LUWUK POST | SENIN, 07 DESEMBER 2009

Page 13

LUWUK POST | SENIN, 7 DESEMBER 2009 | HALAMAN 13

Menanti Listrik yang Maksimal AGAKNYA pergantian tahun yang akan terjadi sebentar lagi, sangat dinanti warga di Kota Salakan. Pasalnya di awal tahun 2010, listrik di Kota Salakan akan menyala maksimal hingga 24 jam sehari. Boleh dibilang, itulah yang diberikan Bupati Drs Irianto Malingong MM sebagai ha CATATAN diah tahun baru bagi warga Kota Salakan. Selain bersiap menikmati aliran listrik sepanjang hari, warga Kota Sala kan pun ha rus bersiap mengalami Rustam Nono berbagai perubahan. Sebab begitu listrik maksimal, pergerakan ekonomi pun bakal langsung menggeliat. Bukan tidak mungkin, para investor berdatangan membangun usaha di Kota Salakan. Signal bakal maksimalnya listrik di awal tahun 2010 setidaknya disampaikan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Bangkep Syafrudin Yusuf. Ketika diwawancarai di ruang kerjanya, lelaki yang akrab disapa Om Udin tersebut mengatakan, dalam waktu dekat listrik akan menyala 24 jam penuh. Signal tersebut diperkuat dengan kabar pulihnya Genset berkekuatan 500 KVA milik PLN Unit Salakan. Dengan memanfaatkan kekuatan Genset tersebut, PLN dapat memenuhi kebutuhan pasokan listrik ke Kota Salakan. Tahun ini juga, sejumlah aksesoris yang dibutuhkan untuk mengoperasikan Genset tersebut, mulai dipasang. Dipastikan, tahun depan Kota Salakan bakal bertabur cahaya lampu. Rakyat dapat leluasa menikmati suasana meriah berkat listrik yang menyala 24 jam. Kemeriahan malam hari di Kota Salakan, dipastikan bakal mengundang minat para pengusaha untuk membuka rumah-rumah makan baru serta sejumlah tempat hiburan yang sangat mengandalkan ketersediaan pasokan listrik. Kota Salakan bakal benar-benar semarak. Listrik merupakan fasilitas yang sangat identik dengan kehidupan modern. Modernisasi yang kini telah melanda rumah-rumah tangga di Kota Salakan, bakal lumpuh tanpa listrik. Karena itu seiring dengan maksimalnya pasokan listrik ke Kota Salakan, kehidupan warga bakal berlangsung dengan nyaman. Yang lebih penting, karena Kota Salakan merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Bangkep, maka maksimalnya listrik dapat dipandang sebagai upaya serius pemerintah memaksimalisasi pelayanan terhadap publiknya sendiri. Sebagai pemerintahan yang berusaha terusterusan membenahi diri, agaknya kita perlu mengucapkan selamat kepada Pemerintah Kabupaten Bangkep. ###

Kecaman Terhadap Ramalan Meluas BANGGAI- Kecaman kepada aleg asal partai PPRN Ramalan, atas statament mengatakan bahwa isu pengabungan wilayah Pulau Sonit, terus meluas di Banggai. Menyusul kecaman yang disampaikan oleh Sabrin salah seorang tokoh pemuda di Bangkep, kini giliran Yatno Lagonah, yang mengecam pernyataan Ramalan tersebut. Yatno kepada awak koran ini, mengatakan apa yang diumbar oleh Ramalan itu, sangat jauh dari fakta, sebab banyak masyarakat yang sebenar setuju dengan pengabungan wilayah tersebut. Hanya saja kata dia, mungkin saja banyak masyarakat yang mendapat tekanan dari pihakpihak tertentu sehingga mereka tidak menyampaikan keinginan mereka secara terang-terangan. Tidak jauh berbeda Sabrin, Yatno, juga menyampaikan harapannya kepada masyarakat Sonit, agar tidak termakan dengan apa yang disampaikan oleh Ramalan tersebut dan tetap saja konsisten dengan keinginan mereka untuk bergabung ke Maluku Utara. Pada Kesempatan itu, Yatno ikut pula, menyampaikan tantangan kepada Ramalan untuk dapat berdialog secara terbuka seputar wacana pengabungan wilayah Sonit dan Banggai ke peta adminitrasi pemerintahan Maluku Utara. (Mad)

Rombongan ke Malut Segera Berangkat Najamudin : Sonit Itu Ada di Bangkep SALAKAN – Rencana Peme rintah Sulteng dan Pemerintah Banggai Kepulauan (Bangkep) bertandang ke Maluku Utara (Malut) untuk mengakhiri polemik rebutan Pulau Sonit, tampaknya tidak main-main. Hal itu sebagaimana disampaikan staf Bappeda Bangkep, Naja mudin Mointang kemarin. Menurut dia, aparat Pemerin tah Bangkep yang akan turun adalah Asisten I Furkanudin Masulili, Kabag Tapem, dan dirinya sendiri. Sementara dari

