Tena Magazine, Vol. 6 Tahun 2022, Edisi 8, Wastra Sulawesi Selatan

Page 1

Tips& Tricks Wastra Eksplorasi Kain Kapas Jeneponto Femme Celebes Beauty Fashion Week (CBFMN) 2020 Desember 2022 Vol. 6 / Edisi 8 PADU PADAN BUSANA DENGAN WASTRA h 94 h. 29 h 80 h 15 Sulawesi Selatan Kain Toraja Tampil dalam Karya Dwi Iskandar di Unity Diversity The Aprva Kempinski Bali MAGAZINE

TIM REDAKSI CONTRIBUTORS

TENA MAGAZINE | 1

SALAM REDAKSI

Assalamualaikum wr.wb

selamat datang di majalah terbaru kami sahabat Tena ! puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan majalah TENA Magazine yang bertema Wastra Sulawesi Selatan. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami yaitu bapak M. Adam Jerusalem, PH.D. yang telah membimbing kami dalam membuat TENA Magazine ini. Dan kami ucapkan juga kepada semua anggota redaksi yang sudah berkontribusi dalam pembuatan Majalah Fashion ini dan kepada semua pihak yang terlibat.

Edisi kedelapan ini kami mengangkat lebih jauh mengenai Wastra Sulawesi Selatan. Kami memberikan beberapa tips dan tentunya tentang kain khas Sulawesi Selatan yang sangat menarik untuk diperkenalkan.

Namun dalam pembuatan Majalah Fashion ini tentunya tidak lepas dari kekurangan kami dan kami sebagai penulis berharap mendapatkan kritik ataupun saran yang membangun agar kami dapat berkembang dalam pembuatan majalah lainnya.

semoga Majalah TENA Magazine yang telah kami buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Wassalamu'alaikum wr.wb. Redaksi

TENA MAGAZINE | 2
CONTENTS TABLE OF TENA MAGAZINE | 3 2 Salam Redaksi 1 Tim Redaksi 3 Table of Contents 4 Mengenal lebih dalam keunikan kain tenun kajang 8 Perkembangan tenun sengkang, Wastra kebanggaan Sulawesi Selatan 15 Eksplorasi Kain Kapas Jeneponto Femme Celebes Beauty Fashion Week (CBFMN) 2020 19 UMKM Expo di Makasar Pamerkan Pesona Kecantikan Kain Toraja dan Kain Sutra Khas Sulawesi Selatan 24 Yuk, Mengenal Kain Paramba dari Kabupaten Toraja Utara Sulawesi Selatan 33 Mengenal Kain Tradisional Rongkong yang Hampir Punah 29 Kain Toraja Tampil dalam Karya Dwi Iskandar di Unity Diversity The Aprva Kempinski Bali 41 Sejarah Kain Sa’dan Kabupaten Toraja Utara Sulawesi Selatan 45 Lipa’ Sabbe Sarung Tenun Khas Suku Bugis Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan 49 Sulsel Craft Show 2022 Bangkitkan IKM Pasca Pandemi Covid-19 54 Supaya Kain Tenun Sengkang Tetap Awet,Berikut Tips Perawatannya 60 Motif dan Corak Menarik Tenun Toraja Sa'dan 64 Bupati Toraja Utara Terima 15 Sertifat KIK dari Kakanwil Kemenkumham Sulsel 68 Mempesonanya Kain Khas Daerah Jeneponto 71 Tenun Sengkang, Wastra Asal SUlsel yang memiliki makna pesan komunikatif 99 Salam Penutup 96 Padu Padan Busana dengan Wastra 94 Sulawesi Selatan Bawa Pulang Dua Penghargaan Dari Pameran Kriya Nusa 2022 74 Wastra Khas Luwu Utara Menarik Banyak Pengunjung di PRS 2022, Termasauk Istri Kepala BKPSDM 80 Motif-motif Unik Lipa' Sabbe Sarung Tenun Khas Sulsel 84 Indahnya Kain Pa’bannang Motif Kain Khas Toraja dan Makna Budayanya 88 Dekranasda Jeneponto Tampilkan Kain “Tope” di Pameran Kerajinan Nusantara, Iriana Joko Widodo Terkesima 90 Mengenal Lebih Dekat Wastra Sulsel

Mengenal Lebih Dalam Keunikan Kain Tenun Kajang

TENA MAGAZINE | 4
Afifatu Tsabbita

Tenun Kajang merupakan salah satu wastra indonesia yang berasal dari Sulawesi Selatan. Tenun Kajang memiliki makna kesederhanaan. Arti dari Tenun Kajang adalah berpakaianlah dengan sederhana. Hal ini erat kaitannya dengan warna hitam dari kain Tenun Kajang yang melambangkan kesederajatan dalam berpakaian (tope le’leng). Warna hitam kain Tenun Kajang juga merupakan cerminan kehidupan masyarakat Kajang yang sederhana, dari cara mereka berbicara, berjalan, dan duduk sesuai dengan prinsip yang melekat pada masyarakat Kajang yaitu, “Ammentengko nu kamase-mase, accidongko nu kamase-mase, a’lingkako nu kamase-mase, a’meako nu kamasemase” yang artinya duduk engkau sederhana, melangkah engkau sederhana, dan berbicara pun engkau sederhana. Bagi kami, kesederhanaan punya makna yang mendalam dan mendasari kehidupan kami sebagai Masyarakat Adat Kajang.

Pada kain Tenun Kajang terdapat aksen hitam mengkilat yang merupakan salah satu keunikan dari Tenun Kajang. Aksen hitam mengkilat ini adalah hasil dari penggosokan kain menggunakan batu karang (keong/batu laut) yang dilakukan setelan kain-kain selesai ditenun. Penggosokan ini atau yang biasa disebut anggarusu’ memberikan kesan berkilau pada kain Tenun Kajang.

TENA MAGAZINE | 5

Pembuatan kain Tenun Kajang dibuat menggunakan alat tenun duduk dengan teknik tenun sederhana. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat Tenun Kajang paling cepat adalah satu minggu, tergantung dari kondisi penenun. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kain Tenun Kajang yaitu benang, Panggepe, Pappakang, Tanrang ajeng, dan Balira sebagai alat untuk menyentak benang; Pappasolongang dan Tumpa merupakan tempat penyimpanan alat kecil untuk menenun benang; Kara Palili, dan Pakkarakang adalah tempat penggulungan benang yang dipakai menenun; Boko-boko, Bu’rung, dan Suru’ adalah alat untuk menahan pinggang penenun supaya tenun yang dihasilkan dapat seimbang.

Proses pembuatan kain Tenun Kajang diawali dengan menenun benang katun putih terlebih dahulu. Kemudian dilakukan perendaman daun tarung untuk memberi pewarnaan alami pada kain yang dilakukan selama 24 jam yang selanjutnya diperas. Setelah itu, kain direndam kembali dengan menggunakan campuran kapur dan air fermentasi arang. Proses perendaman dilakukan secara berulang dengan waktu dua sampai tiga jam setiap pagi dan sore selama 14 hari. Benang-benang yang direndam kemudian dicuci dan dikeringkan sehingga menghasilkan warna hitam.

TENA MAGAZINE | 6

Proses selanjutnya adalah pemintalan benang (nipaturung) yang membutuhkan waktu tiga hari. Setelah itu, benang dikeringkan kemudian disusun dan dimasukkan ke alat tenun (ngane). Pada proses penyusunan benang-benang ke alat tenun biasanya dilakukan oleh perempuan muda dikarenakan membutuhkan ketajaman penglihatan dan tidak boleh dilakukan jika ada kabar duka. Proses terakhir yaitu penenunan benang-benang yang akan menghasilkan kain Tenun Kajang.

