Edsus Khusus 2012 Teknokra

Page 1

Edisi Khusus Mahaiswa Baru 2012 Agustus-September 2012

ISSN 0215-8116



=SALAM REDAKSI

,

,

“Berikan aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncang dunia,” Soekarno

M

elalui kalimat Soekarno ini, kami sadar betapa pentingnya generasi baru bagi Bangsa ini, begitu pun halnya dengan Universitas Lampung maupun Teknokra yang berharap banyak pada mahasiswamahasiswa yang akan menjadi calon pemimpin di masa depan. Jangan hanya sebatas berpikir jika diberi sepuluh pemuda maka akan terbentuklah boyband, karya memang penting tapi, bangsa ini perlu sesuatu yang lebih dari itu. Sebuah generasi yang berpikir kritis dan bisa mengubah dunia

dengan ide-ide kreatifnya. Kami yakin para mahasiswa baru dapat membuat perubahan yang positif bagi kampus ini. Layaknya mahasiswa baru yang penuh minat dan energi, kami juga berusaha untuk selalu memberikan sesuatu yang baru dan hangat bagi pembaca. Karena kami sadar tugas kami adalah memberi informasi yang bermutu dan benar. Selamat datang kami ucapkan kepada mahasiswa baru, edisi khusus ini merupakan sambutan bagi kalian dengan sajian

beberapa informasi mulai dari beasiswa, info seputar kegiatan kampus, juga ulasan wedges yang hadir di rubrik Life style. Kami berharap, karya ini dapat memberikan gambaran mengenai Universitas Lampung, dan bisa mengambil manfaat dari informasi yang kami sajikan. Meski kami sadar banyak kekurangan di sana-sini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan. Dari Pojok PKM kami mengajak anda untuk Tetap Berpkir Merdeka!

MAJALAH EDISI KHUSUS TEKNOKRA diterbitkan oleh Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) TEKNOKRA Universitas Lampung ALAMAT: Gedung PKM Lt. 1 Jl. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Bandarlampung 35145, TELEPON: (0721) 788717 EMAIL: ukpmteknokraunila@yahoo.co.id, WEBSITE: teknokra.com Pelindung: Prof. Dr. Ir. H. Sugeng P. Harianto, M.S. Penasehat: Prof. Dr. Sunarto, SH.MH Staf Ahli: Prof. Dr. Ir. Muhajir Utomo, M. Sc., Dr. M. Thoha B. Sampoerna Jaya, M,S., Syafarudin, S.Sos., Maulana Mukhlis, S.Sos., M.Ip.,Tony Wijaya S.Sos., M.A. Pemimpin Umum : Dian Wahyu Kusuma Pemimpin Redaksi : Nely Merina Pemimpin Usaha : Agnes Lisdiani, Kepala Kesekretariatan: Esty Indriyani Safitri Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan: Alvindra Redaktur Pelaksana: Lutfi Yulisa Redaktur Pelaksana Online: ­Reno Bima Yudha Redaktur Berita: Rikawati Vina Oktavia Redaktur Foto: Novalinda Silviana Redaktur ­Artistik: ­Apro­han Saputra Redaktur Webdesign: Syintia Kamala Fotografer: Faqih Abdul Aziz (Non aktif) Staf Artistik: Muhamad ­Burhan Reporter: Sinta Septiana, Jenni Ayuningtyas, Yovi Lusiana Webdesigner: Hermawan Santoso, Faris Yursanto ­Kameramen: Yurike Pratiwi S, Windi Dewi Saputri Manajer ­Keuangan: Inayati Sofiah Koordinator Periklanan: Desfi Dian Mustika, Koordinator Pemasaran: Desisonia (Non Aktif) Staf Keuangan: Rukuan Sujuda Staf Periklanan: Veni Purnama Sari Staf Pemasaran: M. Faza Staf Analisis dan Perpustakaan: Bina Mandiri Zen (Non Aktif), Puji Lestari Ningsih Staf Pengkaderan dan SDM: Rudiyansyah Staf Kesekretariatan: Fitri Wahyu Ningsih Magang: Eko S, Meilinda O, Nurul F, Puspa A, Farhan K, Hayatun Nisa, Tara M.

Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

3


Infotek

Lifestyle 20

12

wedges yang merupakan alas kaki yang tinggi dan tebal ini membuatnya percaya diri karena terlihat semakin tinggi. Namun tak setiap saat ia menggunakannya, biasanya disesuaikan dengan kostum yang ia gunakan. Misalnya jika kuliah menggunakan gaun, sama seperti halnya hari ini ia menggunakan wedges untuk kuliah yang dipadu padankan dengan dress berbahan jeans.

Kecelakaan kereta api setiap tahun meningkat bersamaan dengan meningkatnya penggunaan transportasi murah meriah ini. Penyebabnya beragam, mulai dari kesalahan teknisi, lalainya pengemudi hingga minimnya teknologi. Hingga kini di Indonesia belum ada kereta api yang bisa berhenti secara otomatis jika ada kendaraan atau manusia didekatnya. Berbeda dengan negara tetangga, contohnya saja India yang telah menciptakan kereta api otomatis sehingga dua buah kereta api yang berada dilintasan yang sama tidak mengalami tabrakan.

komitmen Berita Kampus Puisi Ekspresi Sebaiknya Anda Tahu Opini Peta

5 6 11 14 18 22 23

Galeri Foto Desain Cerpen Bahasa Sekilas Teknokra Tips & Trik Kyay

24 26 27 30 32 33 34 Resensi

Ekspresi 15 Siapa bilang cacat tak bisa berprestasi hal itulah yang dibuktikan oleh Dhanar Aditya Nugraha. terik matahari kian menyengat, namun tidak membuat pemuda berusia 23 tahun ini menyerah mendaki bukit yang tingginya mencapai 2151 meter. Bagi pemuda biasa mungkin hal yang mudah, namun bagi Dhanar Aditya Nugraha ia harus mencapai puncak dengan menggunakan satu tangannya. Belum lagi ia harus menenteng kamera DSLR yang beratnya lumayan.

4

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

Seputar Anakedah Akreditasi Info Beasiswa TTS Resensi Karikatur Pojok

35 40 41 42 43 44 45 46

44

“Kalau kita ingin sukses dalam menulis, setiap hari kita mesti punya karya. Seorang penulis yang berhasil pasti membangun tradisi menulis dengan baik�. Itulah salah satu nasihat yang tertuang dalam buku yang berjudul “Menulis dengan Telinga.�

Judul: Metamorfosis Ide Esty Indriyani S Desain Reno Bima Y, M. Burhan


KOMITMEN

Metamorfosis S

elamat datang mahasiswa baru, bersiap-siaplah untuk bermetamorfosis. Jangan menjadi kutu buku yang selama hidupnya tak pernah bermetamorfosis. Atau menjadi seekor kecoa yang bermetamorfosis tak sempurna. Namun jadilah kupukupu yang bermetamorfosis secara sempurna.Ibarat serangga mahasiswa juga bermetamorfosis mengalami perubahan pada hidupnya. Bedanya ia bebas memilih metamorofosis mana yang ingin dilakukan. Holometabola, hemimetabola atau ametabola kah? Kita gambarkan metamorfosis melalui tiga jenis serangga. Pertama kutu buku, serangga yang berasal dari ordo thysanoptera itu jika dianalogikan dengan makna kiasan memang bagus yaitu orang yang hobi membaca buku dan memiliki wawasan yang luas. Namun kutu buku tak sehebat itu. Ia adalah parasit. Kutu buku tak pernah mau bermetamorfosis atau ametabola. Dari kecil hingga dewasa tak ada perubahan dalam hidupnya. Selamanya menjadi parasit di lipatan buku yang kemudian digrogotinya hingga rapuh dan usang. Begitu juga dengan mahasiswa yang selamanya tak mau berubah tetap dengan gaya lama datang, duduk dan diam. Cenderung hedonis atau hura-hura dan ingin kembali ke masa-masa indah bernama SMA. Meski bergelar mahasiswa yang tahu segalanya tapi ilmunya tak berguna. Hanya menambah kapasitas jumlah mahasiswa yang ada di Unila. Serangga kedua bernama kecoa. Ia mengalami metamorfosis namun tak sempurna atau hemimetabola. Anatominya berubah namun sangat sederhana hanya tumbuh sayap. Begitu juga dengan manusia hanya gelarnya yang berubah dari ‘siswa’ menjadi ‘mahasiswa’. Ia bermetamorfosis namun bukan menjadi kritis melainkan pragmatis. Yang penting dapat nilai dan kuliah cepat selesai. Tak peduli

dengan fenomena yang ada cenderung memikirkan diri sendiri. Ia baru protes jika ada sistem yang merugikan dirinya namun jika merugikan orang lain pura-pura tak tahu apa-apa. Terakhir kupu-kupu, tak hanya sayap indahnya saja yang bisa dinikmati manusia. Serangga yang berasal dari ordo lepidoptera ini juga bermanfaat bagi makhluk lainnya. Ia bermutualisme dengan bunga. Meskipun ia mengambil nektar atau madu dari bunga namun ia menggantinya dengan menjatuhkan serbuk sari yang sulit dijangkau oleh kepala putik. Sehingga terjadilah peristiwa penyerbukan kemudian disusul dengan peristiwa pembuahan. Untuk menjadi seekor kupukupu yang indah dan bermanfaat merupakan hal yang tak mudah butuh proses dan perjuangan yang panjang. Ia harus berholometabola atau bermetamorfosis secara sempurna. Bermula dari telur meski bercangkang keras namun jika terinjak akan pecah. Lalu si embrio yang berada di telur meraba jalan keluar dan keluarlah ulat yang menjijikan. Setelah itu ulat mengisolasi dirinya menjadi sebuah kepompong barulah ia menjadi kupukupu.

Begitu juga mahasiswa yang berholometabola, ia tak lagi menjadi embrio yang berada dalam telur yang terkungkung dalam sistem yang mengharuskan muridnya untuk datang, duduk dan diam. Sang murid tak memiliki hak suara, suka atau tak suka harus nunut dengan sistem pendidikan yang ada. Hanya menggerutu ketika harga SPP naik, diam ketika gurunya menjual beli kursi sekolah. Bahkan ketika kurikulum sekolah harus menggunakan dwi bahasa sedangkan sang guru hanya mampu mengajar dengan satu bahasa sang murid tak dapat berkata apa-apa. Idenya terpendam karena terlalu takut pada guru, takut tak naik kelas atau tak diberikan jawaban saat ujian. Tak lagi menyandang gelar siswa berarti harus bermetamorfosis harus kritis dengan sistem yang ada. Kritis bukan berarti manusia yang omong doang lewat teori-teori murahan. Atau mahasiswa yang teriak-teriak lewat toak lalu timpuk-timpukan karena merasa tak didengar. Kritis bukan berarti selalu tak setuju dengan sistem yang ada, namun sistem yang menyimpang yang memang harus dikritisi, dianalisis kemudian diberi solusi. Menjadi mahasiswa berarti harus beraplikasi bukan hanya teori. Pemikiran mahasiswa sangat dinantikan untuk sebuah perubahan. Kita buka sejarah bangsa, mulai dari sumpah pemuda hingga jatuhnya rezim orde baru karena pemikiran mahasiswa yang kritis. Mahasiswa memang harus berholometabola, bermetamorfosis sempurna menjadi kupu-kupu yang bermanfaat bagi makhluk lainnya. Pemikiran mahasiswa bukan hanya dapat mengubah Indonesia namun juga dunia. = Redaksi

Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

5


Berita

kampus anjurkan memakai tali pengaman dan tas carrier di beri lapisan plastik berupa kantong packing supaya air tidak masuk ke dalam tas carrier.

Kami Dilahirkan Untuk Berani Hidup Itulah jargon dari Gumpalan, sebuah Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Pertanian yang bergerak di bidang pecinta alam. Meski banyak rintangan mereka berhasil menaklukan puncak Gunung Leuser yang terletak diantara provinsi Nanggroe Aceh Darusalam dan Sumatera Utara pada tanggal 29 Juni – 25 Juli 2012. Ekspedisi yang diikuti oleh Kurniawan sebagai pemimpin, Akif Alwey, Fauzan, Anda Laksmana, Herman Setiawan, dan Husen Hariadi ini untuk mencapai titik puncak mereka membutuhkan waktu tempuh sampai delapan hari perjalanan lamanya, waktu yang cukup lama untuk pendakian satu gunung di Indonesia. Dari Kampus Hijau Universitas Lampung, Tim Ekspedisi Leuser dilepas oleh Pembantu Dekan II dan Pembantu Dekan III, Prof Irwan Sukri Banuwa dan Syahrio Tantalo pada hari jumat (29/6) pukul empat sore. Dan tim berangkat menuju Tanah Rencong esok harinya pada hari Sabtu (30/6) pukul empat subuh dengan menggunakan bus Mereka pun melewati berbagai tempat yang berbeda dari rumah penduduk hingga hutan belantara.

