TRIBUN KALTIM - 20 JANUARI 2009

Page 10

14

Kaltim RABU 20 JANUARI 2010

Uang di Bank Hilang! TITIP pesan kelebihan, titip uang berkurang! Oleh karenanya, masyarakat harus semakin waspada dan cerdas menyimpan uang. Termasuk menitipkan uangnya di bank. Para nasabah Bank Central Asia (BCA) di Kuta, Bali, resah bukan kepalang. Uang di rekening mereka berkurang tanpa melakukan transaksi sebelumnya. Polisi tengah menyelidiki kasus ini. Seperti diwartakan Kantor Berita Antara, Selasa (19/1), Kapolsek Kuta AKP Dody Prawira Negara, mengatakan tiga nasabah BCA Kuta melapor ke Polsek Kuta. Kemudian bertambah lagi hingga total ada 10 nasabah BCA. Mereka semua melaporkan kehilangan uang tanpa proses transaksi. Selain di Kuta, kasus serupa juga menimpa nasabah BCA di Denpasar. Hilangnya uang tersebut diketahui saat nasabah bertransaksi di BCA Kuta. “Uang tabungan saya berkurang padahal tidak melakukan transaksi,” kata seorang nasabah yang enggan disebutkan namanya. Jumlah uang nasabah yang lenyap diperkirakan mencapai puluhan juta. Uang nasabah yang lenyap antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Lenyapnya uang nasabah diduga terjadi secara serentak, hanya dalam rentang waktu antara 16-19 Januari 2010. Polisi kini tengah menyelidiki kasus menguapnya uang yang meresahkan para nasabah BCA. Pihak BCA pun belum memberikan konfirmasi terkait pengaduan nasabahnya. “Kita meminta bantuan cyber crime Polda Bali untuk melakukan penyelidikan,” ujar Dody. Tingkat kepercayaan terhadap perbankan memang sering kali ternodai oleh perilaku bankir itu sendiri. Orang dalam bank menggerogoti uang nasabah. Kata dedikasi tampaknya tak berarti untuk Ania Wadsworth. Perempuan berusia 28 tahun itu menduduki jabatan sebagai manajer Bank Lloyds TSB lima tahun terakhir. Tetapi jabatannya itulah ia gunakan untuk menguras hampir satu juta poundsterling atau Rp14,7 miliar. Bak pagar makan tanaman, Ania telah berulangkali membawa pulang bundelan-bundelan uang senilai 25 ribu poundsterling (Rp368,3 juta) dalam kurun waktu 2002-2007. “Saya melakukannya demi kekasih saya, Keith Preddie (30). Ia memiliki kesulitan uang terkait dengan obat-obatan. Ia memang salah jalan,” demikian aku Ania kepada Mail Online, Kamis (7/1/2010). Sebagai manajer operasional, Ania bertanggung jawab menyetorkan uang dalam jumlah besar ke mesin-mesin ATM. Ia biasa meninggalkan kantor paling malam, sehingga mudah baginya untuk mencuri. Ia mengaku takut kepada Keith yang selalu mengancam akan menghabisi nyawanya. Bukan cuma di Inggris saja, modus operandi pencurian uang dilakukan oleh para bankir juga terjadi di Indonesia. Yang paling menjadi sorotan saat ini adalah kasus Bank Century. Deputi Direktur Direktorat Pengawasan Bank Indonesia (BI) Heru Kristiyana menceritakan bahwa Dewi Tantular, adik Robert Tantular sengaja mengambil uang Bank Century pada pukul dua dini hari. Pengambilan uang itu selalu dilakukan di malam hari secara bertahap. “Pada saat LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) mau mengambil alih, dia sengaja mengambil malam hari, pukul dua dini hari untuk dikantongi,” katanya kepada VIVAnews akhir pekan lalu. Menurutnya, penggelapan uang itu dilakukan secara sistematis. Pemilik Century, Robert Tantular dan Dewi Tantular yang merupakan adiknya dan menjabat Direktur Bank Century saling bekerja sama. “Transaksi seperti itu kan di luar buku, jadi tidak tercatat,” kata Heru. Untuk menutup bolongnya dana yang dicuri tersebut, Dewi Tantular menggunakan dana deposan besar, Boedi Sampoerna. Namun, dana Boedi aman karena sesunguhnya yang digelapkan adalah dana Bank Century. Persoalannya kemudian kerugian itu menjadi tanggung jawab pemerintah dan memberikan talangan dana untuk Century. Seperti diketahui, sejak diambil alih hingga 31 Desember 2008, LPS menyetorkan modal Rp 4,977 triliun. Pada 2009, LPS kembali menyetorkan Rp 1,785 triliun, sehingga total suntikan sebesar Rp 6,762 triliun. Kini Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) berkomitmen mengupayakan pengembalian uang dari nasabah Antaboga, sebuah produk palsu yang diterbitkan Bank Century. Uang 1.160 nasabah Antaboga yang dicuri Robert Tantular berjumlah total Rp1,4 triliun. Tetapi sejelek-jeleknya pencuri uang di bank, coba sekali-sekali tiru yang satu ini. Seorang pegawai bank mencuri uang hampir 1,5 juta euro dari bank tempat ia bekerja. Namun dia sempat meninggalkan pesan untuk bosnya bertuliskan: “Saya menyesal.” Anehnya lagi, dia kemudian mengubur hasil curiannya itu di taman, lalu menelepon polisi untuk melaporkan perbuatannya. Dia menunggu kedatangan polisi di sebuah kafe. Peristiwa ini terjadi di Kota Kragujevac, Serbia seperti dilansir kantor berita resmi Serbia, Tanjug dan dilansir Reuters, Kamis (12/6/2008). (*)

