TRIBUNKALTIM - 15 OKTOBER 2011

Page 18

24

SABTU 15 OKTOBER 2011

Disparbud Belum Operasikan Kapal Wisata TANJUNG REDEB, TRIBUN Nasib kapal wisata yang direncanakan melayari rute Tanjung Redeb hingga Pulau Derawan sampai saat ini semakin tak jelas nasibnya. Padahal kapal yang dibuat dengan menghabiskan dana sebesar Rp 390 juta ini diharapkan bisa mempermudah akses masyarakat menuju pulau wisata tersebut. Saat ini kapal yang dianggarkan dalam APBD 2010 tersebut masih tertambat di perairan sekitar Kecamatan Sambaliung. Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) yang

mengusulkan pembuatan kapal tersebut justru belum pernah mengoperasikannya. Kondisi ini sangat disayangan beberapa pihak karena anggaran yang teserap unuk pembuatan kapal ini terkesan mubazir dan memboroskan dana Pemkab Berau. Salah satu keluhan tentang optimalisasi kapal wisata pariwisata ini datang dari anggota Komisi II DPRD Berau Anwar. Menurut Anwar, seharusnya sebelum memutuskan untuk membuat kapal ini pihak eksekutif terlebih dahulu mempelajari maksud dan tujuan pembuatan

kapal ini, sehingga tidak terkesan sia-sia seperti sekarang. Seharusnya setelah kapal ini selesai, Disparbud segera menyosialisasikan keberadaan kapal ini kepada masyarakat dan menggunakannya sesuai tujuan semula yakni membantu akses masyarakat menuju Pulau Derawan. Anwar juga menilai sebenarnya apa yang dirumuskan pihak eksekutif untuk membuat sebuah angkutan massal ke pulau tersebut sudah benar lantaran melihat semakin tingginya mobilitas masyarakat menju lokasi wisata di sana. “Jangan

Tim Balikpapan Boyong Dua Gelar BALIKPAPAN, TRIBUN - Tim Balikpapan dari peguyuban Wadah Koordinasi Orang Minahasa (Wakor Maesa) berhasil memboyong dua gelar dari mengikuti acara Gebyar Seni dan Budaya Minahasa Internasional di Kota Batu, Malang, Jawa Timur pada 8-14 Oktober 2011. Dua gelar yang diraih tim Balikpapan, yakni juara harapan III festival tari Maengket dan juara fotogenik pemilihan Utu dan Keke atas nama Christine Senduk. Rombongan tim Balikpapan tiba di Bandara Sepinggan Balikpapan, Jumat (14/10) sekitar pukul 13.10 Wita. Kedatangan rombongan tim Balikpapan disambut Kepala Seksi Pembinaan Budaya Disporabudpar Kota Balikpapan Irma Nurayati didampingi ketua panitia Gebyar Seni dan Budaya Minahasa Balikpapan Nicolas ditandai dengan pemberian bunga kepada Christine. Mewakili Kepala Disporabudpar, Irma menyatakan bangga atas prestasi yang diraih tim Balikpapan. “Meski ajang ini khusus untuk komunitas Minahasa (Sulawesi Utara),

sampai kemudian niat baik ini menjadi berbalik,” tuturnya. Menurut Anwar, langkah utama yang harus dilakukan Disparbud adalah segera mengumumkan kepada masyarakat terkait dengan keterlambatan operasional kapal ini. “Kalaupun hal tersebut dikarenakan belum keluarnya izin pelayaran, paling tidak kapal ini bisa digunakan sebagai kafe terapung pada malam hari di pinggiran Sungai Segah,” ungkapnya. Selain itu jika nantinya kapal ini beroperasi, Anwar juga menginginkan angkutan ini tidak hanya

TRIBUN KALTIM/JANUAR ALAMIJAYA

Kapal wisata milik Pemerintah Kabupaten Berau yang sampai saat ini belum juga difungsikan untuk membawa penumpang ke Pulau Derawan.

melayani rute dari Tanjung Redeb menuju Pulau Derawan, tapi juga bisa menjadi sarana transportasi

menuju pulau-pulau wisata lain di sekitarnya, yang digabungkan dalam paket wisata. (m35)

