TRIBUNKALTIM - 09 AGUSTUS 2009

Page 20

CMYK

22

Tumpas Teroris

MINGGU 9 AGUSTUS 2009

Satu Nama Banyak Alias PARA teroris ada yang menjadi perekrut calon pelaku bom bunuh diri, ada yang merancang bom. Antara satu sama lain memiliki hubungan kait-mengkait. Tetapi ada juga yang cuma berhubungan hanya sebatas berbisnis kecilkecilan. Buronan polisi, Noordin M. Top, menjadi tokoh sentral dalam setiap aksi mereka meledakkan sebuah tempat di Indonesia. Biasanya mereka mempunyai banyak nama alias. Berikut adalah data siapa saja teroris yang beroperasi di Indonesia. Sebagian besar data ini berasal dari penelusuran The Internasional Crisis Group (ICG).

1. Abdul Rauf Bernama alias Sam, alumi Pesantren Ngruki (sebuah pesantren yang didirikan oleh Abubakar Baasyir dan Abdullah Sungkar), Jawa Tengah, ini adalah anggota faksi Darul Islam yang disebut Ring Banten, ditangkap setelah Bom Bali 2002 berkaitan dengan perampokan toko emas. Disebutkan aktifitasnya itu berkaitan dengan pendanaan bom Bali. Menjalani masa hukuman 16 tahun penjara di Bali.

2. Abdullah Sunata Akitifitasnya di Ambon membuatnya membuat banyak nama alias, antara lain Nata alias Arman alias Andri. Ketua KOMPAK di Ambon 2000-2001 ini sering berhubungan dengan Noordin M Top. Pada April 2006 dia dihukum 7 tahun penjara karena menolak memberikan keterangan keberadaan Noordin dan kepemilikan senjata ilegal. Noordin mengajaknya bergabung pada 2004, dia menolaknya.

Dijatuhi hukuman 4 tahun penjara pada Juli 2005.

18. Dulmatin

8 Ahmad Rofiq Ridho

Bernama asli Joko Pitono. Pria yang berasal dari Pemalang, Jawa Tengah, ini menurut catatan polisi adalah veteran Afghanistan. Dia juga anggota Jemaah Islamiyah dan seorang guru di pesantren Luqmanul Hakiem, Johor, Malaysia. Bersama Noordin, polisi masih memburunya. Dikabarkan, dia berada di Filipina sejak 2003.

Bernama alias Ali Zein alias Allen alias Abu Husna alias Fuad Baraja, dia tercatat menjadi kurir Noordin pada 2004. Alumni Ngruki, saudara Fathurrahman al-Ghozi, sepupu Jabir (veteran Ambon) Anggota Jemaah Islamiyah. Ditangkap Juli 2005, dijatuhi hukuman 7 tahun penjara, April 2006.

9. Akram

19. Fathurrahman al-Ghozi

Dia juga memiliki sejumlah nama alias, seperti Shamsuddin alias Muhammad Taufiqurrahman. Akram adalah Pemimpin Darul Islam yang pernah didekati Noordin pada 2004. Dia ditangkap pada Juni 2005 karena dituduh terlibat dalam pemboman masjid di Yogyakarta pada 2000, kemudian dithukum tiga tahun penjara pada Januari 2006.

Lahir di Madiun, dia termasuk dedengkot Jemaah Islamiyah. Ayahnya, Zainuri, adalah anggota Darul Islam,Zainuri. Kerabatnya adalah Ali Zein,dan Jabir, adalah jebolan Pondok Ngruki. Pada 1990, pernah menjadi instruktur di Kamp JI Hudaibiyah, Mindanao, pada 1995. Dia diduga terlibat dalam pemboman di Kedutaan Besar Filipina di Jakarta pada 2000. Polisi Filipina pernah menangkapnya pada Januari 2002. Setahun kemudian dia kabur, belakangan tewas ditembak pada Oktober 2003.