Susno Saksi Kunci ● Sambungan Hal 1

Century DPR. Susno dianggap mengetahui rincian aliran dana Bank Century lantaran memperoleh dokumen BI dalam membekuk Direktur Utama PT Century Mega Investama Robert Tantular. Selain itu, Susno pernah menjabat Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Hal ini ditegaskan Anggota Panitia Khusus Angket DPR RI tentang skandal Bank Century Hendrawan Supratikno di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (19/1). Menurut Hendrawan sesuai pengakuan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Susno merupakan pejabat tinggi Mabes Polri yang memenuhi perintahnya menangkap Robert Tantular. “Kita akan kejar sitaan data Susno. Dia ini yang diminta, dan menggeladah Robert Tantular,” ujarnya. Hendrawan menambahkan, Susno menguasi informasi awal bank bermasalah itu lebih mendalam sejak akhir 2008. “Dia menguasai informasi awal yang belum sempat direkayasa,” paparnya. Hal lain yang akan digali menyangkut aktivitas nasabah besar, Budi

Sampoerna dalam Bank Century. Pasalnya, Budi memiliki rekam jejak sebagai nasabah kakap di bank yang kini berganti nama menjadi bank Mutiara. “Dia tahu persis dana Budi Sampoerna karena isunya dia mendapat 10 persen,” kata Hendrawan. Pernyataan senada dikemukakan Ketua Pansus Angket Skandal Bank Century Idrus Marham. Idrus menyebut, pemanggilan Susno di persidangan pansus pada Rabu (20/1)untuk melihat semua hal terkait hubungan Susno dengan Bank Century. “Semua akan kami tanyakan untuk mengindentifikasi data-data yang ada,” ucapnya. Idrus mengemukakan, keterangan Susno terkait memo juga akan digali dari Susno yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Kapolri. “Jadi kami lihat perkembangannya besok,” terangnya. Setelah mendengar kesaksian Susno, Pansus akan menghadirkan sejumlah ahli. Mereka yang akan didengarkan analisisnya antara lain Kwik Kian Gie (ahli perbankan), Erman Rajagukguk (ahli hukum), Rizal Ramli (ahli ekonomi), Christianto Wibisono (ahli ekonomi), dan Ichsanuddin Nooersy (ahli ekonomi/ perbankan). (persda network/ ade/yat)

