%, Sulawesi Utara naik 0,24%, Gorontalo naik 0,29%, dan Papua naik 0,47%.

Buruknya Pengelolaan Lapas!

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Wynandin Imawan menyatakan kenaikan jumlah masyarakat miskin ini terjadi karena masyarakat miskin ini berada pada titik yang menyulitkan bagi mereka untuk mengubah nasibnya. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya akses di daerah tempat mereka tinggal. “Pada umumnya mereka di suatu titik yang susah turun, penduduk miskin itu kalau sudah rendah susah turunnya, titik jenuh lah gitu,” ungkapnya di Kantor BPS, Jalan Dr. Sutomo, Jakarta, Senin (1/7/2013).

Berdasarkan data Maret 2013, jumlah penduduk miskin paling banyak berkumpul di Pulau Jawa dengan total 15,3 juta orang atau 10,92% dari total penduduk Jawa. Secara persentase penduduk miskin terbanyak di Maluku dan Papua yaitu 23,97% dari total nasional dengan jumlah penduduk miskin 1,6 juta orang. Pulau Sumatera memiliki jumlah penduduk miskin 6,1 juta orang atau 11,51%, Bali dan Nusa Tenggara 2 juta orang atau 14,51%, Kalimantan 925,6 ribu atau 6,37%, dan Sulawesi 11,22% atau sebanyak 2 juta orang. (detikfinance/visimuslim.com)

Indonesia Terima Penghargaan dari FAO Sistem pidana dari barat yang nota bene tidak membuat jera masyarakat dan pelaku kriminal, membuat kerusakan di masyarakat semakin menjadijadi Riuh teriakan para tahanan, mengeluh minimnya ketersediaan air. Suasana makin pelik karena dari pagi aliran listrik mati. Bagai menunggu bom meledak, akhirnya kerusuhan antara narapidana Lapas 1 Tanjung Gusta, Medan dan penjaga Lapas pecah. Api membakar Lapas Tanjung Gusta, Kamis petang (11/7), 5 orang ditemukan tewas terpanggang di dalam

Lapas. Sebanyak 212 napi melarikan diri dan baru diamankan 95 orang. Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Permasyarakatan Klas I Medan, Tanjung Gusta, Asep Sutandar mengungkapkan, bermula dari protes minimnya pasokan air. Kamis 11 Juli 2013, menjelang waktu berbuka puasa, para narapidana keluar dari blok tahanan berkumpul di lapangan. Aliran listrik di Lapas Klas I Medan sejak pagi hari sudah terganggu. Hal ini diakibatkan meledaknya travo listrik yang berada di depan komplek Lapas Klas I Medan, Tanjung Gusta, Jalan Permasyarakatan. Perbaikan telah dilakukan oleh PLN, dan menjelang magrib, gangguan listrik kembali terjadi. Direktorat Jenderal

Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM mengakui adanya ketidakseimbangan antara Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan jumlah penghuni seperti yang terjadi di Lapas Kelas I Tanjung Gusta, Medan. “Pembangunan Lapas sudah dilakukan, tetapi kurang sejalan dengan tambahan penghuni,” kata Direktur Jenderal Pas Kemenkum HAM, Mochammad Sueb Sueb mengatakan, meningkatnya tindak krimininalitas dan penegakkan hukum berdampak pada banyak penghuni Lapas. Namun, hingga saat ini, kapasitas Lapas belum sebanding dengan jumlah penghuninya. Bersambung ke hal. 5

Sekali lagi penghargaan internasional bagi keberhasilan semu Indonesia. Benarkah Indonesia telah menuntaskan target utama MDGs sebelum 2015? Salah satu anggota Banggar dari Partai Demokrasi indonesia Perjuangan (PDI-P) Dolfi OFP mengatakan “Selama empat tahun terakhir (20102013,red.) pemerintah memang berhasil mengurangi angka kemiskinan 1,1 juta penduduk per tahun, namun ternyata yang masuk golongan ini setiap tahun justru 1,9 juta jiwa. Ini berarti pemerintah menciptakan 800 orang miskin baru per tahun,” jelasnya. (http://bisnis.liputan6.com/ read/603529/jumlah-orang-miskin-

