Tribunjogja 08-08-2015

Page 1

Kepala Sekolah Terancam Bui

● Sultan Ingatkan Sekolah Tentang Larangan Pungutan YOGYA, TRIBUN - Sekolah yang terbukti melakukan pungutan biaya pendidikan ke peserta didik ataupun wali murid, dapat dikenai pelanggaran Peraturan Daerah (Perda) DIY nomor 10 tahun 2013 tentang pedoman pendanaan pendidikan. Dalam pasal 36 diterangkan satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh pemerintah dilarang memungut biaya dari peserta didik dan wali murid. Pada pasal 37 juga diterangkan, dilarang melakukan pemaksaan sumbangan terhadap peserta didik ataupun wali murid. ■ Bersambung ke Hal 11

TRIBUNNEWS/NOVRA

KREA TIF - Sejumlah siswa sekolah dasar tengah menunjukkan KREATIF kebolehannya memainkan musik tradisional.

Wajib Ada Persetujuan Orangtua Kalau alasannya untuk membeli seragam, itu salah. Untuk seragam, siswa dibebaskan membeli sendiri. Kalau belum mampu membeli diperbolehkan sementara pakai seragam lama, IMAM PRIYONO Wakil Wali Kota

Tidak hanya di sekolah negeri, bagi siswa dari keluarga yang tidak mampu yang bersekolah di swasta bahkan di luar Sleman juga akan dipihaki dengan beasiswa ini, selama masih tercatat sebagai penduduk Sleman, ARIF HARYONO Kepala Disdipora Sleman

DINAS Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sleman menyebutkan, pungutan dari sekolah harus mendapatkan persetujuan dari pihak orangtua siswa. Adapun tingkat pendidikan yang masih diperbolehkan mengambil pungutan hanya SMA/SMK. “Untuk SMA/SMK masih dimungkinkan jika ada persetujuan orangtua siswa. Sedangkan dijenjang SD sampai SMP tidak diperbolehkan ada pungutan apapun,” kata Kepala Disdipora Sleman, Arif Haryono. Menurutnya jenjang pendidikan SD dan SMP sudah terdapat program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), baik di tingkat nasional maupun daerah. Dana BOSNAS yang diterima siswa pada tahun 2015 untuk jenjang SD sebesar Rp800.000, SMP Rp 1.000.000, dan SMA/ SMK Rp 1.200.000. “Terdapat kenaikan sebesar 30 persen dibandingkan

BOSNAS 2014 karena adanya penghapusan BOS dari provinsi. Jumlah tersebut diharapkan dapat menutup operasional sekolah yang sebelumnya dipihaki BOS provinsi,” paparnya.

Komite Sekolah Cenderung Memaksa

■ Bersambung ke Hal 11

SEORANG wali murid yang pernah melaporkan adanya pungutan ke Ombudsmen mengaku bahwa sekolah berdalih pungutan ke orangtua siswa untuk tambahan dana pendidikan. Wali Murid yang bernama Yuliantoro yang anaknya menempuh pendidikan di sebuah MTS negeri di Kota yogya ini membeberkan beberapa fakta di balik pungutan yang ia alami. Ia mengatakan, pada awal masuk sekolah, mengaku ditarik pungutan

Istri Muda Gatot

Minta Dipindahkan

JAKARTA, TRIBUN - Istri muda Gubernur nonaktif Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho memohon kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar dipindahkan ke Rutan ke Pondok Bambu karena alasan kesehatan. Permintaan tersebut disampaikan melalui sebuah surat yang dilayangkan ke pimpinan KPK melalui kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution. “Karena beliau kan baru saja operasi. Di ■ Bersambung ke Hal 11

Vicky Shu Backpacker Bawa Koper

P

ENY ANYI Vicky Shu ENYANYI mengaku sejak kecil sudah gemar ber tualang. Ia baru saja pulang liburan dari Jepang selama satu pekan. “Kemarin aku bukan pergi yang bermewah-mewah, bisa dibilang backpaker tapi bawa koper,” ujar perempuan memiliki nama lengkap Veranita Yudhasoka itu kepada wartawan dalam perayaan satu tahun CLIPONYU di Exodus, Kuningan City, bilangan Kuningan, NET WARTAKOTA/NUR ICHSAN

■ Bersambung ke Hal 11

GRAFIS/FAUZIARAKHMAN

sebesar Rp900 ribu, dengan dalih untuk tambahan dana pendidikan. Pihak sekolah MTs beralasan, kurangnya dana pendidikan untuk kelas tiga sebanyak Rp950 juta. Sedangkan dana BOS yang ada tidak memenuhi. “Dalihnya karena kurang dana pendidikan buat kelas tiga, uang BOS yang ada tidak mencukupi, dipungutlah anakanak kelas satu,” ujar Yuliantoro. Tanpa surat edaran, setiap wali siswa langsung dipungut satu per satu tanpa diberikan data detail uang pungutan akan dianggarkan untuk keperluan apa saja. Menurut Yulianto, pihak sekolah beralasan surat edaran tidak diperlukan karena tidak akan dibaca oleh orangtua/wali siswa.

