TRIBUN KALTIM 31 MARET 2011

Page 18

CMYK

Smart P arenting

KAMIS 31 MARET 2011

19

Gembleng Anak Jadi Pemimpin Dengan didikan dan gaya gemblengan khusus sejak usia dini, anak-anak bisa dicetak menjadi calon-calon pemimpin masa depan. Deteksi bakat mereka dalam memimpin teman-teman mainnya, kemudian arahkan bakat itu ke potensi calon ‘boss’ di masa mendatang. ANAK anda punya bakat jadi pemimpin? Perhatikan, apakah ia selalu “mengatur” teman-temannya mengenai permainan apa yang akan dilakukan? Apakah temantemannya dengan sukarela mengikuti kemauannya? Apakah ia selalu berani mengungkapkan pendapatnya, dan meminta untuk diberi kesempatan menyanyi atau berdoa di depan kelas? Mungkin, belum semua anak menunjukkan perilaku yang menunjukkan karakter seorang pemimpin. Lalu, bagaimana cara mendorong mereka untuk mengembangkan perilaku kepemimpinan? Berikut kebiasaan-kebiasaan positif mencetak mereka jadi pemimpin: z Biasakan anak-anak ambil keputusan sendiri Saat sedang bersama-sama di rumah, tanyakan pada mereka hal-hal seperti, “Kamu

mau pakai kaus yang merah atau yang biru?” Atau, “Kamu mau susu cokelat atau vanila?” Dengan menjawab pertanyaan seperti ini, mereka melatih kemampuan berbicara asertif, dan bagaimana membuat keputusan yang baik. z Kenalkan para pemimpin idola dunia Ceritakan pada mereka mengenai sejumlah tokoh pemimpin, entah dari buku cerita, acara di TV, atau orangorang yang ada di lingkungan Anda. Saat mereka melihat bagaimana pemimpin beraksi, mereka akan tahu bagaimana perilaku seorang pemimpin. Kelak, ia pun akan meniru tingkah laku tersebut. z Puji perilaku kepemimpinan mereka Jika mereka tidak tahu apa yang Anda inginkan, mereka tak akan pernah melakukannya. Karena itu, saat Anda

tahu mereka melakukan suatu tindakan memimpin atau membuat keputusan yang baik, sampaikan pada mereka. Katakan, “Nah, gitu dong! Ibu senang kalau kamu mau berbagi!” z Biasakan mereka jadi komandan Lakukan kegiatan yang membantu mereka menunjukkan kemampuan memimpin. Kenalkan mereka pada kegiatan-kegiatan yang membantu mereka melakukan kemampuan memimpin. Misalnya, membantu mengatur barisan teman-temannya saat acara outing dari sekolah. Ketika mereka dibiasakan untuk melakukan hal-hal seperti ini, mereka juga akan mampu mempraktikkannya di rumah maupun di tempat lain. z Bantu menentukan tujuan pribadi Ketika mereka menentukan tujuan untuk diri mereka sendiri, yang tak ada hubungannya dengan kepentingan orang lain, otomatis mereka akan mendemonstrasikan kemampuan leadership. Sebab, mereka akan memimpin diri mereka sendiri. (shine/kompasfemale/esy)

FOTO-FOTO:ISTIMEWA

Kalau seorang anak punya bakat memimpin teman-teman mainnya, berarti ia berpotensi jadi calon pemimpin di masa mendatang

Rangsang Leadership dari Nonton Pertunjukan TIDAK sedikit orangtua ragu ketika ingin mengajak batitanya menonton suatu pertunjukan. Takutnya, si batita nanti tak bisa duduk diam atau malah rewel, bahkan menangis minta pulang sebelum pertunjukan usai. Kendati demikian, bukan berarti anak batita tak dapat diajak menonton pertunjukan seperti pentas lumba-lumba, operet anak, sirkus, dan lainnya. Kalaupun anak rewel atau ingin pulang, ikuti saja karena, lebih penting untuk mengenalkan pertunjukan pada anak akan membantu menumbuhkan jiwa kepemimpinan. Menurut Dewi Mariyana, Psi, psikolog dari RS Bunda, Jakarta, banyak manfaat yang bisa dipetik oleh anak dari