tribun buffer Persisam dan Bontang FC Menang ● Sambungan Hal 1

Santoso menerapkan formasi yang sama dengan ketika mengalahkan Sriwijaya FC, yaitu 4-2-3-1. Ia hanya mengandalkan satu striker, Zainal. Sebaliknya pelatih Persib Jaya Hartono tetap mainkan formasi 3-5-2 yang mengandalkan duet Gonzalez dan Hilton Moreira di depan. Dengan formasi ini, kedua tim langsung tampil impresif sejak wasit Yandri memulai pertandingan. Namun justru tim tamu unggul lebih dulu melalui El Loco Gonzalez. Tendangan first time-nya usai menerima crossing Atep menjebol gawang Wawan Hendrawan. Gol ketiga El Loco musim ini pun sontak disambut gembira sekitar 20 orang bobotoh Persib yang hadir di Stadion Segiri. Namun keunggulan Persib tak bertahan lama. Dengan permainan agresif, Persisam berhasil menyamakan kedudukan melalui Fagundez. Bermain di sisi kiri, Fagundez melakukan penetrasi menusuk ke barisan pertahanan Persib dan mencari ruang untuk melepaskan shooting jarak jauh. Gelandang asal Uruguay ini melepaskan tenda-

Menyerah setelah Tegang 11 Jam ● Sambungan Hal 1

milik tim penasihat hukum Herman parkir tepat di depan rumah itu. Seorang wanita keluar. Dia adalah salah satu dari tim penasihat hukum keluarga. “Mereka baru selesai melakukan perundingan di sebuah kedai di kawasan BSD,” kata petugas keamanan di lokasi itu. Tak lama berselang, dua orang separuh baya, seorang lelaki dan seorang perempuan, masuk melalui pintu samping yang dijaga petugas keamanan dari Polisi Militer berseragam lengkap dengan pistol. Jelas, dini hari itu keluarga besar Herman telah berkumpul dalam rumah tersebut. Malam semakin larut. Semakin banyak petugas keamanan tanpa seragam menyebar di Blok G5 tersebut. Suasana tegang terlihat saat Mayor Wilder Boy keluar dari teras menuju jalan depan rumah itu. Ia mondar-mandir menemui sejumlah petugas keamanan dari Polisi Militer tak berseragam yang berjaga di tempat itu. Wartawan segera merapat

SBY Merasa Diadu-domba ● Sambungan Hal 1

Madiun, Jawa Timur, Selasa (19/1). SBY mencontohkan, setelah shalat Isya kemarin malam, dirinya mendengar informasi beredar di Jakarta dan bahkan di luar negeri yang bisa menimbulkan gejolak di pasar internasional yang mengatakan, Presiden SBY akan mengganti Menkeu. “Apa yang terjadi itu spekulasi yang bisa mengganggu kestabilan nilai rupiah. Sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Saya barusan mendapat SMS yang mengatakan, tolong Pak diwaspadai hal ini,” ujar nya. SBY mengulang kembali, kejadian di atas adalah politik fiksi dan politik ada domba. “Katanya Menkeu mau diganti dengan orang yang inisialnya AA. Siapa tuh AA, saya tidak tahu. Katanya, sumbernya dari Golkar. Ini juga mengadu domba Golkar dengan Pak Ical (Aburizal Bakrie). Kreatif sih, tetapi kreatif yang buruk, tidak amanah, yang tidak ada menjadi ada,” papar SBY. Menurut dia, dahulu pernah ada model-model seperti ini. Namun, semua bisa dilewati. “Mari kita selamatkan kehidu-