6

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

Saat hari pertama di Desa Kedah Simpang Air mereka pun kehausan sehingga harus minum pada kolam kecil yang berisi air tadah hujan yang berwarna coklat. Namun masih aman untuk dikonsumsi sebagai air minum. Tim Ekspedisi pun harus melewati tanjakan dan turunan yang terjal. Namun semua itu diimbangi karena di sepanjang jalan tim Ekspedisi mulai dimanjakan matanya dengan flora dan fauna yang begitu beragam seperti tanaman edelweiss, anggrek, kantung semar dan lainlain. Pada hari ke empat saat harus melewati lintasan Badak mereka berenam harus menyebarangi empat sungai. Sungai yang pertama memiliki lebar ±100 cm dan memiliki kedalaman ±150 cm. Sungai ke dua memiliki lebar ±3 m dan memiliki kedalaman ±2,5 m serta terdapat dua batang kayu besar yang tumbang yang berfungsi sebagai jembatan untuk menyebrangi sungai ini. Sungai ke tiga memiliki lebar ±4,5 m dan memiliki kedalaman ±1 m serta terdapat sebatang pohon besar yang tumbang lagi sebagai jembatan. Sungai keempat (sungai alas) memiliki lebar ±8 m memiliki kedalaman ±1 m dimana kondisi sungai berbatu dan berarus deras. Ketika menyeberanginya di

Tim Ekspedisi kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini tujuannya adalah Lapangan Bola (Padang Savana). Padang Savana merupakan padang rumput yang lembab sedikit tergenang air dan sangat luas, bervegetasikan tanaman kayu gersang. Untuk mencapai tempat ini Tim Ekspedisi harus naik turun melewati punggungan perbukitan. Selama di perjalanan Tim Ekspedisi harus ekstra hati- hati karena terdapat banyak terdapat cabang jalur rusa yang dapat membuat para pendaki kehilangan arah tujuan utama (alias tersesat) dan terdapat jurang patahan dengan kedalaman ±30 m. Namun di jalur ini Tim Ekspedisi merasa takjub akan kemegahan Gunung Leuser, sebab dijalur ini puncak Gunung Samsudin, puncak Gunung Leuser, puncak Gunung Leuser dan ratusan hamparan pegunungan dan Gunung samarsamar terlihat dengan jelas. Setelah dua jam perjalanan dari Padang Savana akhirnya mereka sampai juga ke puncak Gunung Loser yang merupakan puncak yang tertinggi dari puncak Gunung Leuser yakni mencapai 3.404 Mdpl yang berdampingan dengan puncak Gunung Leuser. Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju puncak Gunung Leuser yang membutuhkan waktu tempuh tiga jam lamanya dengan melewati beberapa punggungan, padang rumput yang bervegetasikan tanaman kantung semar, anggrek dan terdapat pula bebatuan serta jurangyang cukup terjal. Setibanya di Puncak Gunung Leuser (3.146 mdpl) tak lupa mereka berenam mengucapkan syukur dan mengibarkan sang saka dipuncak sana * Rilis


Berita

kampus

KSS Sabet Tiga Piala Peksiminas Oleh: Veny Purnamasari Jauh-jauh menyebrang ke Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, ternyata tak berbuah sia-sia. Kelompok Studi Seni (KSS) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan meraih juara tiga nasional dalam kategori monolog baca puisi, harapan satu penulisan cerpen dan harapan dua penulisan puisi. Mereka adalah Anida Masila (Pend Ekonomi ’11) Heryanto (Pendidikan Jasmani’09), Peristianika, (Pend. Geografi ’08). Persiapan yang dilakukan tidaklah enteng, mereka latihan sejak tiga bulan sebelum Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XI dimulai 1-6 Juli 2012. “Kami selalu mengikuti latihan secara rutin, latihan-latihan dasar, latihan vokal, latihan fisik, dan latihan naskah. Mereka selalu optimis saat menghadapi lawan dengan semboyan “Semangat

Sampai Akhir ,”tutur Anida. ”Seni untuk Perdamaian dan Persaudaraan Indonesia,” itulah tema yang diangkat oleh peksiminas tahun ini. Acara nasional yang digelar dua tahun sekali bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan praktis mahasiswa dalam menumbuhkan apresiasi terhadap seni, baik seni rupa, teater atau pertunjukan, seni vokal, maupun penulisan sastra, dan menjalin kerjasama antara mahasiswa dari berbagai daerah untuk mempererat tali persaudaraan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya kegiatan ini dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Muhammad Nuh ini tak lagi dilombakan melalui pengiriman karya lewat email. Melainkan langsung ditempat semua perlombaan. Sehingga persaingan sangat ketat.

Anida mengatakan bahwa saingan mereka berasal dari 28 provinsi. Dan saingan terberat berasal dari Pulau Jawa, dan prediksinya benar juara umum nasional diraih oleh Jawa Tengah. Meski tak menjadi juara umum mereka tetap bersyukur bisa mengharumkan nama Unila dan Lampung. Namun ada yang disesalkan oleh Ketua KSS, Virio Ilham yaitu kurangnya perhatian dari pihak kampus baik untuk urusan dana maupun tempat latihan. “Masa, kita kalau setiap mau latihan harus pindah-pindah tempat, apalagi jika musim penghujan datang, kami harus was-was saat latihan, karena takut atap yang mulai bocor,” terang Virio Ilham. Ia berharap kedepannya pihak kampus bisa lebih perhatian kepada kegiatan mereka.=

Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

7


Berita

kampus

Larangan Membeli, Pedagang Merugi Oleh M. Faza Pandunegoro

8

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

mencari ilmu, tapi jangan kami berdagang. Maksud kami baik ingin membantu dan mempermudah adik-adik mahasiswa baru,” cetus Resvita Tak hanya Resvita yang merasa dirugikan dengan hal ini, Nelya (31). Menurutnya ia sudah mengetahui adanya larangan bagi mahasiswa baru untuk membeli perlengkapan propti dari para pedagang. “ungkapan hati kecil, dari tahun ke tahun mencari rezeki, ekonomi, tapi tahun ini barang dagangan kami sudah tidak laku lagi,” keluhnya

,

“Apakah Mahasiswa tidak kasian dengan ibu pedagang kecil. Jadilah Mahasiswa yang bijak, masih mahasiswa sudah nyiksa para pedagang. Dimana rasa iba masiswa. Kepada Komisi Disiplin (KOMDIS) mohon maaf di semua jurusan bagi yang merasa.” Itulah kalimat yang terlontar dari para pedagang yang di tulis dalam kertas lalu di bagikan di sekitaran Gedung Serba Guna (GSG) Unila 29 September lalu. Hal ini bemula dari tidak terjualnya barangbarang perlengkapan propti yang dijajakan oleh pedagang musiman tersebut. Mereka terdiri dari ibuibu dan anak-anak yang berkeliling di sekitaran GSG Unila untuk menjajakan barang dagangannya berupa pita,talikur,karton hingga caping. Resvita seorang pedagang berusia 32 tahun mengatakan mahasiswa baru dilarang untuk membeli perlengkapan propti kepada para pedagang dan mengarahkan mahasiswa baru tersebut untuk membeli di BEM Fakultas yang sudah memiliki stempel. “Itu adalah signal terindikasi bahwa dari pihak BEM Fakultas melarang mahasiswa baru untuk membeli barang-barang dari para pedagang,”tegas Resvita. Menurut Resvita ia berjualan perlengkapan propti,selain mencari rezeki ia pun bermaksud membantu mahasiswa baru yang kesulitan dan tidak membawa atribut pada saat Propti. “Kami tidak melarang siapapun mencari rezeki, mahasiswa datang untuk

,

...Itu adalah sinyal terindikasi bahwa dari pihak BEM Fakultas melarang mahasiswa baru untuk membeli barang-barang dari para pedagang. Resvita

Namun berbeda di setiap jurusannya, dengan dua perbandingan yaitu, pada Jurusan Agribisnis, mahasiswa baru disuruh membeli atribut dari BEM berupa caping, nametag dan pita jurusan seharga dua puluh ribu rupiah, dan pada jurusan Agroekoteknologi, mahasiswa baru disuruh membeli atribut dari BEM berupa caping, bakul,

nametag, sepasang kaus kaki sepakbola, dan pita jurusan. Seorang mahasiswa baru bernama Ria Rizky Lesari mahasiswa Agroekoteknologi 2012 mengaku keberatan dengan harga atribut yang ditawarkan oleh BEM yang terdiri dari caping, bakul, nametag, sepasang kaus kaki sepakbola, dan pita jurusan seharga limapuluhribu rupiah. “Hal ini ada enaknya ada nggaknya, enaknya kita gak repot lagi, agak keberatan soal harga,” ujarnya Mulia Wulandari mahasiswa Agribisnis 2012 mengatakan tidak keberatan dengan hal ini, karena bisa mempermudah mahasiswa yang harus berada di kampus pukul enam pagi hingga menjelang sore hari, dan ia pun menambahkan bahwa ada negoisasi dari harga. Menanggapi hal ini Wakil Gubernur Fakultas Pertanian, Neka Meliyati menjelaskan bahwa pihak BEM hanya bertanggung jawab atas caping dan nametag seharga lima belas ribu rupiah. Dan untuk lebih pencirian ke jurusan pihaknya menyerahkan pada jurusan masing-masing dan ketua umum jurusan yang bertanggung jawab. Saat ditemui di ruanganya Pembantu Dekan III Fakultas Pertanian Prof Syahrio Tantalo tidak menanggapi secara serius dan tidak mengetahui tentang hal ini. Senada dengan Syahrio Pembantu Dekan I, Prof. Dermiyati mengatakan tidak mengetahui hal ini, dan hal ini di luar sepengetahuan dan konsep kepanitiaan propti yang diisi oleh para Dosen di Fakultas Pertanian. “tapi nanti ke depannya, kami akan mengarahkan BEM untuk menyerahkan persoalan perjual belian hal ini kepada koperasi mahasiswa (KOPMA) Unila,” tuturnya.=


Berita

kampus

Berbagai perlombaan dilaksanakan dalam rangka memperingati Dies Natalis Unila yang ke 47 (21/9). Salah satu lomba yang paling diminati adalah lomba bakiakpermainan tradisonalyang menguji kekompakan anggotanya

Merah Putih di Laut Biru Oleh: Sinta Septiana

Unila-Tek: Seperti sejarah berulang, di tahun ini ulang tahun Indonesia yang ke 67 tahun bersamaan dengan bulan ramadhan tepatnya dua hari menjelang lebaran. Ketika hampir semua orang sibuk dengan persiapan lebaran berbeda dengan beberapa anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Anemon beserta Mahasiswa Pecinta Alam (Matalam), Gumpalan, Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) justru ingin mengibarkan sang merah putih di laut biru. Novriadi Ismail misalnya, mantan Ketua Anemon ini bersama ketiga temannya menaiki truk yang berisi peralatan menyelam ini menerobos jalan terjal dan berbatu untuk menuju

ke Pulau Tegal. Bahkan lima teman lainnya nekad menggunakan motor ke pulau yang dari kejauhan berbentuk pocong tidur namun tak terlihat menyeramkan. Bahkan Anemon terpesona oleh beningnya air laut yang membuat terumbu karang dan ikan-ikan kecil terlihat mudah dari permukaan. Sehingga mereka memilih laut biru di Pulau Tegal sebagai lokasi pengibaran sang merah putih. Ketika sampai di bibir pantai, mereka rapat kecil dan berdoa agar pengibaran sesuai rencana. Kemudian mereka menaiki perahu motor untuk menuju ketengah laut yang kedalamannya tujuh sampai sembilan meter. Matahari tepat diatas kepala jam pun sudah menunjukan pukul dua belas dua puluh menit. Persiapan pun

dimulai mereka mulai mengenakan peralatan menyelam yang telah berusia empat belas tahun. yaitu pelampung, masker, snorkel dan kaki katak Satu persatu mereka pun melompat ke laut tak semua menyelam untuk mengibarkan bendera. Hanya Faisal Rais, Adi Ilhan Nuari, Muchlis Aditya, dan Novriadi yang bertugas sebagai pengibar dan penarik bendera,pembaca teks proklamasi dan pengarah posisi. Sedangkan yang lainnya hanya berenang di atas permukaan. Menurut Novriadi melakukan pengibaran bendera dibawah laut ini, tidak sembarang penyelam bisa melakukannya karena ada teknik-teknik tertentu. Misalnya netral bouyancy yaitu teknik ini Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

