Kuliner daerah asalnya Krui, kita tidak akan kesulitan mencari hewan dengan delapan tentakel ini. Rasanya yang kenyal dan manis membuat gurita menjadi menu favorit bagi pecinta makanan laut. Salah satu olahan gurita di Rumah Makan Cikwo adalah, Pekhos Masin Khita yang dalam bahasa Indonesia artinya gurita asam asin. Masakan ini mengingatkan kita dengan pindang patin. Hanya saja bumbu yang digunakan lebih sederhana. Kuahnya tidak pekat dengan rempah-rempah. Warnanya juga tidak kuning seperti pindang patin. Bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan direbus dengan air sampai mendidih. Kemudian gurita yang sudah dipotong kecilkecil dimasukkan ke dalam panci. Untuk menambah rasa asam segar, masakan ini ditambah dengan rampai. Kuahnya yang ringan membuat masakan ini terasa segar ketika dimakan. Guritanya pun terasa kenyal. Selain Pekhos Masin Khita, rumah makan ini juga menyajikan Khita Sambol. Sambal gurita yang dimasak
di sini tidak terlalu pedas. Rasa sambalnya nyaris sama dengan sambal sarden kalengan. Namun sambal di sini dibuat saat ada pesanan saja. Jadi bumbunya masih segar. Gurita yang dimasak juga tidak over cook, sehingga rasanya tidak alot. Bagi warga Lampung, pelengkap makan adalah sambal dan lalapan. Rumah makan cikwo memberikan lalapan dan sambal gratis bagi pelanggannya. Lalapan yang di sediakan juga lengkap. Ada rebung rebus, kemangi, jengkol, jolangjaling, kemangi dan kol. Selain gurita, rumah makan cikwo juga menyediakan pandap. Pandap adalah pepes daun talas. Untuk membuat pandap dibutuhkan waktu sekitar enam jam. Seperti halnya pepes pada umumnya, Pandap juga dibungkus dengan daun pisang. Daun talas ditumpuk sekitar tujuh lapis dengan parutan kelapa dan ikan yang diberi bumbu ditengahnya. Kemudian direbus dalam dandang besar. Pandap baru boleh diangkat ketika air sudah mulai habis. Menurut Isna, lamanya pembuatan pandap untuk menghilangkan rasa gatal pada daun talas. Untuk satu kali pembuatan pandap, Rumah
Makan Cikwo mampu membuat sekitar 20 porsi pandap. Lamanya proses pembuatan ini membuat pandap tidak mudah basi. Bahkan mampu bertahan sampai satu bulan jika disimpan di freezer. Untuk melegakan tenggorakan sehabis makan, Rumah Makan Cikwo menyediakan Sorbet Kweni. Minuman ini dibuat dari campuran potongan mangga kweni, biji selasih dan gula anau. Mangga yang biasa digunakan untuk campuran sambal mangga ini beraroma wangi. Ra sanya yang dominan manis dan sedikit asam ditambah gula anau membuat minuman ini terasa begitu manis. Bagi yang ingin bernostalgia dengan makanan ringan khas Pesisir Barat. Rumah makan ini juga menyediakan kacang tujin dan buak tat yang juga bisa dijadikan buah tangan. Kebahagiaan dan kepuasan batin yang dirasakan Isna dengan rumah makan ini terlihat sekali saat dirinya bercerita tentang kehadiran pengunjung yang selalu mengidamidamkan menu masakan Rumah Makan Cikwo. Kedepannya Isna juga akan mengembangkan kedai kopi yang menyajikan kopi khas Liwa, Lampung Barat. n
Teknokra - Maret 2016 Edisi 217
| 35