TRIBUN KALTIM - 17 AGUSTUS 2009

Page 10

tribun nasional

SENIN 17 AGUSTUS 2009

11

Bocah Tewas Kena Peluru Polisi Mengikuti Chevron IndoAsia Business Unit di The 9th ICAAP (3)

Harusnya Kebijakan Ini Juga Ada di Kantor Pemerintah Chevron adalah salah satu dari sedikit perusahaan yang memiliki kebijakan di tempat kerja terhadap HIV/AIDS. Dalam seminar rangkaian The 9th International Congress on AIDS in Asia and the Pacific (ICAAP) di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali yang digelar 9-13 Agustus lalu, Chevron memaparkan pentingnya kebijakan ini. Ternyata ada saja kemalangan dan kesedihann jika perusahaan tak punya kebijakan ini.

berarti kerja sendiri. Ya, tak mungkin. Akhirnya, saya diminta mengundurkan diri,” katanya. Menurut Yanti, kebijakan perusahaan untuk tak melakukan diskrimnasi terhadap orang HIV/AIDS sangat bagus karena dapat mendorong meningkatkan kualitas hidupnya. Seperti yang dilakukan Yanti setelah keluar dari pekerjaannya. Ia menghidupi dirinya dan kedua anaknya dari kegiatannya di berbagai forum HIV/ AIDS. Termasuk mendirikan rumah singgah bagi anak-anak. “Mengapa orang dengan HIV masih boleh kerja? Karena memang mereka masih bisa kerja. Jadi, tak boleh ada perusahaan yang melakukan diskriminasi,” katanya. Menurut Yanti, bagus jika ada perusahaan yang punya kepedulian seperti ini (Chevron). “Yang saya tahu memang masih terbatas perusahaan asing. Di kantor pemerintah belum. Padahal ada juga (penderita) di kantor pemerintah. Jangan salah. Harusnya kebijakan ini juga ada di kantor pemerintah. Padahal secara undang-undang, pemerintah telah memasukkan pasal ini dalam undang-undang tenaga kerja,” katanya. (amalia husnul/bersambung)

SAYA ibu dari dua tu. Demi anak saya orang anak. Suami bangkit,” kata Yanti. saya bekerja di sebuKepada perusaah perusahaan konshaan tempatnya betruksi di Jakarta. Suakerja, Yani mencerimi saya mengalami takan keadaannya. sakit yang berke“Awalnya perusapanjangan. Setelah haan mau mendusuami saya meningkung. Separuh biaya gal, saya melakukan perawatan ditangTRIBUN/CPK tes. Ternyata saya Veronica J gung perusahaan,” positif HIV, begitu katanya. Namun, juga dengan salah satu anak sa- keadaan berubah setelah Yanti ya. Hanya karena banyaknya membuka statusnya seperumor dan ketakutan dari te- ninggal suaminya. “Banyak man-teman kerja, akhirnya sa- sekali rumor dan ketakutan ya diminta mengundurkan diri. yang berkembang di tempat Begitu Veronica Juwar- kerja. Begitu saya pakai telpon, yanti, Program Manager Yaya- orang lain tak mau pakai. Saya san Tegak Tegar memulai pre- pakai toilet, setelah itu langsentasinya setelah pemaparan sung disiram pakai kaporit. dari dr Wisprayogie, Manager Ada juga yang bilang, jangan Health & Medical Services Che- pakai kursi ini, itu tempat duvron IBU. Pernyataan wanita duk Yanti,” ceritanya. yang akrab disapa Yanti ini Karena banyak teman membuat peserta seminar kerja yang tidak mendukung, kembali serius menyimak. Wa- akhirnya Yanti terpaksa menita berkulit gelap dengan ram- ngundurkan diri. “Perusahaan but cepak ini menceritakan masih mau menerima saya. awal mula keikutsertaannya Tapi, kalau teman-teman yang menjadi aktivis HIV/AIDS. lain mengundurkan diri, saya “Sebelum suami saya meKEBIJAKAN TERKAIT DENGAN UPAYA ninggal, saya menjalani tes PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS: HIV dan hasilnya positif. Seba● Undang Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pemberlakuan UU Tahun 1947 gai manusia biasa, ada perasatentang Pengawasan Perburuhan an marah, benci dan seba-gai● UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja ● UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan nya. Terutama kepada orang Acuan hukum lainnya : yang menularkannya. Saya ● Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 36 Tahun 1994 tentang Komisi mengurung diri selama 2-3 Penanggulangan AIDS di Indonesia ● Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP/68/MEN/IV/2004 tentang Pencegahbulan. Tapi karena suami saya an dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.(dariberbagaisumber/cpk) sakit, saya tidak bisa terus begi-