9


Berita digunakan untuk menstabilkan posisi agar kedalaman yang sesuai yang diinginkan. Lalu ada mask clearing yaitu cara bagaimana membersihkan masker, lalu yang paling penting juga adanya teknik penguasaan sandi komunikasi yang digunakan untuk saling memberikan perintah pada yang lainnya. Tiang ditancapkan ke karang, Muchlis dan Adi mulai membentangkan bendera, Dan pada saat sang saka ditarik oleh Faisal para tim skin diving pun bergegas membentuk formasi lingkaran diatas bendera tersebut. Dua puluh menit kemudian bendera mulai berkibar, lalu Novriadi mulai membacakan teks proklamasi. Namun tidaklah dibacakan secara lantang seperti di darat, tetapi dibaca dalam hati. Menurut Novriadi, dalam melakukan pengibaran bendera di bawah laut dalam kondisi sedang berpuasa sangatlah sulit, karena selain tenaga lebih cepat terkuras sebab bergelut di air laut, notabene mengakibatkan tenaga kita akan lebih terekspos,tidak hanya itu tenggorokan kita juga terasa kering dan perih, karena tidak pungkiri ketika melakukan penyelaman atau pun snorkeling pasti akan ada sedikit air laut yang akan masuk. Selain itu kendala yang dihadapi oleh tim penyelam adalah peralatan yang kurang memadai. “Kendala terbesar sebenarnya ada di alat, dengan alat seadanya dan sudah uzur pula kami tetap melakukan penyelaman, sehingga tenaga yang dikeluarkan seharusnya sedikit pada kondisi alat yang 100% masih layak pakai, namun pada alat yang bisa dikatakan tidak layak pakai ini membuat tenaga kami semakin terkuras, bahkan tidak hanya menguras tenaga juga fatalnya nyawa pun akan terancam,� keluh 10

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

Novriadi. Meskipun dengan alat seadanya pengibaran sang saka didasar laut ini pun bisa dikatakan berhasil, menurut Ketua Anemon Faisal Rais persiapan untuk kegiatan ini sudah dilakukan sejak tiga minggu sebelumnya. Akan tetapi, pengibaran bendera dibawah laut ini bukan untuk pertama kalinya dilakukan oleh anemon, namun pada waktu sebelumnya masih ada beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya. Setelah pengibaran tim penyelama dan skin diving pun melakukan transplantasi terumbu karang di Pulau Tegal. Sebanyak dua puluh lima fragmen karang berbentuk folios dan branching pun di transplantasi. Dengan tercapainya kegiatan ini pun, Endang Linirin Widi Astuti sebagai pembina club selam Anemon pun angkat bicara. “Saya bangga mereka dapat melakukan kegiatan seperti itu dengan keadaan peralatan yang tidak 100% bagus,� terang Pembina Anemon saat ditemui diruangan Kajur Biologi. Nunung Nurcahyani sebagai Kepala

Jurusan Biologi, pun serupa. Ia merasa bangga kepada Anemon karena mereka tetap bisa berprestasi dengan alat yang seadanya. Sedangkan

kampus

untuk meningkatkan prestasi mereka, harus di imbangi dengan peningkatan kualitas peralatan yang mereka pakai. Karena peralatan yang telah mereka pakai sudah berumur 14 tahun. Ia pun menyarankan agar pejabat Unila lebih mensuport karena selama ini anemon sudah berprestasi dan tidak hanya membawa nama jurusan atau fakultas saja juga nama unirversitas. “Saya sudah pernah mengajukan permohonan untuk peralatan anemon yang baru, namun karena anemon merupakan club selam yang berada dibawah lab ekologi maka dengan alasan keterbatasan dan di prioritaskan kepada alatalat laboratorium sehingga peralatan selam anemon belum mendapatkan alat baru,� ujar kepala jurusan biologi saat ditemui diruangannya. Ke dua wanita ini pun berharap adanya perbaruan alat selam anemon karena tahun ini klub selam anemon tidak berada dibawah laboratorium ekologi lagi, melainkan sudah menjadi UKM Fakultas, sehingga mereka akan memiliki dana

sendiri, d a n diharapkan dana tersebut bisa digunakan untuk pembaruan peralatan selam. Hari sudah sore, merah putih di langit biru pun diturunkan. Mereka pun mulai muncul dari permukaan dan meninggalkan lautan.=


**

Sophia Sophia, engkau terlalu jauh direngkuh Terlalu rumit buat diperbincangkan atau sukar dibongkar Engkau selalu menakar dari tengah-tengah altar Sophia, engkau anjar di pelabuhan Menyelamimu bagai mencari bahar dalam palung atau mencari pandangan salmon yang memerah pada sehelai jaring yang dlemparkan Nelayan sebelum malam uzur Saat matahari berlari meninggalkan awan Sophia, jangan kau tutup bibir pantaimu Aku ingin berlabuh dengan perahu sepasang dayung Agar aku bisa mengarungi kumpulan air dunia Tidak tersesat ketika kembali pada senyummu di pelabuhan ini Sophia, bersamamu ada asa yang sampai Kau adalah rambu-rambu lautan Penunjukkan arah yang hendak ku tuju Bersamamu ada hikmat yang merapat Ada jawaban atas semua pertanyaan

Puisi

**

Krakatau dari Pasir Putih Dik, masih kau ingat saat kita menyisir butir-butir pasir Ada ombak hamil memeluk akarakar bakau Ada karang menahan muram bangau Sedang cangkang-cangkang kerang Nyumput di pelapah kelapa Dan ketika kau tunjuk satu perahu tak berlayar Perahu buatan bapak yang masih setia; kataku Lalu, kita mengarung pesisir dengan perahu Hanya sepasang dayung yang kita ayun di bibir laut Menyusur serabut-serabut ganggang yang menyapa pangkal perahu Saat hari keempat belas bulan safar itu -angin menghembus ombak -ombak mengayun perahu -perahu membisikkan tuturnya Aku akan selalu setia pada sayup perahu ini; katamu Kepak sekawanan camar pun mengisi kolong-kolong langit Kembali pada sangkar yang ditunggu para telur-telur eram Sementara matahari ingin berpamit pada riak-riak awan yang meninggalkan hangatnya kepada laut Hingga kau melihat alam memerah dan senja datang Meninggalkan keindahan pasir putih

Sebelum purnama merekah dan matahari berpulang Sempat jala matamu menangkap kabut gunung dan biasnya masih mengisi sisa-sisa pendar senja Kuhadapkan wajahku pada wajahmu Dik, coba pandangi Krakatau di sana Letusan kepul asapnya seperti harapku menujumu Malam menjemput siang dan sinar matahari pecah di laut Tepat seperti satu dasawarsa kemarin tiada lagi kau disini Menyisir pasir putih atau mengagumi kesetiaan krakatau Aku selalu menunggumu,Dik Menanti tutur yang pernah terucap Menagih janji pelabuhan kita Memandang Krakatau dari pasir putih di perahu ini

Hendri Sianturi FKIP Biologi 07 Anngota KSS FKIP

Tentang alam dan seisi dunia

Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

11


INFO TEKNOLOGI

Otomatis Tak Ada Kecelakaan Oleh Fitri Wahyuningsih

K

ecelakaan kereta api setiap tahun meningkat bersamaan dengan meningkatnya penggunaan transportasi murah meriah ini. Penyebabnya beragam, mulai dari kesalahan teknisi, lalainya pengemudi hingga minimnya teknologi. Hingga kini di Indonesia belum ada kereta api yang bisa berhenti secara otomatis jika ada kendaraan atau manusia didekatnya. Berbeda dengan negara tetangga, contohnya saja India yang telah menciptakan kereta api otomatis sehingga dua buah kereta api yang berada dilintasan yang sama tidak mengalami tabrakan. Melihat perkembangan teknologi transportasi di luar negeri yang sudah canggih dan maraknya kasus kecelakaan kereta api di Indonesia lah yang menginspirasi Martinus S.T.,M.Sc., Dosen Teknik Mesin Unila untuk membuat sebuah sistem otomasi yang bisa menjalankan mesin kereta api secara otomatis. Bersama bimbingannya Ari Beni Santoso, mahasiswa Teknik Mesin 2005 meneliti mengenai pengaturan kereta api secara otomatis. Mulai dari pengereman hingga palang pintu yang bergerak secara otomatis. Sistem tersebut berbasis mikrokontrol dengan menggunakan alat peraga berupa kereta api mainan. Namun bukan kereta api mainan biasa telah dimodifikasi sehingga mesinnya hampir menyerupai kereta api sebenarnya.

12

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

Selain kereta api untuk penelitian yang dimulai sejak bulan Februari tahun lalu ini dibutuhkan juga gerbang dan palang pintu buatan. Tak membutuhkan banyak modal untuk kedua alat ini karena hanya dibuat dari papan setebal tiga cm dan palang pintu menggunakan piphet air minum. Setelah membuat kedua alat tersebut selanjutnya kereta api mainan atau miniatur kereta api dimodifikasi dengan dua buah sensor. Sensor pertama untuk mendeteksi jarak dan yang kedua yaitu sensor posisi untuk mengontrol pengereman. Sehingga jika ada benda asing yang tingginya lebih dari 10 cm akan kereta akan mengerem secara mendadak. Sensor posisi menggunakan Mikrokontroler Attiny 2313-20PU dan Arduino Duemilanove 328 sehingga dapat diprogram ulang agar dapat digunakan kembali sebagai pengontrol sistem otomatis pada gerbang dan palang pintu kereta api mainan selanjutnya. Pada sensor ini diperlukan batu baterai sebagai energi catu daya yang bertegangan 5 Volt sehingga dapat menggerakan kereta api mainan yang bertegangan 9 Volt.

Selain itu dibutuhkan juga Broad Band sebagai tempat pemasangan rangkaian sebelum dipindahkan ke PCB (Printed Circuit Board) yang berfungsi untuk meletakkan komponen- rangkaian permanen. Kemudian untuk mengubah voltase pada sensor menggunakan AN7805, dan untuk menguatkan sensor menggunakan LM324. Ada juga LM339 sebagai komparator atau rangkaian untuk masukan (perintah) ke mikrokontroler. Pembuatan kereta api mainan ini dibagi menjadi dua tahap yaitu hardware dan software. Pada perangkat keras atau hardware tahapan dimulai dengan membuat rangkaian berupa adaptor untuk menurunkan tegangan agar tidak terjadi korsleting listrik. Kemudian merangkai micro switch yang berfungsi sebagai tombol on off, saklar dan motor dinamo. Ketiga komponen ini dihubungkan dengan kabel dari diode ke relay, dan berujung pada motor dinamo. Jika motor dinamo ini diaktifkan maka akan ada arus yang mengalir yang kemudian akan dikendalikan oleh relay lalu disesuaikan dengan mesin oleh dioda. Berikutnya adalah merangkai Microkontroller yang telah diisi dengan sensor serta perangkat-