TENA MAGAZINE | 7

Perkembangan Tenun Sengkang, Wastra Kebanggaan Sulawesi Selatan

TENA MAGAZINE | 8
Dewi Hermawati

Kain tenun merupakan kain tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatra, Kalimantan , Bali, Sulawesi, dan daerah lainnya. Di setiap daerah kain tenun memiliki makna, warna, proses, serta sejarah yang berbeda-beda. Pada tahun 1400 masyarakat Sulawesi Selatan khususnya suku Bugis sudah mulai mengenal sutra dan budaya menenun. Corak yang pertama kali dibuat oleh masyarakat Bugi yaitu garis vertikal dan Horizontal. Seiring perkembangan zaman bersama dengan berkembangnya agama Islam, corak yang dapat dibuat masyarakat Bugis semakin beragam.

Zaman dulu kain tenun Sengkang hanya digunakan saat acara-acara penting seperti pernikahan, acara keagamaan, dan upacara adat. Hanya orang-orang tertentu yang dapat mengenakan kain tenun tersebut karena keterbatasan produksi.

Salah satu sejarawan menuturkan bahwa kain tenun Sengkang pada zaman dulu tidak hanya digunakan sebagai alat penutup badan, tetapi juga berfungsi sebagai alat sosial, ekonomi, agama, dan estetika.

TENA MAGAZINE | 9

Semakin bagus kualitas sutra dan rumitnya motif kain tenun Sengkang maka harganya juga semakin tinggi, dan hanya rakyat dengan sosial ekonomi tinggi yang dapat membelinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa kain tenun sengkang berfungsi sebagai alat sosial. Dari aspek ekonomi dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan penghasilan masyarakat pengrajin kain tenun Sengkang baik dulu maupun sekarang. Pada acara keagamaan tertentu kain Sengkang juga sering digunakan sebagai busana yang wajib digunakan. Fungsi Estetika dapat dilihat dari seringnya kita menjumpai orang-orang yang mengenakan kain sengkang dengan berbagai warna dan motif yang dipadukan dengan busana saat ini. Kain tenun Sengkang juga berfungsi sebagai alat pendidikan bagi anak permpuan zaman dahulu. Menenun diajarkan kepada anak cucu keturunan mereka supaya kelak saat dewasa mereka menguasainya dan hal tersebut dijadikan simbol kesempurnaan wanita Suku Bugis.

TENA MAGAZINE | 10

Nenek moyang masyarakat Bugis juga secara turun temurun mengajarkan bahwa dalam pembuatan kain tenun Sengkang harus dibuat dengan motif genap tidak boleh ganjil. Beberapa jenis motif yanng dikenal pada kain tenun Sengkang diantaranya Cobo, Makkali, Balo Tettong, Balo Renni, Ukiran Toraja, dan juga Aksara Bugis.

Dalam penggunaan kain tenun Sengkang juga ada beberapa aturannya seperti warna tertentu dapat untuk membedan orang yang masih lajang dan yang sudah menikah, serta laki-laki dan perempuan pun dibedakan dalam penggunaan warna kain tenun Sengkang.

TENA MAGAZINE | 11
TENA MAGAZINE | 12
Di Sulawesi Selatan tepatnya di Kabupaten Wajo Desa Pakanna masyarakatnya banyak yang menjadi pengrajin kain tenun Sengkang serta petani ulat sutra, karena budaya tersebut telah dikanalkan sejak ratusan tahun lalu, dan berkembang sampai sekarang. Karena keindahan dan keunikannya, kain Sengkang banyak diminati oleh masyarakat baik lokal maupun mancanegara. Tak heran masyarakat Sulawesi Selatan selalu membanggakannya.
TENA MAGAZINE | 13
TENA MAGAZINE | 14
EKSPLORASI KAIN KAPAS JENEPONTO FEMME CELEBES BEAUTY FASHION WEEK (CBFW) 2020 TENA MAGAZINE | 15 Niken Rahmadhani
TENA MAGAZINE | 16

Pekan mode bergengsi di Indonesia Timur, International Woman Exhibition FEMME and Celebes Beauty Fashion Week (CBFW) bakal segera dihelat di Four Points by Sheraton, (25 –29 Maret 2020). Event kali ini, para desainer akan lebih banyak mengeksplor kain-kain khas nusantara menjadi lebih fashionable, dalam balutan trend mode terbaru 2020. Karena Indonesia memiliki ragam perbedaan yang beragam mulai dari adat istiadat, kuliner, hingga busana yang etnik dan khas sesuai daerah asalnya. Maka pada event Femme tahun ini mengangkat tema tentang The Beauty of Nature yang berarti tentang kecantikan alami seorang perempuan. Selain itu pada event ini di hadiri oleh puluhan desainer baik dari dalam negeri ataupun mancanegara yang akan menampilkan koleksi koleksi terbaiknya pada musim ini.

Banyak desainer Indonesia hadir dan memberikan kejutan koleksi koleksi terbaru busana yang menggunakan kain kain wastra nusantara. Desainer tersebut yang hadir antara lain: Denny Wirawan, Didiet Maulana, Purana, Defrico Audy, Mayaratih Couture, Hannie Hananto, Monika Jufri, Malik Mustaram, Ariy Arka, Rasyid Halim, Sarah Vi, Ida Noer Haris, Appi Sayuti, Delia Septianti, Parade Artis, APPMI Sulsel, dan IFC Sulsel dan masih banyak lagi. Ini bisa dilihat pada saat opening show beberapa desainer Indonesia menampilkan hasil eksplorasinya dari wastra nusantara.

TENA MAGAZINE | 17

Mereka mengeksplor kain khas Jeneponte tradisional provinsi Sulawesi Selatan yang sudah disulap menjadi 16 mahakarya busana yang indah memukau. Dari 16 karya busana tersebut tercipta dari beberapa tangan luwes desainer seperti Mayaratih Couture yang akan menampilkan 3 karya, Defrico Audy juga 3 karya, IFC menampilkan 5 karya, dan APPMI menampilkan 5 karya. Dari opening show ini desainer Indonesia banyak mendapat apresiasi dari desainer mancanegara. Dengan hadirnya Femme & Celebes Beauty Fashion

Week ini Chairwoman Femme, Icha A.Z Lily menyampaikan pujiannya terhadap Indonesai yang memiliki keindahan budaya yang beraneka ragam, baik dari segi etnik, suku, maupun bahasa, serta desai-ner desainer handal yang bisa mengeksplor kain kapas khas Janeponto menjadi bernilai di dunia fashion. Menurut Icha pegelaran Femme dan CBFW tahun ini hadir dengan nuansa yang spektakuler dan baru dari pada tahun-tahun sebelumnya.

TENA MAGAZINE | 18
UMKM Expo di Makassar, Pamerkan Pesona Kecantikan Kain Toraja Dan Kain Sutra Khas Sulawesi Selatan Vicka Ayu Amelia TENA MAGAZINE | 19

pertunjukan Pesona kain khas Toraja hasil darri buatan UMKM wanita di Makassar sebagai daya raih para hadirin yang terlihat lantaran warna dan coraknya yang indah.

Pameran ini dibuat guna menarik dan meninggikan daya saing yang ada buat produk UMKM di daerah Indonesia. Kain dengan corak khas Thailand itu sanggup memperoleh kepedulian para hadirin, walaupun memiliki corak garis dan berbagai macam warna, akan tetapi itu senantiasa terkesan bagus.

Pameran Expo ini pula menata kain yang dibikin sebagai busana yang telah buat di gunakan. Tidak Cuma kain Thailand, kain toraja dan kain sutra khas Sulawesi selatan jua ikut di pamerkan

TENA MAGAZINE | 20

Dan menariknya, kain sutra di pamerkan dan dipadukan dengan bermacam warna yang terang dengan kombinasi biru emas, merah dan abu – abu. Kain di peragaan UMKM Expo ini pula di jual dengan bandrol kisaran Rp 250 ribu hingga Rp 750 ribu, sesuai dengan model dan coraknya. Pameran yang diselenggar hendak peratuan perempuan Kristen Indonesia ini mempunyai tujuan buat meninggikan daya saing para pengurus UMKM khususnya di daerah Indonesia Timur.