Pungutan kenaikan kelas Yuliantoro juga mengatakan bahwa rapat komite yang dilaksanakan cenderung memaksa wali murid untuk membayar pungutan sekolah. Pungutan diselenggarakan bukan hanya untuk siswa baru, namun juga untuk setiap kenaikan kelas dan kelulusan. Penarikan pungutan tiap naik kelas rata-rata sebesar Rp. 1.500.000,-. “Waktu itu, langsung saja ditarik begitu saja tanpa surat edaran apapun, ya saya jelas menolak lah. Kami wali murid berhak tahu, uang itu untuk dana apa saja. Selain ■ Bersambung ke Hal 11

Bupati Lengser Langsung Dieksekusi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sleman memastikan akan mengeksekusi sejumlah baliho milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman yang terdapat gambar TRIBUN JOGJA / ANT / HAFIDZ MUBARAK bupati dan wakil TAHANAN - Istri kedua Gubernur Sumatera Utara Evy Susanti bupati saat ini, Sri menuju mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Purnomo dan Yuni KPK, Jakarta, Rabu (5/8). Evy mengajukan permohonan agar dipindah penahanannya di Rutan Pondok Bambu. Satia Rahayu.

PENURUNAN baliho yang memuat gambar bupati maupun wakil bupati yang bakal bertarung di Pilkada serentak 2015 ini dilakukan setelah masa jabatan keduanya habis pada 10 Agustus 2015. Kepala Bidang (Kabid) Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Satpol PP Sleman, Eko Suhargono mengatakan, sejumlah titik pemasangan media iklan luar ruang dengan gambar bupati-wakil bupati sudah dikantongi.

Selanjutnya penertiban akan dilakukan setelah bupati lengser. “Saat ini tentu belum, karena masa jabatan belum berakhir sehingga masih pejabat aktif,” paparnya, Jumat (7/8). Menurutnya, keberadaan iklan dari Pemkab Sleman dinilai tidak berdampak pada masyarakat meskipun keduanya mendaftarkan kembali sebagai calon bupati dalam Pilkada ■ Bersambung ke Hal 11

Atlet SOWSG DIY Bawa Pulang Tiga Medali Emas

Dimas Peroleh Kado Istimewa di Los Angeles Kekurangan yang dimiliki seorang Dimas Prasetyo ternyata tak menutup jalannya untuk tetap berprestasi. Tak cukup hanya di di lingkup nasional, prestasinya bahkan mengharumkan nama bangsa ke kancah internasional. BERTANDING di ajang Special Olympic World Summer Games (SOWSG) 2015 di Los Angeles, Amerika Serikat pada 25 Juli sampai 2 Agustus, Dimas pulang dengan segudang prestasi. Kamis (6/8) kemarin, ia pun mendarat mendarat kembali ke Bandara Adisutjipto dengan membawa pulang tiga mendaliemas.

Bawa Atlet, Bus Pemkab Bantul Kecelakaan

Dimas yang menyandang tuna grahita ini meraih medali dari cabang bulutangkis. Sambutan riuh datang dari keluarga dan orang-orang terdekat Dimas begitu tiba di bandara. Bukan hanya karena prestasi Dimas namun juga rasa rindu mereka setelah hampir dua minggu tak bertemu.

BUS milik Pemkab Bantul yang mengangkut puluhan atlet Taekwondo Bantul mengalami kecelakaan di Salatiga pada Jumat (7/8). Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bagian Umum Pemkab Bantul, Reni Mariastuti. Menurutnya bus tersebut dipinjam oleh Pengda Tekwondo Indonesia Bantul untuk membawa atlet-atlet taekwondo Bantul untuk bretanding dalam Salatiga Open di GOR Tenis Indoor Kridanggo Salatiga. “Dalam surat peminjaman ada 37 penumpang atlit dan officialnya,” ujarnya. Menurut Reni, bis tersebut dikemudikan Juli Jee Tendra dan kernet Widada. TRIBUN JOGJA / SUSILO WAHID Reni menerangkan belum mengetahui mePRES TASI - Dimas (dua dari kiri) bersama atlet SOWSG ngenai ada tidaknya korban dalam kecelakaan PREST

■ Bersambung ke Hal 11

■ Bersambung ke Hal 11

asal DIY lainnya menunjukkan medali yang mereka peroleh dari olimpiade yang digelar di Los Angeles.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Tribunjogja 08-08-2015 by tribun jogja - Issuu