LUWUK POST | Jumat, 31 Juli 2009

Page 8

8

Klik: http://luwukpost.info

baca koran di dunia maya

JUMAT 31 JULI 2009

PENDAPAT KAMI

Bangga Lewat Pintu Hukum PEMILU legislatif dan pemilihan presiden yang baru saja kita laksanakan belum bisa dikatakan sempurna. Persiapan pemilu seperti ruwetnya DPT (daftar pemilih tetap) dan lemahnya peranti aturan KPU (Komisi Pemilihan Umum) menunjukkan banyaknya kekurangan dalam proses demokrasi itu. Bukti lemahnya aturan KPU terlihat dari putusan MA yang memerintahkan penghitungan ulang kursi anggota DPR terpilih. Implikasinya bakal ke mana-mana karena akan menimbulkan keruwetan baru. Bahkan, kini ada yang menyebut pemilu Indonesia sebagai salah satu pemilu paling ruwet. Putusan MA yang pro-kontra plus kacaunya penyusunan DPT merupakan catatan negatif dalam Pemilu 2009 ini. Penghitungan kursi DPR menjadi sangat rumit. Lantaran saking ruwetnya ada politisi yang tidak mengerti hitung-hitungannya. Apalagi orang awam. Tapi, kita tidak perlu berkecil hati dengan pemilu parlemen dan pemilu presiden yang telah kita lalui itu. Masih ada nilai positif dan kebanggaan. Kalau diberi nilai, mungkin berkisar angka 7 (tujuh). Artinya, tidak istimewa, namun juga tidak amat buruk. Nilai positif dapat kita lihat saat kampanye dan hari pencontrengan yang berlangsung dengan damai dan aman. Tidak ada kerusuhan yang membuat negeri ini menjadi panik. Lihat saja, masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa di tengah maraknya arak-arakan kampanye. Publik melihat kampanye sebagai peristiwa biasa yang tidak perlu disikapi dengan emosional. Begitu juga saat pencontrengan, semua berlangsung dengan relatif damai. Tidak ada intimidasi atau teror yang membuat kondisi negeri ini siaga I. Bahkan, di sejumlah daerah, pencontrengan disambut dengan gembira tanpa batasan garis politik. Nilai plus yang sangat membanggakan adalah sikap pelaku politik yang memilih jalur hukum dalam melakukan protes. Sikap kubu JK-Wiranto dan Mega-Prabowo yang menempuh jalur hukum dengan menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai kanal kekecewaannya perlu kita acungi jempol. Coba kita bayangkan akibatnya bila dua pasangan yang dinyatakan kalah oleh KPU itu bergerak dengan mobilisasi massa untuk mengekspresikan kekecewaannya. Mereka protes dengan melakukan demonstrasi di kantor KPU, Istana Negara, dan semua simbol kekuasaan. Itu tentu akan menimbulkan anarki yang sangat mungkin menelan korban jiwa. Tidak hanya itu, anarki yang tanpa ujung otomatis merembet ke sektor ekonomi yang ujung-ujungnya akan membuat rakyat menderita. Putusan MA yang bisa berdampak pada berubahnya perhitungan kursi DPR terpilih juga harus dilihat sebagai sesuatu yang positif. Para penggugat telah menempuh jalur hukum, daripada mengerahkan pendukungnya untuk demonstrasi di jalan. Bahwa nanti ada pihak yang merasa dirugikan karena putusan MA, mereka pun harus mencari keadilan dengan pintu hukum juga. Mereka bisa mengajukan gugatan ke MK, seperti yang dikatakan oleh Ketua MK Mahfud M.D. Sikap penyelesaian lewat jalur hukum itu merupakan perkembangan demokrasi yang sangat membanggakan. Sekarang harapan terbesar kami tujukan kepada para hakim yang menjadi penjaga keadilan, semoga memiliki integritas dan kemampuan yang sangat andal. Harapan berikutnya, semua kelompok harus bisa menerima apa pun putusan pengadilan. (*)