INFO TEKNOLOGI perangkat lainnya termasuk rangkaian switch. Pada rangkaian inilah dibuat pengaturan rangkaian otomasi yang terdiri dari pengaturan kereta api, pengereman, dan palang pintu pada rel kereta api mainan berbasis microkontroller. Proses kerja ini dimulai dari input pada sensor. Input ini merupakan data yang didapat sensor jika ada benda asing yang berada diatas rel maka input diteruskan ke LM339 untuk memproses perintah yang kemudian akan dihadapkan dengan beban (resistor) dan diteruskan ke microcontroller Attiny yang telah diprogram untuk mengendalikan sistem otomasi. Setelah melewati microcontroller attiny, perintah untuk mengerem kereta api kemudian diteruskan ke dioda. Dalam diode ini, arus yang mengalir diubah dari DC (arus bolal-balik) menjadi arus searah atau AC. Perintah ini kemudian diteruskan relay sebagai power. Pada saat relay dalam kondisi hidup maka akan mengalirkan tegangan sebesar 1,5V AC yang akan menyebabkan motor dinamo berputar dan menghasilkan output berupa perintah pengereman. Selain adanya proses otomasi pada kereta api, ada juga proses otomasi pada palang pintu yang telah dipasang sensor posisi (micro servo) yang akan memerintahkan palang pintu untuk menutup dan membuka secara otomatis. Mekanisme membuka dan

menutupnya palang pintu ini diatur sinyal yang terpasang pada kereta api mainan, dan phototransistor pada gerbang. Ketika kereta api mainan ini dijalankan, kereta akan melewati gerbang, dan actuator akan mengirimkan sinyal pada phototransistor lalu diteruskan pada sensor posisi atau microservo yang ada pada palang pintu agar membuka. Dan ketika kereta api sudah melewati depan palang pintu maka palang pintu tersebut akan membuka kembali secara otomatis. Di antara proses membuka dan menutupnya palang pintu ini, terdapat jeda selama 9000 detik waktu untuk kereta melewati palang pintu. Lama waktu jeda ini dapat disesuaikan berdasarkan lama waktu kereta api bergerak di depan palang pintu, melalui program yang sebelumnya sudah ditambahkan pada sensor.etelah tahap pembuatan hardware selesai, dilanjutkan dengan pembuatan perangkat lunak atau software. Pembuatan software ini meliputi pemograman yang diinput ke dalam sensor. Termasuk di dalamnya kecepatan kereta api mainan, jarak aman pengereman kereta api dan waktu delay palang pintu. Proses pengujian untuk kereta api mainan ini sudah selesai dan dinyatakan berhasil oleh Martinus, dosen pembimbing Ari Beni Santoso. Menurutnya, jika

sistem otomasi ini diterapkan pada kereta api sebenarnya akan sangat membantu kerja pada operator kereta api. Selain itu, tingkat kecelakaan juga dapat diminimalisir karena semua otomatis. Meskipun begitu kereta api tetap membutuhkan seorang masinis untuk melakukan operasi awal. Namun tak sebanyak biasanyanya sehingga alokasi dana bisa dialihkan untuk proses produksi. Selain beberapa macam kelebihan di atas, kereta mainan ini juga akan menemui beberapa kelemahan seandainya diterapkan pada kereta api sebenarnya misalnya saja pada sensor. Jika sensor tidak akurat maka akan berpengaruh pada proses kerja kereta. Juga lemah dalam hal perawatan karena kereta ini menggunakan sistem otomatis maka perawatannya harus hatihati dalam menjaga suku cadang. Dan ada lagi yang dikhawatirkan oleh Martinus, yaitu masyarakat Indonesia masih sulit menerima hal baru. Meskipun begitu Martinus tetap berharap bahwa Unila dapat menempatkan diri dalam perkembangan teknologi sehingga bisa berkontribusi secara maksmimal di masyarakat sebagai contoh penemuan miniatur kereta api yang bisa berkerja secara otomatis yang bisa diterapkan pada kereta api sesungguhnya. Sehingga dapat mengurangi tingkat kecelakaan di Indonesia.=

Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

13


Dhanar Aditya Nugraha


E KSPRESI

Memotret Dengan

Satu Tangan Oleh Desfi Dian Mustika

Siapa bilang cacat tak bisa berprestasi hal itulah yang dibuktikan oleh Dhanar Aditya Nugraha

T

erik matahari kian menyengat, namun tidak membuat pemuda berusia 23 tahun ini menyerah mendaki bukit yang tingginya mencapai 2151 meter. Bagi pemuda biasa mungkin hal yang mudah, namun bagi Dhanar Aditya Nugraha ia harus mencapai puncak dengan menggunakan satu tangannya. Belum lagi ia harus menenteng kamera DSLR yang beratnya lumayan. Sebenarnya bukit itu dapat didaki dengan mudah jika ia mengendarai motor namun sayang jangankan mengendarai motor untuk menulis pun sulit ia lakukan. Karena tangan kanannya patah. Bukan tanpa tujuan ia mendaki bukit yang kian gundul itu, ia ingin mendapatkan foto yang bagus agar memenangkan perlombaan fotografi yang diadakan oleh salah satu organisasi

di Unila. Awalnya ia ingin mengambil gambar di Tempat Pembuangan Sampah di Bakung, namun ia tak tahan dengan aroma sedap sampah yang menggunung di daerah teluk itu. Hingga ia mempunyai ide mengambil gambar aktivitas tukang gali batu di Bukit Kunyit. Sesampai disana Dhanar memandang sekeliling mencari objek yang pas. Beberapa saat kemudian sebuah batu besar hendak menggelinding ke bawah, Dhanar pun tak menyianyiakan kesempatan emasnya mendapat foto yang bagus. Dikeluarkan kamera dari tas kecilnya, lalu ia genggam dengan tangan kirinya. Akhirnya ia berhasil mendapat foto yang sesuai ia inginkan dan tak tanggung-tanggung ia menjadi pemenang dalam lomba foto tersebut. Dulu Aku Tak Begini Sebelum tangannya patah Dhanar superaktif, segudang aktivitas ia tekuni. Breakdance, Band, hingga menjadi DJ, ia lakoni. Meski begitu ia tetap berprestasi dalam bidang akademik, ia menggapai prestasi peringkat ke dua ujian nasional di sekolah dasarnya. Belasan trophy pun berhasil ia kumpulkan. Namun sayang kini mengikat tali sepatupun Dhanar tak mampu. Berawal dari kegilaannya pada futsal, jika sudah bermain futsal ia akan lupa diri. Hingga pada November 2004 sang kapten futsal ini terjatuh saat main. Dhanar pikir itu kecelakaan kecil, dan tangan yang patah bisa cepat sembuh. Ia pun tak langsung ke rumah sakit melainkan pengobatan alternative. Namun kenyataan yang diterima berbeda dengan apa yang diharapkan. Tangan kanan Dhanar malah tambah parah, ia pun lari ke rumah sakit. Namun hasil tetap nihil, bukan kesembuhan yang ia dapat justru Dhanar harus mendengar berita buruk. Dokter mengatakan tangan Dhanar

Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

15


E KSPRESI

mengalami pembekuan darah. Ia harus diopname selama tiga hari, namun dokter yang dari awal memeriksanya jarang berkonsultasi dengan pihak keluarga sehingga ia dan keluarganya merasa pelayanan yang ada di RS tersebut tidak memuaskan. Akhirnya ia kembali lagi pada pengobatan alternatif tetapi berbeda dari tempat sebelumnya, atas rekomendasi keluarganya kali ini ia dibawa pada pengobatan alternatif yang berada di Gedung Tataan. Selama lima bulan ia menjalani pengobatan alternatif itu. Saat itu adalah awal penderitaannya. Ia merasa sakit yang luar biasa ketika setiap pagi darah beku pada tangan yang patah harus dikuras. Darah yang mengucur saat itu ibarat memotong seekor ayam. Saat itu Dhanar merasa kehidupannya terbalik. Jangankan aktivitas segudang, “ sekolah pun ia tak mampu. Sekolah udah nggak aku pikirin, yang terpenting sekarang gimana bisa sembuh,� harap Dhanar kala itu. Si super aktif hanya bisa terbaring di tempat tidur dan membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Belum lagi perasaan sepi yang hinggap setiap waktu. Berada dipinggiran hutan dan jauh dari keramaian, ia hanya bisa menatap puluhan pohon kepala sembari berbaring melalui jendela kecil yang terbuat dari triplek. Tak kunjung mendapat kesembuhan pada pengobatan alternatif yang kedua kalinya, Dhanar pun dibawa dan dirawat di rumah selama satu minggu. Ia merasa senang bisa berkumpul kembali dengan keluarganya. Mal Praktek Menambah Kecacatanku Harapan kecil itu masih ada. Keluarga Dhanar selalu menyemangatinya untuk sembuh.

16

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

Mereka kembali membawa Dhanar ke rumah sakit DKT. Ia menjalani operasi pemasangan pen, sebuah besi lancip seperti anak panah yang di bor ke tulang,dan berfungsi sebagai penjepit. Rasa sakit akibat pemasangan pen pun ia tahan, lagi-lagi ini demi kesembuhan. Alhasil, dengan pemasangan pen tersebut ia dapat

lagi. Dua pilihan yang menurutnya berat, Dhanar mengaku lelah menjalani semuanya, keinginannya adalah berhenti berobat dan menunggu keajaiban datang.Ia memilih melakukan operasi ke dua yaitu penggatian pen dan pencangkokan tulang pinggang. Itu artinya tulang pinggang diambil sedikit untuk dipindahkan

melakukan aktivitas kendati masih terbatas dan bisa pulang ke umah dengan harapan sembuh total. Namun sayang harapan pun sirna, tangan kanan Dhanar tak kunjung sembuh. Ia pun berganti rumah sakit. Ia merontgen tangannya di rumah sakit Advent. Sang dokter menyatakan Dhanar korban mal praktek, karena susunan tulangnya menjadi berantakan. Malam harinya ia dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, saat itu usianya baru 16 tahun. Ketika sampai disana dokter mengajaknya untuk berbicara empat mata, lalu memberinya dua pilihan yakni operasi lagi diganti tangan palsu atau disembuhkan dengan resiko jari-jarinya tak dapat digerakan

ketangan. Seminggu setelahnya ia dianjurkan dokter untuk melakukan operasi yang ketiga yakni penggeseran pen. Biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan tidaklah sedikit, belum lagi obat yang harus diminum setiap harinya, 21 butir pil harus ia telan setiap hari. Mengkonsumsi obat selama kurang lebih 1,5 tahun membuatnya hampir overdosis, sehingga pendengaran pada telinga kirinya berkurang. Akibat pendengaran yang kurang berfungsi Dhanar kesulitan dalam mengikuti perkuliahan. Apalagi mata kuliah listening karena itu berhubungan dengan pendengaran. bila ada mata kuliah yang tidak dipahami ia meminta bantuan kepada teman jurusannya, terkadang ia juga menggunakan


internet untuk mencari materi– materi yang belum dimengerti. “Saya merasa kesulitan dalam menangkap pelajaran yang tidak saya sukai. Tetapi sejauh ini saya bisa menyelesaikan berbagai tugas kuliah saya secara mandiri,” tutur Dhanar. Disisi lain Dhanar harus menerima kenyataan bahwa sakitnya belum sembuh. Dan terkadang hati kecilnya berkecamuk ini semua tak adil dan kenyataan pahit itu harus ia telan. Namun hanya kepada sang pencipta ia dapat tenang bila malam tiba ia sempatkan untuk salat tahajud memohon kesembuhan Aku Tak Boleh Minder Siapa bilang cacat tak bisa berprestasi hal itulah yang dibuktikan oleh lulusan SMA Negeri 1 Bandar Lampung ini. Meski kesulitan mendengar dan menulis Dhanar mampu lulus program diploma satu di perguruan tinggi swasta dan kini ia mengenyam pendidikan di program studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Unila. Kekurangan yang ada pada dirinya mengharuskan ia belajar keras untuk memahami pelajaran. Namun ia juga memiliki teknik belajar sendiri yang menurutnya efektif, yakni dengan sering membaca buku. ”Saya membaca judul dan subjudul yang sedang dibahas dan mengambil kesimpulan dari bacaan tersebut dan alhamdulillah itu cukup

efektif untuk memahami pelajaranpelajaran tersebut,”tuturnya. Kecintaannya pada sastra pun membuahkan hasil yang positif, banyak karya-karya yang telah ia hasilkan. Mulai dari menulis cerpen, puisi, novel hingga fotografer dan perfilman. Karyakarya tersebut sudah b a n y a k dimuat d a l a m s u r a t kabar harian

