Tribunjogja 14-05-2015

Page 1

Menteri Susi Dibanderol Rp5 Triliun JAKARTA, TRIBUN - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti curhat lewat akun Twitternya (terverifikasi) terkait rencana busuk kelompok yang ingin menyingkirkannya dari pemerintahan. Caranya vulgar, dengan “membeli” Susi senilai Rp 5 triliun. Jika Susi setuju, ia diminta mengundurkan diri dari Kabinet Kerja

Jokowi-JK. Melalui akun Twitter @susipudjiastuti, Susi pun mengungkap informasi tersebut. “IF walk away its a part of honour I will do with all honour. But not bcause of I sell my freedom of mind and my PRIDE, I cant life without,” tulis Susi. Kicauan Susi telah diretweet dan jadi favorit ratusan netizen. Aneka komentar pun membanjir. Tak hanya itu, dengan cukup geram

Susi juga menyatakan dalam akun Twitter-nya, nilai Rp 5 triliun tak berarti dibanding dengan amanah yang diembannya untuk menjadikan Indonesia Hebat. “Tapi Nurani & Kebebasan saya tidak mungkin saya jual, Indonesia terlalu Hebat untk ribuan Trilyun. Kehormatan yg membawa saya ke jabatan ini,” tulis Susi lagi. Pada bagian lain, Susi pun

APA SIAPA SUSI? Lahir 15 Januari 1965 di Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat Suami: Yoyok Yudi Suharyo (pisah 1986), Daniel Kaiser (pisah 2000) Anak: Panji Hilmansyah, Nadine Kaiser, Alvy Xavier Bisnis: Pemilik PT ASI Pudjiastuti Marine Product, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air) Pendidikan: SMAN 1 Yogyakarta (Tidak Lulus)

■ Bersambung ke Hal 11

GEBRAKAN SUSI 1

2

3

4

5

Puluhan kapal asing pelaku illegal fishing di perairan Indonesia ditangkap. Sepanjang 21-25 Januari 2015 ditangkap 14 kapal ilegal, tujuh di antaranya milik asing

Sejumlah kapal asing pelaku ilegal fishing ditenggelamkan di perairan Kepulauan Natuna dan Ambon, Maluku

Menerbitkan Permen Nomor 57 Tahun 2014 yang melarang transhipment atau bongkar muat ikan di tengah laut. Kebijakan diambil karena banyak kapal ikan asing langsung membawa kabur ikan dari tengah laut tanpa melalui pelabuhan

Menerbitkan Permen No 1 tahun 2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (trawl) dan pukat tarik (seine nets) di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia

Melarang ekspor bibit lobster, dan lobster bertelur yang dituangkan. Larangan dimaksudkan agar spesies ikan di laut Indonesia terjaga

FOTO DAN GRAFIS/BRAMASTO ADHY/SULUH PRASETYA

Sultan Finalisasi Perubahan Nama ● Tetap Membuka Peluang Islah untuk Adik-adiknya

Polemik Keraton

●Setelah mengubah nama melalui Sabdaraja, Sultan belum mengajukan perbahan nama tersebut ke Mendagri ●Saat ini, Sultan masih melakukan kajian terkait perubahan nama sebelum diajukan ke Mendagri ●Terkait polemik yang berkembang di keraton, Sultan memilih untuk colling down dan enggan untuk memperpanjang. ●Sultan juga mengaku masih membuka kesempatan kepada adikadiknya untuk berkomunikasi.

YOGYA, TRIBUN - Raja Kasultanan Ngayogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, sampai saat ini belum mengajukan perubahan nama gelarnya sesuai Sabdaraja yang ia keluarkan 30 April lalu, ke Menteri Dalam Negeri

(Mendagri). Alasannya, penyusunan draf perubahan nama masih dalam kajian. “Belum, kami masih internal dulu,” kata Sultan saat ditemui di Kepatihan, Rabu (13/5). Pihaknya masih meng-

Rencana pengurangan titiktitik reklame di Kota Yogyakarta tentu akan berdampak pada perekonomian atau omset pengusaha iklan. Namun mau tidak mau, para pelaku bisnis reklame outdoor atau luar ruangan tentu harus mengikuti peraturan berlaku nanti.

gelar. Namun, hingga saat ini, belum seluruh rayi dalem bersedia bertemu dengan Sultan. Termasuk sebelum diajukan ke Mendagri, dirinya juga masih membuka komunikasi dan pertemuan dengan para Rayi Dalem. “Ya, kalau mau?” tutur Sultan. Sementara itu, saat ada awak media yang menga■ Bersambung ke Hal 11

Pembayun Pilih Menghindar

● Di lain pihak adik-adik

Sultan menegaskan tetap menolak Sabdaraja dan dawuh raja serta menolak adanya putri mahkota.

kaji sebelum diajukan ke Mendagri. Jika hasil kajian dari berbagai aspek sudah lengkap, maka akan langsung dibawa ke Jakarta. “Dari draf kan harus saya lihat dulu, harus saya rekomendasi dulu,” katanya. Sebelumnya, setelah dikeluarkannya Sabdaraja, Sultan berupaya mengundang para adik-adiknya untuk diberikan penjelasan mengenai keluarnya perintah perubahan

TRIBUN JOGJA / BRAMASTO ADHY

SUNGKEM - Adik Raja Keraton Yogyakarta, KGPH Hadiwinoto saat melakukan sungkem kepada Sultan dalam acara sungkeman pada Agustus 2013.

