IPM
A
24
IN PRDON AWINT ESIA AR ME D DIA
HARIAN PAGI
HALAMAN
JUMA T P AHING JUMAT PAHING 8 MEI 2015 19 RAJAB 1436 NO 1472/TAHUN 4
The Best Of Java
Newspaper IPMA2013
RP 2.000
SPIRIT BARU DIY-JATENG
LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 021 2000, 0274-557687 EXT 213
Kacau Garagara Bilang Bawa Bom BATAM, TRIBUN - Penerbangan maskapai Lion Air JT 379 dari Bandara Hang Nadim Batam menuju Bandara Internasional Soetta Tangerang sempat kacau, Kamis (7/5) sore. Seorang penumpang digelandang petugas gara-gara bercanda membawa bom. Penumpang tujuan Jakarta tersebut bernama Suranta. Ia bersama empat orang serombongan, Tepson Simanjuntak, Diana Butar Butar, Jhonson Manalu, dan Gimson, hingga berita ini diturunkan ditahan di Mapolsek Bandara Hang Nadim. ■ Bersambung ke Hal 11
Sultan Sadari Picu Polemik
GRAFIS/SULUH PRASETYA
● Temui Adik-adiknya dari KRAy Tjipto Murti TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
GUSTI PRABU - GBPH Prabukusumo (kanan) berdiskusi dengan saudara-saudaranya di Ndalem Yudhonegaran Jalan Ibu Ruswo sebelum menerima warga dan kemudian berbicara di hadapan para wartawan, Kamis (7/5) siang.
TRIBUN JOGJA/HAMIM TOHARI
ADIK SUL TAN - Sebuah mobil keluar dari komplek Keraton Kilen, membawa adik-adik Sri SULT Sultan HB X dari KRAy Tjipto Murti yang selama ini tinggal di Jakarta, Kamis (7/5) petang.
Warga Ingin Tahu Paugeran Keraton YOGYA, TRIBUN - Paguyuban Dukuh se Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Semarsembogo, meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY mendesak pada Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk mempublikasikan Paugeran di keraton secara lengkap. Paugeran tersebut dirasa penting agar masyarakat dan rakyat Yogyakarta dapat mengetahui secara utuh aturan yang ada di
keraton. Mengingat, saat ini perbedaan pendapat mengenai Sabdaraja yang dikeluarkan Sri Sultan Hamengku Buwono X, menimbulkan prokontra. Hal itu diungkapkan pengurus Semarsembogo DIY yang juga Kepala Desa Banyusoco, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Sutiyono, saat menyampaikan aspirasi dalam
Anindya Kusuma Putri
■ Bersambung ke Hal 11
PLAYEN, TRIBUN - Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta adik-adiknya membaca Sabdatama dan Sabdaraja menggunakan hati, tidak semata akal pikiran saja. Membaca dengan pikiran saja, menurut Sultan, hasilnya akan keliru. Sebelum membuat Sabdaraja, Sultan mengaku sudah dua kali mengundang adikadiknya, namun tidak ada yang datang. “Adik-adik itu jangan hanya menggunakan ini (menunjuk kepala), harus menggunakan ini (memegang dada). Kalau baca menggunakan ini (menunjuk kepala) mesti kleru (salah), maka seharusnya menggunakan ini (kembali menun-
juk dada),” kata Sultan serius. Pernyataan itu disampaikan Sultan HB X saat mengunjungi sentra tanaman nyamplung di KPH Yogyakarta RPH Gubug Rubuh, Playen, Gunungkidul, Kamis (7/5) siang. Dalam falsafah Jawa, menurut Ngarso Dalem, dalam membaca situasi tidak boleh hanya menggunakan pikiran saja, namun juga harus menggunakan perasaan. “Orang Jawa itu tidak pernah berbicara, mbok kita berpikir, tetapi mbok kita menggalih (merenungkan pakai perasaan). Adik-adik tidak pernah mau belajar itu,” ungkapnya. ■ Bersambung ke Hal 11
Fesbuker Ingin Semua Damai AKUN Facebook Tribun Jogja Interaktif menjaring respon netizen terkait polemik di lingkungan Keraton Yogyakarta. Secara umum, kaum Fesbuker di grup ini menginginkan polemik cepat berlalu dan berakhir baik untuk semuanya. “Semua pihak terkait hendaknya saling mawas diri ingat kepentingan jangan semata mata diukur dari kepentingan
pribadi dan golongan. Keraton milik rakyat dan untuk rakyat,” tulis akun Muklas Fajar. Akun Mahyudin Ismail menimpali, “Sebagai masyarakat Yogyakarta kita berharap yang terbaik untuk Kraton Yogyakarta. Kita tunggu penjelasan Ngarso Dalem HB X sebagaimana yang telah beliau janjikan.” “Lebih baek dirempuk (d■ Bersambung ke Hal 11