E KSPRESI

seperti Radar Lampung , Tribun, hingga Kompas. Tidak hanya itu, Dhanar juga mengajar les privat untuk semua mata pelajaran SD, serta membimbing model-model yang berjumlah hampir 250 orang untuk disalurkan pada beberapa surat kabar yang membutuhkan model. Tidak puas menjadi penulis dan fotografer, Dhanar pun mencoba hal baru, ia terjun pada dunia perfilman sebagai sutradara.Ke tiga film yang ia sutradarai ini pun telah berhasil dirintis dan ditayangkan oleh Tegar TV. Film yang pertama berjudul Setengah Hari Saja dan Seandainya Kau Tahu yang ia produksi bersama temantemanya di Metamorphosis Creative Community. Film yang terakhir berjudul Khayalan Pojok Kelas bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan SMA Negeri 1 Gadingrejo. Sekarang ia tengah menyiapkan dua film lagi untuk diikutsertakan dalam Festival Film Indie 2012. Kesibukan Dhanar saat ini membuat ia harus bekerja ekstra, Dhanar mengaku saat ini ia cukup kesulitan dalam membagi waktu, apalagi jadwal bekerja kebanyakan diluar kampus, tidak banyak waktu luang yang ia gunakan untuk beristirahat, bahkan bila ada jam kosong pada mata kuliah tertentu ia gunakan untuk menyelesaikan pekerjaannya, misalnya saja editing foto dan video. Dari hasil kerja keras tersebut Dhanar memperoleh keuntungan sekitar satu juta perminggu. Uang itu ia gunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sehingga ia tidak perlu meminta lagi kepada orang tuanya. Dhanar mengaku bangga dengan keadaannya saat ini. Ia tidak pernah minder meskipun ia berbeda dari orang lain. Keadaan yang demikian justru membuatnya lebih sabar. =

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

16


Sebaiknya Anda Tahu

Lihat Unila

Lebih Dekat Oleh: Yurike Pratuwi, Veny Purnamasari

M

eski tak setenar Universitas Indonesia atau Universitas Gajah Mada namun Unila ternyata sejajar dengan Universitas Diponegoro dan Universitas Padjajaran lho. Terbukti dengan predikat bintang II kepada Unila dari World Class University ─ sebuah instansi pendidikan yang memberikan ranking kepada Perguruan Tinggi yang ada di dunia. Tak hanya itu Unila juga setara dengan Institute Pertanian Bogor, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Jawa Barat, dan Universitas Sebelas Maret. Sedangkan di peringkat pertama atau mendapatkan bintang I, adalah Universitas Hasanudin, Universitas Malang, Universitas Syahkuala, Universitas Andalas, Universitas Sriwijaya, Universitas Udayana, Universitas Negeri Bengkulu, Universitas Mataram, dan Universi-

tas Sam Ratulangi. Bintang III diperoleh ITS. Untuk predikat bintang IV diduduki oleh ITB Instansi ini memberikan bintang I kepada Perguruan Tinggi lebih dari 20 tahun dan memiliki reputasi yang kuat di dalam. Sedangkan Bintang II diberikan kepada perguruan tinggi yang aktif melakukan riset, memiliki peran penting bagi masyarakat, mempunyai reputasi di tingkat nasional dan dikenal di tingkat internasional. Bintang III diberikan kepada universitas yang sangat terkenal, sudah mulai terkenal ditingkat internasional, reputasi riset yang tinggi, dan mempunyai alumni menarik untuk dipekerjakan. Bintang IV diberikan kepada universitas yang go internasional, menunjukan kinerja tinggi terhadap riset dan pembelajaran, dan mempunyai iklim akademik yang produktif. Bintang V diberikan kepada universitas yang sudah menjadi kelas dunia diberbagai bidang, mempunyai fasilitas yang baik, dan mempunyai kinerja dan riset yang baik. Tak hanya itu menurut Pembantu Rektor I, Prof Hasriadi Mat Akin(Tablod Teknokra No 120 XII Edisi 01-21 Maret 2012) Unila merupakan universitas termurah di dunia. Jadi kita tak perlu minder jadi mahasiswa Unila. Maka kenalilah Unila lebih dekat karena tak kenal maka tak sayang. Unila memiliki fasilitas-fasilitas yang bisa dinikmati lho ada berbayar ada juga yang tidak. Berikut infonya :

REKTORAT Ini merupakan gedung berlantai lima yang berada di tengah-tengah kampus hijau. Disinilah rektor sekaligus pembantu rektor yang berada di lantai dua yang siap menentukan kebijakan. Sedangkan kepala bagian dan seluruh pegawai bagian akademik, yang berada di lantai satu yang akan melayani mengenai informasi beasiswa, informasi akademik, maupun yang bersangkutan dengan masalah administrasi. Di lantai tiga akan ada MISTC dan APDC yang akan melayani kalian mengenai masalah Siakad dan e-learning. Sedangkan di lantai lima kalian bisa menanyakan mengenai tentang penelitian. Yang harus kalian ingat adalah, jangan sekali-kali masuk gedung ini menggunakan sandal jepit dan kaos tanpa kerah karena kalian akan bakal diusir oleh satpam.

Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Ini merupakan rumah kedua bagi mahasiswa yang aktif diorganisasi tingkat Universitas. Gedung berlantai dua yang terletak di sebelah barat gedung Rektorat ini tidak pernah sepi dari pagi, siang, sore maupun malam. Tempat ini ramai bukan untuk sekedar untuk meramaikan, namun untuk belajar sesuai dengan bidang masing-masing. Tentu saja tidak sepi karena di gedung ini banyak aktivitas-aktivitas mahasiswa. Namanya saja PKM, pasti diisi oleh organisasi kemahasiswaan yang mendominasi gedung ini.

Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) Rumah susun mahasiswa ini sekarang ramai dihuni oleh mahasiswa baru. Rusunawa ini sebagian besar dihuni oleh mahasiswa yang memperoleh beasiswa bidikmisi, namun mahasiswa lainnya pun masih boleh. Fasilitas yang disediakan di rusunawa diantaranya adalah kantin, warung, tempat bermain olahraga, dan tempat untuk bersantai di lantai dasar.

18

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012


Sebaiknya Anda Tahu Perpustakaan Tempat ini terletak dekat GSG Unila. Memang jauh letaknya tempat ini. Namun di tempat ini ramai di kunjungi oleh mahasiswa yang ingin mencari bahan mata kuliah, membaca, laporan ataupun mencari refrensi lainnya. Gedung ini mempunyai tiga lantai yang siap menampung dan membantu kalian. Bagi kamu yang mempunyai hobi baca, di sinilah tempatnya yang akan membantu kalian.

Balai Bahasa Jika kalian yang ingin belajar dan pengen lancar berbahasa Inggris, Perancis, Jepang, di sinilah tempatnya yang siap membantu kalian jago berbahasa seperti yang kalian inginkan. Dan di sini juga kalian bisa ikutan tes TOEFL agar segera diwisuda oleh Rektor Unila.

GSG (Gedung Serba Guna) Tentunya kalian sudah tidak asing lagikan tentang gedung ini. Ya benar, gedung ini terletak dekat Perpustakaan. Gedung yang besar dan lebar yang mampu menampung sekitar lima ribuan orang. Bangunan ini memiliki multi fungsi yang bsesuai namanya. Gedung ini digunakan untuk berbagai jenis kegiatan, antara lain kuliah umum, kegiatan wisuda, olah raga dan kegiatan lainnya yang digunakan terutama bagi mahasiswa Universitas Lampung. Halte “Karang-karang, basa-basa.” Suara teriakan sopir angkutan kota (angkot) dan kernetnya yang mencari penumpang. Suara itu sangat familiar di telinga kalian saat memasuki Unila. “Ya benar banget” suara itu terdengar di halte Unila. Di sini tempat untuk menunggu angkot, tidak hanya mahasiswa saja melainkan masyarakat sekitar unila. PUSKOM (Pusat Komunikasi) Di sinilah tempat Research University yang menjadi andalan Unila. Di sinilah juga yang akan menentukan nasib akademik kamu. Bagaimana tidak, jika nama kalian tidak ada di KHS, maka nilai kalian pun tidak keluar karena KRS kalian kosong. Gedung ini juga menjadi tiga bagian yang menjadi pusat komputer, yaitu SCSC, SSC, dan BBS-Unilanet. Selain itu juga terdapat UKM Olahraga, UKM Keagamaan, ESO dan PSM. Masjid Al Wasi’i Untuk meningkatkan pembinaan kerohanian bagi warga Unila serta masyarakat sekitar, Unila membangun masjid yang megah dan besar yang didirikan di sekitar kampus Universitas Lampung. Masjid ini di kelola oleh para dosen, mahasiswa, dan pegawai. Fasilitas Olahraga Bagi kalian yang gemar berolahraga jangan khawatir, Unila juga menyediakan tempat olahraga, diantaranya adalah kolam renang yang terletak dekat gedung GSG kalian bisa berenang di tempat ini. Lapangan sepak bola, selain digunakan untuk bermain bola lapangan ini juga digunakan untuk upacara hari kemerdekaan dan jenis kegiatan lainnya, lapangan basket, tenis lapangan, bulu tangkis, volly ball, dan soft ball yang sebagian besar terletak dekat GSG.

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012 18


LIFESTYLE FASHION

Pake Wedges, Biar Tinggi Tak, tik, tok bunyi langkah sepatu Ayu Rosyada. Wedges berhak tebal itu tak menghambatnya berjalan di tanah maupun batuan, karena sepatu yang ia gunakan berbahan kayu yang ringan, dengan model cute berwarna pink dengan renda dipinggirannya. Menurutnya wedges yang merupakan alas kaki yang tinggi dan tebal ini membuatnya percaya diri karena terlihat semakin tinggi. Namun tak setiap saat ia menggunakannya, biasanya disesuaikan dengan kostum yang ia gunakan. Misalnya jika kuliah menggunakan gaun, sama seperti halnya hari ini ia menggunakan wedges untuk kuliah yang dipadu padankan dengan dress berbahan jeans. Terkadang wedges membuatnya merasa cepat letih jika berjalan terlalu banyak. Selain itu sering membuatnya sulit jika mengendarai motor terutama di jalan yang jelek. Namun tak membuatnya menghentikan kesukaanya. Serupa dengan Ayu, Marita Hervina mahasiswa FISIP 07 ini menjadi penggemar wedges sejak duduk di semester empat. Kini ia memiliki enam wedges, tiga digunakan ketika kuliah dan tiga lainnya untuk pergi ke pesta. “Wedges itu nyaman, lebih 20

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

nyaman daripada high heel karna high heel kan bentuk haknya lancip sedangkan wedges sendiri bentuknya datar, meskipun sama-sama tinggi namun, hak yang datar membuat wedges lebih nyaman daripada high heel,” jelas Marlita saat ditemui di depan gedung C FISIP. Sangking tergila-gilanya pada wedges, mahasiswa yang hampir wisuda ini mengaku pernah membeli wedges seharga setengah juta rupiah. Wedges yang ia beli berbeda dengan wedges biasanya. “Lebih banyak blink-blinknya dan power full kalo dipakai,” ujarnya. Terkadang wedges membuatnya lelah karena berat dan seringkali tersandung diawal pemakaiannya. “Tapi sekarang sudah terbiasa jadi nyaman,” akunya. Erna Sri Rahayu juga mengaku jatuh cinta pada alas kaki yang haknya sejajar itu. Tak tanggungtanggung kini ia mengoleksi lima belas wedges yang tersimpan rapi di etalase rumahnya. Ketika Teknokra mengunjungi rumahnya di Way Halim, mahasiswi Fakultas Hukum 2010 ini tak canggung untuk memamerkan berbagai macam wedges yang dimilikinya, dari model yang berbahan hak kayu hingga karet elastis. “Saya sih wajar saja memakai wedges karena saya memang pendek, dan ingin terlihat tinggi,” tutur gadis dengan tinggi 155 cm ini sambil membongkar wedges dari etalase kamarnya. Ia memakai wedges sejak masih memakai seragam putih abu-abu, tepatnya kelas satu. Karena saat itu ia mulai berusaha