ngan jarak jauh untuk menjebol gawang Cecep Supriatna. Skor 1-1 bagi kedua tim. Dengan menumpuk lima gelandang, Persisam coba menguasai lini tengah dan mengandalkan serangan balik. Strategi jitu Aji berbuah manis pada menit ke-38. Melalui serangan balik yang dimotori Fagundez, Zainal sukses membuat gol kedua Persisam. Gol ini berbau kesalahan lini belakang Persib. Pasalnya, stopper Nova Arianto dan Maman Abdul Rahman serta kiper Cecep berebut bola udara dengan Zainal. Namun, Arief lebih cepat menyambar si kulit bundar dan membawa Persisam unggul 2-1 hingga turun minum. Pada babak kedua Persib tampil lebih agresif. Gilang Angga digantikan Wildansyah dan Hariono digantikan Airlangga. Masuknya Airlangga membuat Hilton bermain lebih ke tengah. Di kubu tuan rumah, Zainal yang tampak mulai kelelahan digantikan Pipat Thonkanya. Ingin mengejar ketertinggalan skuad Jaya bermain terbuka. Beberapa kali Eka Ramdani mendapat peluang di kotak 16 Persisam namun tak mampu menyamakan kedudukan. Ingin mempertahankan kemenangan, Aji coba bertahan dengan memasukkan Tsimi Joel menggantikan Irsyad, menarik Usep Munandar yang cedera dan memainkan Gantar-

khan. Dengan skema permainan bertahan, Elang Borneo mengandalkan serangan balik bola panjang kepada Pipat. Namun strategi ini tidak efektif karena Pipat bermain sendirian tanpa dukungan lini kedua. Sepuluh menit terakhir beberapa peluang didapat Persib melalui Eka. Namun, penyelesaian pemain mungil ini belum mampu mengarah ke gawang Wawan. Skor 2-1 pun berakhir untuk Persisam. Pada pertandingan ini wasit Yandri mengeluarkan dua kartu kuning bagi pemain Persisam, Hamka Hamzah dan Ahmad Sembiring, dan dua kartu kuning bagi skuad Persib, Maman Abdulrahman dan Hariono. Bontang Menang Setelah kalah 0-2 menjamu Persiba, Bontang FC langsung tancap gas. Menghadapi tim tamu Sriwijaya FC tim asuhan Fachry Husaini tampil perkasa. Tiga gol berhasil disarangkan Laskar Khatulistiwa. Tiga gol kemenangan Bontang FC dicetak Kenji Adachihara pada menit ke-17, Cornelis Geddy pada menit ke-80 dan Ali Khadafi pada saat injury time, menit ke 91. Sementara, satu-satunya gol balasan Laskar Wong Kito lahir dari kaki Arif Suyono pada menit ke-19. Tampil di hadapan 15 ribu Bontang Mania, tim asuhan Fachry langsung menggempur pertahanan Sriwijaya. Hasil-

nya, pada menit ke-17, Kenji berhasil membobol gawang Fery Rotinsulu. Kenji yang menerima umpan silang Khadafi dari rusuk kiri pertahanan Sriwijaya, dengan tenang mengarahkan bola ke kanan bawah gawang Sriwijaya. Namun hanya berselang dua menit, giliran Arif mengoyak gawang Bontang FC. Hingga turun minum kedudukan bertahan 1-1. Memasuki babak, Fachry melakukan pergantian pemain dengan menarik Anda Hermwawan dan memasukkan Geddy. Pergantian ini mampu menambah daya gedor Laskar Khatulistiwa. Namun sejumlah peluang Bontang FC, tak juga membuahkan gol. Bahkan, ha-

diah pinalti bagi tim pada menit ke-72 gagal dimanfaatkan Aldo Barreto. Tendangan kaki kanan Aldo hanya membentur mistar gawang Hendro Kartiko yang menggantikan Ferry. Namun kekecewaan Bontang Mania tak bertahan lama. Pada menit ke-80, Geddy yang melakukan aksi solo run dari sayap kanan berhasil membobol gawang Hendro Kartiko dari jarak 15 meter. Menjelang akhir pertandingan, giliran Khadafi turut memperbesar kemenangan Bontang FC dengan melesakkan bola ke sudut kanan gawang Hendro. Hingga wasit Syafii dari Bandung meniup pluit panjang kedudukan bertahan 31.(eza/don)

