LUWUK POST | Kamis, 27 Agustus 2009

Page 4

4

Klik: http://luwukpost.info

baca koran di dunia maya

KAMIS 27 AGUSTUS 2009

Warga Toili Tewas Disengat Listrik Korban Ditemukan Tewas Ditempat TOILI-Naas nian nasib Suyit (31), warga Desa Rusa Kencana Kecamatan Toili. Karena tidak berhati-hati dengan listrik, nyawa warga Desa Rusa Kencana itu akhirnya melayang disengat arus listrik. Sebagaimana dituturkan kerabat korban yang enggan namanya dikorankan, Suyit mereng-

gangkan nyawa setelah tersengat listrik dikamar mandi rumahnya. Sekitar jam 09.00 wita, Selasa (25/8), Suyit memperbaiki seklar lampu dikamar mandi. Sayangnya, korban tidak mematikan arus listrik dirumahnya. Saat tengah memperbaiki seklar lampu tersebut, tiba-tiba Suyit tersengat listrik hingga mengakibatkan korban tewas ditempat. “Kami temukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi,” tutur kerabat korban, Rabu (26/ 8) kemarin. (acg/ton)

Pemekaran Desa Lenye Disesalkan

[Foto: Dok Luwuk Post]

TIDAK TERAWAT: Kondisi kantor PDAM Kecamatan Toili tampak tidak terurus.

Wabup Monitoring Proyek Di Toili TOILI-Pengawasan pelaksanaan proyek pada tahun ini, sepertinya makin ketat. Sejumlah proyek yang diduga bermasalah

akhirnya disikapi Pemda Banggai. Wakil Bupati Banggai, Musdar M Amin SE MSi, didampingi sejumlah SKPD, Rabu (26/ 8) kemarin mulai melakukan

monitoring terhadap sejumlah proyek yang dilaksanakan di wilayah Kecamatan Toili. Selain pejabat dilingkungan SKPD, turut

juga dalam monitoring tersebut pejabat Bappeda Banggai dan Bipram Setda Banggai yang juga didampingi Camat Toili.

Proyek yang dimonitoring seperti SD Inpres Tohitisari, SDN Sentaralsari, Puskesmas 1 Toili di Slametharjo serta Pustu di Desa Tou. (acg)

LUWUK-Upaya pemekaran desa dan kelurahan oleh Pemda Banggai, ternyata tidak selamanya mendapatkan dukungan. Sebagian pihak menilai, upaya pemekaran tersebut terkesan di paksakan. Kader PDIP Kabu-paten Banggai, William Mong-gesang, mengatakan pemekaran di Desa Salodik menjadi Desa Lenye sangat terkesan dipaksakan. “Pemekaran jangan dipaksakan. Contohnya pemekaran Desa Lenye dengan Salodik, yang jadi korban Desa Salodik,” tuturnya, Rabu (26/8) kemarin. Menurut William, letak geografis Desa Salodik sangat tidak memungkinkan terjadinya pemekaran. Pasalnya, disekitar wilayah desa tersebut dikelilingi lokasi hutan lindung. Dibagian kiri Desa Salodik terletak lokasi PPA untuk penghijauan. Sementara, dibagian kanan wilayah desa itu terletak lokasi perlindungan suaka marga satwa. Sehingga, pengembangan pemukiman penduduk hanya dimung-

kinkan dilakukan dibagian depan wilayah Desa Salodik. “Sekarang kalau dimekarkan Desa Lenye, bagaimana pengembangan pemukiman penduduk kedepan,” ujar William. Meski mengkritisi upaya pemekaran Desa Salodik, namun kader PDIP Kabupaten Banggai itu menyatakan dirinya tidak menolak upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk memekarkan desa dan kelurahan. “Saya setuju dengan pemekaran,” papar William. Namun, dia berharap upaya tersebut tidak didorong oleh ambisi untuk pemenuhan persyaratan pemekaran kecamatan semata. Sehingga tidak ada kesan upaya pemekaran tersebut dipaksakan yang akhirnya berimbas dikorbankannya desa atau kelurahan tertentu. “Pemekaran saya sepakat dan kita dukung. Cuma tolong dikaji kembali jangan sampai ada yang dikorbankan seperti Desa Salodik,” pungkasnya mengakhiri pembicaraan. [frm]


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.