SABTU PON
Redaksi 0274 557 687 (102) / 0821 3384 6010
22 FEBRUARI 2020 27 JUMADIL AKHIR 1441 NO 3205 /TAHUN 8
Sirkulasi / 0851 0212 2000 Iklan 0274 557 687 (417) 0851 0012 1000 0857 2949 3333
EVAKUASI - Suasana evakuasi sesaat setelah banjir menyeret peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi, Sleman di Sungai Sempor, Donokerto, Turi, Sleman, Jumat (21/2).
REAS CA/ANTARA FOTO: AND F LEON/A NDR EAS DES TRIBUN JOGJA:YOSE
FITR I/IST. PUSDALOPS
BPBD DIY
Salma Berjuang di Tubir Maut
TRAGEDI DI
SUNGAI SEMPOR
Susur Sungai Pramuka Berakhir Nestapa
Keseret air saya. Mau pegangan batu juga enggak bisabisa. SALMA KUSUMA Penyintas
SLEMAN, TRIBUN - Mendung menjadi pemandangan jamak ketika 249 murid SMPN 1 Turi melaksanakan Pramuka dengan kegiatan Susur Sungai Sempor di wilayah Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Turi, Sleman, Jumat (21/2) sore. Sekitar pukul 14.30 gerimis pun datang. Para siswa-siswi itu mulai menyusuri kali dari arah selatan ke utara. Satu di antaranya adalah Zidan. Melalui ibunya, Yuni, dia menceritakan kronologis sore nahas tersebut. Ketika itu para peserta susur sungai berjalan didampingi para pembina. Ada yang berjalan di tepi, ada pula yang di tengah sungai. Ketinggian air kala itu cukup dangkal. Dia menceritakan, peserta ke halaman 7
Siang itu, ratusan murid SMPN 1 Turi mengikuti kegiatan Pramuka yang diisi Susur Sungai Sempor di Donokerto. Kegiatan untuk menguji mental anak-anak itu mendadak menjadi tragedi lantaran arus deras menyapu dan menyeret para siswa. Enam orang ditemukan tewas dan empat lainnya masih dalam pencarian.
Masih Dalam Pencarian Yasinta Bunga Vanesa Dida Zahra Imelda Nadine Fadilah
Menyisir Sampai 7 Kilometer UPAYA pencarian murid SMPN 1 Turi, Sleman, terus dilakukan para relawan. Salah satunya dengan menyisir aliran Sungai Sempor. Dari pantauan Tribun Jogja di Jembatan Sempor, Jalan Magelang kilometer 11,7, puluhan relawan menyusuri aliran sungai untuk mencari siswa yang masih belum ditemukan. Mbah Ireng, relawan Guruh Merapi saat ditemui dilokasi menuturkan,
Berharap Buah Hati Selamat
TRI Harianti (44), satu dari sekian sekian orang tua dari murid SMPN 1 Turi, Sleman masih memendam asa anaknya atas nama Faneza Dida Amalia (12) dapat ditemukan. Siswi yang duduk di kelas 7 A itu menjadi salah satu korban yang hanyut akibat arus deras dalam kegiatan susur sungai di wilayah sungai Sempor, Jumat (21/2) sore. Tri yang merupakan warga Gla-
meski cuaca malam kemarin masih hujan, upaya pencarian terus dilakukan dengan harapan para siswa yang masih hilang segera bisa ditemukan. “Untuk medan pencarian memang cukup menyulitkan, karena selain aliran masih deras kedalaman juga, banyak batu. Ini tim relawan kami di sini menyusur dengan jarak kira kira 7 kilo ke halaman 7
gahombo, Tempel sebelumnya tidak punya firasat apapun hingga kejadian nahas itu menimpa. Sedari sore pukul 16.00, sejak mendapat informasi bahwa murid SMPN 1 dihantam arus deras dalam kegiatan Pramuka, dia panik dan bingung dengan kondisi sang anak. Dia dan kerabat kemudian mencoba mencari informasi ke sekolah. ke halaman 7
DATA SAMPAI PUKUL 21.30 WIB
Korban Meninggal Sovie Aulia, Alamat: Sumberejo Tempel Sleman Arisma Rahmawati, Alamat: Ngentak Tepan Bangunkerto Turi Nur Azizah, Alamat: Kembangarum Donokerto Turi Sleman Latifa Zulfaa, Alamat: Kembang Arum Donokerto Turi Sleman Khoirunisa, Alamat: Karanggawang Girikerto Turi Evita Putri L, Alamat: Soprayan Girikerto Turi GRAFIS/FAUZIARAKHMAN
Tantri
Mengintip Vila Mewah Nurhadi (2)
Anak Lanang
Sempat Dikira Anggota DPR Sejumlah warga yang tinggal di dekat vila mewah milik Nurhadi, mengaku tak mengenal dekat. Beberapa di antaranya mengatakan pemilik vila tertutup. Bahkan ada yang menyebut Nurhadi adalah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
K
ABAR bahagia sedang menghampiri keluarga kecil vokalis Kotak, Tantri. Dia resmi menjadi ibu dari dua orang anak. Dari unggahan akun Instagram-nya, Tantri membagikan kabar bahagia tersebut. “Hai anak lanang kamu yang ditunggu selama 9 bulan akhirnya kita bisa saling bertatap mata,” tulisnya. (*)
P
Hal
10
TRIBUNNEWS/HEIRUDIN
ara warga meminta untuk tidak disebutkan identitas lengkapnya. SN (56), yyang ang tinggal di dekat rumah Nurhadi berujar pemilik vila merupakan orang tertutup. Bahkan, ia tidak mengetahui seperti apa bentuk vila mewah tersebut.
“Temboknya tinggi-tinggi. Kita saja yang di sebelahnya tidak tahu di dalamnya kayak gimana. Nurhadi yang mana kita tidak tahu. Tahunya, ya, karena berita saja. Ini setahu saya sudah mulai dibangun sejak 2008,” katanya kepada Tribun ke halaman 7
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
JOGLO - Vila milik Nurhadi tampak depan di kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/2).