REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN
REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN
URBAN FARMING
DIMAS BAGUS HAFIDZAR M THAARIQ HERYANTO IRSAN MUHAMMAD HILAL DOSEN MATA KULIAH
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS TRISAKTI
052001800120 052001800112 05201800111
: DR.IR. NURHIKMAH BUDI HARTANTI,MT
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS TRISAKTI
SUSTAINABLE DEVELOPMENT Pembangunan berkelanjutan adalah gagasan bahwa masyarakat manusia harus hidup dan memenuhi kebutuhan mereka tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Definisi “resmi” dari pembangunan berkelanjutan dikembangkan untuk pertama kalinya dalam Brundtland Report pada tahun 1987.
THE 17 SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS
Ke-17 SDGs terintegrasi — Mereka mengakui bahwa tindakan di satu bidang akan memengaruhi hasil di bidang lain, dan bahwa pembangunan harus menyeimbangkan keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
SUSTAINABLE DESIGN
Prinsip pedoman pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Menurut Brundtland (1987) kota berkelanjutan (sustainable city) adalah kota yang mampu memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengabaikan kebutuhan generasi mendatang. Dalam perkembangan konsep selanjutnya, kota berkelanjutan (sustainable city) dielaborasi oleh Stern, Whitney & While (1992) sebagai suatu interaksi antara sistem biologis dan sumberdaya, sistem ekonomi dan sistem sosial.
Tiga prinsip utama untuk pembangunan berkelanjutan adalah keberlanjutan ekonomi, lingkungan, dan sosial.
SUSTAINABLE ENERGY USE
SGD'S
Sustainable Design Goals (SDGs), juga dikenal sebagai Tujuan Global, diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2015 sebagai seruan universal untuk bertindak untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet ini, dan memastikan bahwa pada tahun 2030 semua orang menikmati perdamaian dan kemakmuran. REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN
SUSTAINABLE ARCHITECTURE
Heating, ventilation and cooling system efficiency Renewable energy generation
SUSTAINABLE BUILDING MATERIALS Recycled Materials Lower Volatile Organic Compound Materials Sustainability Standards
WASTE MANAGEMENT BUILDING PLACEMENT SUSTAINABLE BUILDING CONSULTING REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN
URBAN FARMING
DEFINISI
SEJARAH Urban farming atau pertanian perkotaan mencakup beragam proyek dan aktivitas penghasil makanan. Kebangkitan pertanian baru-baru ini di dalam dan sekitar kota, orang telah terhubung kembali ke pertanian dengan menanam makanan sendiri dan mengunjungi pasar petani. Fenomena yang berkembang pesat ini berpotensi menyehatkan masyarakat dan menciptakan peluang ekonomi. Pertanian perkotaan populer karena beberapa alasan seperti keberlanjutan, keterjangkauan, kesehatan, dan kenyamanan. Saat ini pertanian perkotaan ada dalam berbagai bentuk termasuk: kebun komunitas dan halaman belakang; berkebun di atap dan balkon; tumbuh di lahan kosong, taman daftarnya terus berlanjut. REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN
Konsep ini telah hadir sejak zaman Mesir Kuno. Pada abad ke-19 Sebuah konsep kebun individu (allotment garden) dibangun di jerman dan pada zaman Perang Dunia 1 dan 2 Amerika serikat dan Inggris mengembangkan kebun Victoria. Kedua gerakan berkebun yang terakhir merupakan gerakan untuk keluar dari kemiskinan akibat perang. Secara singkat dilihat dari sejarahnya, Urban farming memiliki tujuan signifikan yaitu kesadaran akan kelestarian lingkungan seperti konsep pertanian Mesir Kuno. Kemudian juga bertujuan sebagai solusi ketahanan pangan pada masa perang. http://www.urbanhidroponik.com/2016/02/sejarahpengertian-urban-farming-indonesia.html REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN
KONSEP Konsep Urban Farming berasal dari akar pemikiran yang sama dengan Arsitektur Hijau, namun penerapannya lebih mendalam. Urban Farming mengkombinasikan Arsitektur Hijau dengan pertanian dan menerapkannya di area perkotaan. Untuk skala kecil di kawasan hunian, konsep ini juga dikenal sebagai “Home Farming”
REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN
METODE Banyak metode yang dapat dilakukan dalam melakukan kegiatan urban farming. Diantaranya adalah: 1. Metode Vertikultur: Budidaya menanam secara vertikal menggunakan paralon atau botol secara bertingkat di ruang yang sempit. Tanaman yang cocok menggunakan metode ini antara lain: Seledri, Bayam, Sawi, Kucai, Anggur, Strawberry. 2. Metode Hidroponik: Budidaya menanam dengan menggunakan air tanpa tanah serta memperhatikan unsur hara. Tanaman yang cocok menggunakan metode ini antara lain: Selada, Timun, Melon dan tanaman herbal rempah. 3. Akuaponik: Proses budidaya yang menggabungkan antara konsep budidaya menanam dengan budidaya perairan (Ikan) yang bersifat simbiotik. Tanaman yang cocok untuk menggunakan metode ini antara lain: Kangkung, Pak Choy, Selada dan juga Ikan seperti lele, mujair dan ikan mas. 4. Wall Gardening: Pada dasarnya, konsep wall gardening hampir sama dengan metode vertikultur. Hanya saja, yang menjadi perbedaan adalah, metode ini menggunakan dinding sebagai media tanam. Tanaman yang cocok untuk menggunakan metode ini antara lain: Tomat, Cabai, Umbiumbian serta berbagai jenis tanaman hias. REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN
SIGIT KUSUMA WIJAYA M THAARIQ HERYANTO 052001800112
PROJECT : RESIDENTIAL FLOOR AREA : 329.6 M2 SITE AREA : 225.08 M2 NUMBER OF STORIES : 2 FLOORS CLIENT: IDA AMAL COLLABORATOR : – LOCATION : BSD, TANGSEL, INDONESIA STATUS : CONSTRUCTION
Konsep Urban Farming berkolaborasi dengan desain rumah karya Sigit Kusumawijaya (Sumber: arsitag.com)
Dalam proyek hunian yang berlokasi di daerah BSD, Tangsel ini, arsitek berusaha untuk mengangkat isu ketahanan pangan yang dicoba diterapkan dengan menggunakan konsep urban farming di skala hunian. Di sekeliling bangunan, dialokasikan ruang terbuka hijau yang selain berfungsi sebagai daerah resapan air, juga difungsikan sebagai area untuk berkebun tanaman pangan yang bisa dikonsumsi langsung oleh pemiliknya
Keduanya sama-sama peduli pada lingkungan dan menawarkan arsitektur ramah lingkungan yang diharapkan dapat membawa perubahan positif di tengah meningkatnya suhu bumi akibat pemanasan global. Urban Farming mengkombinasikan Arsitektur Hijau dengan pertanian dan menerapkannya di area perkotaan. Untuk skala kecil di kawasan hunian, konsep ini juga dikenal sebagai “Home Farming”. Penerapan konsep Urban Farming untuk penghematan energi (Sumber: arsitag.com)
Kendalanya, keterbatasan lahan dinilai mempersulit terwujudnya konsep ini. Padahal, sebenarnya jangan membayangkan harus membutuhkan lahan yang luas untuk mengadopsi konsep Urban Farming. Ruang terbuka hijau bisa berupa tambulampot (tanaman buah dalam pot) atau hanya memakai polybag sederhana yang hemat biaya. Bisa juga mendesain atap secara khusus sebagai kebun sekaligus taman (rooftop-farming) dan tempat bersantai sambil menikmati keindahan suasana pagi, sore, dan malam hari. sumber: http://sigitkusumawijaya.com/?portfolios=urban-farmer-house https://today.line.me/id/v2/article/ZPZe5Q
REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN
REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN
RUMAH ATSIRI PROJECT : TOURIST DESTINATION FLOOR AREA : 18.655M2 SITE AREA : 23.660 M2 NUMBER OF STORIES : 4 FLOORS CLIENT: PT RUMAH ATSIRI INDONESIA COLLABORATOR : TIMTIGA + STUDIO-KITA LOCATION : PLUMBON, TAWAMANGU STATUS : FINISHED
NAMA : DIMAS BAGUS HAFIDZAR NIM : 052001800120
Rumah Atsiri Indonesia saat ini adalah pabrik berusia 50 tahun yang telah direnovasi dengan sentuhan modern yang masih mempertahankan desain asli bangunan. Revitalisasi Rumah Atsiri Indonesia dilakukan dengan metode penjajaran kontekstual.Kita dapat membedakan desain lama dan baru melalui bahan yang digunakan. esain lama (bangunan utama) sebagian besar menggunakan beton dan besi, sedangkan yang terakhir menggunakan baja, kayu, dan kaca.
REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN
Penerapan Konsep Urban Farming "RUMAH ATSIRI" Konsep dan tampilan arsitektur yang diterapkan pada bangunanbangunan yang ada pada kawasan pengembangan merupakan arsitektur kontekstual dengan bentuk fasad bangunan yang sederhana. Kontesktual ini diambil dari adaptasi aksen-aksen yang ada di Rumah Atsiri Indonesia, material, dan juga finishing. Pada bangunan diterapkan vertical garden yang digunakan sebagai aksen pada bangunan, berperan dalam hal keestetisan pada bangunan sekaligus menjadi ciri khas bangunan-bangunan yang ada di Desa Plumbon yang merupakan desa atsiri. Tanaman yang digunakan adalah tanaman binahong yang merupakan tanaman salah satu tanaman atsiri yang diambil minyaknya untuk dijadikan obat. Finishing pada bangunan dibuat sederhana dengan model dinding kamprot menggunakan plasteran tanpa acian halus dan ditutup dengan epoxy coat untuk menutup pori-pori dinding sehingga kelembapan di dalam bangunan akibat embun dapat di halau. Selain itu, diterapkan banyak bukaan yang dengan pelindung kaca, yang berfungsi untuk meneruskan sinar matahari namun tidak membawa udara dingin turut masuk ke dalamnya. Hal ini merupakan bentuk penyelesaian pada bangunan yang berada di daerah pegunungan, mengingat suhu yang rendah dan minimnya panas sinar matahari menjadikan rumah terasa hangat apabila banyak bukaan dengan penutup kaca.
REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN
PLANTER BOX HOUSE NAMA : IRSAN MUHAMMAD HILAL NIM : 052001800111 DOSEN : DR. IR. NURHIKMAH BUDI HARTANTI, MT ARCHITECT : FROMZERO AREA : 340M2 YEAR : 2017 LOCATION : KUALA LUMPUR, MALAYSIA
Rumah dengan kotak penanam beton bertingkat yang menampung lebih dari 40 jenis tanaman yang dapat dimakan di setiap lantai, menciptakan kontras visual yang kuat dengan bangunan di sekitarnya. Bagian depannya yang tersembunyi menyediakan ruang publik tambahan untuk interaksi antar lingkungan. Di luar batas, kotak penanam pertama dibangun di sekitar pohon melati yang ada. Penanam ini melayani furnitur perkotaan, koneksi antara penghuni dan tetangga mereka.
REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN
Penerapan Konsep Urban Farming "PLANTER HOUSE BOX" Mengambil inspirasi dari rumah tropis vernakular, bambu belah yang diproduksi oleh penduduk asli yang disebut Temuan dari Negeri Sembilan digunakan sebagai bekisting untuk pekerjaan beton kotak penanam. Sementara tekstur bambu ini menandakan bentuk organik abstrak dari rumah, ini juga merupakan solusi berkelanjutan untuk perawatan akhir yang rendah yang dapat menua dengan baik dengan hujan dan polusi perkotaan. Planter Box House adalah representasi fisik dari gaya hidup pemiliknya. Ini juga merupakan platform pengetahuan di mana penghuni berimprovisasi pada sistem irigasi dan penanaman. Sistem irigasi yang dibuat khusus tersebut saling berhubungan antara kotak penanam yang menyimpan dan mendaur ulang sumber daya bergizi dan air hujan di dalam tanah. Hal ini juga memungkinkan manipulasi penuh dan tepat dari kotak penanam dari komposisi tanah ke tingkat air yang dipasok ke setiap kotak penanam individu Proyek ini menjadi kesempatan dan pengalaman berharga tidak hanya bagi klien untuk belajar tentang bertani di lingkungan tropis, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Kehidupan bangunan diharapkan dapat terus ditingkatkan, dikembangkan dan tumbuh secara organik bersama keluarga.
REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN
SUMBER : h t t p ://sigitkusu m a w i j a y a . c o m /p o r t f o l i o s = u r b a n fa r m er-house h t t p s://today.li n e . m e / i d / v 2 / a rt i c l e / Z P Z e 5 Q h t t p ://www.urb a n h i d r o p o n i k . c o m / 2 0 1 6 / 0 2 / s e j a r a h p engertianur b a n f a r m i n g i n d o n e s i a . h t m l h t t p s://sdgs.un. o r g / g o a l s h t t p s://www.de k o r u m a . c o m / a r t i k e l / 8 2 1 2 3 / u r b a n -far m ing-konse p p e r t a n i a n - k o t a h t t p s://www.arch d a i l y . c o m / 9 10 2 0 0 / p l a n t e r - b o x h o u se-formzero ? a d _ s ource=sear c h & a d _ m e d i u m = s e a r c h _ r e s u l t _ p ro j e cts h t t p s://mytrip12 3 . c o m / r u m a h- a t s i r i - i n d o n e s i a / h t t p s://rumaha t s i r i . c o m / a r c h i t e c t u r e h t t p s://www.co n s t r u c t i o n p l u s a s i a . c o m / i d / r u m a h -a t s iri-indonesi a /
REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN
REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN