Redaksi 0274 557 687 (102) / 0821 3384 6010
SABTU PAHING
Sirkulasi / 0851 0212 2000 Iklan 0274 557 687 (417) 0851 0012 1000 0857 2949 3333
25 JULI 2020 4 DZULHIJJAH 1441 NO 3349/TAHUN 9
RP 2.000
LANGGANAN RP 55.000 TERBIT 16 HALAMAN
Seratus Tahun PK Ojong, Pendiri Kompas Gramedia (1)
Generasi Sekarang Layak Meniru Ojong
TRIBUNNEWS/DENNIS DESTRYAWAN
JUSUF WANANDI
TEPAT hari ini, 25 Juli 2020, seratus tahun kelahiran Petrus Kanisius Ojong, yang lebih dikenal dengan nama PK Ojong. Pria kelahiran Bukit Tinggi, Sumatra Barat, 25 Juli 1920 ini pendiri Kompas Gramedia, bersama sahabatnya, Jakob Oetama. Ojong meninggal 31 Mei 1980 di Jakarta, pada usia 59 tahun. Orang mengenal PK Ojong sebagai sosok yang ulet, jujur, sederhana, dan pandai mengelola uang. Meskipun lahir dari keluarga pengusaha dan orang tuanya berkecukupan, Ojong menjauhi gaya hidup berpesta. Daripa-
da menghamburkan uang, Ojong lebih suka membantu sesama yang membutuhkan bantuan. Ketekunan dan kegigihannya sudah ditunjukan sejak muda. Karier jurnalistiknya diawali di majalah mingguan Star Weekly dan harian Keng Po, dari tahun1946-1951. Star Weekly merupakan mingguan komunitas Tionghoa. Tulisan-tulisan Ojong yang tajam membuatnya dikenal sebagai jurnalis yang kritis. Star Weekly kemudian dibubarkan pemerintah karena tulisan Ojong yang kritis.
Pada 1963, bersama Jakob Oetama, Ojong mendirikan majalah Intisari, yang kemudian menjadi cikal bakal kelahiran Harian Kompas. Dua tahun kemudian, 28 Juni 1965, dwi tunggal ini mendrikan Harian Kompas. Kompas sampai sekarang menjadi harian yang paling berwibawa dan berpemgaruh. Dalam perjalanannya, berkat keuletan dan kegigihan Ojong dan Jakob Oetama, lahir Kompas Gramedia, yang menaungi banyak perusaha ke halaman 7
Mayoritas Lahan Persawahan Pembebasan Tol Yogya-Bawen Lebih Kompleks
MEMBANGUN TOL 915 bidang lahan terdampak tol Yogya-Bawen d 3 kecamatan dan tujuh desa di Sleman.
915
YOGYA, TRIBUN - Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ruas Tol Yogyakarta-Bawen berharap Desember 2020 nanti Izin Penetapan Lokasi (IPL) sudah turun dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Meski pihaknya mengakui jika proses pembebasan dan penggarapan lahan di trase Yogyakarta-Bawen lebih kompleks. Pasalnya, di jalur ke halaman 7
Dari jumlah itu, sekitar 34 hektarenya adalah lahan sawah.
34
Saluran irigasi (selokan) di sekitar wilayah tersebut dipastikan tak terdampak.
Masih panjang memang prosesnya. Ya, kami tergantung dari Dinas Pertanahan (dan Tata Ruang) DIY.
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI
INTERNET GRATIS - Ziggy, pelajar kelas 2 SD Sekolahku My School mengikuti kegiatan belajar secara daring dengan
memanfaatkan layanan internet gratis yang disediakan Kancane Resto Tea Garden di Watugede, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Jumat (24/7).
PJJ Butuh Dampingan Orang Tua
Destanto Vendy
Warga Jangan Kehilangan Pekerjaan
IZIN penetapan lokasi (IPL) jalur tol Yogya-Bawen diharapkan terealisasi Desember 2020. Pembebasan lahan diperkirakan akan menemui kompleksitas, sebab banyak yang merupakan lahan produktif, seperti persawahan milik warga. Menanggapi hal ini, dosen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol UGM, Hempri Suyatna ikut memberikan komentar. Menurutnya, jika pembebasan lahan harus terjadi maka harus dilakukan pendekatan persuasif dan solusi Pemyang bijak untuk warga. bebasan “Kalau memang itu harus lahan nantiterjadi saya kira perlu ada nya akan lebih kompleks dengan bapendekatan persuasif dan nyaknya lahan persawahan. solusi yang bijak agar jangan pai tol itu justru memarginalAnggaran pembebasan lahan di s a m -
YOGYA, TRIBUN - Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di DIY masih banyak siswa mengalami kendala. Beberapa yang dialami misalnya sulitnya mendapat sinyal internet yang baik, ketidakmampuan membeli kuota, hingga siswa tidak memiliki gawai atau perangkat pribadi sebagai sarana pembelajaran daring.
