
2 minute read
Perspektif Lansia: Teknologi Untuk Kami?
Perkenalkan, kami Rudi dan Agnes. Hari ini, kami ingin bercerita tentang petualangan kami menjelajahi dunia digital. Ini kisah yang penuh tantangan, tapi juga banyak hal seru yang kami temui.
Meski kami udah berumur, kami tetap semangat mencoba hal-hal baru, lho, termasuk teknologi. Kami ingin tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman, walau terkadang dianggap gaptek.
Awalnya kami merasa cukup sulit beradaptasi dengan gadget. Mata kami sudah tidak sejelas dulu, gerakan juga tidak secepat anak muda. Seringkali kami merasa frustasi saat mencoba mengerti cara kerja teknologi baru. Saya sempat kesal saat pertama kali mencoba video call dengan cucu kami, gambarnya terbalik, suaranya kecil sekali, ternyata harus diubah ke speaker. Tapi, saya tidak menyerah. Cucu kami membimbing kami dengan sabar sampai bisa.
Agnes juga punya pengalaman lucu. Waktu itu, ia ingin mengirim foto kucing kesayangan kami ke grup keluarga di WhatsApp. Bukannya kirim foto, malah kirim stiker yang aneh-aneh. Anak-cucu kami sampai tertawa terbahak-bahak. "Nek, ini bukan foto kucing, tapi stiker dinosaurus!" katanya.
Meski begitu, media sosial jadi jembatan penting bagi kami untuk mengobati rasa kesepian. Kami aktif di WhatsApp dan Facebook. Tiap hari, Agnes rajin berbalas komentar dan foto lucu dengan teman-teman lama. Kami merasa tetap terhubung dengan dunia luar. Rasanya menyenangkan bisa melihat kabar temanteman dan keluarga, meski dari jauh.
Sayangnya kami sering kesulitan membedakan informasi yang benar dengan yang palsu. Pernah saya mendapat pesan berantai tentang obat ajaib yang bisa menyembuhkan semua penyakit. Saya hampir percaya, tapi untungnya cucu kami segera memberitahu bahwa itu hoaks. Dari situ kami belajar pentingnya berpikir kritis dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum jelas sumbernya.
Kami juga pernah hampir tertipu. Suatu hari, Agnes menerima pesan dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai cucu kami dan meminta uang karena ditangkap polisi. Untungnya kami segera mengecek ke anak kami dan ternyata itu penipuan. Rasanya ngeri juga kalau ingat kejadian itu. belajar sangat
Di Hari Lansia ini, kami ingin mengajak kalian semua untuk mendukung gerakan literasi digital bagi lansia. Kami percaya, dengan bantuan dan dukungan kalian, kami bisa lebih mahir menggunakan teknologi dan tetap aman di dunia digital.
Mari kita wujudkan Indonesia yang lebih inklusif dan ramah bagi lansia. Kami ingin terus belajar dan berkembang, agar tidak hanya menjadi penonton di era digital ini, tapi juga peserta aktif yang menikmati segala manfaatnya.
Semangat selalu, Kawan Tular Nalar! Semangat selalu, Kawan Tular Tular Bersama, kita bisa membuat perubahan! Bersama, kita bisa membuat perubahan! Bersama, kita membuat
Salam hangat,
Rudi & Agnes