+628534101xxxx As, L/P..tlng d muat ya? Oh.. Pk Polisi and Pk Jaksa.. Kami sangat hrapkan peran Bpk slaku PENEGA’ HUKUM. Untuk itu coba Bpk tnjukkan kegigihan Bpk mngunkap kasus ANGGTA LEGISLATIV,yg menggnakan IJAZAH palsu, alias ASPAL,bkan kah itu pemlsuan dokmen NEGARA...?????? wjarkah Bpk biarkn tndakan seprti itu,kalau msalah ini hanya d abaikn bgitu sja mka tntux akn mnjdi bumerng d daerh ini,knpa tdk orng lain mnggnakan ijzah aspal alias MAPUK,smentra kasus yg sma tdk bsa d pross scara hkum.. Untk itu..kmi MASYARAKAT BANGGAI akan menn-tikan kexta’an apkah benar bahwa Pk POLISI & PK JAKSA btul2 adlh penga’ hukum yg sesungguhx.. Ha.. Ha.. Ha.. Klo jd wkil rakyat jangn akal2an.. Hrus jujur DonG. Nanti kmu bsa nginap d HOTEL PORDEO..sambil mkan kangkng rebus.. Ijazah aja bsa d palsukn aplgi cman cap Pk Ktua..hbis uang rkyat ngni sikat. Tank’s L/P, smoga tetp jd media pmbela RAKYAT. Ok, dri SANG REFORMIS SEJATI. +628124500xxxx As..pian Tlg expos Pengukuran PRONA d toili Sbb,Bahwa ad Pengukurn Proyek PRONA dri Ktr Pertanahan d bbrpa desa ad pngutn biaya pengukrn stiap bdg 750 rbu pdhal mnrut KAKAN Prtanhn Kab.Bgi tdk ad biaya pngukrn hal dmikian hsil tmuan LP-KP2H Kab.Bgi. Tolong pian tmbhkn Tks +628575642xxxx Ass, hai....lwuk post yg makin kece aja, aq dri brokestarx PT. RADIO GALASIKA TOILI SUARA INSANI. Jadikanlah radio ini menjd radio kesyangan masyarakat toili. Trus klw bsa lwuk pos menerbitkan suguhan hangat atw tips mengenai PERCINTAAN,agar muda mudi jg ikt serta membca koran harian luwuk post. Tks. By Dj TONY NASUTIONS DARI TOILI RAYA.G@L@SIK@ FM_ +628124528xxxx Ass. lp sy cuma menanggapi d saran mengenai pengadaan komputer utk kpla desa dr anggaran ADD, Saran sy tdk usah d kembalikan cuma sisa dana yg 7jt sebaikx d adakan atw d belikan sj PS 2 Supaya komputer yg sakato bisa AWET.Jadi komputer utk mengetik PS2 utk main game amankan ? Baru bs dkase sewa. Pendapatanx bs msk kas desa. Bagitu kira2. +628524113xxxx Ass...lwuk p0st,sy merasa tdk puas dng h0r0sc0pe yg d muat d k0ran harian ini,biasax ad asmara,kesehatan,tp knpa skrng tdk ad lg?trz biasa jg h0r0sc0pex cm d ulang2 yg kmrin2 pnya,,,ap cm mliput yg d lwk sj?mnta prbhanx ya... +628527074xxxx Ass.BUPATI Bgi siapa saja yg di lantik jd kpla BKD. pasti semua PNS. bisa menerima. Kcuali yg pantereng, krna sakit hati,dan yg munafik

Sigap Hadapi Bahaya El-Nino PERILAKU iklim yang menyangkut intensitas dan distribusi hujan saat ini sangat sulit diprediksi. Sering terjadi kekeringan pada saat musim hujan dan sebaliknya terjadi hujan lebat pada musim kemarau. Intensitas hujan ekstrem selama beberapa hari dapat menjadi banjir. Sebaliknya, dalam periode tertentu tanpa hujan, terjadi kekeringan dan gagal panen (puso). Tahun ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena alam El-Nino akan melanda Indonesia. Musim kering cukup ekstrem dan merata di seluruh wilayah Indonesia diperkirakan berlangsung hingga awal Januari 2010. Laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) beberapa waktu lalu juga menyebutkan bahwa perubahan iklim akan meningkatkan intensitas kekeringan, banjir, dan badai yang semakin mengancam Indonesia. Negara kita sebenarnya telah berulang-ulang mengalami fenomena alam ElNino. Namun, kemampuan untuk mende-teksi secara dini fenomena tersebut masih sangat lemah. Akurasi ramalan baru dapat diketahui 3-4 bulan sebelum fenomena itu benar-benar terjadi. Kesulitan seperti ini menjadikan langkah antisipasi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh fenomena alam tersebut sering terlambat. Saat El-Nino melanda pada 1997/1998, antisipasi dari pemerintah terlambat karena bersamaan dengan itu kondisi suhu sosial politik dalam negeri mencapai titik kulminasi. Impor beras lebih dari 5 juta ton tidak mampu menyelamatkan keadaan. Pemerintah Orde Baru harus membayar mahal terhadap keterlambatan antisipasi tersebut. Rezim yang selama 32 tahun berkuasa sangat powerful itu pun