NOVA ARIANTO
ke halaman 7
si massal yang satu ini dapat mempermudah mahasiswa dan pelajar di Yogyakarta. Hal itu disampaikan anggota Komisi C DPRD DIY, Ispriyatun Katir Triatmojo. Dalam wawancaranya, Katir meminta agar tim riset dan juga Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mempercepat realisasi tersebut. Selain mendukung
ke halaman 7
SEBAGAI pesepak bola, nama Nova Arianto pernah lama mewarnai kancah persepakbolaan tanah air. Berposisi di lini belakang, di masa jayanya, ia masuk dalam jajaran bek papan atas di Indonesia. Pekerja keras, lugas saat mengawal lawan, pintar membaca serangan serta piawai mencetak gol lewat sundulan, itulah sedikit gambaran Nova Arianto saat masih aktif menja-
di pesepak bola. Selebrasi gol ala “suster ngesot” juga menjadi trade mark dari jebolan PSSI Baretti ini. Selain memperkuat Timnas Indonesia, sejumlah klub besar juga pernah merasakan servis dari anak Sartono Anwar yang juga legenda sepak bola ke halaman 7
DOK. PRI
Evaluasi Jalur Tak Produktif
YOGYA, TRIBUN - Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendukung penuh untuk evaluasi bus Trans Jogja berkaitan dengan perubahan rute. Anggota dewan sepakat agar rute yang kurang produktif sebaiknya dialihkan ke jalur atau titik keramaian. Mereka juga mendukung transporta-
tidak bencana sosial, tapi juga bencana alam,” ujarnya saat dihubungi Tribun Jogja, Kamis (23/7/2020). Oleh karena itu, lanjutnya, semua pihak harus bekerja keras untuk menangani bencana. “Ini tergantung juga pada kemampuan atau status sosial dari seseorang. Mungkin kalau
Fokus Melatih Secara Virtual
jalur tersebut mencapai Rp6-7 triliun. GRAFIS/FAUZIA RAKHMAN
Ketua Dewan Pendidikan DIY, Danisworo, menganggap pandemi Covid-19 mengharuskan semua pihak seolah mendapat serangan mendadak yang membuat tidak siap. Di sisi lain, kata dia, ini momentum yang bagus untuk kita menyiapkan diri menghadapi bencana sejenis lainnya di masa mendatang. “Siapa tahu suatu saat ada hal sejenis, mungkin
Video Pilihan Terbaik
untuk perubahan rute dan memperbanyak armada, Katir juga sedikit mengomentari terkait keterlambatan kedatangan bus di halte. “Memang itu sudah bukan hal baru. Untuk itu, kami mendukung terkait perubahan rute tersebut. Segera dilaksanakan. Juga perlu pembenahan terkait molornya kedatangan armada,” katanya, Kamis (23/7).
Mengenal Seluk Beluk Kopi
ke halaman 7
Sandra Dewi
Cerita Dua Alumni UGM Merintis Bisnis yang Cukup Prospektif
Tolak
Berawal dari Bersihkan Kamar Indekos Teman
DI tengah pandemi ini, Sandra Dewi sangat menjaga kesehatan. Satu di antara yang dilakukan adalah menolak Hal tawaran syuting di luar rumah. (*)
10
tribunjogja.com
Ide memulai usaha atau bisnis bisa datang dari mana saja dan kapan saja. Bisa ide sendiri, keluarga bahkan datang dari teman-teman dekat. Kuncinya adalah soal kejelian membaca peluang. Hal itu juga yang membuat dua alumni Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Anggita Syifa dan Novia Rahma membuka usaha rintisan bernama Beresin Kosmu.
Y
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
@tribunjogja
A, usaha mereka adalah membereskan kamar indekos. Anggita adalah alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) UGM, sementara Novia Rahma adalah alumni jurus-
DOK. ANGGITA SYIFA
PEBISNIS - Pemilik Beresin Kosmu, Anggita Syifa dan Novia Rahma.
an Akuntansi UGM. Anggita menceritakan ide awal membuka usahanya datang berkat permintaan teman-temannya. Saat itu, ia diminta membereskan kamar
@tribunjogjafanspage
ke halaman 7 tribunjogja
tribunjogjatv