Kesehatan
BINTITAN, Tak Sekedar Benjolan
Ilustrasi Retnoningayu Janji U
Oleh Wawan Taryanto
Tak bijak menganggap enteng hordiolum (bintitan), efek yang ditimbulkan ternyata tak main-main. Faktor kebersihan mata menjadi kuncinya.
B
intitan, sebuah penyak it yang menyerang bagian kelenjar sebasea pada kelop ak mata. Berbentuk benjolan kecil dan berwarna kemerahan. Banyak penyebutan dan pendapat dalam masyarakat tentang penyakit ini. Misalnya saja dalam bahasa Jawa, bintitan disebut dengan timbilen, dalam bahasa Sunda disebut den gan cindil. Banyak masyarakat, terutama masyarakat Sunda yang mengaitkan penyakit bintitan den gan kebiasaan buruk mengintip orang yang sedang mandi. Sehingga setiap orang yang terkena bintitan, biasanya akan digoda dengan sebu tan tukang intip. Padahal sebenarnya tidak ada kai tannya antara mengintip dengan bintitan. Dalam istilah kedokteran, bintitan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni hordeolum dan kalazi-
44 | Teknokra - Maret 2016 Edisi 217
on. “Keduanya merupakan benjolan kecil yang terjadi pada kelopak mata (palpebra),” ujar dr. Luciana, dok ter spesialis mata di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito, Yogyakarta. Luci menyebutkan ada beberapa perbedaan antara hordeolum dan kalazion. Hordeolum pada dasar nya tidak berbahaya, dan dapat sembuh dengan sendirinya. Hordeolum terjadi disebabkan oleh infeksi bakteri staphylococcus aureus karena adanya masalah kurangnya menja ga kebersihan tubuh, terutama mata (hygiene). Dilihat dari gejala penam pakannya, hordeolum sendiri terdi ri atas dua jenis, yakni hordeolum eks ternum dan hordeolum inter num. Hordeolum eksternum tak berbeda jauh dengan gejala jerawat, menonjol kemerahan di atas permukaan kulit.
Terjadi pada kelenjar zeiz dan kelen jar moll yang terletak pada ujung bibir kelopak mata yang berdekatan den gan bulu mata. Hordeolum eksternum terbilang yang paling mudah dis embuhkan, bahkan jika hanya didi amkan saja. Paling lama satu bulan maka bintitan akan sembuh dengan sendirinya. Hordeolum jenis ini biasa terjadi pada semua orang, terutama anak-anak. Biasanya anak-anak den gan asupan protein yang berlebih, seperti dengan me ngonsumsi telur maupun susu, akan mudah terkena. Sedangkan hordeolum internum ter jadi pada kelenjar meibom (kelenjar lemak) yang berada pada bagian dalam kelopak mata. Hordeolum in ternum cukup sulit untuk disem buhkan, meski tak terasa sakit atau kemerahan seperti pada eksternum, penyembuhannya minimal meng gunakan kompres hangat selama