Keraton Surakarta Jangan Ikut-ikutan YOGYA, TRIBUN - Keluarga Keraton Kasunanan Surakarta diminta untuk tidak turut serta mengomentari polemik internal keluarga Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sebab masingmasing memiliki batas kewilayahan dan persoalannya masing-masing. Hal itu diungkapkan Kanjeng Raden Tumenggung Poerbokusumo atau RM Acun Hadiwidjojo ditemui di Ndalem Yudhanegaran, Kota Yogyakarta, Kamis (7/5/2015). “Solo (Surakarta) jangan ikut nimbrung-nimbrung, sebab selama ini kami tidak pernah ikut nyinggung urusan di sana,” katanya. Ia mengatakan, urusan di Keraton Yogyakarta biarlah menjadi urusan keluarga Kasultanan Yogya. Terle-
Garuda Indonesia Menjawab Persaingan Ketat Airline (1)
Diminta Simulator Level D Kemiripan 99,9% Istigfar S
ETELAH beberapa waktu lalu fotonya pakaian palu aritnya mendapat komentar dari netizen, kali ini Puteri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri harus kembali dibanjiri komentar. Pasalnya, melalui akun instagram milik Anin sapaan akrabnya, dia memposting WARTA KOTA/NUR ICHSAN
■ Bersambung ke Hal 11
Garuda Indonesia Training Center (GITC) sebagai salah satu anak perusahaan maskapai nasional tersebut berupaya menciptakan sumber daya manusia yang andal. Tidak hanya memenuhi kualifikasi namun juga kompetensinya. TRANSFORMERS, itulah yang langsung terlintas di pikiran ketika Tribun Jogja melongok ruang pelatihan pilot di Garuda Indonesia Training Center (GITC) di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, 5 Mei lalu. Beberapa buah unit flight simulator saling berjejer di ruangan khusus dan secara sekilas tampak seperti kepala para robot
mesin raksasa dalam film fenomenal tersebut. Meski disebut alat simulasi penerbangan, tampilan luarnya memang tak seperti layaknya kepala pesawat yang meruncing aerodinamis. Bentuk simulator itu justru cenderung persegi. Nuansa kokpit sebuah pesawat baru terlihat setelah ■ Bersambung ke Hal 11
TRIBUNJOGJA/SINGGIH WHAYU NUGRAHA
SIMULA T OR - Suasana pelatihan di Garuda SIMULAT Indonesia Training Center yang berlokasi di Cengkareng, Jakarta Barat. Simulator ini sangat mirip pesawat aslinya.
bih, Keraton Surakarta juga memiliki persoalan lain yang juga harus diselesaikan sendiri. “Biarlah ini urusan kami di keluarga Keraton Yogya, biar kami sendiri juga yang menyelesaikannya,” katanya. Sebelumnya, kerabat Keraton Surakarta, GKR Wandansari saat di Astana Imogiri, Rabu (6/5) siang, menilai Sabdaraja yang dikeluarkan Sultan Hamengku Buwono X juga melukai Keraton Surakarta sebagai sesama trah Mataram. Gusti Mung, panggilan akrab GKR Wandansari, menegaskan warga Keraton sebagai masyarakat adat harusnya menjalankan aturan adat yang telah ditetap■ Bersambung ke Hal 11
Citizen Journalism Fadhli Akbar Staf Humas Kasah Al Kahfi
Silakan kirim laporan kegiatan perseorangan, lembaga, per usahaan Anda, dan jadilah Citizen Reporter melalui Citizen perusahaan ribun Jogja. Ser takan foto kegiatan Journalism Harian Pagi TTribun dan foto diri penulis atau penanggungjawab laporan. Kirim ke tribun jogja @gmail.com atau tribunjogja @ yahoo.com. tribunjogja jogja@gmail.com
Operasi Semut di Pantai Baru HAMP A sekali rasanya jika reuni hanya diisi pertemuan HAMPA dan nostalgia biasa. Ikatan Silaturahim Alumni Pesantren Terpadu Al Kahfi daerah Yogyakarta - Solo (Kasahf Joglo) melaksanakan Beach Camp di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Sabtu-Minggu (18-19/4). Acara ini untuk mempererat tali silaturahim antaralumni yang berdomisili di sekitar Yogyakarta dan Solo. Beach Camp Kasahf Joglo ini diisi kegiatan camping ■ Bersambung ke Hal 11