Tribunjogja 15-10-2017

Page 1

MINGGU PON F I S U L K S EK

Redaksi 0274 557 687 (102) / 0857 4319 6999

Halaman

15Simak OKTOBER 2017 di 25 MUHARRAM 1439 Senin 16 Oktober 2017 NO 2349/TAHUN 6

Sirkulasi / 0851 0212 2000 Iklan 0274 557 687 (417) 0851 0012 1000 0857 2949 3333

RP 2.000

Yogya Surganya SMS 0851 021 22000, 0274-557687 EXT 219 Pengemis LANGGANAN RP 55.000

www.tribunjogja.com

HAMPARAN - Pengunjung berada di Kebun Bunga Amarilis, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sabtu (14/10). Kebun bunga milik warga setempat yang bermekaran secara bersamaan menjadi destinasi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, khususnya bagi para pemburu swafoto

tribunjogja

@tribunjogja

@tribunjogja

tribunjogjaofficial

Bunga Berkah Itu Kembali Bermekaran SETELAH mekar sebagian pada pertengahan Juli lalu, bunga Amarilis yang ada di Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, kembali bermekaran. Tak disangka, bunga yang dulu dianggap gulma tanaman, kini membawa berkah. Amari-

lis pun dipatenkan menjadi motif batik. Tak seperti bulan Juli lalu, kali ini bunga-bunga amarilis mekar sempurna. Taman yang dipenuhi bunga berwarna oranye itu pun kini mulai ramai dikunjungi wisatawan. Menurut pemilik kebun, Su-

kadi (46), mekarnya bunga amarilis ini sudah terjadi pada awal pekan lalu. “Bunganya sudah mekar sejak awal Oktober 2017 ini, pengunjung sudah banyak berdatangan, sekedar untuk melihat atau berfoto selfie di sini,” ujar Sukadi.

Di kebun bunga yang sekaligus halaman rumahnya seluas 2.300 meter persegi tersebut, Sukadi menanam kurang lebih 500 ribu umbi amarilis.  ke halaman 7

ANTARA FOTO/ANDREAS FITRI ATMOKO

Timnas Ingin Tiru Islandia

 PSSI Luncurkan Filosofi Sepakbola

Islandia dengan 300 ribu penduduknya bisa lolos ke Piala Dunia. Untuk jadi pemain sepakbola yang baik, rata-rata membutuhkan 10.000 jam atau 10 tahun latihan. DANURWINDO

SLEMAN, TRIBUN - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) meluncurkan Filosofi Sepakbola Indonesia yang memuat kurikulum dan paduan pembinaan pemain usia muda untuk peningkatan pembinaan sepakbila dalam negeri. Menurut Direktur Teknik Timnas Indonesia, Danurwindo, pemain sepakbola membutuhkan waktu 10.000 jam atau 10 tahun berlatih agar dapat membentuk menjadi pemain yang berkualitas. Danurwindo pun merujuk pada pengembangan sepakbola di Islandia yang fenomenal. Lolosnya Islandia ke Piala Dunia secara tak lain karena pemain ditempa di akademi saat muda, mengikuti kompetisi usia muda, dan mendapat pelatih berkualitas.

“Sekarang kita mau lakukan, Islandia mereka pemain kuat dari akademi, usia muda, pelatih juga berkualitas dan ada kompetisi usia muda,” ujarnya. “Islandia dengan 300 ribu penduduknya bisa lolos ke Piala Dunia. Untuk jadi pemain sepakbola yang baik, rata-rata membutuhkan 10.000 jam atau 10 tahun latihan,” kata Danus menambahkan. Danur mengatakan, talenta pesepakbola di Indonesia sangat banyak, namun banyak pemain yang tidak bisa mengeluarkan skill terbaiknya karena banyak pelatih usia muda yang kurang memiliki kompetensi sesuai standar.

1958 - Perunggu Asian Games Kehebatan Timnas Indonesia berlanjut hingga Asian Games 1958. Diperkuat Ramang sebagai otak serangan dan Maulwi Saelan di posisi penjaga gawang, Timnas mampu unjuk kemampuan dan meraih perunggu di Asian Games.

1956 - Olimpiade Melbourne Dekade 1950-an merupakan era terbaik Timnas Indonesia. Sepak bola Indonesia lolos ke Olimpiade Melbourne 1956. Bersama Bulgaria, India, Amerika Serikat, dan Yugoslavia, Indonesia berhak langsung tampil di perempat final.

1986 - Semifinal Asian Games Lewat generasi emas Ricky Yakobi, Rully Nere, Adolf Kabo, dan Yonas Sawor, Indonesia bisa kembali berbicara di level Asia. Empat besar Asian Games sukses ditembus dengan perjuangan dan semangat pantang mundur skuat Timnas. 1960-an- Juara Turnamen Merdeka Pada dekade 1960-an, Malaysia rutin menyelenggarakan Turnamen Merdeka. Pada perhelatan tahun 1961, 1962, dan 1969, Indo-nesia yang diperkuat Iswadi Idris, Max Timisela, dan Soetjipto Soentoro tampil sebagai juara. 1968 - Juara Piala Raja Era 1950 dan 1960-an Timnas memang cukup rajin mengikuti turnamen nternasional. Saat mengikuti turnamen Piala Raja 1968, Indonesia menjadi juara, mengalahkan Singapura (7-1), Malaysia (6-1), dan Myanmar (1-0).