● Kepala Tertembak saat Penggerebekan Curanmor ● Polisi Penembak Diamankan PEKANBARU, TRIBUN - Insiden peluru polisi salah sasaran dan menewaskan warga kembali terjadi di Riau. Kali menimpa seorang bocah perempuan berusia 10 tahun, Ilsa Flora Sintia. Bocah malang ini tewas terkena peluru nyasar dari anggota Polres Bengkalis. Ibu Ilsa, Ira Susanti (30), warga Jalan Rangau Km 6, Desa Mandiri, Mandau Bengkalis, hanya bisa bersandar lemah tersandar lemah di tiang teras IGD Rumah Sakit (RS) Awal Bros, Pekanbaru, Sabtu (15/8) malam. Ilsa meninggal di rumah sakit ini sekitar pukul 23.00. Ira didampingi suaminya Al Hilal (33) bersama keluarga lainnya menunggu anak keduanya itu dioperasi untuk mengeluarkan proyektil yang bersarang di kepala Ilsa yang sering dipanggil Bunga. Dengan terisak-isak dan menahan tangis Ira menceritakan peristiwa tragis menimpa anak keduanya itu kepada Tribun Sabtu malam di RSAwal Bros. Menurut Ira, peristiwa itu terjadi Sabtu sekitar pukul 17.30. “Saat itu saya bersama dua orang anak saya dan anak abang saya lagi duduk di depan rumah,” katanya. Tiba-tiba kata Ira, terdengar suara letusan. Awalnya Ira menyangka itu bunyi tembakan warga mengusir gajah. “Tapi selang beberapa menit kemudian terdengar letusan lagi dari rumah tetangga saya yang jaraknya hanya 10 meter dari rumah saya,” ujarnya. Berbarengan dengan sura letusan itulah Bunga terpental, Ira yang barada di samping Bunga sore itu langsung terkejut dan berteriak. “Melihat anak saya terkapar dan dari kepalanya keluar darah saya langsung teriak dan mengangkatnya,” kata Ira. Selang beberapa detik kemudian, muncul dua petugas polisi yang berlari ke arahnya

Jenazah Ilsa Flora Sintia saat di rumah sakit ditemani ibunya, Sabtu (15/8). Nyawanya tidak tertolong lagi kepalanya tertembak peluru ‘nyasar’ polisi. TRIBUN PEKANBARU/RINO SYAHRIL

dari rumah tetangganya itu. Kedua polisi yang merupakan anggota Polres Bengkalis itu membawa Bunga dengan sepeda motor ke Rumah Sakit Umum di Stadion, Mandau “Tapi waktu itu saya belum ikut dan menyusul di belakang,” ucap Ira. Ira sempat pusing mencari ke rumah sakit mana anaknya

dibawa. “Tahu-tahunya anak saya dibawa ke Rumah Sakit Umum yang belum diresmikan. Saat itu juga kedua orang yang membawa anak saya mengaku anggota Buser,” kata Ira. Setelah membawa Bunga ke rumah sakit, kedua anggota Polres Bengkali itu pamit dan mengatakan akan melaporkan

peristiwa itu ke Polsek Mandau. Tidak memiliki peralatan yang lengkap akhirnya Bunga dirujuk ke Pekanbaru, dan dikawal oleh anggota polisi. “Kami sampai di RS Awal Bros sekitar pukul 21.30 WIB, namun hingga pukul 23.00 WIB anak saya belum dioperasi,” ucap Ira dengan sedih. (tribun pekanbaru/rsy)

Polda Mutasi Dua Perwira KABID Humas Polda Riau AKBP Zulkifli saat dikonfirmasi Tribun Sabtu (15/8) malam membenarkan peristiwa peluru nyasar dari Tim Opsnal Polres Bengkalis. Bunga meninggal dunia karena kepalanya tertembak. Menurut Zulkifli, Sabtu sore, anggota Tim Opsnal Polres Bengkali melakukan penyergapan terhadap residivis pencurian kendaraan bermotor bernama Suwarno alias Seno (31). Saat penyergapan, tersangka sempat melakukan perlawanan kepada petugas dan berhasil kabur. Petugas lalu melepaskan tembakan. Namun pelurunya nyasar keluar rumah dan tepat mengenai kepala Bunga yang sedang berada di luar rumah sama orangtuanya. “Hanya sepeda motornya yang berhasil kita amankan,” ucap Zulkifli. Zulkifli mengatakan, korban sempat dirujuk ke RS Awal Bros, dan akhirnya meninggal dunia. “Anggota polisi atas nama

