TRIBUN KALTIM - 20 JANUARI 2009

Page 16

20

RABU 20 JANUARI 2010

tribun tenggarong-sendawar

Rumah dan Pabrik Tahu Ambruk ● Keramba Milik 6 Warga juga Ditabrak Ponton

TRIBUN KALTIM/BASIR DAUD.TIF

Rumah warga yang rusak parah akibat diseruduk ponton milik PT Tanito Harum di Loa Duri.

Bupati Minta Petinggi Jangan Pilih Kasih SENDAWAR, TRIBUN-Bupati Kubar Ismael Thomas mengimbau kepada enam petinggi kampung di Kecamatan Nyuatan yang telah dilantik agar menghilangkan sikap pilih kasih kepada warganya. Sikap pilih kasih akan menghambat pembangunan. Hal itu disampaikan Thomas saat melantik enam petinggi untuk Kampung Jontai, Temula, Intu Lingau, Sembuan, Sentalar, dan Dempar di lapangan sepak bola SDN 001 Dempar Kecamatan Nyuatan, Selasa (19/1). Thomas menjelaskan, saat dilaksanakan pemilihan di kalangan masyarakat, suara terbagi dalam beberapa kelompok. Namun ketika petinggi telah dihasilkan, masyarakat harus bersatu mendukung calon terpilih selama enam tahun ke depan. “Petinggi yang terpilih juga tidak boleh menyimpan dendam kepada warga yang tidak memilih dan mendukungnya. Jangan sampai ada seorang warga yang hendak membuat KTP terus tahu bahwa yang bersangkutan bukan pendukungnya lalu tidak mau membuat surat rekomendasi untuk pembuatan KTP,” katanya. Pada kesempatan itu, Thomas berjanji ke-

pada masyarakat Kubar, pada periode 2011 dengan persetujuan DPRD Kubar untuk menaikkan Alokasi Dana Kampung (ADK) dan Usaha Bersama Kampung (UBK) yang semula Rp 100 juta menjadi Rp 150 juta. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan pembangunan fasilitas umum dan koperasi di kampung menjadi lebih banyak sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat meningkat. Selain peningkatan alokasi dana ADK dan UBK, Pemkab Kubar berjanji akan menghapus Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dengan mengalokasikan dana untuk memberikan bantuan atap seng dan MCK di setiap rumah miskin. Berdasarkan laporan dari dinas terkait masih banyak rumah di Kubar yang tidak layak huni. (lex)

ENAM PETINGGI YANG DILANTIK No 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Kampung Jontai Temula Sembuan Sentalar Dempar Intu Lingau

Nama Florentinus Minting P Margono Jhon Yatilius K Agustinus Paul Isbandi Sijen. (lex)

Bupati Kubar Ismael Thomas melantik enam Petinggi Kecamatan Nyuatan di lapangan sepak bola SDN 001 Dempar, Selasa (19/1).

TRIBUN KALTIM/ALEX

TENGGARONG, TRIBUNRumah milik Hadi Mujiono (30) dan pabrik pembuatan tahu skala rumah tangga milik Senoh (60) ambruk setelah diseruduk ponton milik PT Tanito Harum, Selasa (19/1) dini hari. Kedua korban merupakan warga Desa Loa Duri Kecamatan Tenggarong Seberang yang bermukim di pinggir Sungai Mahakam. Kapolsek Teluk Dalam AKP Ade Permana SIK menjelaskan, kejadian berawal sekitar pukul 05.20. Ketika tug boat CPA 09 milik PT Tanito Harum menarik ponton pengangkut batu bara tanpa muatan dari arah Samarinda menuju pelabuhan PT Tanito Harum. Saat berlayar di perairan Sungai Mahakam yang masuk dalam Desa Loa Duri, angin kencang membuat tug boat kehilangan kendali dan larut ke pinggir sungai ke arah Desa Loa Duri. Akibatnya, bagian belakang ponton menabrak pabrik tahu miliki Senoh dan rumah tinggal lantai dua milik Hadi. “Karena sulit dikendalikan, nakhoda memerintahkan Anak Buah Kapal (ABK) untuk melepas tali tambang

yang menarik ponton untuk mengurangi jumlah rumah yang tertabrak. Tetapi setelah tali tambang dilepas, ponton malah menabrak keramba ikan milik warga yang berada di pinggir sungai,” ujarnya. Pantauan Tribun di lokasi kejadian, pabrik tahu skala rumah tangga milik Senoh ambruk. Tampak atap sirap sudah menyatu dengan lantai rumah yang terbuat dari kayu ulin. Rumah Hadi yang hanya dibatasi jembatan berukuran kurang lebih satu meter dari pabrik tahu juga roboh. Tampak perabot elektronik seperti kulkas dan perabot rumah tangga seperti piring dan gelas berserakan. Masih tersisa sebagian kecil atap dan dinding rumah lantai dua milik Hadi. Senoh menjelaskan, saat kejadian, ia tengah berada di rumahnya yang tak jauh dari pabrik tahu. Untungnya, sejumlah pekerja yang biasanya memulai pekerjaan membuat tahu belum sempat memasuki pabrik itu. “Mereka pas lagi mau masuk dan memulai pekerjaan, langsung melihat ada ponton dan tiba-tiba menabrak pa-

brik,” katanya. Senoh menjelaskan, keluarga Hadi tidak sempat lagi menyelamatkan barang-barang berharga mereka karena panik dan langsung mengeluarkan istri dan kedua anaknya. Hadi mengalami cedera ringan karena insiden tersebut. “Pabrik saya dulu yang kena, baru ke rumah Pak Hadi. Sekarang Pak Hadi menginap di rumah keluarga,” ujarnya. Tidak berhenti sampai di rumah Hadi, ponton menabrak keramba milik enam warga setempat. Polsek Teluk Dalam mencatat, keramba yang roboh diseruduk ponton adalah milik Mukadir (56), Aris (28), Tilis (65), Hanifudinsyah (45), Eko Sutrino (23), dan Haji Harmuni (45). Kapolsek Teluk Dalam Ade Permana SIK mengatakan, nakhoda tug boat CPA 09 Nasrun (45) sudah diamankan dan diperiksa. Ade mengatakan, polisi memeriksa Nasrun untuk mengetahui apakah ada unsur kesengajaan dalam insiden tersebut. “Kami masih melakukan pemeriksaan, apakah ada unsur kesengajaan atau memang karena faktor alam,” katanya. (asi)