ke depan rumah Herman karena mendapat informasi bahwa ia akan segera ditangkap secara paksa. Sekitar 30 menit kemudian, satu anggota keluarga terlihat keluar rumah. Setelah itu, dua anggota keluarga ikut-ikutan pulang. Setiap kali bunyi orang membuka pintu, wartawan yang masih bertahan di tempat itu langsung mendekati jalan depan garasi rumah. Tak berapa lama, petugas keamanan sengaja memalang sebuah mobil Satuan Pelaksana Penyidikan milik Oditur Militer, menghalangi mobil sedan Nissan Teana nomor polisi B279-RS yang diparkir di garasi. “Kami tak mau kecolongan. Ia (Herman) licin seperti belut. Siapa tahu kami lengah dan ia kabur,” kata seorang petugas keamanan yang berjaga saat itu. Sikap itu beralasan karena selama lima tahun, mereka mengikuti gerak Herman yang merupakan DPO Mabes TNI. “Saya pernah ketemu dan telah menangkapnya. Ia bilang sebentar ganti baju. Eh.... kami tunggu selama 10 jam, ternyata ia sudah menghilang,” kata petugas keamanan yang selama sepekan terakhir menyamar menjadi petugas keamanan kompleks. Sekitar pukul 02.30, kembali terjadi negosiasi antara Oditur Militer dan pihak keluarga. Se-

telah negosiasi, Wilder Boy kembali terlihat mondar-mandir di jalanan depan rumah yang sedang dijaga tiga Polisi Militer. Ketegangan bukan hanya dirasakan petugas keamanan, melainkan juga wartawan yang saat itu sudah dalam kondisi terkantuk-kantuk. Kondisi kembali normal setelah Wilder Boy kembali duduk tenang di teras rumah itu bersama petugas keamanan dari Polisi Militer. Negosiasi kembali terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Saat ini, pihak keluarga meminta agar diberikan waktu sampai pukul 10.00 WIB untuk menyerahkan Herman. Mereka juga meminta Herman dibawa menggunakan mobil pribadinya. Tempat negosiasi itu di teras dekat pintu masuk dari samping rumah karena pihak pemilik rumah tidak memberi izin untuk masuk dalam rumah. Petugas akhirnya mengabulkan permintaan pihak keluarga. Pukul 11.20, Herman ke luar dari rumah menuju Mabes TNI di Cilangkap. Saat ke luar dari rumahnya, Herman menggenakan baju safari hitam dan topi warna hitam. Sebuah mobil Teana B 297 RS, juga warna hitam, telah menunggu di depan rumahnya. Herman kemudian masuk ke mobil di jok belakang. Di dalam mobil bagian de-

pan duduk Mayor Wilder Boy, sementara di samping kiri Herman duduk mantan Mennegpora Adhyaksa Dault. Sesaat menjelang mobil berjalan, Herman membuka kaca jendela mobil sehingga para wartawan mengambil gambarnya. Setelah itu, mobil yang ditumpangi Herman segera bergerak menuju Mabes TNI diikuti iring-iringan 15 mobil pribadi dan tiga mobil Polisi Militer. Sebelumnya, wartawan tertipu dengan munculnya seseorang yang berpakaian serupa dengan Herman, tapi baju safarinya berwarna putih. Wartawan mengira orang itu adalah Herman. Di Atas 5 Tahun Herman Sarens Sudiro yang diduga melakukan penyalahgunaan wewenang akan menjalani proses pengadilan militer dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 Huruf c Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 juncto Pasal 415 KUHP tentang Kejahatan Jabatan. Menurut ketentuan, ketika prajurit melakukan pidana dalam masa aktif tapi belum selesai diproses hingga purnawirawan, tetap diproses militer. Hal itu dikatakan Kepala Badan Pembinaan Hukum Mabes TNI Laksamana Muda Henry Willem di Markas Besar TNI,

Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (19/1). Henry juga mengatakan, meskipun sudah purnawirawan, Herman Sarens tetap menjalani proses hukum secara militer karena Herman melakukan tindak pidana selagi aktif menjabat sebagai Komandan Korps Markas Hankam/ABRI dengan pangkat kolonel. “Menurut ketentuan, ketika prajurit melakukan pidana dalam masa aktif tapi belum selesai diproses hingga purnawirawan, tetap diproses militer,” ujar Henry. Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen dalam kesempatan yang sama menambahkan, TNI akan memperketat pengawasan terhadap pihak-pihak yang hendak menguasai aset negara dengan menyalahgunakan wewenangnya seperti halnya kasus Herman. “Namanya manusia, tidak menutup kemungkinan untuk mencari celah-celah untuk kesenangan pribadi. Tapi TNI akan menutup celah-celah untuk prajurit yang berusaha menguasai aset negara,” imbuh Sagom. Seperti yang diberitakan, Herman Sarens Sudiro ditangkap Polisi Militer Kodam Jaya atas dugaan penyalahgunaan jabatan demi memiliki tanah aset negara seluas 29.085 m2 di Jalan Buncit Raya Nomor 301, Jakarta Selatan. (kompas.com)

pan kebangsaan kita. Kalau tidak kita cegah nanti kasihan rakyat. Marilah kita menjadi pelaku demokrasi yang baik dan berpartisipasi dalam politik yang baik pula,” ujarnya. BAKN Desak KPK Sementara itu, Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI tak mau kalah garang dari Panitia Khusus Hak Angket DPR RI tentang skandal Bank Century. Alat kelengkapan DPR RI ini meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menindaklanjuti hasil audit investigasi BPK yang terindikasi sebagai tindak pidana korupsi. Ketua BAKN DPR Ahmad Muzani mengatakan hal tersebut saat menyerahkan rekomendasi BAKN kepada Ketua DPR RI Marzuki Alie di gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/1). Indikasi tindak pidana korupsi terkait dengan pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) Bank Indonesia kepada Bank Century. BI secara sengaja melakukan perubahan rasio kecukupan modal atau Capital adequasi ratio (CAR) dari negatif menjadi positif. “BI sebagai pengawas perbankan tidak melakukan pengawasan sebagaimana mestinya. Jumlah FPJP yang diberikan sebesar Rp 632 miliar melebihi jumlah yang seharusnya, yaitu Rp 493,6 miliar,” ujar Muzani.

Rekomendasi BAKN juga meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Kejaksaan Agung memperdalam pemeriksaan CAR Bank Century sebelum, selama dan sesudah pemberian dana FPJP. Bukan hanya terkait FPJP, BAKN merekomendasikan pemeriksaan mendalam terhadap kinerja Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam LK), terutama dalam mengawasi PT Bank Century Tbk. Pemeriksaan BPK ini difokuskan aliran dana terkait PT Antaboga Delta Securities. “Ini dengan tujuan memastikan apakah ada dana Antaboga yang bersifat investasi dipindahkan ke simpanan nasabah yang direkayasa untuk mendapat penjaminan LPS,” paparnya. Rekomendasi BAKN juga ditujukan kepada Komisi III dan Komisi XI DPR. Harapannya, Komisi III dan XI DPR RI bisa menjadikan rekomendasi BAKN sebagai bahan rapat kerja di masing-masing komisi. Ketua DPR Marzuki Alie menyambut baik hasil kerja BAKN. Mantan Sekjen Partai Demokrat ini berjanji membahas rekomendasi BAKN pada rapat pimpinan, dan menindaklanjutinya ke pihak terkait. “Tidak lebih dua hari rekomendasi ini akan kami sampaikan. Kita berpesan BPK untuk me-