TENA MAGAZINE | 21
TENA MAGAZINE | 22

O R A J A

C U L T U R E

T
TENA MAGAZINE | 23
Kain Paramba
TENA MAGAZINE | 24
Yuk, Mengenal
dari Kabupaten Toraja Utara Sulawesi Selatan Vicka Ayu Amelia
kain Paramba yaitu salah satu kain khas dari pedalaman Sad’an, Malimbung Tobarana, Kabupaten Toraja Utara. Kain ini terbuat dengan warna – warna terang sehingga pengunjung atau masyarakat lokal terpincut dengan kain ini. tetapi, kain ini telah mulai pelik keberadaannya. Membuat kain ini tidak gampang lantaran dibutuhkan durasi yang lebih lama guna membuat kain paramba ini dengan perlengkapan tenun kuno, kemudian guna tata cara – tekniknya pula cukup tidak gampang, benang –benang dengan warna yang terang di tarik sebagai bergantian memanfaatkan bilah bilah kayu. TENA MAGAZINE | 25

Kain tenun Paramba pula mempunyai jenis tenun dengan corak yang menyamai garis memanjang teratur dengan bermacam jenis warna dan tenun perambanan ini tidak memiliki warna dasar. perihal ini mempunyai arti bhwa di dalam nergy Toraja sedemikian itu banyak adat istiadat yang bertentangan – beda tapi tentang itu yang hendak menghasilkan orang toraja sebagai kesatuan yang utuh dan menarik Namun tidak Cuma berupa kain, paramba pula bisa dibuat dengan bermacam-macam macam wujud semacam tempat perhiasan atau bentuk yang lain . seperti yang dikatakan di atas sebetulnya salah satu peninggalan pendahulu yang telah mulai jarang keberadaannya, lantaran mulai setidaknya pengrajin yang melakukan kain ini yang sebagai salah satu aspek kain ini sebagai jarang .

TENA MAGAZINE | 26
TENA MAGAZINE | 27

South Sulawesi

girloftoraja

TENA MAGAZINE | 28

Kain Toraja Tampil dalam karya

Dwi Iskandar di Unity

Diversity

The Apurva Kempinski Bali Vicka Ayu Amelia

TENA MAGAZINE | 29
TENA MAGAZINE | 30
SLEMAN (TENA MAGAZINE)- Senin (8/12/2022) Kain tenun tradisional Toraja, Sulawesi Selatan muncul dalam kreasi Dwi Iskandar di peragaan busana Tribes and Cultures: The Apurva Kempinski Bali Shine the Spotlight on Sulawesi Island pada Jumat, (21/10/2022) malam di Bali. Pementasan busana ini dipersembahkan The Apurva Kempinski Bali dalam campaign Unity in Diversity. The Apurva Kempinski Bali yaitu semacam resort dengan teater masyarakat yang elegan dan menghasilkan elegan Indonesia. Unity in Diversity kali ini hendak menunjukkan busana dari peninggalan adat Toraja yang ada di dalam kain tenun dan batiknya.

Fashion Desaigner, Dwi Iskandar menerangkan, saat sebelum membuktikan kain tenun Toraja dalam buatannya, dirinya mengerjakan kunjungan langsung ke Toraja Sulawesi Selatan.

“saya keliling ke pengrajin dan penenun serta tempat wisata juga untuk mendapat inspirasi. Apalagi saat melihat upacara adat Prampu Solo yaitu pesta kematian, juga mendapatkan inspirasi dari situ,” kata Dwi Iskandar dalam press conference secara virtual, Jumat, (21/10/2022).

Dirinya menerima hendak membuktikan buatan casual yang sanggup dipakai oleh keturunan modern masa ini. meperoleh buatan yang sanggup digabungkan dengan bermacam gaya.

Pementasan busana ini akan melibatkan 15 model yang berawal dari model professional, ibu mengandung dan dari penyandang disabilitas. Dwi Iskandar memperkirakan kalau mode itu seluruh golongan alhasil dirinya menyertakan dari bermacam kalangan.

TENA MAGAZINE | 31
TENA MAGAZINE | 32

MENGENAL KAIN TRADISIONAL RONGKONG YANG HAMPIR PUNAH

TENA MAGAZINE | 33

Seperti namanya tenun Rongkong berasal dari Kecamatan Rongkong Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan. Daerah tersebut terkenal dengan suhu udara yang dingin dan sejuk, sehigga disebut juga tanah masakke (daerah sejuk).

Masyarakat Rongkong memiliki budaya dan tradisi yang masih dipertahankan sejak nenek moyang sampai sekarang, salah satunya kain tradisional Ronkong. Masyarakat Rongkong memiliki dua jenis kain tradisional yaitu : tenun Rongkong dan batik Rongkong (Roto).

TENA MAGAZINE | 34
Tenun Rongkong dan batik Rongkong memiliki beberapa perbedaan diantaranya : bahan dasar tenun Rongkong berasal dari kapas yang dipintal menjadi benang. Sedangkan Roto terbuat dari kain putih yang diberi motif. Kedua kain tenun Rongkong prosesnya rumit dan lama dibandingkan denagn pembuatan Roto. Dari segi harga tenun Rongkong tentunya lebih mahal karena menginat proses pembuatannya yang lebih rumit. TENA MAGAZINE | 35 Beberapa motif yang dibuat oleh masyarakat Rongkong sangat beragam dan memiliki makna filosofis dianytaranya :
TENA MAGAZINE | 36 Pori Situtu Pori : ikat, bentuk. Situtu : bertemu jadi satu. Motif ini memiliki makna bahwa masyarakat Rongkong memiliki satu pandangan hidup yang diikiat dengan nama kesatuan wilayah Rongkong. Ulu Karua Ulu : kepala/orang. Karua : delapan. Motif Ulu Karua menyiratkan delapan orang bersaudara yang menjadi sumber garis keturunan masyarakat Rongkong, yaitu : Pakondongan, Pauntaran, Padokean, Busa Ulu, Pande Tua, To Lolon, Indo Sanda Pulo, dan Lando Peluak.
TENA MAGAZINE | 37
Secara
Rongkong diatur
norma-norma, budaya, adat
dan tata krama yang mengatur kehidupan
berbangsa, dan
Sirenden
Sekong
bentuk, tempat. Sirenden
berpegangan sambil
erat,
Lampa-Lampa
harfiah diartikan sebagai bersusun, bertingkat. Masyarakat
oleh
istiadat,
bermasyarakat,
bernegara. Sekong
Sipomandi
:
:
jalan, Sipomandi :
kuat.

Rundun Lolo Rundun : kaum wanita, Lolo : tulus, jujur. Secara panjang diartikan sebagai wanita Rongkong yang memiliki sifat tulus, jujur, santun dan dapat bergaul di kehidupan sosial.

TENA MAGAZINE | 38
TENA MAGAZINE | 39

Bunga Tonjong Juara 2

Pada ajang fashion show se-Sulawesi Selatan yang digelar pada kamis 8 Oktober 2020 Tim Dekranasda dari Kabupaten Jeneponto yang dipimpin Hajja Hamsiah Iksan mendapat juara 2 fashion show dengan menggunakan konsep bunga tonjong atau yang kita sering sebut dengan nama lotus.

Dalam fashion show ini Dekranasda menampilkan gaun panjang sutera asli Sulawesi Selatan yang dikenakan oleh Drg. Mutiah Mutmainnah dipadukan dengan tenun tope yang menjadi primadona dengan warna lotus yang sangat terlihat mempesona berhasil menyingkirkan peserta lomba dari kabupaten-kabupaten lain. Menurut Hajja dekorasi bagian depan yang indah menggambarkan daun tonjong sebagai penambah gaya yang sangat mendukung bisa menarik perhatian bagi yang melihatnya. Selain itu tenun sutra dan tope merupakan salah satu bentuk kearifan budaya lokal yang patut dan harus di pertahankan. Dan sebagai generasi muda diharap bisa ikut dalam upaya untuk melestarikan dan memperkenalkan kain kain tersebut secara lebih luas.