Ninja Sempat Tertimbun SEPEDA motor Kawasaki Ninja warna hijau metalik milik Hadi Mujiono sempat tertimbun reruntuhan rumah yang tertabrak ponton. Warga sekitar kata Senoh bahu-membahu mengeluarkan sepeda motor yang termasuk dalam kategori berharga menengah ke atas itu. “Tadi sempat tertimbun. Kami berusaha mengeluarkan karena kami khawatir juga kan ada bensinnya, siapa tahu terjadi apa-apa,” ujar Senoh yang ditemui tengah berada di puing reruntuhan pabrik tahunya. Ninja milik Hadi sudah tampak berdiri dengan standar samping di dekat rumah yang ambruk. Terkait usaha pabrik tahu, Senoh mengaku baru memulai usaha dua bulan setelah lama berhenti. (asi)

Rektor Unmul Berhalangan Hadir ● Pemeriksaan Polisi Terkait Illegal Mining TENGGARONG, TRIBUNRektor Universitas Mulawarman (Unmul) Prof Dr Ir H Ach Ariffien Bratawinata M Agr berhalangan hadir memenuhi panggilan pemeriksaan Polres Kukar sebagai saksi dalam kasus dugaan illegal mining di lahan kebun percobaan Unmul. “Kami memanggil beliau sebagai saksi untuk pemeriksaan kemarin hari Senin,” ujar Kasat Reskrim Polres Kukar AKP Arif Budiman SIK saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (19/1). Arif menjelaskan, Rektor melayangkan surat ke Polres Kukar yang menyatakan berhalangan hadir karena suatu urusan penting, sehingga tidak bisa memenuhi panggilan pemeriksaan. Namun, Rektor berjanji akan datang memenuhi panggilan pemeriksaan Pol-

res Kukar pada Kamis (21/1) besok. “Beliau baru memiliki waktu untuk pemeriksaan, Kamis ini,” ujarnya. Rektor Unmul sebagai penanggungjawab tertinggi segala aktivitas yang terkait dengan Unmul akan dimintai keterangan terkait proyek pembangunan green house di lahan kebun percobaan Fakultas Pertanian (Faperta) Unmul di Teluk Dalam, Tenggarong Seberang. Polres Kukar sebelumnya telah memeriksa kurang lebih 12 saksi, termasuk Dekan Faperta dan Pembantu Dekan II Faperta Unmul. Terpisah, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Metro Kukar sebagai salah satu pelapor kasus tersebut bersama Jaringan Advokasi

Tambang (Jatam), berharap Rektor Unmul bisa hadir memenuhi panggilan Polres Kukar sesuai dengan yang dijanjikan pada Kamis (21/1). Ketua Umum PMII Cabang Metro Kukar Ismail Panda Lubis mengatakan, informasi dari Rektor sangat dibutuhkan pihak Polres Kukar untuk memperlancar proses penyelidikan dan mengambil langkah selanjutnya. Jika Rektor terus mengulur waktu untuk tidak menghadiri pemeriksaan, sama saja secara tidak langsung memperlambat proses penyelidikan yang dilakukan polisi. “Kami berharap pihak Unmul bisa lebih kooperatif. Kalau bisa kasus ini dipentingkan karena menyangkut nama baik institusi pendidikan di Kalimantan Timur. Seha-

rusnya kita bisa memberikan contoh sebagai warga negara yang baik, memberikan kesaksian sesuai dengan keinginan penegak hukum,” ujarnya. Seperti diketahui, dugaan illegal mining berawal dari penandatanganan kerja sama antara Unmul melalui Fakultas Pertanian dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) untuk membangun dan mengelola green house di lahan kebun percobaan milik Unmul. Dalam perjanjian kerja sama Unmul sebagai pihak pertama bertanggungjawab dalam pelaksanaan pembangunan secara teknis dan KNPI sebagai pihak kedua bertugas mendukung dan melakukan lobi agar proyek tersebut mendapat bantuan dari APBD Kaltim. (asi)

JEJAK KASUS PENYELIDIKAN 16 Desember 2009 :Polisi menerima laporan dari JatamKaltim dan PMII Cabang Metro Kukar 17 Desember 2009 :Polisi menutup lokasi dengan memasang police line dan menyita dua excavator. 28 Desember 2009 :Polisi dan Distamben meninjau lokasi kebun percobaan Distamben menduga 180 metriks ton batu bara sudah ditambang di areal itu 4 Januari 2010 :Polisi memanggil Dekan Pertanian Unmul. Namun, berhalangan hadir 5 Januari 2010 :Polisi memanggil dan memeriksa Pembantu Dekan II Fakultas Pertanian Unmul 6 Januari 2010 :Polisi memanggil dan memeriksa Dekan Fakultas Pertanian Unmul 11 Januari 2010 :Polisi menemukan BB batu bara di Samarinda dan mengamankan BB dengan memasang police line 18 Januari 2010 :Polisi memanggil Rektor Unmul namun berhalangan hadir asi)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.