Menonton pertunjukkan membuat anak terbiasa beradaptasi dengan keramaian

kegiatan menonton pertunjukan yang bagus untuk melatih jiwa kepemimpinan, di antaranya: z Belajar mengenal ekspresi emosi. Selama menonton pertunjukan, anak melihat berbagai ekspresi, gerakangerakan, dan lagu atau nyanyian yang menggambarkan suasana senang, gembira, bahkan sedih. z Menambah kosakata. Selama menyimak dialog atau lagu dalam pertunjukan, anak mendapat stimulasi berupa penambahan perbendaharaan kata baru. Pengetahuan dan wawasannya jelas akan bertambah. z Mengasah kemampuan beradaptasi. Di lokasi pertunjukan yang merupakan

tempat baru dengan suasana baru, si balita dituntut belajar beradaptasi, berhadapan dengan orang-orang yang tak dikenal, suasana yang ramai, ruangan yang bising, sorotan lampu-lampu, juga ruangan yang diredupkan untuk menimbulkan kesan dramatis. Semua itu diharapkan dapat mengenalkan anak dengan suasana lingkungan yang demikian dinamis. z Belajar tertib. Meskipun si batita pada dasarnya tidak bisa diam, ia tetap bisa diajarkan untuk duduk tenang, dan fokus selama beberapa menit demi menyimak pertunjukan. Kalau pertunjukan yang ditontonnya menarik, pasti ia mau mengamati apa yang dilihatnya. Dengan begitu, anak belajar

tertib terhadap diri sendiri agar tidak mengganggu penonton lain. Sejak dari rumah, beri tahu anak untuk bisa tertib, sopan, dan tak mengganggu orang lain. Namun, tak perlu memarahinya jika si kecil tetap ingin berdiri di atas kursi, menghalangi pandangan, atau teriak-teriak. Cukup jauhkan si kecil dari penonton lain. z Mengasah keberanian, pede, dan motorik. Anak belajar berani dan percaya diri untuk duduk sendiri di kursinya, tidak lagi dipangku. Jika para penampil mengajak penonton berdiri, bernyanyi, dan bertepuk tangan, contohkan padanya bagaimana cara mengikuti ajakan tersebut. (nakita/esy)

Martha Tilaar Cegah Benih-benih Tinggi Hati

Martha Tilaar

MESKI menyandang nama besar Martha Tilaaar, empat putra-putri pendiri perusahaan kosmetika Martha Tilaar Group ini tak menunjukkan karakter tinggi hati. Sikap menghargai orang lain, mau belajar dan mendengarkan pendapat tim yang notabene adalah anak

buahnya, melekat dalam diri Bryan David Emil Tilaar, Pingkan Engelien Tilaar, Wulan Maharani Tilaar, dan Kilala Esra Tilaar. Martha Tilaar bersinergi dengan sang suami, Prof Dr Henry Alexis Rudolf Tilaar, untuk melatih karakter anak yang mandiri, peduli, dan

perhatian terhadap sesama dan bermanfaat untuk jiwa kepemimpinan. Lalu bagaimana membentuk jiwa kepempimnan anak ala Martha Tilaar? z Mandiri dan Peka Kemandirian yang dilatih sejak dini membuat anak tumbuh dan berkembang

CMYK

menjadi sosok penuh penghargaan terhadap sesama, mau belajar dari yang lebih muda, dan terbuka dengan pendapat dari siapapun tanpa memandang usia. Dengan memiliki kepekaan yang tinggi, mereka akan menjadi pemimpin yang lebih mampu menghargai

orang lain dan tidak semenamena. z Ajak selalu bersyukur Setiap kali melihat anak yang meminta-minta di jalan raya, Martha Tilaar mengajak anak-anaknya mensyukuri apa yang sudah dimiliki saat ini. Di dalam mobil, keluarga ini

selalu menyiapkan paket kue untuk diberikan kepada peminta-minta. “Saya dan anak-anak tak pernah memberikan uang. Anak-anak belajar berbagi sejak kecil sebagai cara melatih kepekaan mereka,” tutur Martha. (kompasfemale/esy)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.