TENA MAGAZINE | 40
Niken Rahmadhani
TENA MAGAZINE | 41
Vicka Ayu Amelia

Tenun merupakan bagian integral dari budaya Toraja dan memainkan peran penting dalam kegiatan lokal Toraja Utara. Dalam upacara adat, baik Rambu Solo' maupun Rambu Tuka', kain tenun digunakan. Kain tenun diserahkan untuk menghormati tamu sebagai tanda kebesaran dan kekaguman. Namun, banyak orang saat ini, terutama generasi muda, tidak menyadari hal ini, dan bahan tenun mulai ditinggalkan. Sa'dan, desa tradisional yang terkenal dengan kain tenunnya, juga jarang dikunjungi penduduk juga wisatawan.

tenun Sa'dan pertama kali terbuat Awerigading yang akan menikah dengan nenek Padan garan."Awerigading masa itu menciptakan tenun Sa'dan yang diberi sebutan Tenun Sumpu yang maksudnya tenun yang tidak berakhir , " . kemudian padan garan serta Awerihading memiliki anak laki - laki, Serok Bongga, yang menikahi Sau Allo anak dari Bualolo di Tongkonan Puntak, dan juga anak keduanya yaitu Tandi bayang. ketika Serok Bongga serta Sau Allo datang di Tongkonan Unnoni maupun buntu , yang sebagai tempat pengembangan Tenun di Kecamatan Sa'dan . . l

TENA MAGAZINE | 42

Secara kuno materi dasar Tenun Sa’dan yaitu benang yang diciptakan dari serat tumbuhan maupun pokok kayu (kapas serta serat nanas). sedangkan guna peronaan memanfaatkan perona natural yang bermula dari tumbuhan, baik itu dari batang tumbuhan, buah atau dari pangkal tumbuhan. kedudukan aspek individu dalam tenun sa’dan sungguh besar serta sungguh pengaruhi baik dalam mempersiapkan materi serta perlengkapan tenun . Di dalam teknik buat memperoleh kain tenun sa’dan kemahiran dan juga ketepatan seseorang pengrajin tenun saya ngat memastikan mutu kain tenun yang ditemukan. hingga masa ini, tenun sa’dan kian banyak di daerah Toraja Utara , yang setengah penenun asli toraja yang bermukim di kawasan Sa’dan Andulan.

However, it doesn't mean they can't enjoy any trends that come before their lifetime. Apparently, now a trend is starting to emerge where various 90s fashion products are popular again among some of the Z generation who have never experienced life in these times.

TENA MAGAZINE | 43
ISSUE 23 TENA MAGAZINE | 44
TENA MAGAZINE | 45
Afifatu Tsabbita

Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan tepatnya di Ibu Kota, Sengkang, adalah salah satu daerah Sulawesi Selatan dengan penghasil tenun terbesar. Sejak zaman nenek moyang mereka, masyarakat suku Bugis beraktivitas sehari-hari dengan melakukan kegiatan menenun sutra. Tenun sutra yang dijadikan sarung merupakan tenun khas suku Bugis daerah Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Dalam bahasa lokal masyarakat suku Bugis sarung tenun sutra biasa disebut Lipa’ Sabbe, Lipa’ berarti sarung dan Sabbe berarti sutra. Dalam kehidupan adat, ritual, dan kepercayaan masyarakat suku Bugis, Lipa’ Sabbe berfungsi sebagai busana adat yang memiliki makna, nilai, dan fungsi tertentu. Pembuatan Lipa’ Sabbe menggunakan bahan dasar sutra dari serat ulat sutra jenis bombyx mori dilakukan dengan cara ditenun menggunakan alat tenun gedongan (tennung walida).

TENA MAGAZINE | 46

Bagi masyarakat suku Bugis Kabupaten Wajo kegiatan menenun merupakan sebuah kearifan lokal yang melekat dalam kehidupan masyarakat. Kain tenun bagi masyarakat suku bugis berfungsi sebagai pakaian sehari-hari atau sebagai penutup tubuh dalam menahan pengaruh dari alam sekitar, kain tenun merupakan simbol yang dianggap suci, dan kain tenun digunakan dalam upacara adat suku Bugis. Oleh karena itu, Lipa’ Sabbe merupakan kearifan lokal suku Bugis yang penuh akan makna serta patut untuk dipelajari dan dilestarikan. Dalam Lipa’ Sabbe terdapat motif-motif tradisional yang memiliki nilai-nilai kebudayaan diantaranya nilai religius, nilai estetik, dan nilai sosial masyarakat Suku Bugis.

TENA MAGAZINE | 47
TENA MAGAZINE | 48
SUL SEL CRAFT
HOW Sulsel Craft Show 2022 Bangkitkan IKM Pasca Pandemi Covid-19
new
Provinsi
satu upaya
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia selama kurang lebih dua tahun terakhir berdampak pada keterpurukan ekonomi masyarakat, terutama pada Industri Kecil Menengah (IKM). Banyak industri kecil menengah yang mengalami keterpurukan hingga gulung tikar. Pada era
normal ini, Pemerintah
Sulawesi Selatan melakukan upaya dalam membangkitkan kembali IKM pasca pandemi Covid-19. Salah
yang dilakukan yaitu melalui pameran Sulsel Craft Show 2022 yang diadakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).
TENA MAGAZINE | 49
Afifatu Tsabbita

Pagelaran Sulsel Craft Show 2022 mengusung tema “Membangun IKM Pascapandemi Covid-19”. Sulsel Craft Show ini bertujuan sebagai wadah para pengrajin daerah untuk memperkenalkan berbagai macam produk kerajinan dari 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari mulai tanggal 5 Juni sampai dengan 8 Juni 2022 berlokasi di Hotel Four Point by Sheraton. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, membuka secara langsung kegiatan Sulsel Craft Show 2022.

SUL

CRAFT HOW

Ketua Umum Harian Dekranasda Sulsel, Ahmadi Akil, menjelaskan bahwa kegiatan Sulsel Craft Show merupakan acara rutin tahunan yang sempat terhenti akibat pandemi dalam kurang lebih dua tahun terakhir. Sulsel Craft Show 2022 menjadi ajang untuk membangkitkan kembali acara rutin tahunan ini dan juga sebagai upaya membangkitkan IKM di Sulawesi Selatan.

TENA MAGAZINE | 50

S SEL

CRAFT HOW

Kegiatan lain dalam ajang Sulsel Craft Show 2022 ini antara lain, workshop “Pengantin Adat Toraja” dan lomba mewarnai Batik Lontara tingkat TK. Selain itu, ada juga demo kerajinan Pembuatan Bosara dan demo pembuatan kerajinan persembahan se Kabupaten/Kota Sulsel juga merupakan salah satu ajang dalam Sulsel Craft Show 2022.

Ajang lain dalam Sulsel Craft Show 2022 yang tidak kalah seru dan menarik yaitu pembuatan bunga dengan bahan baku limbah jagung, fashion show, dan talkshow

TENA MAGAZINE | 51

Dalam pameran Sulsel Craft Show 2022, Dekranasda Kabupaten Bone menggandeng Dinas Perindustrian Kabupaten Bone menampilkan produknya melalui Fashion Show yang diperagakan oleh Ana Dara Bone 2021 yang mempromosikan tarian kerajinan tangan, anyaman dari serat lontar yang merupakan turunan dari Songko To one, Sarung Sutra “Lipa Sabbe” Corak Lebba, Tas Etnik Corak Lebba

LSEL

Selain itu, produk-produk kerajinan lokal Kabupaten Bone dan Kain Sapara yang merupakan kain tenun khas Kabupaten Bone juga ditampilkan dalam pameran Sulsel Craft Show 2022.

CRAFT

HProduk unggulan yang dibawa dari Kabupaten Bulukumba pada pameran Sulsel Craft Show 2022 ini adalah dua sarung tenun yaitu sarung tenun Bira dan Lelleng Kajang serta produk kerajinan tas Konjo yang berasal dari Kecamatan Bontotiro.

TENA MAGAZINE | 52

CRAFT

Naoemi Octarina (Ketua Dekranasda Sulsel) berharap pada kegiatan ini dapat sebagai wadah pembinaan para pengusaha, yang lebih khusus pada sektor kerajinan sehingga dapat mendorong semangat berkreasi dalam upaya peningkatan kesejahteraan pengrajin.