Soal Tol, Mukmin Dukung Gubernur ■ Perubahan Desain akan Menambah Anggaran

TRIBUN KALTIM/SUMARSONO

Rombongan tim Balikpapan disambut panitia Gebyar Seni dan Budaya Kota Balikpapan di Bandara Sepinggan.

namun mereka telah membawa nama baik Kota Balikpapan. Esksistensi melestarikan seni dan budaya Minahasa ini yang sangat kita hargai,” ujarnya. Nicolas pun mengaku bangga dan senang karena perwakilan Balikpapan bisa meraih dua gelar. “Persaingan sangat ketat, sedangkan persiapan kita cukup mepet. Dua gelar yang bisa dibawa ke Balikpapan merupakan prestasi luar biasa. Terima kasih dan selamat buat peserta,” ungkapnya.

Gebyar Seni Budaya Minahasa tingkat Internasional di Malang yang digelar 8-14 Oktober kemarin diikuti perwakilan warga Minahasa dari seluruh Indonesia, bahkan dari berbagai negara. “Pesertanya hebat-hebat. Saya paling termuda dari 21 peserta pemilihan Utu dan Keke. Rata-rata mereka sarjana, bahkan ada yang sudah S2. Jujur agak minder, tapi bersyukur bisa meraih juara fotogenik dan masuk 10 besar,” tutur Christine. (son)

Ya kalau diubah lagi tentu akan berdampak pada pembengkakan pembiayaan. Kemudian kalau jalan tol dibuat mutar-mutar namanya bukan tol Mukmin Faisyal HP, Ketua DPRD Kaltim

BALIKPAPAN, TRIBUN Polemik terkait boleh tidaknya Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto dilintasi proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda menjadi perhatian Ketua DPRD Kaltim Mukmin Faisyal.

Menurut Mukmin, tol Balikpapan-Samarinda harus terbangun sesuai perencanaan awal, yakni membelah Tahura Bukit Soeharto. Diketahui, pembangunan tol yang membelah tahura sekitar 24 km tersebut belum mendapatkan Izin Pinjam Pakai dari Kementerian Kehutanan. Perubahan desain jalan tol, kata Mukmin, tentu berdampak pada pembengkakan anggaran pembangunannya. “Ya kalau diubah lagi tentu akan berdampak pada pembengkakan pembiayaan. Kemudian kalau jalan tol dibuat mutar-mutar namanya bukan tol,” ujar Mukmin, Jumat (14/10). Menurut Mukmin, jalan tol Balikpapan-Samarinda

sepanjang 99 km merupakan keputusan bersama yang dibuat antara Gubernur dan DPRD Kaltim. Politisi senior Golkar Kaltim ini menuturkan, DPRD Kaltim wajib mengawal pembangunan tol tersebut hingga rampung. “Tol ini keputusan bersama. DPRD tidak hanya ketok palu lalu pergi, tapi kita perjuangkan anggarannya, maupun status hukumnya,” tegas Mukmin. Pembangunan tol Balikpapan-Samarinda yang menelan total biaya Rp 6,2 triliun tersebut disebut sebagai salah satu kebutuhan utama warga Kaltim. “Tol ini untuk rakyat, kalau Balikpapan-Samarinda bisa ditempuh dalam waktu satu jam tentu semua senang. Jalan

itu merupakan kebutuhan utama dibanding infrastruktur lainnya,” katanya lagi. DPRD lanjut Mukmin, akan terus berjuang, termasuk melakukan lobi ke DPR RI agar pembangunan tol tersebut dapat rampaung sesuai jadwal yakni, 2013 mendatang. “Pasti kita lobi ke DPR,” ucapnya. Disinggung mengenai opsi lain, menurut Mukmin, upaya memperoleh izin membangun tol membelah tahura masih terbuka lebar. “Pokoknya kita akan bertarung, masih banyak upaya yang bisa dilakukan. Lagi pula RTRW juga belum disahkan. Selama jantung berdetak, masih banyak jalan menuju Roma,” pungkasnya. (rad)