 ke halaman 7

Kuncinya pada Kurikulum PSSI pada Sabtu (14/10) pagi meluncurkan Filosofi Sepakbola Indonesia di Yogyakarta. Filosofi Sepakbola Indonesia ini menurut Direktur Teknik Timnas Indonesia adalah cara bermain yang cocok dengan pemain Indonesia. Filosofi ini juga dituangkan dalam kurikulum atau panduan yang jelas. Terkait hal ini, reaksi positif disampaikan oleh para pelaku sepakbola tanah air, satu diantaranya pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto. “Saya kira pemikiran beliaubeliau ini sangat luar biasa buat pembinaan dan kemajuan sepakbola Indonesia,” kata

Erwan ketika dihubungi Sabtu (14/10/2017). Menurutnya kurikulum sepakbola memang perlu dibuat agar dalam pembinaan sepakbola bisa memiliki keseragaman dan visi yang sama untuk kemajuan pembinaan usia muda. Saat ini, menurut Erwan, memang belum ada kurikulum, sehingga pola pembinaan masih berjalan sendiri-sendiri. “Kalau selama ini berjalan dengan konsep dan pemahaman masing-masing, sehingga tidak ada visi yang sama dalam pembinaan,” jelasnya.

1972 - Juara Pesta Sukan Pada turnamen di Singapura ini, Timnas benar-benar menunjukkan sebagai tim terkuat saat itu. Bagaimana tidak, Indonesia yang mengirimkan dua tim ke ajang ini mampu menciptakan All Indonesian Final. 1977 - Semifinal SEA Games Pertama kali berpartisipasi dalam SEA Games pada 1977, Timnas langsung unjuk taring. Pada penampilan perdana di event ini, Tim Merah Putih mampu langsung menembus semifinal. Bersambung hal 7

 ke halaman 7

1954 - Asian Games Indonesia menjadi salah satu macan Asia di era 1950-an. Mampu menjadi semifinalis Asian Games 1954. Bergabung di Grup C, Timnas Indonesia tampil sempurna dengan mengalahkan Jepang (5-3) dan India (4-0).

PRESTASI TERBAIK 1938 - Piala Dunia Piala Dunia ke-3 di Prancis pada 1938, Indonesia yang kala itu masih bernama HindiaBelanda sudah merasakan atmosfer Piala Dunia. Tim yang diarsiteki Johannes Van Mastenbroek itu diperkuat pemain pribumi, tionghoa, dan Indo-Belanda.

Perlu Skema yang Jelas TERKAIT diluncurkannya semangat Filosofi Sepakbola Indonesia oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Sekretaris Umum (Sekum) Asprov PSSI DIY, Dwi Irianto menanggapinya dengan positif. Pria yang kerap disapa Mbah Putih ini mengatakan, semangat tersebut memang diperlukan Tim Nasional (Timnas) sepakbola Indonesia guna mendulang prestasi di kancah internasional.  ke halaman 7

Semua Harus Siap Berubah MANTAN pemain Timnas asal Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro mengaku yakin jika persepakbolaan nasional bisa tampil di kancah internasional. Menurutnya, skill pemain Indonesia tak kalah dengan pemain internasional. Hanya saja, mantan pemain Timnas yang kini ikut menukangi PSS Sleman ini berpendapat bahwa itu semua membutuhkan keseriusan semua pihak. Selain pembinaan yang baik, kompetisi yang kompetitif, dan regulasi yang mendukung.

Oyok Bawa Sepeda Warisan Orangtua Sejumlah sepeda kuno diarak oleh pemiliknya masing masing lalu ditempatkan di ruang pameran BBY dengan iringan musik tradisional. Satu persatu kedatangan sepeda kuno atau kerap disebut Pit Onthel ini disambut sangat meriah mirip acara hajatan khitanan di desa.

Hal

9

K

munitas Onthelis Jadul yang salah satu koleksinya ikut dipamerkan di sela pembukaan pameran menuturkan, melalui pameran seperti ini, para penggemar pit onthel dan masyarakat luas bisa lebih dekat menikmati keunikan dan membaca sejarah masing masing sepeda yang kaya akan ilmu pengetahuan.  ke halaman 7

SETO NURDIYANTORO

 ke halaman 7

GRAFIS/SULUH PRASETYA

Pameran Foto dan Pit Onthel Sarekat Onthel di Bentara Budaya Yogyakarta

EMERIAHAN tersebut tampak saat pembukaan pameran Foto dan Pit Onthel SAREKAT ONTHEL di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY), Jumat (1310) malam. Beberapa sepeda tampak memiliki sejarah panjang dan banyak yang diproduksi sebelum Indonesia merdeka ini bisa disaksikan langsung di BABY hingga 22 Oktober 2017 mendatang. Oyok Rusdianto, Komandan Ko-

DWI IRIANTO

TRIBUNJOGJA/BRAMASTO ADHY

SAREKAT ONTHEL - Pengunjung mengamati sepeda

onthel yang dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY), Sabtu (14/10).

Trending Topic di tribunjogja.com

Pria Ini Menyesal Lalu Minta Maaf ke TNI


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.