Oleh : Toto Subandriyo

sekolah lapang iklim (SL-Iklim) perlu dimasyarakatkan kepada petani agar mereka mampu merencanakan sendiri budidaya pertanian secara rasional. Riset dan teknologi pertanian berperan sangat besar dalam mengantisipasi anomali iklim itu. Perlu inovasi teknik budidaya dan strategi tanam untuk melindungi tanaman dari kondisi iklim yang ekstrem. Jika sebelumnya para peneliti kita lebih fokus pada upaya menghasilkan varietas unggul dengan daya hasil tinggi, sekarang harus dipikirkan varietas yang selain berproduksi tinggi juga mampu beradaptasi dengan baik pada tanah dan iklim suboptimal (salinitas tinggi, kekeringan, dan genangan tinggi). Upaya jangka panjang lebih ditekankan pada upaya mengubah paradigma dan budaya masyarakat terhadap alam. Paham antroposentrisme masih merasuk jauh di sanubari masyarakat kita. Paham tersebut menempatkan alam sebagai sumber eksploitasi dan manusia berlomba-lomba untuk mendominasi alam. Keberadaan air dianggapnya sebagai sesuatu yang bersifat given dari alam sehingga perilaku masyarakat terhadap air sangat boros. Paradigma seperti ini harus segera dicerahkan karena tidak lagi sesuai dengan peradaban. Alam telah memberikan semuanya kepada kita. Karena itu, dituntut kearifan kita dalam mengelolanya. Paradigma ekologi-dalam (deep ecology) telah menegaskan bahwa alam ini bukanlah kumpulan objek-objek yang terpisah, tetapi merupakan satu kesatuan jaringan yang saling berhubungan, saling tergantung secara fundamental. Fenomena El-Nino kali ini harus kita sikapi dengan arif dan bijaksana. Hanya dengan kearifan itulah, peradaban ini dapat diselamatkan.

alumni IPB, saat ini menjabat kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah

tumbang. Upaya antisipasi terhadap bencana ekologi, termasuk di dalamnya cara mengelola risiko ElNino yang mengakibatkan bencana kekeringan, selama ini belum dilaksanakan seca-ra komprehensif. Semua masih cenderung seremonial, parsial, dan kurang memperhatikan aspek kelanjutan program. Tulisan ini berupaya memberikan sumbang pikir dalam mengelola risiko feno-mena El-Nino secara berke-lanjutan. *** Bencana alam selalu identik dengan keterbatasan dan penderitaan. Ketersediaan air bersih yang makin kritis telah memaksa sebagian warga masyarakat berjalan puluhan kilometer untuk mendapatkan akses air minum. Banyak warga masyarakat yang kurang beruntung harus menahan lapar karena stok bahan pangan kian tipis. Berbagai jenis penyakit musim kemarau merebak sebagai dampak buruknya sanitasi lingkungan dan kualitas udara yang berdebu. Karena itu, langkah darurat yang bersifat “memadamkan kebakaran” harus segera ditempuh. Pemerintah daerah harus bergerak cepat memobilisasi sistem serta mengerahkan seluruh sumberdaya dan energi yang ada. Seluruh armada harus dikerahkan untuk memberikan bantuan air bersih, bahan pangan, dan bantuan kesehatan dasar bagi warga yang membutuhkan. Keterlambatan dalam