menuhi lebih cepat. Apalagi, malang belum kelihatan, masih tarik ke kanan dan kiri. Lamalama bisa lari malingnya,” urainya tersenyum. Anggota BAKN yang turut menyerahkan laporan adalah Asman Abnur (F-PAN), Edwin Kawarang (F-PG), Edi Awal Muharram (F-PKS), Habib Mustafa Assegaf (F-PPP), Eva Kusuma Sundari (F-PDIP), Nur Yasin (FPKB), Muradi (Fraksi Partai Hanura), dan Hari Tantana (F-PD). Langsung Rugi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan, jika pemerintah memutuskan untuk menutup Bank Century, maka dana yang akan dikeluarkan dan langsung menjadi kerugian negara nilainya mencapai Rp 5,4 triliun. Namun jika bentuknya bailout melalui dana Penyertaan Modal Sementara (PMS) sebesar Rp 6,7 triliun seperti saat ini, maka dana itu masih dimungkinkan kembali setelah penjualan bank yang saat ini bernama Mutiara tersebut. Demikian dikatakan oleh Kepala Eksekutif LPS, Firdaus Djaelani ketika diperiksa Pansus Hak Angket di Gedung DPR-RI, Jakarta, Selasa (19/01). “Kami menggunakan data Bank Indonesia (BI), jika Century harus ditutup nilai kerugiannya bisa mencapai Rp 5,4

triliun,” ujar Firdaus. Ia menjelaskan, berdasarkan data tersebut nasabah dengan simpanan di bawah Rp 2 miliar tercatat sebanyak Rp 5,4 triliun. “Itu sudah pasti kami tanggung,” tegasnya. Kemudian, lanjut Firdaus, nasabah di atas Rp 2 miliar sekitar Rp 5 triliun yang terdiri atas 500 rekening. “Sekitar Rp 1 triliun nasabah di atas Rp 2 miliar yang sesuai suku bunga penjaminan saat itu yakni sebesar 10 persen, akan dibayar Rp 2 miliar. Yang melampuai suku bunga 10 persen itu Rp 1 triliun. Jadi Rp 6,4 triliun dikurangi Rp 1 triliun, sehingga Rp 5,4 triliun,” ungkapnya. Ditambah lagi, LPS mencatat penjualan aset Bank Century hanya sekitar Rp 500 miliar. “Belum lagi proses likuidasi yang bisa memakan waktu hingga 5 tahun. Ini sangat lama dan tidak lupa jika ada efek domino yang ditimbulkan kepada bank lain. Tetapi, Firdaus mengatakan dengan diselamatkannya Bank Century berikut dana PMS sebesar Rp 6,7 triliun masih ada kemungkinan besar untuk kembali. “Masih ada harapan menjual bank. Paling rendah saja diprediksikan bisa laku Rp 3 triliun sampai Rp 4 triliun dalam waktu 5 tahun. (persda network/ade/yat)

KLASEMEN ISL 1. Arema 2. Persiba 3. Persela 4. Persema 5. Persik 6. persiwa 7. Persib 8. Sriwijaya FC 9. Persipura 10. Persebaya 11. Persisam 12. Bontang FC 13. Persijap 14. PSPS 15. PSM 16. Persija 17. Persitara 18. Pelita jaya

14 15 14 14 13 14 15 15 14 14 15 15 14 14 15 12 13 14

9 8 7 7 5 6 6 6 4 5 5 4 5 4 4 3 3 1

3 3 3 1 6 3 3 3 7 4 4 6 3 4 4 5 2 6

2 4 4 6 2 5 6 6 3 5 6 5 6 6 7 4 8 7

16-6 21-11 13-10 18-19 18-11 28-22 15-15 19-23 19-17 24-22 15-18 23-18 12-14 13-17 10-21 12-14 10-18 8-18