MENGHADAPI polemik mengenai Sabdaraja dan Dawuh Raja serta penolakan dari para Rayi Dalem, GKR Mangkubumi memilih untuk diam. Saat ditemui di Kepatihan, Rabu (13/5), ibu dua anak ini menolak berkomentar. “Sampun, sampun, mboten, aku arep bali (saya mau pulang),” ujarnya sambil masuk ke dalam mobilnya. Sebelumnya, saat ditemui di nDalem Wironegaran dalam acara penjelasan mengenai Sabdaraja dan Dawuh Raja oleh Sultan Hamengku Bowono X, Jumat (8/5) lalu, ia berharap para adik Sultan HB X bersedia memberikan arahan dan berbagi ■ Bersambung ke Hal 11

Perizinan Reklame Harus Transparan KETUA Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) DIY, Eddy Purjanto menyatakan, sebagai pelaku bisnis mereka akan mengikuti aturan pemerintah kota terkait penertiban reklame di Yogyakarta. “Para stakeholder yang terdiri dari pecinta budaya dan para akademisi, rata-rata keberatan dengan maraknya reklame. Dalam hal ini pemerintah juga memperhatikan

Citizen Journalism Drg Theresia Puspitawati MKes Dosen Prodi S1 Kesehatan Masyarakat UNRIYO

Silakan kirim laporan kegiatan perseorangan, lembaga, per usahaan Anda, dan jadilah Citizen Reporter melalui Citizen perusahaan ribun Jogja. Ser takan foto kegiatan Journalism Harian Pagi TTribun dan foto diri penulis atau penanggungjawab laporan. Kirim ke tribun jogja @gmail.com atau tribunjogja @ yahoo.com. tribunjogja jogja@gmail.com

Menelaah Data Riskesdas 2013 HASIL Riset Kesehatan Dasar 2013 (Riskesdas 2013) telah diluncurkan. Namun demikian, banyak pihak terkait yang belum membaca dan mempelajari hasil riset tersebut. Maka tak mengherankan, bila kemudian kaget ketika mengetahui hasilnya tak seper ti yang dibayangkan. Apalagi bila hasilnya buruk atau di bawah standar yang seharusnya. Hal tersebut diungkapkan dr Etty Kumolowati MKes (Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas ■ Bersambung ke Hal 11

reklame sudah terlalu banyak, otomatis kita sebagai biro iklan mengikuti,” kata Eddy Purjanto. Namun dengan pengurangan dan pembatasan titik reklame tersebut, Eddy mengharapkan transparasi dalam perizinan. Transparasi itu terkait tata cara dan kesempatan yang sama dalam memperoleh atau memasang reklame di titik yang di-

perbolehkan. “Dengan lokasi atau titik yang terbatas, paling tidak ada transparasi. Transparasi untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam memasang reklame. Hal ini supaya jangan sampai ada penyimpangan dalam memperoleh kesempatan, karena tidak ada transparasi,” ■ Bersambung ke Hal 11

TRIBUN JOGJA/KHAERUR REZA

KECELAKAAN - Petugas Sat Lantas Polresta Yogyakarta menunjukkan bus yang terlibat kecelakaan di Jalan Langensari, Rabu (13/5).

Pemotor Tewas Terlindas Bus

SA TU orang pengendara motor SATU tewas seusai mengalami kecelakaan lalu lintas dengan bus pariwisata Rabu (13/5/2015) pagi. Kecelakaan yang terjadi di Jalan Langensari Yogyakar ta sekitar pukul 08.00 WIB menyebabkan Suyana (55), warga Jamus Pengasih Kulonprogo meninggal dunia di TKP dengan kepala pecah seusai kepalanya terlindas ban belakang kiri bus. Salah seorang saksi mata, Fera Anggriawardani, mengatakan kejadian nahas tersebut

Tempat-tempat Sakral yang Sering Dikunjungi Raja (1)

Wono Kobaran Jadi Jujugan Setiap Malam 1 Suro Keberadaan Keraton Yogyakarta tidak berdiri sendiri. Banyak tempat termasuk pantai selatan menjadi bagian tak terpisahkan dari keraton. Satu tempat yang memiliki kaitan sangat dekat dengan keraton adalah petilasan Wono Kobaran yang ada di Dusun Temu Ireng, Desa Girisuko, Panggang. PETILASAN yang berada di atas bukit karst ini menjadi tempat bagi rajaraja Kerajaan Yogyakarta dan kerabatnya melakukan ritual tirakat. Di malam-malam tertentu, terutama malam 1 Suro, tempat ini selalu didatangi oleh Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hameng-

kubuwono X. Saat ini, petilasan yang letaknya cukup jauh dari pemukiman warga tersebut terletak di tengahtengah bukit-bukit karst yang banyak ditumbuhi pohon jati. Lokasinya TRIBUN JOGJA / HARI SUSMAYANTI berada di bukit paling PETILASAN - Inilah pintu utama menuju ke kawasan Petilasan Wono Kobaran, Dusun Temu Ireng, Desa ■ Bersambung ke Hal 11 Girisuko, Panggang.

terjadi hanya dalam hitungan detik. Fera yang kebetulan berada di belakang kedua kendaraan tersebut saat kejadian, mengaku sangat terguncang. “Saya nunduk sebentar pakai sarung tangan. Setelah itu lihat busnya menepi dan korban sudah bersimbah darah di tengah jalan. Warga langsung berteriak-teriak dan menutupi ■ Bersambung ke Hal 11

GKR Mangkubumi

Ingin Semuanya

Cinta Pramuka

S

E T E L A H terpilih sebagai Ketua Kwar tir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka dalam Musyawarah Daerah (Musda), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, telah menyusun tim formatur dan telah diserahkan ke Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Pembina. Saat diwawancara Tribun Jogja mengenai ■ Bersambung ke Hal 11

SAN


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.