Surya telah diamankan dan diperiksa. Senjata apinya juga sudah kita amankan,” ujar Zulkifli Selain itu tambah Zulkifli, pihaknya sudah berusaha untuk menemui keluraga korban dan menyampaikan permintaan maaf. Buntut kasus ini, dua perwira yang memimpin penangkapan operasi penangkapan di Kandis tersebut dicopot. Kedua perwira itu adalah Wakasat Reskrim Poltabes Pekanbaru AKP Wawan dan mantan Kanit Jatanras Sat Reskrim AKP CB Nainggolan, sekarang menjabat Kapolsek Rambah Rokan Hulu. Selain itu, empat bintara yang ikut melakukan penangkapan di Kandis juga dimutasi. Namun, Polda Riau saat itu mengatakan, mutasi jabatan Wakasat Reskrim Poltabes Pekanbaru adalah mutasi biasa dan tidak ada sangkut pautnya dengan kasus salah tembak.(tribun pekanbaru/rsy)

Wajah Baru Dominasi DPRD Nunukan comment

● Pelantikan Anggota DPRD Nunukan 2009-2014 NUNUKAN,TRIBUN- Wajah baru mendominasi kursi keanggotaan DPRD Kabupaten Nunukan masa bhakti 2009-2014. Dari 25 anggota DPRD yang dilantik pekan lalu, 21 orang diantaranya merupakan wajah baru yang belum pernah duduk sebagai anggota Dewan. Secara terurut perolehan kursi masing-masing parpol di DPRD Nunukan yaitu, Partai Bulan Bintang 10 kursi, Partai Demokrat 3 kursi, Partai Golkar 3 kursi, Partai Gerindra 2 kursi, PKS 2 kursi, PAN 2 kursi, PDIP 2 kursi dan PPRN 1 kursi. Anggota DPRD Nunukan yang baru ini dilantik di ruang sidang paripurna gedung DPRD Nunukan, selasa (11/8). Anggota KPU Nunukan Dewi Sari Bakhtiar menuturkan, pelaksanaan pelantikan ini mengacu pada berakhirnya masa jabatan anggota DPRD Kabupaten Nunukan masa bhakti 2004-2009 pada 11 Agustus 2009. Untuk menjaga kelancaran jalannya sidang, tamu undangan diperiksa dua kali sebelum masuk ruang sidang paripurna. Di lobi utama kantor dewan, petugas memeriksa tas dan barang bawaan tamu undangan. Sedangkan di pintu masuk ruang sidang, tamu undangan diperiksa lagi dengan menggunakan metal detector. Acara seremonial kegiatan ini berjalan secara sederhana dan cukup singkat. Acara yang dipimpin Ketua DPRD masa bhakti 2004-2009, dibuka pada pukul 10. 25. Selanjutnya sekretaris DPRD Kabupaten Indra Jaya membacakan SK pem-

Anggota DPRD Nunukan masa bhakti 2009-2014 saat diambil sumpahnya.

berhentian anggota DPRD lama sekaligus pengangkatan anggota DPRD Nunukan masa bhakti 2009-2014. Pangambilan sumpah anggota DPRD Nunukan dilakukan Ketua Pengadilan Negeri Nunukan, John Helasan Butar Butar SH.

Setelah itu diadakan penyerahan palu pimpinan sidang dari Ngatidjan Ahmadi selaku Ketua DPRD Nunukan masa bhakti 2004-2009 kepada Ketua Sementara DPRD Nunukan Nardi Azis B. Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak

dalam sambutan yang dibacakan oleh Bupati Nunukan Abdul Hafid Ahmad menyatakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus berupaya mendesak agar pemerintah memberikan perhatian lebih kepada

Kabupaten Nunukan terutama pada kawasan perbatasan. “Kita semua menghendaki jangan sampai terulang lagi kasus Pulau Sipadan dan Ligitan yang sangat kurang mendapat perhatian,” ujarnya. Untuk mewujudkan perpercepatan pembangunan dan menjaga kestabilan keamanan wilayah perbatasan, Gubernur meminta DPRD Nunukan mengembangkan kemitraan tipe aktif dan positif. Hal itu jelas penting karena betapapun besarnya hak dan kewenangan yang diberikan kepada anggota dewan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya namun hendaknya tidak menutup diri untuk menerima polipori masyarakat yang ada di daerah. (dim/adv)