10. Ali Ghufron

20. Fathurrochman

Akrab disapa Mukhlas, dialah direktur pertama pesantren Luqmanul Hakiem, Malaysia. Dia adalah Pemimpin Jemaah Islamiyah. Tercatat sebagai veteran Afghanistan, dia tokoh dibalik pengeboman Bali. Kakak kandung Ali Imron (juga terlibat dalam pengeboman Bali). Divonis hukuman mati pada 2003 dan ditahan di penjara Nusakambangan, Jawa Tengah. Eksekusi matinya dilakanakan pada Desember 2008. Mukhlas adalah orang yang sangat dihormati Noordin.

Ini anggota Ring Banten yang disapa Rochman. Dia yang mencari rumah untuk persembunyian Noordin dan Azhari di daerah Anyer.

11. Anif Solchanudin

22. Heri Sigu Samboja

Sebenarnya direktur sebagai pelaku bom bunuh diri yang keempat untuk Bom Bali II (bersama dengan Salik Firdaus, Misro, dan Aip Hidayat). Veteran Ambon. Ditangkap November 2005, dengan tuduhan menampung Noordin.

Belajar membuat bom pada Azhari dalam membuat bom ini banyak nama samarannya. Antara lain Ilyasa, Nery Anshori, Mohamad al Ansori, Mohammad Nuruddin, Akhi Shogir, Jamaluddin, Azmi, Ma’ruf, Abduf Fatah. Bahkan belakangan, pira Solo ini merakit bom bersama Azhari untuk meledakkan Kedutaan Besar Australia. Dia dihukum tujuh tahun penjara pada September 2005.

21. Heri Golun Juga anggota Ring Banten. Dialah pelaku bom bunuh diri di Kedutaan Besar Australia, Kuningan, Jakarta Selatan, pada September 2004.

3. Abu Dujanah

12. Apuy

Nama asli Ainul Bahri; asal Cianjur, Indonesia; pernah menjabat Sekretaris Mantiqi II, juga menjadi Sekertaris Markaziah JI; pernah mengajar di Luqmanul Hakiem (sebuah pesantren yang berada di Johor, Malaysia, yang dipimpin Noordin M. Top. Pesantren ini sudah dibubarkan pemerintah Malaysia sejak awal 2000). Veteran Afghanistan ini membantu melindungi Azahari dan Noordin Mohammed Top setelah bom Marriott, Agustus 2003.

Nama lain dari Syaiful Bahri; anggota Ring Banten dari Cigarung, Sukabumi, terlibat dalam bom Kedubes Australia tahun 2004. Pada awalnya terpilih sebagai calon pelaku bom bunuh diri. Ditangkap November 2004 di Bogor, dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, September 2005.

23. Imam Bukhori

13. Asmar Latin Sani

24. Imam Samudra

Pelaku bom bunuh diri dalam peristiwa bom Marriott tahun 2003, Jakarta; Lulusan Ngruki 1995.

Ini salah seorang otak peladakan bom di Bali. Tercatat sebagai dedengkot Jemaah Islamiyah dan Ring bantun. Divonis hukuman mati pada 2003, dieksekusi pada Desember 2008.

4. Abu Fida Bernama asli Syaifuddin Umar. Dia adalah seorang dosen di Mahad Aly, yang juga dikenal sebagai Universitas an-Nur, Solo, Jawa Tengah. Dalam laporan The International Crisis Group, Abu Fida disebut anggota wakalah Jemaah Islamiyah, Jawa Timur. Dia menjadi mentor beberapa pemuda Jawa Tengah pengikut Noordin. Kemudian dia ditahan pada Agustus 2004 dengan tuduhan menampung para teroris, namun belakangan telah dibebaskan.

