Resensi Media
Partikel: Bicara Fungi, Menjelajah Bumi Ol e h T usti Rentang waktu 8 tahun bukan lahjedayang singkat untuklahir nya sekuel ke empat Supernova, Partikel. Dee, sapaanakrab De wi Lestari, seolah menghimpun “energi” untuk dimuntahkan da lambuku yang lumayan tebal dibanding pendahulunya, 493 halaman. Partikel adalah karya ke-4 Dee, sebelumnya telah lahir sekuel pertama Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh, sekuel kedua Akar, dan sekuel ketiga Petir. Dee telah bertransfor masi dengan wajahlain. Kali ini Dee kembali ke alam. Zarah Amala, sang tokoh, putri dari seorang ahli mikrobiologi yang berotak cemerlang, eksentrik, dan pemuja fungi, Firas. Dari kecil Zarah tidak pernah mengenyam pendidikan formal seperti layaknya anak seusianya . Pendi dikan itu ia dapatkan da ri “sekolah alam” bersama ayahnya. Zarah dibiarkan tumbuh bersama alam, belajar dari tumbuhan, bermain dengan fungi. Tentu pola asuh yang tidak lazim, memicu polemik dengan orang sekitar. Terlebih, Firas bersikap eksentrik sejak dia menemukan “dunianya” di bukit Jambul. Bukit Jambul dianggap sebagai tempat yang angker dan memiliki aura mistis oleh warga sekitar. Dan seketika Firas raib. Kehilangan ayah menjadikan episode kehidupan Zarah berubah. Perjuangan menemukan kembali ayahnya menjadi sebuah perjalanan penuh emosional dan spiritual. Berbekal kamera kiriman dari orang tak dikenal, Zarah berhasil melanglang ke Kalimantan berikatan dengan seekor orang utan, dan hidup menyatu dengan alam. Tak cukup hanya itu, melalui kejelian “mata elang”-nya, Zarah berhasil menjadi wildlife fotografer dan menapaki hidupnya di London. Zarah menemu40
P ewa r a Di n a mik a o kt o b e r 2 0 1 2
Bukan Dewi Lestari kalau karyanya tidak didukung dengan literatur maupun hasil riset. Seperti halnya ketika Dee berceloteh tentang fungi, mikrorganisme yang dipercaya sebagai orang tua dari alam ini. Fungi memiliki resistensi yang tinggi terhadap gempuran bencana maha dahsyat. Terjangan asteroid telah meluluhlantakkanbumi beserta isi nya tapi tidak untuk fungi. Fungi menyiapkan bumiuntuk dihuni dengan kedigdayaanya “meremuk” batuan menjadi ta nah. Melalui fungi, Dee menco ba menggarap lebih dalam lagi menjadi bagian menarik lain nya pada buku ini. Dee me munculkan isu tentang UFO, Shamanisme (kepercayaan yang bisa menjembatani an tara manusia dan roh), dan portal antar-dimensi. Membaca Partikel seperti mengarungi jalan pikir Dee yang melompat-lom pat energik, nyaris tidak bisa berhenti Supernova, Partikel melumat keping demi keping. Seperti Penulis: Dee (Dewi Lestari) • menikmati es krim yang ingin segera Penerbit: Bentang Pustaka, 2012 • Tebal: vii menandaskannya tapi sayang mele+ 493 halaman watkan setiap lelehannya. Setiap epik kan sisi lain dari hidupnya, kemapanan ditata dengan apik, mengikat dan pehidup, persahabatan, percintaan, dan nuh dengan pesan tersirat. Dee yang pijuga pengkhianatan. Pada bagian ini awai mengolah kata demi kata, memDee seperti ingin menampilkan sisi sen- bentuk plot yang mengaduk rasa, naik timentil dan romantisme layaknya sine- sarat gelora dan terjun menukik tajam. Dalam salah satu nukilan, “Semua tron remaja. Ajaibnya, bagian Zarah di London ini menghabiskan hampir sepa- pertanyaan selalu berpasangan dengan mu, ro dari tebal buku. Akan tetapi, dari se jawaban. Untuk keduanya berte kian berlikunya perjalanan Zarah, mua yang dibutuhkan cuma waktu.” Seperti Partikel yang memberi jawaban dengan ranya adalah pencarian ayahnya. Pada Partikel Dee mengolah sinergi memberi ruang bertemu untuk Bodhi manusia dengan alam. Hidup berdam dan Elektra, tokoh Akar dan Petir pada pingan dengan alam itu berartitidak buku sebelumnya. Akhirnya, selamat mengusik dan berlaku baik terhadapnya. menjelajah bersama Partikel. Bukan menjadi manusiaserakah yang mencerabut paksa kehidupanlalu memTusti biarkan alam berhenti “bermetabolis staf Humas UNY me” tanpa pernah dibenahi.