30 27 24 22 21 21 21 21 19 19 19 18 18 16 16 14 11 9

PEMIMPIN UMUM(Plt): Agus Nugroho PEMIMPIN REDAKSI: Achmad Subechi REDAKTUR PELAKSANA: IGN Sawabi, Priyo Suwarno MANAJER PRODUKSI: Arif Er Rachman WAKIL MANAJER PRODUKSI: Baskoro Muncar KOORDINATOR LIPUTAN: Fransina Luhukay STAF REDAKSI: H Sjamsul Kahar, H Herman Darmo, Uki M Kurdi, Achmad Subechi, IGN Sawabi, Priyo Suwarno, Arif Er Rachman, Baskoro Muncar, Fransina Luhukay, Iwan Apriansyah, Adhinata Kusuma, Dwi Haryanto SN, Sumarsono, Mathias M Ola, Perdata O Ginting, Charles I Komaling, Aloys GA Ebo, Trinilo Umardini, Hayati Maulana Nur, M Abduh Kuddu, Catur Sulistyorini, Amalia Husnul A, Rita, Budi Hartono, Margaret Sarita, M Wikan Hendarman, Meinar F Sinurat, Junisah, Joni Kusworo, Ahmad Bayasut, Kholis Cheret, Feri Mei Efendi. BIRO SAMARINDA, Jl Ulin No.106 Samarinda, Telepon: 0541 202416, 202417, fax: (0541) 769855: H INDEPENDEN & KREDIBEL Maturidi (kepala), Achmad Bintoro, Safruddin, Katharina Siswi Widyawati, Syafiqurrochman, Khaidir, Maipah, Rahmat Taufik, Reza Rasyid Umar. KUTAI KARTANEGARA: Reonaldus KUTAI TIMUR: Udin Dohang BONTANG: Basir Daud PASIR: Sarassani. PENAJAM PASER UTARA: Samir TARAKAN: Darajat Mazunus. KUTAI BARAT: Alex Pardede. BIRO JAKARTA, Jl Palmerah Selatan 3, Jakarta 10270, Telepon (021) 5356766 (7618), Fax (021) 5495360: Uki M Kurdi (Kepala), Domuara Ambarita (Wakil) Agung Budi Santoso, Johnson Simanjuntak, Chairul Arifin, Ismanto, Heroe Baskoro, Rachmad Hidayat, Toni Bramantoro, Yuli Sulistyawan, Yoni Iskandar, Bian Harnansa, Hendra Gunawan, Sugiarto, Budi Prasetyo, Hasanuddin Aco, Murdjani. DIREKTUR UTAMA: Asih Winanti. DIREKTUR: Sugeng H Santoso, H Herman Darmo, Uki M Kurdi. PEMIMPIN PERUSAHAAN / MANAJER IKLAN: H Zainal Abidin. MANAJER SIRKULASI: Iskandar. BAGIAN IKLAN JAKARTA: Doddy Setiawan (HP 08164859626), Jl Palmerah Selatan 3 Jakarta, Telp: (021) 5483863, 5494999, 5483008, 5480888 (ext: 7635-7638) Fax: (021) 53696583 Tarif Iklan: ■ Umum Display (B/W) Rp 17.000/mm kolom ■ Spot Colour (2 warna): Rp 27.000/mm kolom ■ Spot Colour (1 warna): Rp 25.000/mm kolom ■ Full Colour: Rp 30.000/ mm kolom ■ Halaman 1 (B/W) Rp 60.000/mm kolom ■ Halaman 1 (F/C) Rp 90.000/mm kolom ■ Iklan Baris (2 s/d 10 baris): Rp 10.000/baris. Harga di atas belum termasuk PPN 10%.KANTOR PUSAT BALIKPAPAN Jl Indrakila Straat III Dalam, RT 52 No 1 Kampung Timur, Balikpapan 76125. Telepon: (0542) 735015, 7020152, 7020151, Fax: (0542) 735013 No Rek 191.0724971 BCA Balikpapan a/n PT Mahakam Media Grafika. PENERBIT: PT Mahakam Media Grafika. ISI DILUAR TANGGUNG JAWAB PERCETAKAN HARIAN PAGI

WARTAWAN “TRIBUN KALTIM” SELALU DIBEKALI TANDA PENGENAL DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARASUMBER


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.