Provinsi Sulteng Najamudin mengaku belum mengetahui nya. “Ada pejabat dari provinsi tapi saya tidak mengetahui nya,” katanya. Menurutnya, rombongan yang akan menda tangi Maluku Utara tersebut melalui rute pesawat line Makassar. “Kemudian kita langsung transit Malut,” kata Najamudin. Najamudin berencana akan mengabarkan kepada pemerin tah Bangkep maupun masyara kat terkait hasil pertemuan ter sebut. “Tapi yang pasti Sonit itu berada di daerah Bangkep, makanya kita akan klarifikasi dan sampaikan kepada Malut,” katanya. (tam)

Perantau Banggai Pertanyakan Sonit (foto dok Luwuk Post)

PELAMAR CPNS : Pelaksanaan testing CPNS Bangkep diklaim Kepala Bagian Humas Bangkep terbaik se Indonesia. tampak para CPNS yang sedang diberi SK oleh Bupati Bangkep Drs Irianto Malingong MM

Tomundo Ajak Kerja Sama Rektor Untika BANGGAI- Kehadiran Rektor Universitas Tompotika (Untika) Luwuk, Drs H Djafar Tongko Msi, pada acara malabuk tumpe di Keraton Banggai, yang tidak masuk dalam agenda sebelumnya untuk menutup kegiatan mahasiswa KKN di Banggai, ter nyata membuat suasana tambah meriah. Hal ini disebabkan karena para mahasiswa KKN Untika turut hadir menyaksikan kegiatan adat tersebut. Dalam serangkaian prosesi tambahan dalam kegiatan tumpe itu, ternyata juga merangkaikan dengan kegiatan

pengesmian pintu gerbang kamali Boenaka yang merupakan buah karya mahasiswa KKN Untika di Banggai serta sekaligus penanda tanganan prasasti rektor untika dan Tomundo Banggai Ir H Iskandar Zaman MM. Diacara tersebut Tomundo, dalam sambutannya mengajak para aka demisi yang ada dibawa naungan Untika Luwu, untuk turut mengem bangkan dan melestariskan nilai-nilai budaya Banggai, dengan melakukan penelitian tentang budaya kerajaan Banggai yang pernah berdaulat pada

ratusan silam. Menurut Tomundo, ini cukup penting dilakukan mengingat yang selama ini terjadi adalah justru orang-orang dari luar daerah yang banyak meneliti kebudayaan yang ada di Banggai. Di lain pihak, Rektor Untika Luwuk, ternyata memberikan respon positif terhadap ajakan kerja sama Tomundo Banggai tersebut, dengan mengata kan, kedepannya pihaknya akan beru saha dengan segenap kemampuan yang dimiliki oleh Untika, untuk mewujudkan apa yang diharapkan Tomundo tersebut. (Mad)

Pemda Harus Utamakan Putra Daerah BANGGAI-Rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) tahun 2009, yang baru saja usai tes tertulisnya beberarapa hari yang lalu, diharapkan banyak warga mampu mengakomodir pelamar yang merupakan penduduk asli di Bang kep alias putra daerah. Permintaan seperti itu, banyak dilontarkan oleh para peserta tes. Pada umumnya mereka meninta agar namanya tidak dikorankan. Salah seorang peserta CPNSD di Bangkep, kepada wartawan Luwuk Post, Jumat kemarin, mengatakan Pemda Bang kep, ditahun ini, harus mempe rioritas kan untuk menerima pelamar CPNSD di Bangkep, yang merupakan pendu duk asli Bangkep. Alasannya, karena kalau bukan

Pemda setempat siapa lagi yang akan mengakomodir mereka, karena di daerah lain, pemerintahnya juga telah memperiotaskan penerimaan bagi putra daerah. Pertimbangan lainnya, yang juga boleh dikata sedikit rasional, yakni jika pemda memperioritaskan penerimaan bagi pelamar asli putra daerah itu akan lebih menjamin yang bersangkutan tidak akan minta mutasi atau pindah tugas ke daerah lain di luar Kabupaten Bangkep. Disamping alasan ini, ada beberapa alasan lainnya yang cukup masuk akal dari desakan ini, seperti untuk mengurangi jumlah penganggu ran di Bangkep. Desakan dari para peserta rekrutmen CPNSD ini, terbilang tida berlebihan,

karena memang selama ini di Bangkep, persentase kelulusan dalam rekrutmen CPNSD, cukup didominasi dari peserta pendatang dari daerah lain seperti Luwuk, Gorontalo dan beberapa daerah lainnya. Hal ini jika terus dibiarkan terjadi, akan menjurus pada terciptanya kecemburuan dan kesenjangan sosial, yang akan bermuaran pada terganggu dinamisasi pembangunan yang dila kukan pemerintah. Bukan hanya sebatas prioritas bagi putra daerah saja, tetapi banyak pihak di Bangkep, mendesak pula kepada Pemda Bangkep, untuk bisa menguta makan bagi para peserta yang sudah mengabdikan dirinya sebagai pegawai honore untuk bisa diluluskan dalam rekrutmen CPNSD tahun ini. (Wan)