H SUL EL
TENA MAGAZINE | 53
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, berharap dengan diadakannya pameran Sulsel Craft Show 2022 dapat menjadikan peluang usaha-usaha IKM untuk kembali bangkit dan dapat lebih berkarya dalam membuat produk dalam negeri dengan meninggikan kualitas sehingga dikatakan baik agar membuka peluang pasar dengan luas, tidak hanya sampai ditingkat lokal tetapi hingga nasional dan internasional.
TIPS Supaya Kain Tenun Sengkang Tetap Awet, Berikut Tips Perawatannya TENA MAGAZINE | 54 Dewi Hermawati

Kain tenun Sengkang merupakan salah satu wastra khas Sulawesi Selatan berbahan dasar sutra dan dalam proses pewarnaannya menggunakan bahan alami. Perawatan kain berbahan dasar alam tentunya berbeda dengan kain sintetis, ketelitian dan kehati-hatian perlu diterapkan supaya kain tenun tidak rusak. Jika kain tenun rusak, maka keindahan dan esetika dari kain tenun tersebut akan hilang. Uang yang digunakan untuk membelinya pun akan sia-sia, karena harga dari kain tenun Sengkang tidaklah murah.

Kain tenun Sengkang akan tetap awet jika perwawatannya menggunakan teknik berikut :

TENA MAGAZINE | 55

1PROSES PENGERINGAN

Cara membersihkan kain tenun Sengkang dapat dilakukan dengan teknik dry clean. Perawatan ini dilakukan sesaat setelah kain tenun digunakan, dengan cara digantung di tempat yang teduh tanpa terpapar sinar matahari langsung. Diangin-anginkan dengan tujuan menghilangkan bau tak sedap dan basah karena keringat. Dapat juga menggunakan penyedot uap. Jika dirasa kurang bersih dapat dicuci dengan air hangat saja. Jika memerlukan sabun gunakan sabun khusus (lerak). Hindari penggunaan sikat, sebaiknya dikucek dengan tangan dan dilakukan dengan cara selembut mungkin.

TENA MAGAZINE | 56

2PROSES PENGERINGAN

Setelah dicuci kain yang masih basah jangan diperas. Hindari paparan sinar matahari langsung. Sebelumnya balik kain sehingga bagian buruk ada diluar dan sebaliknya, lalu digantung di tempat teduh dan dianginanginkan hingga kering.

TENA MAGAZINE | 57

3PROSES PENYETRIKAAN

Jika kain terlalu kusut dan perlu disetrika sebaikknya setrika dengan suhu hangat (warm). Lapisi kain tenun dengan sehelai kain/kertas di atasnya. Jangan semprotkan air secara ke permukaan kain. Setrika dari bagian dalam atau bagian buruk kain.

TENA MAGAZINE | 58

4PROSES PENYIMPANAN

Setelah kain tenun bersih dan kering sebaiknya langsung disimpan dengan cara digulung dan bungkus dengan kertas bebas asam untuk menghindari tumbuhnya jamur. Hindari melipat kain tenun karena bekas lipatan tidak mudah hilang dan membuat kain terlihat kusut. Selain digulung dapat juga digantung di lemari dan sebelumnya kain di masukkan ke plastik hanger. Di dalam lemari juga diberi kapur barus untuk menghindari ngengat/jamur. Keluarkan kain secara berkala supaya tidak lembab.

TENA MAGAZINE | 59

MOTIFDANCORAK MENARIKTENUNTORAJA SA’DAN

TENA MAGAZINE | 60
Vicka Ayu Amelia

kerajinan kain tenun adalah salah satu dari adat Toraja yang mempunyai arti serta kedudukan yang berguna buat sebuah aktivitas yang di memiliki Toraja Utara. Kain tenun selaku symbol keluhuran serta apresiasi yang diserahkan pada petandang kehormatan.Di era lalu Cuma orangorang bernilai yang sanggup mengenakan kain ini misalnya semacam golongan ningrat atau nergy yang mempunyai ekonomi yang sanggup, kain tenun ini dengan bermacam konsep yang sungguh molek. Serta konsep yang dipakai oleh ningrat bertentangan dengan nergy dari golongan lumrah. Kain tenun tradisonal ini pula mempunyai bermacam peranan serupa denga warna serta konsep yang tersirat.

TENA MAGAZINE | 61

Tenun sa’dan mempunyai konsep kuno yang khas dengan campuran warna yang berbagai macam serta menarik. Kain tenun Sa’dan memanfaatkan perlengkapan tenun kuno yang diucap Ongan Tannun. Corak serta konsep tenun sa’dan lazimnya berupa garis – garis nergyl dan juga konsep berupa geometris. Memiliki dasarnya setengah konsep tenun Sa’dan mempunyai itifak dengan konsep Toraja. Salah satunya bisa kita amati memiliki yang tampak pada rumah adat toraja. Lalu pada warna dasar kain tenun sa’dan didominasikan dengan warna gelap, merah, biru serta putih. Sebab dahulunya kain tenun sa’dan memanfaatkan pewarna natural yang bermula dari timbuh-tumbuhan serta warna dasar.

TENA MAGAZINE | 62
TENA MAGAZINE | 63

Bupati Toraja Utara Terima

Sertifat KIK dari Kakanwil Kemenkumham Sulsel

Dewi Hermawati
TENA MAGAZINE | 64
15

SLEMAN (TENA MAGAZINE)----Senin (28/11/2022) Liberti Sitinjak selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Selatan meyerahkan 15 sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) kepada Yohanis Bassang selaku Bupati Toraja Utara. Secara simbolis semua sertifikat tersebut diserahkan saat pembukaan kegiatan Pameran Nasional Kain Tradisonal Nusantara 2022, yang diselenggarakan di gedung pusat pelayanan pemuda Antonie Aris Van De Loosdrecht, Rantepao, Toraja Utara.

“Kami sangat mengapresiasi pemerintah dan masyarqakat Toraja Utara yang telah menjaga dan melestarikan budayanya sendiri, dengan adanya penyerahan sertifikat ini diharapkan dapat terlindungi dari plagiarisme”, kata Liberti saat penyerahan sertifikat.

Setelah meyerahkan sertifikat, Kakanwil menyampaikan bahwa keindahan alam dan budaya tanah Toraja membuatnya senang. dan masyarakat Toraja juga mendapatkan kabar gembira terkait diberikannya sertifikat KIK Tenun Sa’dan Toraja.

TENA MAGAZINE | 65

“Lima belas sertifikat KIK yang kami berikan ini terdiri dari, 1 pengetahuan tradisional masyarakat Sa’dan terkait tata cara pembuatan kerajinan tangan tradisional dan 14 Ekspresi Budaya Tradisional berupa motif tradisional Tenun Sa’dan”. Tuturnya

Selanjutnya ia menambahkan bahwa“Pihak kami pada Maret lalu telah menjalin MoU di bidang Kekayaan Intelektual dengan Pemerintah Toraja Utara, oleh karena itu kami berharap MoU tersebut dapat diimplementasikan, tidak hanya terkait Pencatatan KI Komunal. Namun bisa juga terkait KI personal , khususnya merek dan Desain Industri bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Toraja Utara ini”

Kakanwil berharap pemerintah Toraja Utara dapat memfasilitasi pendaftaran KI menggunakan APBD, khususnya merek-merek UMKM. Hal tersebut disampaikan karena KIK sangat penting bagi peningkatan perekonomian suatu daerah.

TENA MAGAZINE | 66

Pada kesempatan yang sama Bupati Toraja bergantian menyampaikan bahwa dirinya sangat mencintai kebudayaan dan kegiatan tersebut adalah salah satu bentuk kecintaannya terhadap budaya. Kegiatan semacam itu sangat baik untuk menjadikan KIK daerah Toraja dapat dilestarikan untuk anak cucu bangsa.

Di akhir acara penyerahan sertifikat, Kakanwil mengajak para masyarakat serta pemerintah setempat untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam memajukan Kekayaan Intelektual supaya ekonomi kreatif di Toraja Utara dapat terus berkembang.