Wabup Minta Tingkatkan Kesehatan Masyarakat Acara Halal Bihalal Dinas Kesehatan dan HUT ke 8 RSUD HIS DALAM mempercepat terwujudnya masyarakat Kubar yang sehat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kubar melaksanakan Halal Bihalal, sekaligus Ulang Tahun RSUD HIS Ke-8 serta menyambut dan bersilaturahmi dengan para lulusan Akademi Kebidanan dan Akademi Gizi tahun 2011, yang akan segera bertugas di seluruh wilayah Kubar. Dalam kesempatan tersebut wakil Bupati H Didik Effendi SSos MSi secara simbolis langsung menyerahkan surat tugas kepada para Ahli Gizi dan Bidan, selain itu juga diserahkan Bidan Kit khusus untuk para Bidan peralatan untuk menolong saat melahirkan. Mulai Nopember para Bidan dan Ahli Gizi langsung ditempatkan di daerahnya masing-masing sebagai tenaga kerja kontrak, sesuai kesepakatan. Selanjutnya akan dijadikan menjadi PTT dan harapan kedepan bisa dilakukan pengangkatan menjadi PNS secara langsung. Hadir pula dalam acara tersebut kepala SKPD dan Direktur RSUD HIS,yang dilaksanakan di Auditorium Aji Tulur Jejangkat, Kamis (13/10). Wakil Bupati Didik Effendi mengharapkan kepada tenaga kesehatan agar mampu menggaungkan pesan-pesan kesehatan namun berbekal kebersamaan, ketekunan dan kerja keras, semua tantangan pasti dapat lewati dengan sukses. Kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya gizi keluarga, merupakan pekerjaan besar bagi tenaga ahli gizi yang akan bertugas. “Pekerjaan besar yang membutuhkan sebuah dedikasi utuh sebagai seorang pelayan kesehatan masyarakat,” katanya.

Ketika bertugas para ahli gizi harus berkoordinasi dengan camat dan kepala Kampung, katanya, sehingga dalam tugas bisa didukung seluruh masyarakat, demikian halnya dengan para Bidan hendaknya bisa mendekati para dukun beranak/atau menjadikan mitra kerja sehingga tidak ada satupun masyarakat yang hamil dan melahirkan lepas dari pantauan Bidan, sehinga semua masyarakat melahirkan nanti bisa melahirkan dengan tenaga kesehatan. Berkaitan dengan halal bihalal dan HUT RSUD HIS ke 8, Wabup juga

mengharapkan mampu mempererat serta menunjang interaksi dan membangun semangat kerja pada bidang kesehatan dalam mendukung visi misi pembangunan Pemkab Kubar. “Dengan kegiatan halal bihalal juga diharapkan bisa meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada seluruh masyarakat,” harap Wabup. Selain itu juga diharapkan bisa meningkatkan rasa memiliki RSUD HIS baik pada masyarakat umumnya dan para pegawai sendiri, sehingga bisa mencapai soliditas karyawan untuk menuju agreditasi RSUD HIS.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan M Zulkarnaen mengharapkan kedepan bisa menambah ruang rawat inap dan sarana lainnya, karena saat ini HIS hanya mampu menampung 150 pasien, mudah-mudahan dengan HUT ke 8 ini kita bisa meningkatkan pelayan kepada masyarakat dan juga bisa membangun gedung baru di HIS untuk menunjang kesehatan di masyarakat. Lebih jauh dikatakannya, dalam rangka mencapai masyarakat yang sehat dan bersinergi dibidang kesehatan Pemkab Kubar, terus menambah tenaga kesehatan dan juga meningkatkan

pendidikannya. Dan mulai tahun 2006 untuk memenuhi tenaga kesehatan dalam wilayah Kubar, telah menyekolahkan putra putri asal Kubar diberbagai perguruan tinggi hingga ke Jakarta, dengan harapan setelah menyelesaikan pendikan kembali untuk mengabdi di Kubar. Kedepan Pemkab Kubar melalui Dinkes juga terus mengembangkan program untuk mengirim putra putri daerah untuk pendidikan kebidanan dan analis kesehatan, sehingga diharapkan apa yang dicita-citakan bisa didukung dalam pendanaannya.(adv)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.