5. Achmad Hasan Pria ini bernama alias Agung Cahyono alias Purnomo. Pendidikannya sebenarnya cukup bagus, seorang sarjana ekonomi kelahiran 1971. Tinggal di Blitar, Jawa Timur, Achmad dibaiat sebagai anggota Jemaah Islamiyah oleh Fahim pada 1996. Belakangan dia ditangkap pada 2004. Dituduh terlibat pengeboman kantor Kedutaan Besar Australia, Kuningan, Jakarta Selatan, dia diganjar hukuman mati. Namun hingga kini belum dieksekusi.

14. Azhari Husin Dia juga dikenal sebagai Zubair alias Zuber. Warga Malaysia ini adalah anggota Jemaah Islamiyah dan ahli perakit bom. Tewas dalam penggerebekan polisi di Batu, Malang, Jawa Timur, November 2005. Terlibat dalam bom malam Natal 2000, pemboman di Batam, Bali I dan II, Marriott, dan bom Kedubes Australia. Mulai tinggal di Jakarta pada 1996. Juga sebagai anggota JI pesantren Lukmanul Hakiem, Johor.

15. Baharudin Soleh Namanya yang lain adalah Abdul Hadi. Bersahabat dekat dengan Noordin. Salah satu tugasnya merektur calon pelaku bom bunuh diri. Di antaranya, pelaku bom bunuh diri di Kedutaan Besar Australia adalah buah tangannya. Begitu juga pada Bom Bali II. Dia tewas bersama Azhari dalam sebuah penggerebekan di Wonosobo, Jawa Tengah, 29 April 2006.

Dialah satu-satunya anggota Front Pembela Islam (FPI) Pekalongan yang berteman dengan Said Sungkar, Jabir, Noordin dan Azhari pada 2004. Setahun kemudian dia juga ditangkap.

25. Iqbal Memiliki dua nama lain yaitu Arnasan dan Lacong, dia meledakkan dirinya dengan bom hingga meluluhlantakkan Bali pada 2002. Anggota Ring Banten inilah yang merekam pesan dalam sebuah video. Dia berharap kematiannya memberi inspirasi kepada yang lain untuk mengembalikan kebesaran Negara Islam Indonesia sebagaimana telah didirikan oleh Kartosoewirjo.

26. Iqbal Huseini Rambo, begitu nama kerennya. Dia juga disapa Ramly. Sangat setia pada Abdullah Sunata, bosnya dalam Organisasi Kompak. Dia berperan dalam mencari kawatkawat peledak yang digunakan dalam pemboman Kedutaan Besar Australia. Dihukum 4 tahun penjara pada April 2006.

6. Adung

16. Chandra

27. Ismail

Bernama asli Sunarto bin Kartodihardjo, dia adalah anggota Markaziah Jemaah Islamiyah. Dikenal sebagai sopir almarhum Sungkar di Malaysia, kemudian menggantikan Mukhlas sebagai Ketua Mantiqi I. Adung juga jebolan Ngruki. Pernah masuk penjara pada 19791981 berkaitan dengan Komando Jihad. Ditangkap kembali di Solo pada 2004, sebab menyembunyikan Noordin. Dihukum 7 tahun penjara.

Entah yang mana nama samarannya, yang jelas dia juga dikenal sebagai Farouk. Sebelum tragedi di Kedutaan Besar Australia, dia menampung Noordin selama 12 hari. Statusnya dalam gerakan ini kurang begitu terang. Yang tercatat, pria dari Pasuruan, Jawa Timur, ini adalah rekan bisnis Son Hadi (lulusan Ngruki yang menjadi anggota wakalah JI. Divonis 4 tahun penjara pada Mei 2009).

Dikenal juga sebagai Muhamad Ikhwan. Alumni Luqmanul Hakiem, Johor, Malaysia, ini bekerja dengan Noordin dan Azhari ketika meledakkan hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta, pada 2003. Dia divonis 12 tahun penjara pada Oktober 2004.

