MENGENAL DEMENSIA LEBIH DALAM

APA ITU DEMENSIA?
Demensia adalah istilah umum untuk gangguan sistem saraf, seperti otak, yang gejala utamanya mencakup penurunan fungsi otak yang umumnya diderita oleh individu yang berusia dewasa akhir atau 60 tahun ke atas.



ALZHEIMER
Kenapa bisa terjadi Alzheimer pada lansia?
Fakta tentang Alzheimer :




GEJALA LANSIA DENGAN DIMENSIA
7. MENARUH BARANG TIDAK PADA TEMPATNYA
Lansia mulai sering kali melupakan dimana tempat meletakan barang, sering kali juga rasa lupa ini membuat para lansia menuduh adanya orang lain yang mengambil dan menyembunyikan barang yang sedang ia cari.
8. SALAH MEMBUAT KEPUTUSAN
Lansia mulai sering salah dalam membuat keputusankeputusan baik dalam hal kecil sampai hal besar. Misalnya keputusan dalam berpakaian, mulai sering memilih pakaian yang warna atau jenis yang tidak serasi (misalnya memakai kaos kaki yang beda sebelah), tidak mampu merawat diri sendiri dengan baik. Tidak jarang juga mereka salah dalam melakukan transaksi, membayarkan sejumlah uang lebih daripada yang semestinya.
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG NYAMAN
Menurunnya kemampuan berpikir, berbahasa dan ingatan pasti membuat penderita demensia tertekan, apalagi bila kita tetap menaruh ekspektasi bagi mereka sama seperti sebelum mereka menderita demensia. Maka kita harus menciptakan lingkungan yang bisa membantu kehidupan mereka agar tidak merasa tertekan. Bagaimana saja contohnya?
MELIBATKAN MEREKA DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI
01.
Bisa dengan mengajak mereka berbelanja atau sekedar jalan-jalan. Dengan melibatkan mereka dalam kegiatan sehari-hari, mereka tidak akan merasa terasingkan dan tetap terjaga kemampuan sosialnya.
Kesulitan dalam konsentrasi dan pemrosesan bahasa membuat kita harus bisa menyesuaikan gaya bicara kita dengan mereka. Kita bisa mencoba untuk menyederhanakan kalimat, berbicara lebih lambat, dan lebih bersabar dan menghargai penderita.
MENGINGATKAN MEREKA TENTANG APA SAJA YANG PERLU DILAKUKAN
03.
MENYESUAIKAN GAYA BERBICARA
02.
Penurunan kemampuan otak juga bisa berpengaruh kepada kesadaran akan rasa haus, melupakan makanan, dan bahkan lupa terhadap kebutuhan toilet. Kita perlu mengingatkan mereka untuk minum, makan, serta mengenai keperluan toilet agar mereka bisa terhindar dari resiko berbahaya. Kita bisa juga menyarankan mereka membuat to-do list untuk memudahkan.
TENTANG PERAWATAN
Karena merupakan sebuah bentuk penyakit, perawatan dengan obat tentu akan membantu mengurangi gejala dari demensia. Obat - obatan seperti memantine, piracetam atau acetylcholinesterase inhibitors bisa memperlambat perkembangan penyakit demensia.
Terapi seperti terapi stimulasi kognitif atau terapi okupasi juga bisa membantu merangsang ingatan ODD. Namun, dukungan dari lingkungan sekitar, terutama keluarga juga penting bagi ODD untuk membantu mereka menjalani aktivitasnya sehari - hari. Melakukan kegiatan bersama, berolahraga bersama atau bahkan hanya mengajak mereka berbicara bisa membantu meningkatkan kualitas hidup ODD.
TENTANG PENGASUH
Menurut dokter spesialis saraf Yuda Turana, keluarga merupakan pengasuh (caregiver) yang paling ideal untuk merawat ODD. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Johns Hopkins dan peneliti dari Utah State University yang menunjukkan hasil bahwa adanya "closeness effect" di mana penderita dengan pengasuh yang mereka merasa dekat mempertahankan fungsi kognitifnya selama penelitian daripada penderita yang mereka merasa tidak begitu dekat dengan pengasuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Santrock, John W. 2012. Life-span Development. 17 th Edition. University of Texas, Dallas : Mc Graw-Hill Alzi.or.id. 22 April 2019. Gejala Awal Dimensia Alzheimer. Diakses pada 18 Desember 2022, dari https://alzi.or.id/10-gejala-awal-demensia-alzheimer/ nhs.uk. Looking After Someone with Dementia. Diakses pada 18 Desember 2022, dari https://www.nhs.uk/conditions/dementia/carers/ nhs.uk. Communicating with Someone with Dementia. Diakses pada 18 Desember 2022, dari https://www.nhs.uk/conditions/dementia/communicationand-dementia/ Johns Hopkins Medicine. Close Caregiver Relationship. May Slow Alzheimer's Decline. Diakses pada 18 Desember 2022, dari https://www.hopkinsmedicine.org/news/media/releases/close caregiver relationship may slow alzheimers decline