Buku Foto Pameran KKN PPM UGM 2019

Page 133

Satria Aji-Ilmu Ekonomi 2016

Hari Ke 37

Lokasi : Samberpasi, Aimando Padaido, Biak Numfor, Papua

Setelah 37 hari kami membantu warga Samberpasi, akhirnya tiba waktu untuk berpisah. Berat rasanya, karena ikatan yang mulai terjalin antara kami dengan warga dan utamanya pemuda kampung sudah sangat kuat. Waktu berjalan sangat cepat, dan 37 hari ini akan selamanya menjadi hal yang hanya dapat diingat dan pengalaman yang tidak terlupakan. 37 hari juga kami membantu masyarakat Samberpasi untuk meraih kembali mimpi mereka, tentu dengan usaha yang keras dan kesabaran yang luar biasa, hal yang semula kami rasa bisa saja tidak tercapai dalam waktu 37 hari, bisa tercapai. Hari itu, hari paling kelabu. Langitnya biru, tapi tidak dengan perasaan kami semua, sendu. Tak ada mata yang tak bengkak. Tak ada hati yang tidak teriak. Sedih buat saya karena saya merasa saya belum bisa maksimal, bahwa sebenarnya saya masih ingin tinggal 2-3 hari dan pergi lagi ke banyak tempat yang ingin di jelajahi. Apa daya, waktu kami semua sudah habis, dengan misi yang tercapai: Samberpasi sudah siap menjadi desa wisata. Kejutan terakhir dari masyarakat yang akan selalu kami ingat hari itu adalah, mereka mengawal kami pulang sampai di pulau terdekat dengan perahu tradisional mereka, membentuk formasi yang dipimpin langsung oleh Bapak Kampung. Kami tidak menyangka karena biasanya formasi dan “pengawalan� itu hanya dilakukan saat menyambut tamu yang spesial, tapi waktu itu mereka pun mengantar kami pulang dengan cara yang sangat spesial.

Malam terakhir kami di Biak, sepulang menghadiri jamuan terakhir dari Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Biak Numfor, Bapak Markus O. Mansnembra (Bapak Sekda salah satu orang yang paling perhatian dengan kami, dan sangat membantu kelancaran program-program kami selama di Biak) kami mendapat kejutan. Hampir semua masyarakat mendatangi tempat kami menginap di Biak Kota. Malam itu saya hampir tidak tidur karena ingin memaksimalkan waktu terakhir dengan keluarga angkat saya selama di Samberpasi. Esoknya, kami diantar pulang juga oleh mereka ke Bandara Frans Kaisiepo. Tangis pecah untuk kedua kali, dan (mungkin) terakhir kalinya. Catat satu hal: kami bukanlah faktor utama dari keberhasilan ini, tapi keteguhan hati dan ketekunan semua masyarakat Samberpasi dalam berusaha lah yang selalu mendorong semangat kami untuk membantu mereka. 37 hari inilah yang akan menjadi pelajaran hidup yang penting bagi kami dan semua masyarakat Samberpasi. Keberadaan kami mungkin hanya sementara, namun ikatan ini akan terjalin selamanya, Kasumasa... Kasumasa, Samberpasi.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.