hal
JUMAT WAGE
13
28 FEBRUARI 2020 4 RAJAB 1441 NO 3210/TAHUN 8
mau cari Rumah?
RP 2.000
LANGGANAN RP 55.000
Sofyan Djalil, ‘Kunci Inggris’ di Dua Presiden (1)
Kami Tahu Siapa Pemilik Tanah di Calon Ibu Kota
ANTARA/MUHAMMAD IQBAL
MENUNGGU
- Calon jemaah umrah menunggu kepastian untuk berangkat ke Tanah Suci di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2). Ribuan calon jemah umrah yang melalui bandara Soetta dipastikan batal terbang menyusul kebijakan Arab Saudi yang menghentikan sementara perjalanan umrah dari luar negeri, termasuk Indonesia.
Nashrul Legawa
RENCANA pemindahan ibu kota RI dari Jakarta ke wilayah Provinsi Kalimantan Timur melibatkan banyak kementerian, termasuk Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)-Badan Pertanahan Nasional (BPN). Tak pelak Menteri ATR-Kepala BPN, Sofyan Djalil ikut sibuk terlibat dalam urusan penyiapan lahan calon ibukota seluas 256 ribu hektare. “Pertama kami idenTRIBUNNEWS/WAN tifikasi apa dan bagaimana tanah di kawasan itu. Kami bikin IP4T (identifikasi pemilikan, penguasaan, pemanfaatan, dan penggunaan tanah). Jadi kami tahu siapa dan apa. Kalau ada hak milik, hak milik siapa, kalau ada HGU (hak guna usaha), HGU punya siapa,” ujar Sofyan Djalil dalam wawancara eksklusif dengan tim Tribunnews Network di ruang kerjanya, kantor Kementerian ATR-BPN, Jalan Sisingamangaraja No 2, Jakarta, Kamis (27/2). Berikut petikan wawancara dengan Sofyan Djalil. Presiden Jokowi pernah menyebut ada sekira 80 juta sertifikat yang harus dituntaskan. Menurut Anda apakah target itu reasonable (masuk akal)? Tujuan pemerintah adalah bagaimana bisa mendaftar seluruh tanah di Indonesia. Kalau bisa kita terbitkan sertifikatnya. Menurut perkiraan, paling sedikit ada 126 juta bidang tanah di seluruh Indonesia yang perlu didaftar, mulai ukuran kecil sampai ada yang 2.000 hektare. Pada 2015 tanah yang bersertifikat baru 46 juta. Se-
Batal Berangkat Umrah Kebijakan Pemerintah Arab Saudi JAKARTA, TRIBUN - Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menangguhkan sementara kedatangan calon jemaah umrah dari luar negaranya, termasuk Indonesia. Keputusan itu diambil terkait penyebaran virus Corona yang sudah masif hampir di seluruh belahan dunia. Dampaknya, calon jemaah umrah yang siap terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pun harus menunda keberangkatannya beribadah
di Tanah Suci. Seorang calon jemaah umrah asal Yogyakarta, Nashrul Jihadan Riwanto (33) mengaku legawa menerima fakta dirinya tak bisa menunaikan ibadah umrah pada Kamis (27/2) kemarin. Bersama sang ibu dan dua orang kerabatnya, Nashrul mengaku baru mendapatkan berita tersebut sekitar pukul 08.20 WIB usai landing di Jakarta. Sambil menunggu kepastian, ke halaman 7
Kami sudah legowo tidak bisa berangkat hari ini (kemarin), dari pada nanti di Arab malah dikarantina.
MODUS PECAH KACA MOBIL
Oni Dewanti kaget melihat baju tercecer di dekat mobil. Lebih kaget lagi ternyata kaca depan mobil pecah dan tas berisi uang, perhiasan dan alat make up raib.
Pukul 01.00 WIB, Oni Dewanti mendengar suara gaduh di depan rumah, disusul suara motor yang digas kencang.
Lebih kaget lagi ternyata kaca depan mobil pecah dan tas berisi uang, perhiasan dan alat make up raib.
Tas Berisi Uang Rp12 Juta Raib
Sehari 10 Orang Mendaftar KEPALA Kanwil Kemenag DIY, Edhi Gunawan mengaku belum mendapat instruksi lebih lanjut dari Kementerian Agama RI soal penangguhan kedatangan jemaah umrah yang dilakukan pemerintah Arab Saudi menyusul merebaknya virus Corona. Edhi mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu arahan serta berkoordinasi dengan instansi serta stakeholder lainnya guna mengambil langkah yang tepat terkait kebijakan tersebut. “Informasinya seperti itu (pembatalan umrah) dan kita belum dapat edaran. Tapi coba akan
kita koordinasikan lebih dahulu,” imbuhnya, Kamis (27/2). Saat ini semua kegiatan pengurusan umrah di wilayah setempat disebutnya masih berlangsung normal. Namun demikian, kepastian terkait pembatalan masih akan ditindaklanjuti oleh bagian pengurusan haji dan umrah instansi setempat. “Instruksi resminya dari pusat juga kita belum dapat bagaimana ke depan. Yang pasti kita akan coba kondisikan dulu semua,” ujarnya.
Video Pilihan Terbaik
SUPERBALL
- PSS Sleman Siapkan 20 Pemain Lawan PSM Makassar
ke halaman 7
Pukul 06.00 WIB, Oni Dewanti ingin mengambil barang-barang ada di mobil yang diparkir di depan rumah.
KULON PROGO, TRIBUN - Tas berisi uang Rp 12 juta milik Oni Dewanti, warga Dusun Kepek, Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, Kamis (27/2) raib dari mobil. Selain uang, maling dengan modus pecah kaca mobil itu menggondol kalung emas seberat 10 gram, dan peralatan make up bernilai jutaan rupiah. ke halaman 7
ke halaman 7
GRAFIS:FAUZIA RAKHMAN
Warga Minta 188 WNI Bertahan di Kapal
PERSIAPAN
- Foto aerial Pulau Sebarul, Kamis (27/2). Persiapan terus dikebut untuk digunakan sebagai tempat observasi 188 WNI yang bekerja sebagai ABK World Dream. TRIBUNNEWS/JEPRIMA
JAKARTA, TRIBUN - Pemuka masyarakat Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Lukman Hadi mengatakan warga setempat menolak rencana observasi 188 warga negara Indonesia anak buah kapal pesiar World Dream, yang dipulangkan dari Hongkong. Warga menggalang peno-
lakan dengan menulis surat terbuka atau petisi kepada Presiden Joko Widodo. “Kami sudah membuat petisi yang ditandatangani lebih dari 1.000 warga. Kami akan sampaikan ke presiden,” kata Luk ke halaman 7
Ariel Tatum
Sejenak Menikmati Kuliner Khas Kupat Tahu di Magelang
VANILA
Ketupat Itu Kepiawaian Tangan Sri Karyati
ARIEL Tatum mengaku suka wangi Vanila saat ditanya komedian Dodit Mulyanto di acara Billboard Music Awards (Bima) 2020 yang tayang di RCTI. Gara-gara ‘tipuan’ harum vanila itu, Dodit jadi bisa mencium tangan Ariel Tatum. Gara-gara digombalin Dodit ini, Ariel jadi trending nomor 1 di Twitter. (*)
Mendengar kupat tahu, saat itu juga ingatan langsung ke Magelang. Makanan yang terdiri dari ketupat, tahu, tauge, kubis, dengan siraman kuah hitam yang manis itu banyak dijumpai di setiap sudut tempat di Magelang.
K
Hal
10
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
upat tahu berbahan utama ketupat dan tahu, dari warga biasa sampai presiden pun pernah mencoba kuliner satu ini. Namun, dari mana asal ketupat atau kupat dalam kuliner khas tersebut, tak banyak yang tahu. Ternyata ada satu pembuat
ketupat yang masih eksis di Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Ia adalah Sri Karyati (43), warga Dusun Bangsan, Desa Senden, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Kupat buatannya banyak dipakai di rumah-rumah makan kupat tahu yang ada di Magelang. Seperti Kupat Tahu Nunut,
Kupat Tahu Pak Dompleng di Blabak, Kupat Tahu Bu Asih, sampai Kupat Tahu Pelopor. Sri membuat kupat sejak tahun 1995 silam, 25 tahun hingga saat ini. Usaha kupatnya diwariskan secara turun temurun sejak neneknya dahulu. Ia adalah generasi ketiga setelah nenek dan ibunya, Paini (70). Dari empat saudaranya, tiga orang termasuk dirinya yang membuat usaha pembuatan kupat. ke halaman 7
TRIBUN JOGJA/RENDIKA FERI
OLAH TANGAN - Sri Karyati dan kupat buatannya di Dusun
Bangsan, Kabupaten Magelang.