SALAKAN – Peristiwa demi peristiwa yang terjadi di Bang gai Kepulauan (Bangkep), rupanya mengundang kepriha tinan Bakri Ismail warga Bang kep yang kini bekerja sebagai karyawan di salah satu perusaan kontraktor perminyakan di Kalimantan Timur. Sebagai putra Banggai yang kerap membangga-banggakan kampung halamannya di negeri orang, Bakri merasa tertusuk nuraninya mendengar keingi nan sejumlah warga di Pulau Sonit untuk bercerai dengan Kabupaten Bang kep dan bergabung de ngan Kabupaten Sula Provinsi Maluku Utara. “Apa lagi ini bung?” tanya Bakri melalui surat yang dilayang kan ke meja redaksi Luwuk Post. Bakri mengaku, wa laupun jauh di peranta uan, ia selalu mengikuti perkembangan persoalan di kampung halamannya. “Namun peristiwa demi peristiwa membuat hati saya menjerit dan selalu berta nya-tanya, ada apa sebenar nya?” katanya. Bakri meng gugat, apa pen tingnya Bang gai bergabung dengan Maluku Utara? Menurut nya tidak ada yang bisa menja min Banggai akan diuntungkan bila bergabung de ngan Maluku Utara. “Apa ruginya kalau kita mem benahi diri kita dan kampung kita agar bi sa tumbuh

dan berkembang seperti daerahdaerah lain?” katanya lagi. Bakri mengajak agar seluruh pihak yang menginginkan penggabungan ke Malut untuk sejenak merenungi keinginan tersebut. “Hilangkan rasa marah, iri dan dengki yang mungkin selama ini telah membelenggu hati dan pikiran kita,” katanya dalam surat. (tam)

Bakri ismail

Plafon Anggaran Kecamatan Kecil BANGGAI-Dalam tahun anggaran 2010 mendatang, pemerintah kecamatan di Bangkep, benar-benar harus mengelus dada dan membatasi program kegiatannya. Sebab di tahun anggaran 2010 itu, porsi dan plafon anggaran bagi pemerintah keca matan sangat minim. Dari informasi yang didapatkan oleh media ini menyebutkan, pada tahun depan anggaran yang akan diberikan oleh Pemda Bangkep, kepada pemerintah kecamatan tidak lebih dari nominal Rp 300 juta, bahkan dari data itu, terlihat bahwa ada beberapa kecamatan hanya diberikan porsi anggaran sebesar Rp 200 juta.

Dengan nilai nominal anggaran yang sangat rendah itu, tentunya membuat pemerintah Kecamatan harus memikirkan cara lain untuk tetap dapat menjalankan optimalisasi pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat. Sejumlah pejabat di beberapa kantor kecamatan di Bangkep, kepada Luwuk Post, belumlama ini menyampaikan keluh kesah mereka terhadap rendahnya anggaran yang diberikan oleh Pemda Bangkep kepada merek. Padahal menurut mereka, idealnya pemerintah kecamatan harus diberikan anggaran yang lebih besar lagi, sebab

merekalah yang secara kangsung bersentuhan dengan pelayanan kepada masyarakat. “Kami adalah ujung tombak pelayan publik di daerah-daerah lantas apa yang bisa kami perbuat dengan anggaran kecil seperti ini. Idealnya anggaran buat kecamatan harus lebih besar lagi,” tutur seorang pejabat di salah satu kecamatan di Bangkep. Sumber menaruh harapan besar kepada seluruh aleg yang ada ,di parlemen puncak Trikora Bangkep, untuk dapat memper juangkan keinginan mereka demi mening katkan plafon anggaran untuk pemerintah kecematan, agar kedepannya mereka dapat

melakukan optimalisasi dalam pelayanan publik. Dengan hak penganggaran yang dimiliki oleh anggota DPRD Bangkep, keinginan untuk menaikan plafon anggaran ini dapat didongkrat. Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada pembahasan anggaran dan usulan program di panitia anggaran (Pangar) ek sekutif beberapa waktu lalu, sejumlah usu lan anggaran dan program dari pemerintah kecamatan terpaksa harus dipending. Semua itu, tidak terlepas dari berkurangnya jumlah APBD Bangkep ditahun 2010 mendatang jika di bandingkan dengan tahun 2009 ini. (Wan)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.