ri-bertambah-800-ribu-setiap-tahun) Pemerintah seringkali luput menghitung golongan ‘hampir miskin’. Merekalah yang saat BBM baru naik ini sangat potensial masuk terperosok dalam golongan miskin. Pengamat ekonomi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Latif Adam, menjelaskan, 20 persen atau 50 juta jiwa dari total penduduk Indonesia adalah kelompok penduduk hampir miskin (near poor). Kenaikan harga BBM, kata Latif, akan mendorong 50 persen penduduk hampir miskin, atau sekitar 25 juta jiwa, menjadi miskin. Padahal deviasi orang miskin dan hampir miskin dari sisi pendapatan sangat tipis. “Hanya sekitar Rp 50 ribu.” jadi, siapa bilang rakyat Indonesia bebas dari kelaparan? Klaim Indonesia berhasil atasi

kekurangan gizi hanya retorika. Nyatanya, Indonesia saat ini memiliki beban ganda masalah gizi. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, jumlah penderita berat kurang di kalangan anak balita mencapai 17,9% yang terdiri dari 4,9 % gizi buruk dan 13,0% gizi kurang. http://himagizi. lk.ipb.ac.id/2013/03/30/indonesiahadapi-beban-ganda-masalah-gizi/ Sungguh aneh, bila dalam waktu 3 tahun pemerintah mendadak mampu menyelesaikan masalah gizi itu. Jadi apa maksud penghargaan itu? Bisa jadi menjadikan penghargaan untuk good boy yang selalu menuruti agenda penjajahan berkedok pembangunan milenium. Sumber : Far-Eastern Women’s Voices for the Khilafah

MUI Tegas Soal Tayangan TV Ramadhan Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan mengeluarkan sikap tegas terhadap tayangan televisi di bulan Ramadhan yang dinilai kurang memenuhi nilai-nilai edukasi dan keagamaan selama bulan ramadhan. “Tim pemantau yang dibentuk pihak MUI sudah memberi-

kan laporannya. Minggu depan kita akan umumkan penilaian akhir MUI seperti apa. Kita nilai setiap sepuluh hari,” kata Ketua Pengurus MUI Pusat Bidang Infokom Dr. H. Sinansari Ecip kepada MUIonline, di Jakarta, Kamis (18/7/2013). Menurut Sinansari, selama sepu-

luh hari pertama ramadhan, tim MUI sudah melakukan pemantauan dan penilaian. Hasil penilaian nantinya akan diumumkan ke publik minggu depan. MUI berharap agar pihak televisi bisa Bersambung ke hal. 5

kabar sulsel

THR Pemprov Kuras APBD Rp 9 Miliar

KH Bakri Wahid Meninggal Inna lillahi wa inna ilahirrajiun. KH Bakri Wahid, satu di antara ulama senior yang dimiliki Sulawesi Selatan, telah berpulang ke Rahmatullah, Minggu (21/7/2013) sekitar pukul 05.00 wita.

Pegawai yang mengabdi di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel memiliki banyak pundi-pundi penghasilan. Selain gaji pokok plus tunjangan yang diterima setiap bulan, para pamong Pemprov juga mendapat tunjangan pakasi, gaji 13, dan honor-honor-honor kegiatan yang jumlahnya bervariasi. Khusus bulan Ramadan ini, seluruh pegawai Pemprov Sulsel juga keciprat berkah Ramadan melalui Tunjangan Hari Raya (THR). THR ini diberikan dalam bentuk tunjangan kesejahteraan. THR pegawai ini menguras APBD sebesar Rp9 miliar lebih. Pemberian THR tersebut rutin dilakukan setiap tahun yang dibagikan jelang hari raya Idulfitri. Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Sulsel, Yaksan Hamzah, yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Jumat, 19 Juli, mengatakan, tunjangan hari raya ini diberikan sebesar Rp1 juta untuk pegawai yang berstatus PNS dan Rp650 ribu untuk pegawai tidak tetap dan honorer. “Kita sudah siapkan anggarannya Rp9 miliar lebih, khusus tunjangan untuk honorer kita menyiapkan

dana sekitar Rp200 juta lebih. Tapi ini bukan THR melainkan tunjangan kesejahteraan pegawai,” kata yaksan. Untuk diketahui, jumlah PNS lingkup pemprov mencapai 9.439 orang, plus honorer 1000 orang lebih. Soal penyalurannya, Yaksan mengaku belum bisa memastikan kapan tunjangan kesejahteraan tersebut akan dibagikan karena pembayaran dilakukan melalui SKPD masing-masing. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang diminta tanggapannya terkait THR ini, enggan memberikan komentarnya. Syahrul hanya mengomentari soal larangan bagi pejabat Pemprov Sulsel untuk menerima parsel atau paket lebaran. [Fajar/Visimuslim.com]