Nardi Azis jadi Ketua Sementara NARDI Azis terpilih sebagai Ketua Sementara DPRD Kabupaten Nunukan masa bhakti 2009-2014. Sementara jabatan Wakil Ketua Sementara diserahkan kepada Ruma Tumbo. Terpilihnya kedua politisi ini sebagai pimpinan sementara DPRD Kabupaten Nunukan mengacu pada UU 22/2003 pasal 73 ayat 3 yang menyebutkan, pimpinan sementara DPRD Kabupaten/ Kota terdiri atas seorang ketua dan seorang wakil ketua yang berasal dari dua partai politik yang memperoleh kursi terbanyak pertama dan kedua. Dari perolehan suara Pemilu Legislatif 2009 lalu, PBB memperoleh 10 kursi sementara Partai Demokrat memperoleh 3 kursi. Sebenarnya Partai Demokrat memperoleh kursi yang sama dengan Partai Golkar. Hanya saja, berdasarkan suara terbanyak Partai Demokrat lebih unggul sehingga Ruman Tumbo berhak

atas jabatan wakil ketua sementara. Nardi Azis pada pidator perdananya mengatakan, anggota Dewan harus menyadari secara sungguh-sungguh bahwa pada hakekatnya mereka adalah bagian dari masyarakat itu sendiri. Bukan sekelompok elit yang membentuk menara gading, yang harus disanjung dan dikeramatkan oleh kelompok tertentu. “Partai politiklah yang membawa kita ke parlemen. Namun sebagai anggota Dewan yang nantinya akan melayani masyarakat, tentu kita harus bisa menghilangkan dikotomi-dikotomi antara anggota dewan. Walau pada awalnya masuk dalam domain politik, namun proses berikutnya Dewan akan masuk dalam domain sosial kemasyarakatan,” ujarnya. Politisi PBB ini bahkan menyitir perkataan ahli politik Amerika Serikat,

bahwa ketika orientasi seorang kepada negara muncul, loyalitas kepada partai akan berakhir dan itulah negarawan sejati. Anggota Dewan diingatkan untuk menjaga kenetralan saat memberikan pelayanan kepada publik. Perbedaan pendapat sah-sah saja, namun itu hanyalah sebatas cara pandang sebuah obyek sosial dan metode pemecahan masalah. Pada akhirnya tujuannya sama, yaitu demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Nunukan. Pada akhir sambutannya, tak lupa Nardi mengucapkan terimakasih kepada anggota dewan lama yang telah mengabdikan diri dengan penuh dedikasi sehingga sebuah publidrasi politik yang stabil telah terbangun sebagai modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan penyelengaraan pemerintahan. ((dim/adv)

Tuntaskan RTRW Abdul Wahab Kiak Mantan Wakil Ketua DPRD DPRD Nunukan belum pernah membahas RTRW apalagi sampai membahasnya di sidang paripurna. Rencana Tata Ruang itu sebelum disepakati menjadi sepadu dan selaras harus dibahas di DPRD untuk perencanaan rencana RTRW tersebut. Kalau sudah ditetapkan di DPRD, baru diangkat ditingkat atas Badan Koordinasi Tata Ruang Wilayah Tingkat Propinsi maupun tingkat pusat sesuai UU no 32 th 2003 pasal 189. (dim/adv)

Turun ke Desa Manyur Husin Mantan Ketua Komisi II SELAMA menjabat DPRD dua periode, saya tahu ternyata masyarakat mengharapkan sekali kunjungan Dewan tak hanya sampai di tingkat kecamatan, tapi masyarakat ingin Dewan turun sampai di desa. Karena kewajiban DPRD adalah menyerap aspirasi dan yang lebih penting menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Ini sesuai dalam UU 22/2003. Semoga Anggota DPRD Nunukan periode 20092014 lebih sering turun ke masyarakat. (dim/adv)

Perhatikan SMK Hermansyah Mantan Wakil Ketua Komisi III SAYA mengharapkan anggota dewan baru, sebagai PR untuk mereka berkaitan dengan SMK di Sebatik. Yang sampai sekarang ini realisasi belum ada, tetapi anggarannya sudah sudah terealisasi. Kemudian masalah SD 005 dan masalah yang berkaitan dengan pendidikan, yang kelihatan perlu ditingkatkan masalah sumber daya manusianya, terutama gurunya. Dan masalah lapangan kemarin hasil monitoring kita, masih banyak yang belum terselesaikan. Kami harapkan anggota Dewan yang baru dilantik untuk menindaklanjuti hasil yang sudah kami terobos. (dim/adv)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.