RABU WAGE
Redaksi 0274 557 687 (102) / 0857 4319 6999
Halaman
28 FEBRUARI 2018 12 JUMADIL AKHIR 1439 NO 2486/TAHUN 6
Sirkulasi / 0851 0212 2000 Iklan 0274 557 687 (417) 0851 0012 1000 0857 2949 3333
Diblokir per 1 Maret
RP 2.000
LANGGANAN RP 55.000
Warga Yogya Anggap Rumit Bahasa Jawa
YOGYA, TRIBUN - Masyarakat penggguna kartu SIM (Subscriber Identity Module) yang belum melakukan registrasi data hingga hari ini, Rabu (28/2) bakal dikenai sanksi berupa pemblokiran, mulai dari SMS hingga data seluler. Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Noor Iza saat dihubungi Tribun Jogja, Selasa (27/2). Dia menjelaskan, pemblokiran akan diberlakukan mulai tanggal 1 Maret 2018 bagi mereka yang belum melakukan registrasi kartu SIM prabayar. Pemblokiran dilakukan bertingkat. Bagi mereka yang belum melakukan registrasi hingga batas akhir, yakni hari ini, maka layanan SMS dan telepon keluar bakal diblokir.
Orangtua Lebih Pilih Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Tutur Harian
ke halaman 11
YOGYA, TRIBUN - Bahasa Jawa saat ini dikhawatirkan semakin ditinggalkan oleh penutur aslinya. Pasalnya, pola penggunaan bahasa Indonesia kepada anak-anak di lingkungan rumah adalah pemicu utama terpinggirkannya bahasa Jawa. Padahal, kedua orangtua sang anak adalah orang Jawa, yang menggunakan bahasa tutur dengan pasangan juga dengan bahasa Jawa. Maria Aditya, adalah satu di antaranya. Dia mengakui menggunakan bahasa Indonesia untuk komunikasi dengan anaknya yang baru berumur 2,5 tahun. Menurutnya, bahasa Indonesia lebih mudah digunakan. Meskipun warga asli Yogyakarta, ia mengaku tidak fasih berbahasa Jawa, terutama krama inggil. Ia menilai bahasa Indonesia lebih berguna suatu saat nanti ketika anaknya memasuki bangku sekolah. “Pakai bahasa Indonesia karena lebih mudah. Ibunya aja nggak paham bahasa Jawa masak mau ngajarin,” kata Maria kepada Tribun Jogja, tempo hari. Ia menilai bahasa Indonesia lebih berguna saat anaknya sekolah. “Ya, besok kan kalau sekolah lebih mudah. Lagipula bahasa Indonesia bahasa nasional, jadi dia bisa berkomunikasi dengan siapa saja,” lanjutnya.
Pakai bahasa Indonesia karena lebih mudah, sih. Ibunya aja nggak paham bahasa Jawa masak mau ngajarin. Lagipula bahasa Indonesia bahasa nasional, jadi dia bisa berkomunikasi dengan siapa saja Maria Aditya Warga
TATA WAKTU
ke halaman 11
PEMBLOKIRAN
Kekhasan Jawa Tak Tergantikan FUNGSI bahasa Jawa diyakini tidak dapat digantikan oleh bahasa Indonesia maupun asing. Seperti itulah yang dikatakan oleh Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Sutrisna Wibawa yang juga merupakan pakar filsafat Jawa. Meskipun kenyataan dalam masyarakat banyak yang tidak menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari, namun Sutrisna yakin bahwa bahasa daerah tidak akan pernah punah selama tradisi dan pendidikan mengenai bahasa Jawa masih terus dilestarikan. Sutrisna mengatakan, di da-
1 Maret 2018: Kartu SIM yang belum didaftarkan maka layanan SMS dan telepon keluar diblokir. 30 Maret 2018: SMS dan telepon baik masuk dan keluar tidak akan bisa digunakan. 14 April 2018: Jika belum juga melakukan registrasi, maka pemblokiran meningkat menjadi layanan internet tak bisa digunakan.
lam politik nasional sudah diatur mengenai fungsi masing-masing bahasa. Bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai bahasa nasional, sedangkan bahasa Inggris, sebagai bahasa internasional. “Meskipun kedua bahasa tersebut mendominasi, baik bahasa Indonesia maupun Inggris, namun kedudukan bahasa Jawa tidak akan pernah dapat tergantikan,” ungkap Sutrisna saat ditemui Tribun Jogja, Selasa (27/2).