Korban Banjir Belum Dapat Bantuan Sebagian besar korban banjir juga masih belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. Seperti di Kelurahan Laelo, Wiringpalannae dan Mattirotappareng yang hingga saat ini warganya belum menerima bantuan pemerintah. “Hingga saat kami belum menerima bantuan apapun dari pemerintah. Padahal daerah yang pertama ban-

jir di Kota Sengkang adalah daerah kami,” ungkap Rustam salah satu warga Laelo, Kamis (18/07/2013). Dari pantauan Tribun, Meski air tidak lagi bertambah, namun sejumlah rumah di kelurahan dalam Kota Sengkang masih direndam air. Begitupula ruas jalannya, juga masih direndam air. Sebagian besar penduduk kota

taulan almarhum saat ini melayat di rumah duka di Jalan Kumala II No 49, Makassar. Semasa hidupnya, ceramah dan dialog almarhum kerap di dengar di RRI Makassar. Keseharian Beliau juga dikenal dengan sebutan Buya Hamka dari Makassar. “Saya turut berduka cita yang mendalam. Dia termasuk ulama kharismatik yang dimiliki Sulsel,” ujar Nurlinda Azis, Pengurus Wilayah Aisyiyah Sulawesi Selatan, pagi tadi. [TribunTimur/Visimuslim.Com]

Bakri meninggal dalam usia 85 tahun. Sejumlah kerabat dekat dan handai

Selama Ramadan MUI Sulsel Gelar Pameran Buku Islami

masih menggunakan sampan sebagai kendaraannya menuju jalur poros kota yang posisinya lebih tinggi dari rumah mereka. Sebagian warga bahkan masih enggan meninggalkan kediamannya dan memilih menyusun papan kayu di tengah ruang bagian rumah mereka karena laintai rumanya sudah direndam air.[TribunTimur/Visimuslim.Com]

Selama bulan Ramadan, Komisi Informatika dan Media Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel menggelar Islamic Books Fair atau Pameran Buku Islam.

“Kegiatan ini merupakan agenda tahunan dalam mengisi aktivias selama dalam bulan Ramadhan,” ujar Ketua Komisi Informatika dan Media MUI Sulsel, H Waspada Santing M Hi didampingi Ketua Panitia Drs H Abd Wahid Haddade disela rapat panitia, di kantor MUI Sulsel di Masjid

Raya, Senin (08/07/2013). Waspada mengatakan, kegiatan pameran akan menghadikan penerbit dan toko buku lokal dan nasional dengan buku-buku yang berkualitas dan menbambah wawasan refersni ilmu pengetahuan. Kegiatan pameran buku ini akan digelar mulai 11

hingga 25 Juli mendatang di Lantai 1 Masjid Raya, Makassar. Dengan adanya pameran buku islami ini masyarakat yang melakukan ibadah di Masjid Raya Makassar dapat menambah pengetahuan dan juga memperdalam ilmu agama mereka.[TribunTimur]

Cabe Rawit di Sungguminasa Rp 100 Ribu 1 Kilo

Harga beberapa bahan kebutuhan pokok akhirakhir ini semakin naik. Beberapa di antaranya

yang mengalami kenaikan adalah cabe rawit dan juga bawang merah. Seperti pantauan Tribun Ju-

mat (19/7/2013), di Pasar Sungguminasa, Gowa, harga cabe rawit tembus Rp 100 ribu perkilo. Sementara bawang merah dan bawang putih mencapai Rp 60 ribu perkilo. “Para pedagang beralasan pasokan kurang dan biaya pengangkutan sangat mahal akibat dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM),” ujar salah

seorang pembeli yang enggan menyebut namaya. Pembeli tersebut mengatakan, kemungkinan bukan pasokan yang kurang melainkan para pedagang besar sengaja menahan sehingga petani cabe Sulawesi selatan yang dirugikan. [TribunTimur/Visimuslim.Com]


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.