LIFESTYLE FASHION menjaga penampilannya, dengan menggunakan wedges ia pikir ia akan terlihat tinggi. Wajar saja, karena perempuan satu ini, memiliki tinggi badan 155 cm. “Untuk pemakaian wedges sendiri sih tergantung mood, karena nggak tiap hari saya pakai wedges, dan juga lihat situasi dan kondisi juga sih,” akunya. Yang membuatnya tertarik dengan wedges adalah bentuk dan motifnya yang beragam. Ia membeli wedges bukan sekedar nyaman namun juga mengikuti trend masa kini. “Selain nyaman saya juga membeli wedges yang lagi trend karena artinya wedges tersebut sedang booming dan pastinya enak untuk dipakai juga makanya wedges tersebut trend,” jelas Erna. Sama seperti Marita, awal mula menggunakan wedges membuat kakinya merasa pegal bahkan lecet jika terlalu lama menggunakannya. Akan tetapi Erna menyiasatinya dengan menggunakan wedges yang berbahan dasar karet elastis. Wedges jenis ini biasanya diluncurkan oleh merk terkenal. “Saya sih lebih suka menggunakan wedges yang berbahan karet elastis karena selain nyaman wedges model tersebut tidak membuat kaki pegal karena haknya enteng dan tidak berat,” ujar Erna. Kini empat tahun sudah ia menggunakan wedges dan ia merasa nyaman dan tak lagi merasa kesakitan. Ditinjau dari bidang psikologi, menurut Shinta Mayasari dosen Bimbingan Konseling ini pengguna wedges terdiri dari dua tahap yaitu remaja akhir dan dewasa awal. Remaja secara sosial memiliki konflik, yaitu untuk mencapai identitas dirinya dan tidak tercapainya identitas. Menurut Erickson dalam teori psikososialnya menjelaskan tidak tercapainya suatu identitas diri karena ia masih confuse dengan identitasnya,” jelas

Shinta, yang merupakan lulusan Universitas Indonesia ini. Jadi wedges ini digunakan remaja untuk mencapai identitasnya, dia akan merasa lebih percaya diri apabila memakai wedges dan itu artinya apabila percaya dirinya makin tinggi maka ia makin bisa mencapai identitasnya. “Tapi hati-hati, penampilan bisa juga menutupi kekurangan dalam dirinya atau sebagai topeng, misalnya karena ia merasa tubuhnya kurang tinggi maka ia memakai wedges. Namun ada pula yang memang itu style dia, misalnya ia sudah tinggi tapi tetap memakai wedges, ya itu karena style dia. Tapi, intinya penampilan itu bisa membantu seseorang untuk mencapai identitasnya,”

tambah Shinta. Dosen bimbingan konseling ini pun kembali menjelaskan bahwa salah satu tugas perkembangan remaja adalah bergaul dengan lawan jenis. Otomatis penampilan mempengaruhi hal tersebut dan secara hormonal anak remaja juga mengalami perubahan fisik. Oleh karena itu, penampilan fisik merupakan inti dari anak remaja. Pemakaian wedges juga terkait dengan trend. Umumnya anak remaja senang mengikuti apa yang sedang trend dikalangan teman sebayanya. Dengan mengikuti trend, ia lebih mudah diterima dikalangan teman sebayanya,” ujar Shinta yang sudah dua tahun mengajar di Unila ini. Wedges ternyata berdampak negatif bagi kesehatan, seperti yang

dijelaskan oleh dokter spesialis orthopedia, Dr.E.Marudut.S, Sp, Bo. Menurut dokter yang berkerja di Rumah Sakit Abdoel Moelouk (RSAM) ini memang akan terlihat tinggi karena posisi kakinya jinjit. Posisi jinjit itulah yang membuat sakit pada bagian kaki dan jari-jari. Karena berat tubuh bertumpu pada ujung jari. Selain itu alas wedges yang tinggi mengakibatkan posisi kaki tidak rata, sehingga pengguna wedges berjalan tidak normal dan tidak seimbang sehingga akan

membuat bagian tungkai bawah, dari paha hingga betis akan terasa pegal. Dokter spesialis tulang ini juga menganjurkan agar wanita hamil tidak menggunakan wedges karena tubuhnya jauh lebih berat dibandingkan wanita tidak hamil sehingga resiko sakit akan lebih tinggi. Marudut pun menyarankan agar pemakaian wedges tidak terlalu rutin. Karena bukan hanya menimbulkan rasa pegal, tapi juga berdampak pada perubahan struktur tulang pinggang yang akan semakin membengkok serta gangguan pada tulang belakang. =

Edisi Mahasiswa Baru 2012

21


Opini Peran Mahasiswa dalam

Sketsa Hitam Putih Pendidikan Pendidikan merupakan proses produksi, tetapi bukan seperti produksi barang– barang melainkan memproduksi manusi –manusia bebas. Noam Chomsky(1) (Democracy and Education) Masih kuat dibenak kita, bagaimana proses Ujian Nasional (UN) berlangsung extra monitoring alih-alih mengantisipasi kecurangan mencontek. Tak pelak, polisi sering ditemukan hampir di setiap sekolah ketika UN dilangsungkan. Pada dasarnya proses keseluruhan UN yang seperti itu adalah potret paradoks pendidikan dewasa ini. Seyogyanya pendidikan menghasilkan manusia seutuhnya (human de human), ternyata kita masih meragukan esensi pendidikan itu sendiri. Mosi tidak percaya kepada siswa secara implisit ini telah menciptakan underestimated pada diri siswa. Ditambah lagi psikis yang tertekan akan menghambat dan mengganggu konsentrasi siswa pada proses pengerjaan soal UN. Maka dari itu, UN masih menjadi stigma menakutkan yang menggambarkan kegagalan pendidikan kita. Sudah barang tentu pendidikan dapat memajukan budi pekerti (karakter, moral, kekuatan batin), pikiran (intelektual) dan jasmani anakanak selaras dengan alam dan masyarakatnya (Hasbullah; 2005) (2) –namun ternyata belum bisa berbuat apa-apa. Fernomena UN telah menancapkan benih-benih kecurangan pada diri siswa dan pada proses UN, khususnya di tingkatan SMA sehingga menjadi suatu kebiasaan ketika mereka melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Fakta memperlihatkan ternyata di perguruan tinggi tidak sedikit mahasiswa melakukan 22

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

kecurangan dalam studinya seperti mencontek ketika kuis, ujian tengah semester, maupun ujian akhir semester. Ditambah lagi perilaku menjiplak (plagiarism) yang menjamur di tataran mahasiswa. Peristiwa-peristiwa ini mengisyaratkan bahwa pendidikan yang seharusnya jangkar moral bangsa, ternyata implikasi berdampak buruk terhadap karakter bangsa yaitu karakter curang. Menurut data Mendiknas tahun 2011 menyebutkan bahwa APK

Ilustrasi Faris Y

(Angka Partisipasi Kasar) jumlah mahasiswa di Indonesia adalah 23% atau sekitar 4,8 juta orang. Artinya Indonesia mempunyai potensi untuk melakukan kecurangan yang cukup masif di kalangan mahasiswa. Lalu sekitar 19 juta masyarakat Indonesia duduk di bangku kelas tiga SMA. Artinya ada 19 juta orang yang memiliki potensi untuk melakukan kecurangan UN. Sehingga potensi orang untuk melakukan kecurangan plagiat dan mencontek dalam proses studi jika dikalkulasikan sebanyak 23,8

juta orang. Angka ini tidak sedikit. Belum lagi siswa-siswa yang kelas 2 SMA dan 1 SMA atapun siswa SMP dan SD, yang kemungkinan juga melakukan kecurangan ketika ujian. Inilah sketsa pendidikan kita, banyak hitam putih di dalamnya. Namun hari ini yang bisa dilakukan mahasiswa untuk memajukan pendidikan adalah mulai untuk tidak melakukan kecurangan mencontek dan berplagiat. Disisi lain mahasiswa perlu mengkampanyekan budaya anticontek dan anti-plagiat. Jika kita mengkaji kurang lebih 5 tahun ke depan, 23,8 juta orang atau setidaknya 60 % dari total keseluruhan ini, akan menjadi manusia yang tidak melakukan kecurangan jika kampanye anticontek dan anti-plagiat berjalan efektif. Dalam 5 tahun ke depan pendidikan akan menciptakan manusia yang seutuhnya dan siap untuk bersaing untuk menghadapi globalisasi. Budaya mencontek dan plagiat akan mengkerdilkan kemampuan masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa bisa mengkampanyekan budaya anticontek dan anti-plagiat. Upaya ini cukup sederhana dan konkret. Mahasiswa bisa memulai dari diri sendiri, lingkungan sekitar dan lingkungan kampus. Dengan memulai anti-contek dan antiplagiat, kita telah melakukan proses memanusiakan manusia yang notabene merupakan hakikat tujuan pendidikan itu sendiri.= *Hendry Roris P. Sianturi, Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dan Sekretaris GMKI Bandarlampung



Galeri

Foto Pasukan Garuda Unila

Galeri Foto : Nely Merina

Salon Gratis

Foto : Nely Merina

Foto : Novalina Silviana

Khusuk Upacara Foto : Alvindra

Melangkah Walau Lelah Foto : Nely Merina

24

24

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

Sesuap Untuk Petani


Chibi- chibi , Hag hag hag Foto : Novalina Silviana

Foto : Novalina Silviana

Mulang Tiyuh

Foto : Nely Merina

Kebersamaan Harga Mati Foto : Nely Merina

Tolong Ikatin Donk

Ini Pot Gue.... Foto : Novalina Silviana

Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

25

25



A

“ kulah Tuhannya!” lelaki dua puluh delapan tahun itu berteriak memasuki halaman istana harga dirinya. Mungkin begitu besar kekuatan batin yang ia rasakan hingga tawanya memenuhi jalan sempit serupa lorong tikus menuju tempat singgahnya. “Akulah Tuhannya! Hahaha, mereka tidak tahu siapa Aku,” sekali lagi keluar diksi pamungkas itu. Ia masuk ke dalam kamarnya dengan wajah yang kini penuh air mata. Sejurus kemudian ia meninggalkan tempat itu terburuburu. *** Pagi masih polos dengan polesan rona embun. Tak ada yang pasti satu-satu isi hati tiap insan, terkadang diri sendiri bukan penafsir yang jitu akan persoalan itu. Bagaimana tidak, saat wajah harus berlapis ceria meriah terhadap seseorang sementara hati tak bersuara yang demikian sama. Gema dari dalam sana yang sarat kebenaran kadang nyaris tak terdengar, tersamar oleh hujan realita. “Mau kemana, Yah?” tanya Meta pada Ayahnya. “Ada keperluan di kelurahan. Oh ya, ingatkan ibumu agar benar-benar mempersiapkan jamuan untuk tamu Ayah siang ini. Kamu, berpakaianlah yang layak. Putriku tidak diciptakan untuk mempermalukanku, apalagi membanting harga diriku,” tegas tapi pasti, sebelum Mahmudin berlalu. “Selalu ingat pesan ayah,” ucap Meta lirih. Tak banyak kata, tak keras suara, Meta selalu mengikuti apapun titah ayahnya. Satu, dua, tiga hingga tak terhitung lagi Mahmudin seringkali berucap yang selalu berulang. Jadilah gadis yang ramah tamah, terbuka pada semua orang, jadilah teladan, santun, bantulah sesama dan banyak lagi. Mahmudin menganggap otak putrinya selalu

KETIKA

Cerpen

Hantu

Tuhan

Oleh: Peristianika

dalam kapasitas cukup untuk mencerna dan mengikuti semua inginnya. Terik. Suasana mengabarkan tanda sebuah pertemuan akan berlangsung. Jamuan makan siang entah dalam rangka apa yang akan berlangsung di rumah Mahmudin. Istri Mahmudin sendiri, Marlena, tak dapat memastikan. Hanya saja, naluri keibuannya cukup mengkhawatirkan bahwa ini akan menyangkut putri semata wayangnya. Ruang tamu beralas permadani merah berhias benang emas dipenuhi riuh tawa yang terdengar tak natural, basa-basi. Obrolan meninggikan lawan bicara yang pada giliran lain berharap timbal balik sanjungan serupa seolah sugguhan pembuka wajib paling nikmat untuk dihadirkan. Begitulah, walau hati berteriak penolakan pada ucapan, nyatanya bibir masih membentuk senyuman. Menjunjung agar dijunjung. Pada isyarat kesekian setelah hidangan pembuka, mulailah gadis itu keluar membawa suguhan dalam arti yang sebenarnya. Santunnya menjadi perhatian semua yang ada di ruang tamu. Tak lama, ia masuk. Cukup terekam siapa saja tamu ayahnya, atau mungkin tamu ayah dan ibunya. Dua orang bapak berusia enam puluhan, seorang bapak yang agak lebih muda dan dua orang ibu seusia ibundanya. Seperti sebuah alunan, tak merdu bagi Meta, menyusuplah ke telinganya apa yang tengah menjadi pembicaraan. Tak butuh waktu lama, gadis itu menikmati

perihnya kesimpulan yang ia dengar; orang-orang terhormat entah siapa itu berniat melamarnya, entah juga dari siapa pinangan itu mereka bawa. Tak ada tanda-tanda kehadiran jejaka seusianya atau paling tidak laki-laki lajang yang datang di ruang tamu itu. Ingin menangis tapi urung, untuk apa lagi. Hidupnya telah tergadai pada harga diri kedua orangtuanya. Panjang atau pendek waktu mukimnya di dunia ini, semasa itu pula waktunya menyerahkan pengorbanan mulia yang menyayat batinnya. Tak ada pilihan, tak ada kesempatan memilih, tak ada harapan untuk dapat memilih, terlebih untuk mengajukan pilihan. Sejatinya ada, semestinya tak apa jika kali ini saja ia mendengar jerit kalbunya. Ada seseorang di luar sana, tak jauh, dapat menjadi pembebas jiwanya, tapi sanggupkah sang pembebas itu membawanya nyata terlepas. Bukankah itu tetap cara yang benar, jika dilakukan dengan pengunduran senato yang benar? Entahlah. Terkadang kita harus meragukan mendung yang terlihat pasti namun seringkali membawa kekecewaan setelahnya. Apakah juga sudah saatnya belajar mempercayai angin, yang sering tak tentu arah namun selalu membawa harapan datangnya hujan? Menggiring datangnya awan berpundi-pundi air yang siap menyejukkan jiwa-jiwa penuh penantian. Mungkin saja. Perbani akhir melengkung sendu di langit desa si gadis. Berita yang tak ubahnya permainan estafet itu Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

