M&I magz ed 21

Page 42

Siapapun yang berpikir tentang depresi besar tidak dapat menghindari pertanyaan: Mungkinkah akan terjadi lagi? Kalau terjadi lagi, apakah dapat menimpa negara tercinta Indonesia?

mencapai tingkat 45%, menjamin dana deposito milik masyarakat, pencabutan izin 16 bank swasta, pengambil alihan pengelolaan 14 bank serta pengawasan khusus terhadap 40 bank oleh “Badan Penyehatan Perbankan Nasional�, sempat memperkuat nilai rupiah terhadap dolar AS akan tetapi tindakan BI mencetak uang untuk membantu bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas malah menaikkan laju inflasi yang akibat buruknya harus dipikul oleh seluruh rakyat Indonesia. Yang paling terpukul atas tindakan BI tersebut adalah rakyat yang miskin. Jika Indonesia di masa orde lama dekade 50-an dilanda kemiskinan tapi mengalami kebebasan politik maka Indonesia masa orde baru saat ini tidak saja mengalami kemiskinan, ketidakamanan sosial, kesenjangan sosial tetapi kualitas lingkungan hidup yang makin merosot. Mengapa Indonesia yang sejak 30 tahun mengekspor minyak, gas, emas, timah, bauksit, produk-produk perkayuan (hasil hutan), hasil laut, karet, kopra, teh, kopi, coklat dan produk-produk non migas lainnya, justru terlilit hutang sebanyak US$ 133,7 milyar dan dilanda krisis moneter yang memuncak menjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan? Mengapa rezim orde baru yang mengandalkan stabilitas politik demi pembangunan ekonomi justru menghasilkan kemunduran ekonomi? Apa yang harus dilakukan agar Krisis Tahun 1997 Tidak Terulang Lagi? Apa yang terjadi pada depresi besar dekade 30-an, hampir sama dengan yang terjadi dengan krisis moneter yang menimpa indonesia tahun 1997/1998. Nilai mata uang kita jatuh sangat dalam dari Rp.2.500/US$ menjadi stabil di angka Rp.9.000/US$. Sama dengan mata uang Inggris, Perancis dan Jerman, mata uang tersebut jatuh sangat dalam terhadap dollar Amerika. Apa yang terjadi dengan jatuhnya nilai rupiah kita terhadap mata uang asing? Seketika, harga-harga mengalami koreksi, semua naik karena hampir semua barang terkait dengan perdagangan internasional. Inflasi luar biasa tinggi dan

42

- Vol. 20 Aug - S e p 2 0 1 1

bunga SBI melonjak tajam sampai 45% per tahun bahkan bunga antar bank yang dikenal dengan bunga overnight melonjak sangat tinggi mencapai 360% per tahun. Penarikan besar-besaran dana bank dimanamana, bahkan antar bank saja tidak saling percaya. Puncaknya Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas keuangan melakukan likuidasi terhadap 16 bank. Pengaruhnya, banyak perusahaan kolaps atau bangkrut dan PHK dimana-mana. Untuk menghindari ini terjadi lagi, Bank Indonesia akan menjaga rupiah agar stabil. Bank Indonesia melalui otoritasnya akan melakukan operasi pasar untuk menstabilkan rupiah dengan mempergunakan cadangan devisa. Cadangan devisa Indonesia setiap bulannya meningkat dan posisi Juli 11 sebesar US$124,5 milyar. Ini cadangan terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Bagaimana kalau pasar melakukan pembelian dollar serta adanya aliran modal keluar Indonesia secara besara-besaran? Ini yang harus diantisipasi dan dicegah. Rupiah akan turun dan Bank Indonesia akan melakukan operasi pasar. Ini seperti bank mengalami penarikan besar-besaran atau yang dikenal dengan rush. Selama cadangan devisa kita mampu untuk meng-cover maka rupiah akan tetap stabil. Problemnya apabila cadangan devisa kita tidak mencukupinya maka akan memberikan dampak yang luar biasa. Dengan terbentuknya OJK (otoritas Jasa Keuangan), fungsi pengawasan bank sudah tidak ditangani oleh Bank indonesia lagi. Bank Indonesia akan fokus menangani moneter khususnya menjaga rupiah dan inflasi. Tujuannya adalah agar krisis 1997/1998 tidak terulang. Krisis ini bisa terjadi dimana saja tidak hanya kawasan atau suatu negara. Namun krisis bisa terjadi pada korporasi bahkan perorangan. Untuk mencegahnya maka harus dipersiapkan pondasi yang kuat. Siapa yang mengetahui pondasi itu? Mereka adalah pengelola negara, pengelola perusahaan atau diri Anda sendiri. Selamat membaca, semoga terinspirasi.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.