TENA MAGAZINE | 67

MEMPESONANYA KAIN KHAS DAERAH JENEPONTO

TENA MAGAZINE | 68
Niken Rahmadhani

Kabupaten Jeneponto satu dari 24 kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Letaknya di sebelah selatan Kota Makassar, ibukota Sulsel. Jarak Bonto Sunggu, ibukota Jeneponto dari Makassar sekitar 81 kilometer.

Kabupaten Jeneponto memang dikenal memiliki keindahan alam yang indah sehingga banyak wisatawan dari berbagai daerah datang ke sini. Wisatawan suka terhadap keanekaragaman tempat wisata di kabupaten ini yang banyak didominasi bukit dan pegunungan indah. Selain itu, Jeneponto juga memiliki wisata bahari yang mempesona, membuat pelancong memiliki pilihan yang lengkap dan sempurna. Dari darat hingga laut, akan membuat Anda takjub akan keindahan alamnya.

Setelah selesai menjelajah tempat wisatanya, kurang lengkap jika pulang tidak membawa buah tangan untuk sanak saudara. Ada banyak oleh-oleh khas Jeneponto yang bisa kita temukan di pusat oleh-oleh di tengah kota. Jeneponto pada akhir tahun

2021 silam. Sejak acara tersebut, masyarakat dari luar daerah semakin sadar akan melim-pahnya pilihan buah tangan yang bisa dibawa pulang setelah liburan. Selain buah tangan berupa jajanan tra-disional yang melegenda, ada pilihan lain yang bisa dijadikan souvenir untuk keluarga di rumah.

TENA MAGAZINE | 69

Pemerintah daerah Jene-ponto sangat mendukung produkti-vitas warga di bidang kuliner, salah satunya dengan duku-ngan langsung dari Menpare-kraf yang memeriah-kan pame-ran kuliner dan Oleh-Oleh khas Jeneponto pada akhir tahun 2021 silam. Sejak acara terse-but, masyar-akat dari luar dae-rah semakin sadar akan melim-pahnya pilihan buah tangan yang bisa dibawa pulang sete-lah liburan. Selain buah tangan berupa jajanan tradisional yang mele-genda, ada pilihan lain yang bisa dijadikan souvenir untuk kelu-arga di rumah. Namanya adalah Kain Tenun Tope, salah satu kain tenun dengan motif yang khas dari Jeneponto. Sebagai salah satu warisan kebudayaan, Kain Tenun Tope kini masih dipro-duksi dengan cara tenun manual tanpa menggunakan mesin modern. Tenun Tope adalah sebuah budaya dimana prosesnya memiliki ikatan dengan alam. Alatalat tenun yang digunakan adalah warisan nenek moyang yang terbuat dari bambu dan kayu.

Pada umumnya ibu-ibu di Janneponto menenun di bawah rumah atau biasa juga di sebut siring. Proses pembuatan karya tenun membutuhkan waktu yang lama dan proses yang sangat rumit. Maka harga Kain Tenun Tope pun cukup mahal, tergantung jenis benang dan motif. Semakin halus kain dan semakin sulit motifnya, Kain Tenun Tope bisa mencapai harga yang fantastis.

TENA MAGAZINE | 70

TENUN SENGKANG, WASTRA ASAL SULSEL YANG MEMILIKI MAKNA PESAN KOMUNIKATIF

oleh afifatu tsabbita

Tenun Sengkang merupakan kain tenun asal Sulawesi Selatan yang terbuat dari bahan dasar sutera. Sulawesi Selatan, Kabupaten Wajo terkenal akan kain tenunnya terutama pada salah satu desa yang disebut Desa Pakkana. Desa Pakkana adalah desa yang dijuluki kampung penenun karena mayoritas masyarakat Desa Pakkana merupakan pengrajin tenun sutera Masyarakat Desa Pakkana menenun kain secara kolektif, setiap kepala keluarga mengerjakan satu proses dalam pembuatan Tenun Sutera.

Dilansir dari Tribuntimur com, Wikra Wardana (Kepala Desa Pakkana) berkata di Desa Pakkana ada berbagai macam proses yang dikerjakan oleh masyarakat Desa Pakkana dalam pembuatan Tenun Sutera, termasuk sarung sutera, yang dimulai dari menggulung benang, memintal, dan mewarnai. Hal ini menjadi kegiatan sehari-hari masyarakat Desa Pakkana.

TENA MAGAZINE | 71
"Di Desa Pakkana ada berbagai macam proses yang dikerjakan oleh masyarakat desa"

Tenun Sengkang sarat akan makna yang tertuang dalam motif dan warna kain Motif khas Tenun Sengkang antara lain, Ballo Tettong, Mallobang, Bombang, Cobo, Mappagiling, Ballo Renni, dan Lagosi

Pada setiap motif Tenun Sengkang terdapat makna simbolis masingmasing Motif Mappagiling yang dibuat oleh wanita yang ditinggal pergi suaminya tetapi akhirnya sang suami kembali pulang karena menemukan motif Mappagiling hasil tenunan istrinya dibeli dari pedagang sutera. Motif Balo Tettong merupakan tanda yang menunjukkan hubungan antara manusia dengan Tuhan melalui simbol garis vertikal Garis vertikal tersebut mengandung pesan manusia yang paham akan ajaran Tuhan melalui agama dan bertakwa kepada Tuhan.

Pada Motif Mallobang terdapat bentuk segi empat yang bermakna empat konsep yang terdapat dalam tubuh manusia, alam semesta, dan rumah (filsafat tertinggi masyarakat Bugis). Dahulu Motif Mallobang hanya dapat digunakan oleh laki-laki yang belum menikah. Motif Mallobang mengandung pesan yang memperlihatkan status sosial bahwa laki-laki yang memakai belum menikah dan mengomunikasikan supaya dalam menjalani kehidupan selalu berpegang teguh pada adat istiadat. Motif Ballo Renni mengandung pesan sifat identik perempuan yang bertindak dan bertutur kata dengan sifat lemah lembut. Motif Cobo yang memiliki motif berbentuk segitiga yang tinggi melambangkan cikal bakal masyarakat Bugis Pada motif ornamen Lagosi bermakna bahwa Lagosi adalah nama salah satu desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

TENA MAGAZINE | 72

Setiap warna pada Tenun Sengkang juga memiliki makna yang terkandung. Bagi masyarakat Bugis setiap warna mengandung makna tertentu sehingga dalam pembuatan Tenun Sengkang dipertimbangkan susunan warna yang digunakan Warna merah berarti berani karena benar, putih berarti suci, hijau memiliki arti makmur serta subur, dan kuning berarti mulia dan indah. Masyarakat Bugis juga menggunakan warna sesuai dengan sifat kejiwaan seseorang, seperti pada saat seseorang dirundung duka maka digunakan warna hitam, seseorang merasakan gembira digunakan warna merah, dan seseorang sedang merasakan suci atau penuh kesucian digunakan warna putih.

TENA MAGAZINE | 73
TENA MAGAZINE | 74
Wastra Khas Luwu Utara Menarik Banyak Pengunjung di PRS 2022, Termasauk Istri Kepala BKPSDM
Dewi Hermawati

SLEMAN (TENA MAGAZINE)- Pada tanggal 1-4 November 2022 Pemerintah Sulawesi Selatan mengadakan Pekan Raya Sulsel (PRS) yang ke VIII. Tema dari acara tersebut yaitu “Pro UMKM”. Kegiatan utama yang ada pada PRS ini adalah pameran multiproduk, investasi, pariwisaata, dan produk unggulan lainnya.

PRS tahun 2022 ini diselenggarakan di Hotel Claro Makasar, Jl. A.P. Pettarani No. 3, Makasar. Pembukaan dilaksanakan pada tanggal 1 November oleh Andi Sudirman Sulaiman selaku Gubernur Sulawesi Selatan. Pagelaran diadakan sebagai kegiatan serangkaian acara HUT Sulsel yang ke 353. Acara tersebut dihadiri banyak pengunjung baik wisatawan lokal maupun mancanegara, serta pemerintah setempat.