Pemblokiran dicabut jika kartu SIM prabayar sudah diregistrasi dan dinyatakan valid. Hingga kemarin, Kemenkominfo mencatat sudah ada 296 juta kartu SIM prabayar telah melakukan registrasi. Disdukcapil Kota Yogyakarta menyarankan jika belum berhasil melakukan registrasi, untuk segera menyinkronkan data KK dan NIK ke Disdukcapil masing-masing warga berdomisili.
ke halaman 11
MEMILIH BAHASA INDONESIA
DARIPADA BAHASA JAWA
Di sejumlah keluarga muda asli Yogyakarta, memilih menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan anaknya sejak kecil Hal ini menjadi satu pemicu semakin tidak terbiasanya anak menggunakan bahasa Jawa Kondisi tersebut dikhawatirkan membuat anak muda asal Jawa semakin jauh dan tak mengenal bahasa daerahnya Meski begitu, akademisi meyakini jika keberadaan bahasa Jawa tak bisa digantikan dengan bahasa lainnya, terlebih bahasa asing
GRAFIS/FAUZIARAKHMAN
TRIBUN JOGJA/BRAMASTO ADHY
Hal Baasyir Diizinkan Berobat ke RSCM
12
Presiden Joko Widodo mengizinkan Abu Bakar Baasyir berobat ke RSCM. Pasalnya, penyakit yang dideritanya semakin parah. Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain, mengapresiasi hal ini. (*)
Marion Jola
ator melayani registrasi nomor ponsel pelanggan di Grapari Telkomsel, Yogyakarta, Selasa (27/2). Hari ini adalah batas akhir registrasi kartu SIM yang disyaratkan Kemenkominfo.
Pameran Poster Film Lawas Hadir di Museum Pendidikan Indonesia
Ada yang Kurang
Bisa Bernostalgia Sambil Nonton Film Lawas Sederet poster film film lawas berikut foto para artisnya dihadirkan di Museum Pendidikan Indonesia UNY dalam ajang pameran Poster Film Indonesia Tahun 1940 hingga 2017.
TOTALITAS ditunjukkan Marion Jola saat menyanyikan lagu “Pupus” milik ciptaan Ahmad Dhani. Setidaknya itulah pendapat yang disampaikan juri Idol, Bunga Citra Lestari. Namun Unge sapaan BCL merasa ada sesuatu yang kurang dari penampilan gadis asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu. (*)
P
Hal
9
REGISTRASI- Sejumlah oper-
IST
ADA pameran yang digelar mulai 27 Februari hingga 2 Maret 2018 (jam 09.00 - 15.00 WIB) ini pengunjung bisa melihat kembali sejarah perjalanan dunia iklan perfilman tanah air. Selain menghadirkan beragam poster film, selama pameran berlangsung juga
digelar nonton bareng film-film lawas, di antaranya, Tjoet Nja’ Dhien (1988), Pasir Berbisik (2001), 1 Maret, Apa jang Kautjari, Palupi? (1969) dan Mereka Bilang, Saya Monyet (2008). Film-film ini bisa ditonton oleh pengunjung pada jam yang telah ditentukan secara gratis. Rini, pensiunan Pegawai ke halaman 11
LAWAS-
TRIBUNJOGJA/BRAMASTO ADHY
Pengunjung melihat poster film yang dipamerkan dalam ‘Film At The Museum’ di Museum Pendidikan Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta, Selasa (27/2).
Trending Topic di tribunjogja.com
Pengakuan Penjambret Tas di Jombor