memberikan bantuan ini akan berakibat makin parahnya penderitaan warga yang menjadi korban. Penyelamatan tanaman pangan yang terancam puso dilakukan dengan pengaturan irigasi secara bergilir, pemanfaatan air secara optimal, dan pemanfaatan sumur pantek bagi daerah yang memungkinkan suplesi irigasi. Pemanfaatan ulang (reuse) air buangan untuk menyiram tanaman (gardening) atau men-gguyur toilet (flushing). Upaya jangka menengah dilakukan dalam kaitannya dengan upaya memanen hujan (rain harvest). Prinsipnya sangat sederhana, kelebihan air di musim hujan ditampung dan disimpan di dalam waduk, bendung, situ, embung, dan bangunan fisik penampung air lain untuk di-manfaatkan pada musim kemarau. Karena itu, selain rehabilitasi berbagai sarana infrastruktur irigasi yang sudah ada, juga perlu dibangun sarana inf-rastruktur baru di tempat yang punya po-tensi besar untuk itu. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling boros dalam menggunakan air. Karena itu, kampanye untuk efisiensi penggunaan air (more crop per drop) perlu dilakukan secara berkelanjutan. Saat ini masih banyak petani kita yang berpikiran harus menanam padi ketika melihat air menggenang di sawah, tanpa berhitung bahwa sebulan atau dua bulan kemudian gagal panen karena kekeringan. Untuk itu,

Politik Praktis Rugikan NU PILPRES 2009 menyisakan pekerjaan rumah bagi warga NU. Dukungan (kiai) NU terhadap pasangan JK-Wiranto, yang ternyata kemudian kalah, adalah salah satu persoalan yang perlu mendapatkan klarifikasi, bukan saja soal kekalahan, tapi juga tentang mengapa NU selalu terlibat dalam politik praktis, dukung-mendukung, dan sebagainya. Ketika sudah mentok -meminjam istilah Syamsuddin Haris (Jawa Pos, 11/7)-, ijtihad politik tentu akan membawa implikasi yang luas bagi perjalanan NU di kemudian hari. Karena itu, ada yang minta agar NU kembali merumuskan khitah ’26 yang multitafsir. Ada yang menganggap kepe-mimpinan KH A. Hasyim Muzadi terlalu sering bersentuhan dengan politik praktis sehingga mengabaikan kegiatan-kegiatan sosial keagamaan yang menjadi basis jamiah, seperti pendidikan, mabarrot, dan dakwah. Keterlibatan NU dalam politik makin tampak belakangan ini. Beberapa di antara keterlibatan itu, khususnya yang melibatkan Hasyim sebagai orang nomor satu di NU, sering berakhir dengan kekalahan. Yang terbaru adalah kekalahan pasangan JK-Wiranto dalam pilpres 2009. Syahwat Politik Kekalahan demi kekalahan itu harus menjadi pelajaran yang berharga, khususnya bagi mereka yang dipercaya memimpin NU. Tidak sekadar mengevaluasi pelaksanaan khitah 1926 yang diputuskan oleh Muktamar NU 1984, tapi perlu juga meninjau apakah terus terlibat dalam politik praktis tidak malah membuat langkah NU semakin terseok-seok dan lebih pragmatis. Politik kekuasaan sama sekali tidak menguntungkan NU, terutama dalam upaya menyebarkan paham ahlussunnah waljamaah dan menggiatkan pendidikan SDM agar mampu bersaing di dunia global.Rambu-rambu yang diberikan oleh

Oleh : Sholihin Hidayat mantan Pemred Jawa Pos, pemerhati masalah NU.

khi-tah ’26 bahwa NU tidak ke mana-mana, tapi ada di mana-mana, ternyata yang menjadi kebali-kannya, yakni NU berada di mana-mana, tapi tidak menda-patkan apaapa. Malah, NU menderita kerugian besar. Banyak kader NU yang disiapkan sejak dini justru lari masuk partai politik. Syahwat politik warga NU tak bisa dibendung. Tak terhitung berapa banyak biaya, tenaga, pikiran, dan energi yang dicurahkan oleh NU untuk membesarkan kadernya. Tapi, ketika sudah jadi, kader lebih tertarik masuk ke gelanggang politik praktis. Saat sudah menduduki jabatan penting, mere-ka tak memberikan kontribusi dan keman-faatan bagi NU. Yang sering terjadi, justru mereka memanfaatkan dan menumpang kendaraan NU. Begitu juga ratusan tokoh NU yang menjadi anggota DPRD/DPR. Saat menjelang pemilu, mereka minta didukung NU. Tapi, begitu jadi, mereka pergi meninggalkan jamiah tersebut. Itu selalu terulang dalam setiap pemilu/pilkada. Rais Aam PB NU (almaghfurlah) KH Achmad Shiddiq pernah berpesan dalam pembukaan Muktamar Ke-28 NU di Krapyak, Jogjakarta (1989), “NU ibarat kereta api, bukan taksi yang bisa dibawa sopir ke mana saja. Rel NU sudah tetap.” Jadi, NU adalah kereta api yang sudah punya track tetap dan tidak bisa dipindah-pindah seenaknya. Rugikan NU Awalnya, keterlibatan NU dalam politik praktis adalah tuntutan sejarah. NU ber-