TENA MAGAZINE | 75

Banyak daerah di Sulawesi Selatan yang mengadiri PRS untuk mengenalkan produkproduk ungulan mereka. Salah satu daerah yang ikut memamerkan produknya yaitu Luwu Utara, dengan wastra unggulannya yaitu batik Rongkong dan baju Rampi. Selain kain tradisional mereka juga memamerkan produk lainnya seperti abon ikan, beras, cokelat, madu, dan lain sebagainya. Produk Luwu Utara yang banyak menarik perhatian pengunjung yaitu wastra khasnya batik Rongkong dan baju Rampi.

Kepala Bidang Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mengatakan dua produk unggulan dari Luwu Utara tersebut mendapat respon positif dari banyak pengunjung baik masyarakat umum maupun pejabat tinggi.

TENA MAGAZINE | 76

Pejabat setempat yang hadir salah satunya Santi Imran Jausi istri Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Sulsel. Dia mampir ke stan produk unggulan Luwu Utara dan terkesima dengan batik Rongkong dan baju Rampi wastra khas mereka. Ketika dihampiri dan diwawancarai wartawan dia mengatakan mampir ke stan Luwu Utara untuk membeli batik Rongkong. Motif yang dibeli adalah motif terbaru dengan warna kuning dan hitam.

Selain istri Kepala BKPSDM ada juga Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemprov Sulsel. Ketika diwawancarai wartawan dia lebih fokus membahas baju Rampi. Baju rampi harusnya lebih dipromosikan lagi, supaya banyak masyarakat yang mengenalnya. Meskipun baju rampi agak sulit jika dikenakan untuk kegitan sehari-hari, namun harusnya produk tersebut dipromosikan semaksimal mungkin pada event-event seperti pada saat PRS itu.

TENA MAGAZINE | 77
TENA MAGAZINE | 78 Baju Rampi merupakan baju khas Luwu Utara yang terbuat dari kulit kayu. motif-motif yang terdapat pada baju tersebut dantaranya motif tanduk, motif bambu, motif bulan bintang, dan motif belah ketupat. Baju Rampi telah mendapatkan pengakuan negara dengan ditandai telah didapatkannya Sertifikat Kekayaan Intelektual dari Kementrin Hukum dan HAM sebagai pengetahuan tradisional asli Luwu Utara.
TENA MAGAZINE | 79
TSABBITA S A R U N G S U
U G I S TENA MAGAZINE | 80
MOTIF-MOTIF UNIK LIPA' SABBE SARUNG TENUN KHAS SULSEL OLEH AFIFATU
T E R A D A R I B

Motif-motif Lipa' Sabbe

1. MOTIF BALO TETTONG DAN MAKKALU

Motif balo tettong berbentuk garisgaris vertikal, sedangkan pada motif makkalu berbentuk garis-garis horizontal. Motif makkalu merupakan motif garis horizontal yang pada ujung dari garing melintang akan bertemu kembali setelah ujung kain disatukan dengan cara dijahit sehingga motif tersebut mengelilingi badan sarung.

2. MOTIF BALO RENNI DAN BALO LOBBANG

Motif balo renni merupakan motif dengan perpaduan bentuk garis vertikal dan garis horizontal yang saling bersilang dan tipis sehingga terlihat seperti kotak-kotak kecil. Pada motif balo lobbang juga merupakan motif kotak-kotak tetapi dengan ukuran yang lebih lebar. Selain itu, ketebalan garis pada garis horizontal dan vertikalnya juga berbeda.

TENA MAGAZINE | 81

Motif-motif Lipa' Sabbe

3.

MOTIF COBO’ DAN BOMBANG

Motif cobo’ merupakan motif susunan dari bentuk segitiga yang berderet dan sambung menyambung. Pada motif bombang yang berarti ombak merupakan motif yang tersusun dari bentuk segitiga sama sisi yang berderet melintang dan sambung menyambung. Perbedaaan antara motif cobo’ dan bombang adalah motif cobo’ lebih runcing.

4. MOTIF CACA WALI

Motif caca wali hanya terdapat pada bagian pinggiran atau kepala sarung saja. Motif caca wali berarti runcing, merupakan motif yang memiliki bentuk belah ketupat yang identik dengan sulapa eppa wala suji (pagar atau gerbang yang terbuat dari anyaman bambu bermotif segi empat belah ketupat) pada kedua ujungnya.

TENA MAGAZINE | 82

"Dari selembar kain tenun, terkandung satu etos kerja, dedikasi, dan ketekunan tiada putus dari tangan dan karsa para perajin yang membuatnya. Keunggulan citra rasa seni kain tradisional itu terwujud melalui perjalanan panjang dalam tradisi beragam, kaya, dan penuh makna." T U T I P A N D J A I T A N

TENA MAGAZINE | 83

Indahnya Kain Pa’bannang Motif Kain Khas Toraja dan Makna Budayanya

TENA MAGAZINE | 84
Niken Rahmadhani

Suku Toraja merupakan suku lokal yang tinggal di daerah pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan. Nama Toraja dipercaya pertama kali disebut-kan oleh suku Bugis Sindereng dan suku Luwu sebagai “To Riaja” dengan arti orang yang mendiami wilayah barat. Toraja memiliki kebudayaan lokal yang beragam dalam beberapa upa-cara penting seperti pernika-han, kematian dan upacara adat lainnya. Selain itu mereka juga memiliki budaya seni, salah satunya adalah kain khas Toraja.

TENA MAGAZINE | 85

Suku Toraja merupakan suku lokal yang tinggal di daerah pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan. Nama Toraja dipercaya pertama kali disebut-kan oleh suku Bugis Sindereng dan suku Luwu sebagai “To Riaja” dengan arti orang yang mendiami wilayah barat. Toraja memiliki kebuday-aan lokal yang beragam dalam beberapa upacara penting seperti pernika-han, kematian dan upacara adat lainnya. Selain itu mereka juga memiliki budaya seni, salah satunya adalah kain khas Toraja.

TENA MAGAZINE | 86

Kain tradisional khas Toraja ini memiliki warna alam dan motif yang khas danmenarik. Salah satu yang membuat kain ini menarik adalah keahlian membuat kain tenun ini diwariskan atau diturun-kan dari generasi ke gene-rasi. Hingga kini, kain khas Toraja merupakan salah satu kerajinan tangan yang keberadaannya terus diles-tarikan dan dikem-bangkan. Setiap motif menggambarkan makna tersendiri yang dipakai sesuai dengan fungsi dan tu-juan, baik itu upacara perni-kahan atau upacara kema-tian. Motif Pa’bannang terdapat pada kain khas Toraja, khususnya Tenun Pa’borong-borong dan Pa’miring.Pada kain tenun Pa’borong-borong, motifnya berupa gari-garis pada seluruh bagian kain dengan warna yang berbeda. Sedangkan kain tenun Pa’miring motif garisnya hanya terletak pada bagian pinggir kain. Motif kain khas Toraja ini mengandung makna yang cukup dalam, yakni: nilai sopan santun, saling menghargai satu dengan yang lain, saling berjalcan sepadan supaya kehidupan masyarakat Toraja hidup dalam kedamaian. Dari sekian motif ukiran Toraja yang digunakan sebagai motif pada kain tenun tradisional Toraja semuanya mengarkan kita mengenenai nila-nilai kehidupan sosial supaya manusia bisa hidup dengan berdampingan. Inti atau rambu-rambu yang ada pada motif ukiran Toraja ada harapan, angan-angan.