17. Cholily

Anggota Ring Banten ini lebih sering disapa Rois. Dialah komandan lapangan untuk membom Kedutaan Besar Australia pada September 2004. Noordin memintanya mendirikan kamp pelatihan militer di Gunung Peti, Cisolok, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Disinlah digodok pelaku bom bunuh diri. (vnc)

7. Agus Ahmad Orang yang pertama ditangkap berkaitan dengan bom kedubes Australia September 2004. Lahir pada 1973, di Cianjur, Jawa Barat. Direkrut oleh Iwan alias Rois.

Kurir setia Noordin ini ditangkap Densus 88 di Semarang pada 9 November 2005. Dari dialah bocor tempat persembunyian Azhari di Batu, Malang, di hari yang sama.

28. Iwan Dharmawan

CMYK

DOK/FOTO.DETIK

Akibat ledakan Bom Bali I tahun 2002.

Sel-sel Kecil Mampu Racik Bom DIREKTUR International Crisis Group, Sidney Jones, mengatakan pelaku pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton mungkin anggota kelompok Noordin M Top. Aksi kelompok Noordin ini dapat dilihat dari pola yang digunakan saat pengeboman. Polanya dengan bom bunuh diri dengan target hotel. Kelompok Noordin tidak termasuk Jamaah Islamiyah (JI). Noordin telah membuat kelompok sempalan baru di luar JI (2). Jika disebut sebagai organisasi, mungkin Jamaah Islamiyah (JI) sudah nyaris habis. Sebab banyak tokohnya yang ditangkap. Namun, pecahannya diduga kuat masih ada. Ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton Jumat 17 Juli 2009, bisa jadi merupakan bukti eksistensi pecahan Jamaah Islamiyah. Seorang perwira di lingkungan Densus 88 Antiteror pernah mengatakan sudah memantau sekitar 30 orang yang diyakini sebagai “calon teroris”. Kasus penangkapan di Palembang November 2008, Densus 88 menangkap Abdurrahman Taib, Sugiarto, dan tiga orang lainnya. Mereka adalah “teroris baru”, yakni baru saja direkrut dan diajari cara melakukan pengeboman. Sugiarto ternyata telah merangkai 20 bom siap pakai. Sugiarto hafal di luar kepala soal penggunaan dan pencampuran bahan kimia dan bagaimana memperlakukannya. Kini, sel-sel kecil bentukan Noordin dengan kemampuan merakit bom seperti itu diduga telah tersebar. Kehadiran Jamaah Islamiyah bermula ketika sejumlah peserta kamp pelatihan Mujahidin di Afghanistan ingin mendirikan NII (negara Islam Indonesia), bersama Ustad Abdullah Sungkar, kemudian mendirikan Jamaah Islamiyah. Bermoto lqomatu Khilafah ‘Ala Nahji Nubuwah (mendirikan khilafah yang sesuai dengan sunnah Rasul)”, kelompok Jamaah Islamiyah bergerak secara rahasia (3). Para pelopornya adalah Ali Ghufron alias Muklas, Nasir Abbas, Imam Hambali, dan kemudian dibantu “adik kelas” seperti Ali Fauzi, Ali Imron, Mubarak, Kudamar alias Imam Samudera, Dulmatin, Abu Dujana, Umar Patek, dan sejumlah nama lain. Struktur operasionalnya menyesuaikan struktur di zaman pemerintahan Nabi Muhammad SAW, baik sistem maupun namanya yakni mulai tingkatan terbawah: majmu’ah, tashkil, fashil, sariyyah, katibah, dan liwa’. Struktur seperti itu juga diadopsi oleh Brigade Izzudin Al Qassam, sayap militer Hamas. Seiring dengan kembalinya para mujahidin tersebut di Indonesia, makin besar pula afiliasi sejumlah internal Jamaah Islamiyah ke Usamah Bin Ladin dan Al Qaeda. Afiliasi ini dilakukan faksi Ali Ghufron dan Imam Hambali. Kedua orang itu key person untuk masuk jaringan Al Qaedah. Bahkan, keduanya punya akses langsung ke Usamah. (*)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
TRIBUNKALTIM - 09 AGUSTUS 2009 by tohir tribun - Issuu