hasil membuktikan diri sebagai kelompok yang mampu berkiprah di gelanggang po-litik praktis. Kemudian, kehidupan politik NU dirasa sebagai perluasan wawasan (Dr M. Ali Haidar, 1994), terutama di era ’50-an. Tapi, perkembangannya kini menujukkan realitas lain. Menguatnya orientasi politik tersebut mengakibatkan NU terjerumus ke dalam pola yang serbapraktis dan selalu menggunakan kalkulasi poli-tik dalam setiap melangkah dan memperebutkan kekua-saan. Mau tidak mau, NU se-lalu mengaitkan segala tinda-kannya dengan kepentingan dan kalkulasi untung rugi dari segi politik semata (Hai-dar, halaman 210). Padahal, NU sebagai jamiah keagamaan selama ini selalu menempatkan politik pada aspek sekunder, bukan primer. Orientasi dan tujuan utama NU adalah membina umat, mengembangkan dan melestarikan tradisi keagamaan menurut ajaran mazhab ahlussunnah waljamaah, mendidik umat agar terus memegang teguh ajaran nabi, memakmurkan umat melalui kegiatankegiatan sosial, serta meningkatkan kualitas hidup jamaah NU sesuai dengan khitah dan karakteristik NU. Jika kemudian beralih track dan lebih menuruti syahwat politik, NU akan kehilangan arah dan jati diri. NU adalah jamiah diniah yang sudah punya rel. Sampai kapan pun, sepanjang kita tetap konsisten melaksanakan khitah, di track itulah NU berjalan menggapai cita-cita. Hadratusheikh KH Hasyim Asy’ari secara spesifik berpesan, “Kita menemukan

bahwa peran masyarakat muslim dalam arena (politik, Red) sangat tidak penting. Pengaruh agama dalam arena politik di Indonesia sangat lemah, bahkan mati. Bahkan, ada bahaya yang lebih besar lagi, yaitu Islam telah digunakan oleh sebagian orang sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan-tujuan dan harapan-harapan mereka, baik dalam bidang politik maupun pribadi. Sangatlah berbahaya bila masyarakat memandang mereka dan tindakannya tidak sesuai dengan ajaran Islam sebagai muslim (Drs Lathiful Khuluq MA, Fajar Kebangunan Ulama, Biografi KH Hasyim Asy’ari, 2000).” Sejarah membuktikan, semakin jauh NU masuk ke kancah politik praktis, terbengkalailah tugas-tugas utama NU untuk membangun umat, mencerdaskan bangsa, serta mengangkat harkat dan martabat umat. Politik praktis makin jauh membawa umat untuk menggunakan kalkulasi untung rugi. Kasus pilgub Jatim dan pilpres yang baru saja berlalu harus jadi pelajaran berharga, khususnya bagi generasi penerus NU. Muktamar NU 2010 harus bisa merumuskan secara jelas khitah ’26 agar tidak multitafsir. Ijtihad politik yang sudah mentok harus mampu menyadarkan kita semua bahwa berpolitik praktis den-gan melibatkan NU secara langsung bakal merugikan NU untuk jangka panjang. Diperlukan komisi politik yang bertugas memberikan pertimbangan-pertimbangan politik. Anggotanya bisa diambil dari para pakar politik, public policy, dan public relation serta para kiai NU dan ahli lain. Aktualisasi NU tak lagi harus melalui gelanggang politik praktis, melainkan aktivitas-aktivitas keagamaan dan kesosialan yang belakangan sering ditinggalkan. Kita yakin bahwa NU akan tetap jaya dan eksis meski para pengelolanya terus berganti. Semoga!