TENA MAGAZINE | 87
DEKRANASDA JENEPONTO TAMPILKAN KAIN “TOPE” DI PAMERAN KERAJINAN NUSANTARA, IRIANA JOKO WIDODO TERKESIMA TENA MAGAZINE | 88
Rahmadhani
Niken

Pameran Kerajinan Nusan-tara Dewan kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) resmi dibuka oleh ibu negara Hj. Iriana Joko widodo di Balai Kartini Jakarta Selatan (11/9/2019). Event ini berlang-sung selama 5 hari mulai ope-ning pada tanggal 11 dan clo-sing pada tanggal 15 Septem-ber. Dalam ajang tersebut seluruh Provinsi seIndonesia dari Sabang sampai Merauke berpartisipasi dalam mema-merkan produk unggulan masing-masing. Salah satu peserta pameran stand Sulawesi Selatan menampilkan produk unik yakni kain tenun tradisional kafan (Tope) khas daerah Janeponto. Kain tenun tradisional Tope ini didesain menjadi pakaian dengan motif motif yang indah. Pada kesempatan ini, Hj.Iriana Jokowidodo didampingi oleh Ibu Gubernur Sulawesi Selatan Hj.Lies Nurdin dan Ibu Bupati Jeneponto

hj. Hamsiah Iksan mengunjungi stand Kabupaten Jeneponto di buat terkesima akan keindahan motif-motif pada kain tope yang dipamerkan di stand tersebut. Melihat tersebut Iriana Jkowidodo berharap agar produk tope khas Jeneponto dapat lebih dikembangkan lagi dan bisa diproduksi secara lebih besar dan lebih banyak guna mencukupi permintaan pasar yang tinggi. Selain itu beliau juga meminta semua stakeholder untuk saling membantu untuk bersinergi dan mendukung kemajuan produk daerah ini agar tak hanya bisa di kenal di dalam negeri tetapi juga mancanegara.

TENA MAGAZINE | 89

MENGENAL LEBIH DEKAT WASTRA SULSEL FashionInterview

Narasumber
Astriana
TENA MAGAZINE | 90
Asal Bulukumba Sulsel

Apa saja wastra yang berasal dari Sulawesi Selatan?

Wastra dari Sulawesi Selatan ada banyak salah satunya dari daerah asal saya ada Tenun Kajang, Kain Lipa' Sabbe, Kain Sengkang, dan lain-lain.

Ciri khas wastra asal Sulawesi Selatan apa?

Ciri khas wastra asal Sulawesi Selatan dari daerah saya sendiri, Bulukumba, ada Tenun Kajang yang memiliki warna khas polos warna hitam Proses pembuatan Tenun Kajang membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, ada Lipa' Sabbe yang memiliki ciri khas ada satu benang yang menonjolkan warna emas.

Fungsi wastra asal Sulawesi Selatan apa?

Fungsi selain menjadi warisan nusantara, biasanya diperkenakan saat terdapat proses pernikahan pada daerah itu sendiri, dimana kain tersebut bisa dikatakan menjadi bentuk mahar yang wajib ada pada saat proses lamaran kepada pihak pria atau wanita.

Bagaimana peran pemerintah Sulsel dalam rangka melestarikan wastra asal Sulsel?

Salah satu peran pemerintah terkhusus di daerah Bulukumba yaitu pada saat perayaan hari kelahiran Bulukumba biasanya dirangkaikan dengan kewajiban bagi seluruh masyarakat untuk memakai baju hitam. Baju hitam ini menonjolkan ciri khas dari adat Kajang dan Kain Tenun Kajang.

Q
n A
TENA MAGAZINE | 91

Selain itu, ada peningkatan UMKM dari pemerintah sehingga kain adat ini bisa lebih dikenal lagi.

Apakah

Masih, karena kain adat Sulsel wajib digunakan saat proses pernikahan sehingga masyarakat masih sering menggunakan kain adat Sulawesi Selatan

Salah satu daerah wisata di Sulawesi Selatan ada Desa Bira dan Desa Adat Kajang Di desa tersebut pengunjung dapat langsung belajar membuat kain tradisional khas Sulsel. Namun karena proses pembuatan kain adat cukup lama, mungkin tidak semua proses dapat diikuti tapi dapat mengikuti dari beberapa proses pembuatan.

Sangat baik, karena dari hal tersebut wastra asal Sulsel dapat lebih dikenal luas oleh seluruh kalangan melalui fashion modern. Tetapi dalam hal itu, harus tetap diperhatikan aspek-aspek penting mengenai makna dan fungsi dari kain tersebut

wastra asal Sulsel masih sering digunakan oleh masyarakat?
Apakah ada tempat/lembaga yang dapat digunakan bagi orang yang ingin belajar menenun kain tradisional khas Sulsel?
TENA MAGAZINE | 92
Bagaimana pendapat Anda mengenai para desainer yang menjadikan wastra asal Sulsel sebagai fashion modern?

Waktu yang dibutuhkan dalam proses pembuatan selembar kain Tenun Kajang berapa lama?

Pembuatan Tenun Kajang membutuhkan waktu yang sangat lama hingga berbulan-bulan Proses pewarnaan Kain Tenun Kajang merupakan proses yang membutuhkan waktu paling lama karena memerlukan beberpakali proses pencelupan warna alam hingga menghasilkan kain berwarna hitam

TENA MAGAZINE | 93

SULAWESISELATAN BAWAPULANGDUA PENGHARGAANDARI PAMERANKRIYA NUSA2022

Pameran Kriya Nusa 2022 diselenggarakandiJakartapadatanggal 21 September 2022. Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Selatan mengangkat produk lokal asal Sulawesi Selatan. Konsistensi dankomitmenDekranasdaProvinsiSulsel mengangkat produk lokal membuahkan hasil. Produk khas Sulawesi Selatan memboyong dua penghargaan pada PameranKriyaNusa2022.

Penghargaanpertamadiraiholehproduk Songkok Bone yang ditetapkan sebagai penerima World Crafts Council (WCC) AwardofExcellence ForHandicraftofAsia

Region 2022. Selanjutnya, penghargaan kedua diberikan kepada produk Tas Anyaman Lontar dari UMKM Atap Konjo yan ditetapkan sebagai produk unggula potensial2022.

TENA MAGAZINE | 94
Afifatu Tsabbita

Penghargaan diberikan oleh Dekranasda Pusat kepada Ketua Dekranasda Sulsel, Naomi Octarina, pada penutupan PameranKriyaNusa2022.NaomiOctarina menyebutkan Sulsel memiliki kekayaan produk yang tak kalah dari provinsi lain. “Pengakuan ini menjadi pemantik semangat bagi UMKM dari daerah lain di Sulsel dan dapat terus mengembangkan produknya. Dekranasda hadir untuk mewadahi semua itu,” selanjutnya dikatakan oleh Naomi Octarina. Dekranasda provinsi Sulawesi Selatan bangga Sulawesi Selatan bisa memboyong dua penghargaan pada PameranKriyaNusa2022.

TENA MAGAZINE | 95
Kombinasi menggunakan outer wastra Kombinasi atasan polos dengan kulot kain wastra 1 5 kombinasi busana menggunakan obi wastra 3 Kombinasi atasan kaos polos dengan bawahan wastra 4 Look edgy dengan kombinasi atasan jaket kulit bawahan wastra 2 TIPS N TRICKS TIPS N TRICKS PADU PADAN BUSANA PADU PADAN BUSANA DENGAN WASTRADENGAN WASTRA TENA MAGAZINE | 96

TENUN KAJANG

SULAWESI SELATAN

TENA MAGAZINE | 97

WASTRA SULSEL MODERN

KARYA DEDEN SISWANTO

TENA MAGAZINE | 98

SALAM PENUTUP

Beragamnya wastra nusantara merupakan salah satu bukti bahwa indonesia memiliki banyak sekali budaya yang berbeda-beda. Dari Sabang sampai Merauke pasti memiliki wastra dengan ciri khas unik yang dijadikan sebagai identitasnya. Sulawesi Selatan merupakan daerah kaya akan wastra yang unik dan beragam.

Kami ucapkan terima kasih banyak kepada para pembaca . Semoga kalian terhibur dan dapat mengambil manfaat dari artikel-artikel kami, serta mendapat wawasan tentang wastra khususnya dari daerah Sulawesi Selatan.

Sewajarnya manusia pasti terdapat kesalahan dan kekurangan yang disengaja maupun tidak, untuk itu kami mohon maaf atas hal tersebut. Apabila ada kritik dan saran kami akan sangat menerimanya dengan lapang dada supaya dapat kita perbaiki kedepannya. Cukup sampai di sini perbincangan kita. Jangan lupa nantikan karya-karya selanjutnya. SAMPAI JUMPA

TENA MAGAZINE | 99
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.