SELASA WAGE
Redaksi 0274 557 687 (102) / 0857 4319 6999
Halaman
13 FEBRUARI 2018 26 JUMADIL AWAL 1439 NO 2471/TAHUN 6
Sirkulasi / 0851 0212 2000 Iklan 0274 557 687 (417) 0851 0012 1000 0857 2949 3333
RP 2.000
LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 021 22000, 0274-557687 EXT 219
Saya Spontan Ikut Bersihkan Gereja INGIN segera bangkit dari insiden penyerangan yang terjadi pada Minggu (11/2), jemaat Gereja Santa Lidwina, melakukan aksi bersih-bersih, Senin (12/2) pagi. Aksi bersih-bersih tersebut diikuti oleh puluhan jemaat gereja setempat. Namun di antara jemaat tersebut, ada sosok wanita berhijab yang ikut dalam aksi tersebut. Ia adalah Jirhas Ranie. Setelah mengantarkan anaknya ke sebuah sekolah alam, di SDIT Nurul
Islam, Rani, panggilan akrabnya mengaku langsung pergi ke Gereja Santa Lidwina bersama suaminya, Ahmad Muttaqin. Ia menceritakan, saat datang ke gereja, waktu masih menunjukkan pukul 07.20, dimana kondisi gereja masih sepi. Lantaran sudah tak ada lagi garis polisi, ia tak langsung pulang. Ia memilih untuk menunggu.
TRIBUN JOGJA/SITI UMAIYAH
Jirhas Ranie
ke halaman 11
Suliono Mengidap Virus Radikalisme Empat Hari Menginap di Sekitar Gereja Ada indikasi kuat yang bersangkutan ini kena paham radikal yang prokekerasan. Jenderal (Pol) Tito K Kapolri
JAKARTA, TRIBUN - Suliono, pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina, Sleman, Yogyakarta diketahui pernah berada di kantong-kantong teroris, seperti Sulawesi Tengah, Poso dan Magelang. Hal tersebut berdasarkan pendalaman Densus 88 Antiteror dan intelijen Polri. “Ada indikasi kuat yang bersangkutan ini kena paham radikal yang prokekerasan,” ujar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Suliono kata Kapolri juga pernah membuat paspor untuk berangkat ke Suriah. Namun, ia tidak berhasil berangkat ke sana. Akhirnya,
Suliono melakukan aksi di Indonesia untuk menyerang kelompok tertentu. “Oleh karena itu, kita lihat yang bersangkutan sangat mendekati bahwa dia sosok yang radikal,” kata Tito. Namun, hingga saat ini belum diketahui apakah Suliono merupakan lonewolf atau bekerja sendiri dalam aksinya tersebut. Saat ini, pihak intelijen tengah mengembangkan perkara ini dan mengajak intelijen TNI untuk membantu. ke halaman 11
Aiptu Munir Butuh 3 Menit Lumpuhkan Suliono JUMLAH Jumlah korban amukan Suliono, pelaku penyerangan Gereja Santo Lidwina, Trihanggo, Sleman pada Minggu (11/2) dapat diminimalisir berkat kesigapan Aiptu Al Munir, Aiptu Praspanto, dan Brigadir Erwin. Namun, sosok yang paling mencolok yakni Aiptu Munir, hal ini karena dirinya yang berhadap-hadapan langsung dengan Suliono dan melumpuhkan pelaku dengan dua tembakan. Sebelum menceritakan kronologi ia melumpuhkan pelaku, ia menyebut bahwa Suliono tampak begitu beringas dan raut mukanya menunjukkan kemarahan. “Pelakunya sangat beringas, mukanya kelihat-
Aiptu Al Munir ANTARA
an kalau sedang marah, saat kejadian ia tidak mengucapkan satu kata pun,” kata Aiptu Munir. Ia kemudian menjelaskan, sekitar pukul 07.00 memperoleh laporan adanya orang mengamuk menggunakan pedang di gereja dan melukai beberapa korban termasuk Romo Prier. Ketika diberitahu ihwal peristiwa tersebut, dirinya bersama rekannya, Brigadir Erwin dan Aiptu Praspanto langsung menuju ke lokasi menggunakan mobil patroli. Kurang lebih 10 menit ketiga polisi tersebut untuk sampai ke lokasi, dikarenakan mereka harus menempuh jarak sekitar 10 km. Sesampainya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), ketiga polisi tersebut langsung berbagi tugas seperti mengondisikan massa, jalan dan lain sebagainya. ke halaman 11
Seloso Wagen Kang HS & Kang HP
Gandeng Gendong Kelola Do It Kampung BERSIHKAN GEREJA
Laudya C. Bella
Sumaryo Merasakan Tanda dari Alam Rumah Sumaryo (43) di Pedukuhan Menggermalang, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh diterjang tanah longsor, Senin (12/2). Beruntung, meski material longsoran merobohkan ruang samping rumahnya, ia dan keluarganya berhasil selamat dari bencana tersebut.
H
Hal
9
rate dan Komunitas. Semua ini, yakni Pemerintah Kota, Kampung, Kampus, Korporate dan Komunitas harus saling bergandengan. Bergandengan untuk apa? Tentu untuk menggendong yang membutuhkan.
Beberapa Titik Longsor Terjang Wilayah Kulonprogo
Santai Saja
SUDAH lima bulan Laudya Chyntia Bella menjalani pernikahan dengan Engku Emran, tapi belum ada tanda-tanda momongan akan datang. Meski begitu, Bella tetap santai sembari pasang target. (*)
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI
- Sejumlah warga bergotong royong membersihkan gereja sehari setelah aksi penyerangan di gereja Santa Lidwina, Bedog, Gamping, Sleman, Senin (12/2).
GANDENG Gendong. Nggandeng lan Nggendong. Menggandeng untuk bersama-sama dan menggendong untuk yang membutuhkan. Konsep Gandeng Gendong ini berangkat dari pemikiran bahwa membangun itu perlu banyak komponen yang terlibat. Ada Pemerintah Kota, Kampung, Kampus, Korpo-
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
IDUO di kawasan bencana sudah menjadi pilihan bagi sebagian warga Kulonprogo. Ada semacam ikatan batin juga sosial yang
dialami warga, sehingga memilih untuk bertahan dalam lingkungan tempat tinggalnya itu. ke halaman 11
TERJANG
TRIBUN JOGJA/SINGGIH WAHY
- Material longsor menerjang rumah warga di Menggermalang, Gerbosari, Samigaluh, Kulonprogo. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
ke halaman 11
Trending Topic di tribunjogja.com
PSS Kini Miliki Sponsor Utama