Aparat Hukum versus “Pejudi” Kecil ( Bagian Kedua ) JIKA melihat sepuluh asas dan prinsip dalam UU itu, tentunya tindakan aparat penegak hukum sah. Sebab, hal tersebut diatur dalam hukum formal. Jika benar perjudian tersebut dilakukan dengan niat untuk berjudi dan seluruh unsur pidana dalam pasal 303 KUHP terbukti, tindakan aparat penegak hukum untuk memproses sepuluh anak itu atau menjatuhkan hukuman maksimal sesuai dakwaan jaksa adalah benar dan sah secara hukum. Dengan begitu, kita tak perlu lagi berteriakteriak menghujat kerja aparat yang represif dan semena-mena terhadap anak-anak tersebut. Namun, sesederhana itukah nalar dan nurani kita dalam menyikapi peristiwa ini? KEPENTINGAN TERBAIK ANAK Secara filosofis, tujuan diadakannya hukum dan aturan hukum adalah men-capai cita-cita keadilan, kepastian, dan ketertiban hukum di dalam masyarakat. Namun, dalam praktiknya, mewujudkan tiga cita-cita hukum itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. +628575714xxxx Asslm..mau tnya sma dr. Anang. knapa hrus memakai istilah “kambing hitam” ? bgmna dgn “kambing putih”, “Ular hitam”, “kerah hitam” ? +628134119xxxx BUAT PAK Lania LAOSA TDK USAH BKN ungkapan sok merakyat sampe tdk mo ambil gaji dn tdk mo pake kendaraan dinas. Janji sprti itu so basi sbb so sering tadengar. Kalu so jadi so lain depe cirita. Atau jgn2 cuma

Oleh : Amira Paripurna SH LLM, ketua Pusat Studi dan Informasi Hak Anak Jember

Jika tujuan keadilan hukum dikede-pankan, yang sering terjadi adalah tujuan kepastian hukum cenderung terabaikan. Sebaliknya, jika nilai-nilai keadilan yang dikedepankan, ketertiban dan kepastian hukum cenderung terganggu. Karena itu, di dalam hukum pidana dan pelaksanaan hukum pidana, sering terjadi disparitas dalam pidana dan pemidanaannya. Dalam kasus ini, aparat seolah ingin menunjukkan taringnya bahwa kepastian dan ketertiban hukum harus ditegakkan. Perjudian harus diberantas. Siapa pun pelakunya, hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Atas nama keterti-ban dan kepastian hukum, anak-anak tersebut harus diciduk, ditangkap, dan diadili. Namun, yang terjadi kemudian adalah terusiknya rasa

keadilan. Yakni, adanya sikap tidak adil dari aparat yang lebih dulu meringkus dan menangkap anak-anak kecil tak berdaya ketimbang membekuk para pejudi kelas kakap dan penjahatpenjahat kerah putih yang merongrong negara ini. Mengapa hal tersebut terjadi? Apakah itu disebabkan sepuluh anak-anak tersebut adalah berasal dari golongan tak mampu? Inilah yang sejatinya menjadi masalah. Sebab, dalam mempertimbangkan cita-cita hukum yang terlebih dahulu dikedepan-kan, rupanya para aparat lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor mengejar kepentingan sesaat dan “kese-jahteraan” pribadi. Dalam menghadapi anak-anak yang berkonflik dengan hukum, upaya-upaya hukum formal merupakan the last resort yang baru

wartawan pe bikin itu kalimat.

MISI, Maju terus, Kiranya Pimpinan Partai Cerdas Memilih LL untuk Bangkep, Forum Masyarakat Pemantau Pemilu dan Publik, Bravo Luwuk Pos

+628135429xxxx Redaktur Luwuk Pos dan Pembaca Yang Budiman, Profil dan Visi Misi Calon Bupati Bangkep ‘LANIA LAOSA’ merupakan program Pro Rakyat, Seperti itulah konsep yang harus diusung Bung Lania tanpa malu-malu kucing mengeluarkan Stegmen dan Trik Membangun Negeri, sehingga DPRD Banggai Wajib mendukung apa yang diungkapkan dalam VISI