27


28

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

orangtua gadis pujaannya. Telah ia janjikan suatu penghormatan terbaik bagi gadis itu. Telah bersumpah akan menjadikannya berharga di mata semua orang. Telah berikrar tak akan membawanya larian walau dengan sebenar-benarnya cara itu dilakukan. Sudah pula dikatakan bahwa apapun mas kawin yang diajukan akan dipenuhinya. Begitu besar keinginannya mendapatkan putri Mahmudin dengan cara terbaik, terlayak dan paling terhormat di mata masyarakat umum desa itu. Tidak dengan adat mayoritas atau minoritas ataupun apalah yang tak banyak orang mengerti maknanya, tak banyak yang tepat menelaahnya. Seperti itulah ia berkata dan memperjuangkan semuanya. ‘

menjamur, menyusup ke sudutsudut desa hingga ke jalan sempit serupa lorong tikus, tempat istana pemuda berusia hampir kepala tiga itu berada. Di warung pojok, tempat orang-orang berkumpul minum kopi sambil bermain remi atau catur, serupa pusat informasi desa, ramai membicarakan perihal pinangan pada putri tunggal Mahmudin. “Mimpi saja kalau ada yang berani berkhayal melamar Meta,” ucap laki-laki bersarung kotakkotak. “Berkhayal kan gratis, Mang,” timpal seseorang bertubuh jangkung yang tengah bermain catur, “Skak! Mati kau. Hahaha.” Lawan main caturnya hanya mengusap-ngusap kepalanya yang nyaris botak. “Iya, gratis, tapi kurungan nyawa kan nggak gratis. Ya boleh saja kalau mau jadi macam Andi Law itu. Lawang maksudku,” ia tertawa membenahi sarungnya. “Kasihan Andi, sudah bertahuntahun berusaha mendekati Meta, nihil,” ucap pemilik warung. “Berusaha apa, bertemu Mahmudin saja tak ada nyali!” “Sepertinya Meta ada sedikit hati pada Andi. Sedikit beruntung dibanding bujang lain,” Si Jangkung menyusun kembali buah caturnya. “Kita tonton saja apa yang terjadi. Mentimun nggak mungkin menang lawan durian,” laki-laki bersarung itu menyeruput kopi pahitnya. Pemuda di jalan sempit serupa lorong tikus itu memasung liarnya. Berusaha menjernihkan segala pikir yang diliputi asa. Otaknya berpikir keras, menghantam logika yang selama ini dipertahankan mati-matian hingga memang nyaris mati. Apakah sudah waktunya ia menyerah pada pendirian awalnya, atau tetap bertahan dengan harga dirinya yang sama saja menyerah atas pinangan laki-laki pilihan

Apakah tak ada yang tahu bahwa akulah Tuhan! “Aku menyerah! Aku akan melarikannya malam ini,” bisik pemuda itu kepada dirinya sendiri. Setengah otaknya mulai takut kehilangan gadis itu. Ia melirik setiap sudut kamarnya, menemukan sesuatu di dekat jendela. Sebuah foto. Ia kembali terduduk pilu mengingat semua sumpah janjinya, mengepalkan tangan erat-erat, melepas tinjunya ke jendela. Menetes darah segar, ruas jarinya memerah. “Dimana harga diriku! Tak bernilai lagi aku di matamu. Apa pembelaanku padamu nanti jika aku membawamu pergi, Meta.

Apakah kau akan melaknatku yang tak menempati janji. Serapah apa yang akan kuterima bila tak menjadikanmu berharga. Maafkan aku, permaisuriku,” ia menutup matanya. Memadamkan bara ambisi, emosi dan narasi hati atas satu-satunya harapan yang selalu menjadi bunga malamnya. Layaknya sebuah pagelaran akbar kenegaraan, pesta tujuh hari tujuh malam putri tunggal Mahmudin tengah dipersiapkan. Orang-orang kampung rata terlibat, kecuali pemuda itu. Ribuan strategi telah ia siapkan, siasat matang disusun, tinggal tindakan saja, maka semua akan selesai. *** Pemuda itu tak henti melangkah. Menjauh dari segala kebisingan desa yang serupa ada pasar malam. Ia habiskan kehancuranya di suatu tempat yang sunyi, sangat sunyi. Tak ada satu pun manusia yang dapat menemukannya di tempat itu, kecuali gadisnya. Botol minuman memabukan tak berkelas berada di tangan kirinya. Ia terduduk di bawah sebuah pohon. Tangan kanannya menengadah ke langit nan megah. Sudah tak karuan lagi ucapan-ucapannya. Sabit awal s naik tahtanya. Pemuda itu mematung, siap menyambut kekalahannya esok pagi saat ijab kabul terucap. Tapi tidak sekalah itu, paling tidak ia tak kan terlihat kalah di hadapan ratusan pasang mata yang memandangnya iba, puas, bahkan hina. Ia tak kan membiarkan semua itu terjadi demikian adanya. Ia pastikan pilihannya yang terbaik. Diam-diam Meta keluar dari kamar pingitnya. Entah keberanian sedemikian besar itu datang dari mana. Kini langkah kakinya tertuju pada tempat yang ditunjukkan kata hatinya. Ia yakin, yang dicarinya pasti ada di sana. Benar. Tak Meleset satu


jengkal pun, ia di sana. Gadis yang seharusnya bahagia dalam pingitan itu menatapnya dari jarak cukup jauh. Mendengar segala ucapan tak berarah laki-laki yang padanya ia titipkan harapan besar. Air matanya menetes, entah menangisi apa, ia sendiri tak punya nyali mendekati Andi. Cukup di situ. Cukup dari situ saja. “Apakah tak ada yang tahu bahwa akulah Tuhan! Mengapa mereka tidak sadar juga. Siapa yang menyatukan Niara dan Arya sampai pada ikatan pernikahan? Siapa yang membantu Niara menakhlukan Ibunda Arya hingga merestuinya? Begitu besar cinta mereka, akulah orangnya, aku Tuhannya,” pemuda itu menjerit lepas. “Apakah mereka tidak sadar siapa yang merusak rencana besar Danu? Siapa yang membuat rumahnya terbakar hingga Ibunya mati? Siapa yang memporandakan masa depannya? Ya, itulah aku, sudah kukatakan bahwa akulah Tuhannya, atau setannya. Tidak mungkin Tuhan jahat begitu, hahaha. Ya, ya, benar. Akulah juga setannya.” Meta memahami tiap ucapan Andi. Ya, tiap ucapannya. Semua nama orang-orang yang ia sebutkan tadi adalah tokoh dalam tulisan-tulisan kebanggaannya dan tentu juga pembacanya. Itulah yang ia lakukan untuk Meta selama ini, berjuang dengan tenaga dan pikirannya. Masalah waktu, tak dapat menunggunya, tak juga ada kepastian darinya. “Ternyata Tuhan pun kalah, aku kalah. Lihat aku langit! Kini cintaku sendiri pun tak mampu kuperjuangkan. Hanya sebatas ini saja. Aku hanya bisa menjadi Tuhan atau menjadi setan atas orang-orang yang kucipta sendiri. Hanya yang kukehendaki. Lalu aku ini apa sekarang, Tuhan?! Setan?!

Tidak! Aku Andi, pecundang yang tak menepati janji,” pemuda itu mengacungkan telunjuk ke langit kemudian bersimpuh. “Tak tahu kata apa lagi yang sanggup untuk menebus kesalahan ini padamu, Meta. Aku belum tahu pasti kapan janjiku terlunasi, atau mungkin tak akan lagi karena kau akan menjadi milik orang lain. Maafkan aku, demi harga diri, demi kehormatanmu, demi keberhargaanmu, aku menyerah. Aku tak ingin mendapatkanmu dengan cara yang menyalahi sumpahku padamu.” Terjawab. Jelas semua. Gadis itu mencoba mengerti dari sudut terbaiknya. Tak lama, ia pun meninggalkan Andi dengan segala ceracau dalam sunyinya malam itu. Kini ia benar-benar meragukan mendung yang terlihat pasti namun seringkali membawa kekecewaan setelahnya. Ia juga akan belajar mempercayai

angin, yang sering tak tentu arah namun selalu membawa harapan datangnya hujan. Menggiring datangnya awan berpundi-pundi air yang siap menyejukkan jiwajiwa penuh penantian. Tak ada yang tahu kemana perginya gadis itu. Mungkin kali ini telah habis masa pengorbanannya kepada kedua orangtuanya. Mungkin juga ia hendak menunggu angin lain yang membebaskannya. Tapi semua itu hanya kemungkinan. Esok pagi mungkin juga semua orang baru akan menyadari telah kehilangannya. Sedangkan pemuda dua puluh delapan tahun itu, sudah tak ada juga di istana harga dirinya, tak lagi di jalan sempit serupa lorong tikus itu. Menghilang bagai hantu. = Bandar Lampung, 15 Mei 2012

BIODATA Nama : Peristianika Tempat, Tanggal Lahir : Bandar Lampung, 21 Februari 1990 Alamat : Jl. Karya Bakti No. 18 Sinar Harapan, RT 08, LK II, Kel Rajabasa Jaya, Kec Rajabasa, Bandar Lampung, 35144 Email : fe_renaissance@yahoo.co.id No. Hp : 085669756665 / 085268774374 Aktivitas : Mahasiswi Prodi Pend Geografi, Jurusan Pend IPS, FKIP, Universitas Lampung, angkatan 2008. Karya Cerpen : •“Bercermin di Rumah Angker” dimuat di tabloid Persisma (Tabloid SMAN 5 Bandar Lampung) edisi September 2008. •“Kau dan Diammu” merupakan salah satu cerpen terbaik pada lomba Penulisan Cerpen Remaja Provinsi Lampung Tahun 2007 yang diselenggarakan Kantor Bahasa Provinsi Lampung, dimuat di harian Radar Lampung edisi 15 Juli 2007 •“Amethys” merupakan juara 1 pada lomba Cipta Cerpen yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa & Seni (HMJ PBS) Universitas Lampung Tahun 2010 •“Ketika Hantu Ketika Tuhan” merupakan juara 1 pada lomba Penulisan Cerpen dalam PEKSIMIDA Lampung Tahun 2012 •“Kubur Kunyit” merupakan juara harapan 2 pada lomba Penulisan Cerpen dalam PEKSIMINAS Tahun 2012

Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

29


Engl i sh Corner

English Slang, Speak Like a Native By: Agnes Lisdiani

I

f you ever read Harry Potter book in english version, you will find one of the characters greets Harry by saying “Wotcher, Harry”. Do you now, what that’s mean? Wotcher used as a greeting between friends, alteration of what cheer?. This phrase used mainly in London and it is one of the slang british english often used in daily conversation. English slang is not used in formal situation but if you want to improve your english and be a good speaker, learn slang will be very useful. Most of us learned english since elementary school. Probably untill now you just know English in standard version in our school.