bisa dijalankan setelah upaya-upaya nonhukum mentok atau menemui jalan buntu. Hal ini sejalan dengan kese-pakatan dalam dunia dan masyarakat internasional. Dalam kasus penangkapan dan penyidangan sepuluh anak tersebut, kepentin-gan terbaik bagi anak rupanya benar-be-nar terabaikan. Terutama, mental dan kejiwaan mereka. Belum lagi terabaikan-nya hak pendidikan mereka serta hak mendapatkan perlindungan dan rasa aman. Padahal, dalam menyikapi seluruh masalah tentang perlindungan terhadap hak-hak anak, prinsip the best interest of the child (kepentingan terbaik bagi anak) harus selalu dikedepankan sebagaimana tertuang dalam Konvensi Internasional Hak Anak.Sayang, belum banyak aparat penegak hukum kita yang mau memahami dan melek pada prinsip-prinsip perlin-dungan terhadap hak-hak anak sekaligus upaya-upaya pemenuhannya. Akibatnya, aparat penegak hukum bekerja ibarat robot yang diciptakan sebagai corong undangundang. Mereka hanya berjalan berdasar aturan-aturan prosedural semata. (*) (Habis) PDam??? Tlong disMPaikan.sem0ga sukses LP

+628524103xxxx Yth LP, Tlong dismpaikan pd PDAM Knpa air di sekitar bLAkang PLTD,nti jALan pada mALAm hari sdANgkan siang hari tdk jlan i2pun pd maLAm hari jLAnX nti jam 10 malam...??? SdngkAN k0s disekitar rmh sAYa jalan airX tiap saaT ??? EmangX ditiap kos bkAn pakai air

PENERBIT : PT Luwuk Cemerlang. GENERAL MANAGER/PEMIMPIN REDAKSI : Herdiyanto Yusuf. REDAKTUR PELAKSANA : Haris Ladici. REDAKTUR : Haris Ladici, Zulhelmi Alting, Gafar Tokalang. STAF REDAKSI : Nasri Sei,Sofyan Labolo,Rustam Nono, Firman Ibrahim Suling.KORLIP : Zulhelmi Alting, BIRO BANGKEP; Rustam Nono (Salakan), Ahmad Awaluddin (Banggai). BIRO AMPANA; Nasri Sei. BIRO PAGIMANA; Anto Yasin. BIRO BUNTA; Karman. BIRO TOILI; Nurhasan. ART & PERWAJAHAN : Sudin Salasa (Koordinator), Utam Nasila,Wawan Kusika, Aghoezty tiawan, Muh. Albar Amin. PRESIDEN KOMISARIS : Imawan Mashuri. KOMISARIS : Benny H Raintama, Suhendro Boroma. DIREKTUR : Mohamad Sirham, Urief Hassan. MANAGER KEUANGAN : Haryono, STAF KEUANGAN : Aswar Poibara (Koordinator) Astuti Mohune (Kasir) . STAF PEMASARAN : Dales Lantapon. ( Koordinator ) Sofyan Dude,.MANAGER IKLAN : Sukriyadi Mamu . STAF IKLAN : Hawa Minarni A Bayak.(Kasir), Sutadi Utiarahman. PERCETAKAN : Andri Bumbungan (Koordinator),Yusuf Nelwan, Opick Kasim. OMBUSDMAN : Ismail Pelu (Ketua), Hinca IP Pandjaitan (Anggota).TARIF IKLAN : Umum Rp 20.000,-/mmk (hitam putih/BW),Rp 30.000-/mmk (Warna/FC ), MUNGIL : Rp 50.000,- (1x muat). HARGA LANGGANAN KORAN : Rp 65.000,- (luar kota tambah ongkos kirim). ALAMAT REDAKSI: Jl. Imam Bonjol No. 4 Km 3 Luwuk Telp. (0461) 325447 Fax : (0461) 325071 email : redaksi@luwukpost.info. PERWAKILAN GORONTALO : JL. NANI WARTABONE NO. 144 A GORONTALO Telp. (0435) 827551-827552 Fax : (0435) 829603. PERWAKILAN MANADO : Jln. Babe Palar No.54, Telp (0431) 855558 Fax : (0431) 840763-860398. PERWAKILAN SURABAYA : Graha Pena Building, Jln Ahmad Yani No.88, Telp (031) 8287999.PERWAKILAN JAKARTA : Gedung Graha Pena Lt.6, Jl. Raya Kebayoran Lama No.12, Telp : (021) 53699509, Fax (021) 5328487.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.