We learn tenses structure, TOEFL preparation and of course conversation in standard English. That’s all you have to know about English. But, do you know that the standard english is rarely to use in daily conversation? If you ever make a conversation with native speaker, read english novel or watcing a western movie , you will often find english slang or idioms expression. We often call it as“bahasa gaul”. Slang English has became daily conversation in almost every English country particularly United States, British and Australia. This language mostly used by young people. It is important to have good conversational skill. One common mistake that people often make

when learn english is putting in effort to study grammar rather than conversational English. If you want to speak good English all that you need to focus on conversing. Another tip is to not translate each and every word that you hear. Often you will misunderstand the topic of conversation by taking the most literal translation of each word. Watching western movie, listening english song, or reading english novel like Harry Potter can help to rich your words. By understanding these words you will be that much closer to on your way to being able to speak fluent English like a native. Following are some example of english slang in British and American. It may help you to improve your english in daily conversation. =

Talk your ear off ! (When somebody talks a LOT, we say he or she “talks your ear off ”) What’s up dude ? ( means : whats going on?) Shut up! ( means : to stop talking) Did you get her digits? (Digit means : Phone number) She studies twenty-four seven ( means : all the time) I’m going to ace this exam – (I’ve been studying all week!) Get a load of this : (when we want somebody to listen to something we are going to say or to look at something: would you Adam and Eve it? (means : would you believe it?)gertcha! (means : get out of it!) Yuck it up ( to laugh stupidly at something stupid) You betcha! ( means : Yes, as in a strong positive response to a suggestion or an offer) 30

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012


Edisi khusus Mahasiswa Baru 2012

31


Pojok PKM Itu Oleh : Desfi Dian Mustika

Terlintas dalam pikiran sebagian orang pojok adalah tempat yang paling ujung dan jarang dikunjungi. Itulah Teknokra, sebuah pusat kegiatan mahasiswa dengan segudang aktivitas didalamnya. Bila orang menyebutnya pojok PKM karena letaknya di sebuah pojok Pusat Kegiatan Mahasiswa. Apakah Teknokra itu? Teknokra merupakan nama salah satu lembaga pers mahasiswa di Universitas Lampung, ide awal Teknokra tercetus ketika Asep Unik, M. Toha B Sampurna Jaya dan Muhajir Utomo mengadakan rapat untuk membentuk sebuah organisasi pers yang berfungsi sebagai social control bagi pihak kampus. Tanggal 1 Maret 1997 Teknokra berdiri, di tahun itu pula bertepatan dengan keluarnya surat tanda terbit (STT). Ketika itu kepemimpinan dipegang oleh Asep Unik, yang mengurus STT melalui jasa pos pada tanggal 8 mei 1976 dengan nomor surat 211/C/EC/III/IMUL/1976, satu tahun kemudian STT tersebut keluar, itu menandakan Teknokra berdiri secara hukum. Dalam eksistensinya, Teknokra pernah mengalami mengalami mati suri dalam kurun waktu tiga tahun. Karena tahun 1978 diberlakukakan normalisasi kehidupan kampus (NKK) yang mengatur bahwa setiap lembaga kemahasiswaan dipegang langsung oleh dosen atau staf pengajar, disusul dengan keluarnya SK No. 0230/U/ J/1980 tentang pedoman umum organusasi dan keanggotaan

badan koordinasi kemahasiswaan (BKK). Teknokra kemudian aktif kembali pada tahun 1981, diusung oleh M Toha B Sampurna Jaya sebagai pemimpin umum dan Tedy Junaidy sebagai pemimpin redaksi. Pada kepemimpinannya ini penulisan nama Teknokra ditambahkan huruf “t” dibelakangnya yang merupakan akronim dari teknologi, inovasi, kreativitas dan aktivitas terapan. Kala itu kata Teknokrat ngetrend dibicarakan untuk menyebut golongan intelektual, orangorang pintas, cerdas, dan berpikir. Diharapkan orang-orang yang terlibat di Teknokrat ini akan demikian juga. Ketika itu nama Teknokrat terlalu berat, ada sebuah ketakutan Teknokra tak mampu menyandang gelar besar tersebut. Maka dengan berbagai pertimbangan kata Teknokrat diganti menjadi Teknokra, menghilangkan huruf “t” pada bagian belakang kata tersebut. Pergantian nama dan penentuan makna dari Teknokra ini mengalami perdebatan panjang, diakhir perdebatan tercetuslah ide Asep Unik yaitu kata “teknologi (kepanjangan dari tek)” inovasi (kepanjangan dari no)” kreativitas (kepanjangan dari kr)” dan aktivitas (kepanjangan dari a). Maka sejak saat itu akronim Teknokra yang dirasa tepat untuk menggambarkan karakter mahasiswa yang ditampilkan beriringan dengan terbitan. Sebelumnya Teknokra juga sudah beberapa kali berganti nama, pada tahun 1983 bernama

Cendikia, yang melambangkan orang-orang pengelola pers kampus yang berpikir dan ilmuan, kala itu Cendikia mengantongi motto “ilmiah bisa, populer juga boleh”, hingga kini motto itu tetap dipakai. Pada 15 januari 1986 Cendikia mendapat teguran dari Direktur Jendral Pembinaan Pers dan Grafika karena tidak mengantongi izin terbit, padahal sebelumnya Cendikia telah memiliki STT bernama Teknokra. Cendikia pun berubah menjadi Teknokra lagi, akhirnya Ditjen PGG menyetujui perubahan tersebut pada 30 April 1986. Memasuki tahun 1990, semua organisasi kemahasiswaan tidak lagi dipegang oleh dosen melainkan diketuai oleh mahasiswa, begitu pula dengan Teknokra. Ini terbukti dengan terpilihnya Budi Santoso Budiman pada kepengurusan periode 1991-1992. Sebagai organisasi kemahasiswaan yang bergerak dalam bidang penerbitan, UKPM Teknokra menghasilkan beberapa produk sebagai bentuk eksistensi Teknokra akan tetap ada dengan terbitan tersebut. Teknokra memiliki dua bidang yakni bidang usaha dan redaksi yang berperan dalam menciptakan terbitanterbitan tersebut, dan memiliki dua divisi yakni litbang dan kesekretariatan yang menunjang terciptanya produk Teknokra. Selama berkiprah di dunia jurnalistik, Teknokra yang memiliki jargon Tetap Berpikir Merdeka beberapa kali menerima beberapa penghargaan diantaranya Harapan II Lomba Penerbitan Kampus Mahasiswa se- Indonesia oleh Departemen Bersambung ke hal.........>>>


Bahasa Lampung

Dang Sampai Dilupako K Oleh Rika Wati

Foto Repro internet

uliner khas Lampung nayah macam ni, nayah sai khadu di pandai ulun khamik khik khadu lamon muneh jengan ngedapok ko kanik an khas Lampung ji. Gegoh seruit,tempoyak,keripik punti khik nayah munih sai bakhih ni. Kidang kanca sunyini pandai mawat, nayah kanikan khas Lampung sai menarik kidang lamun ulun mak pandai. Malahan kanikan sina khadu mulai dilupa ko uleh masyarakat Lampung kham ji. Di acara Lampung Fair goh semestini jadi ajang promosi budaya Lampung kanik an sinji mawat kham puhalu lagi. Sai lebih di acara sina kanik an sejenis kerak telor makanan khas jakarta mudah kham ngedaok kenni. Kik acara sina Pekan Raya Jakarta (PRJ) mwt ulun heran lagi. Kanikan khas Lampung sai khadu mulai tilupa ko injuk gulai taboh (sayur santan) gulai hinji biasa isi ni khattak atau kacang-kacangan. Contoh ni kacang gelinyor,kacang suluh,khattat tuwoh khik kentang. Gulai taboh ji tambah bangik ni kik di tambah bulung kemangi. Dang watekh bagi sai mawat demon gulai taboh,wat bakhih ni makanan khas Lampung sai perlu ticuba ko. Gelakhni gabing,kanikan sinji anjak batang kelapa sai ngukha

takuk jak bagian atas batang kelapa. Batang kelapa ni ti pelok-pelok ukuran sedong. Terus ti gulai pakai kuah pati ni kelapa (kuah santan). Unik kan kanik an sai dihasilko jak batang kelapa ji ? pas ti kanik pasti ngekhasa ko mis khik taboh. Kik gabing anjak batang kelapa sai ngukha,lain lagi kanikan khas LamWpung sai gelakhni umbu. Kanik an tisani jak rotan ngukha. Lalapan asli Lampung sinji bentuk ni bulung hujau. Khasa ni pahek(pahit) gegoh pakhia (pare). Kidang justru dapok nambah nafsu mengan. Bagi sai nafsu mengan ni bekukhang,kanik an khas Lampung sai hinji pekhlu ti coba. Selimpok,kanik an hinji juga termasuk khas Lampung. Kanik an hinji bahan ni jak siwok (ketan),punti khek tepung siwok. Masak ni dibungkus pakai bulung punti tekhus ti pajak. Jenis-jenis selimpok ni seperti selimpok bungking,selimpok pais,selimpok lunik,khik wat selimpok khanyat. Selanjut ni wat kanik an khas Lampung sai biasa ti halu di acara nikahan,gelakni lepot sai tibungkus anjak bulung kelapa sai ti lilit ko tekhus dilom ni ti isi siwok. Tekhus ti pajak ko sappai mesak. Kanik an hinji jadi panganan wajib di acara nikahan ulun Lampung=

SEKILAS TEKNOKRA P dan K tahun 1994, Peringkat V Lomba Media Alternatif seIndonesia oleh ISAI tahun 1999, serta Peringkat II Lomba Media Alternatif se-Indonesia oleh ISAI tahun 2000. Teknokra kini menerbitkan tabloid tiga mingguan memuat isu-isu di sekitar kampus, majalah enam bulan sekali berisi masalahmasalah di wilayah Lampung, serta edisi khusus mahasiswa baru. Teknokra juga memiliki web yang bisa diakses melalui www.teknokra.com. Dan kini

teknokra sedang merambah ke video streaming persiapan menuju Teknokra TV. Tak hanya menangani masalah terbitan, Teknokra juga aktif mengadakan kegiatan- kegiatan berskala daerah maupun nasional. Diantaranya yaitu Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut seIndonesia (2005 dan 2010), Rally Photo (2007-2012), Simposium Generasi Pers Mahasiswa (Sigermas) se-Indonesia tahun 2008. Pelatihan Manajemen Website se-Sumatera tahun

2011 dan menjadi tuan rumah terbentuknya komunitas pers mahasiswa se-Sumatera, di tahun 2012 bulan Mei lalu Teknokra menggelar kegiatan Lampung Ekstra Fresh ‘Gaya Hidupku, Gaya Hidup Hijau Green Living and Youth Creativity’ di Universitas Lampung bersama Kompas dan Tupperware sebagai pendukung acara. Dari pojok PKM, kami mengajak anda untuk Tetap Berpikir Merdeka!.

Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

33


Tips & Trik Jika mau cepat wisuda maka kamu harus kenal

dengan yang namanya Indeks Prestasi alias IP dan Indeks Prestasi Kumulatif alias IPK. IP merupakan sebuah standar nilai rata-rata seorang mahasiswa dari beberapa mata kuliah yang diambil dalam satu semester. Sedangkan IPK merupakan akumulasi rata-rata dari IP. Seberapa penting sih IP dan IPK ? IP sangat penting dalam perkuliahan karena sebagai syarat dalam pengajuan Sistem Kredit Semester (SKS) pada semester selanjutnya. Jika IP mu tinggi atau diatas 3,0 maka kamu bisa mendapatkan jatah SKS maksimal yaitu 24 SKS, dengan begitu maka kamu akan cepat lulus. Namun jika IP mu 3,0-2,5 maka bisa mengambil 21-18 SKS. Dan jika IP mu hanya 2,5-2 kamu bisa mendapatkan jatah 18-15. Tapi bila nasib mu Nasakom alias nasib satu koma yah kamu cuma dapat 12 SKS. Berarti semakin lama kamu jadi mahasiswa. IP selain sebagai standar kompetensi mahasiswa dalam suatu jurusan. IP pun menjadi bahan pertimbangan dalam tahap penyeleksian berkas ketika mendaftarkan diri di dalam suatu pekerjaan selepas tamat kuliah. Semakin tinggi IP kamu, maka akan semakin mudah kamu dan lolos tes tertulis dalam dunia pekerjaan. 6..Kreatif Maksud kreatif disini, bukan kegiatan dalam memanipulasi, tetapi kreatif yang dimaksud adalah menyiasati sesuatu agar sesuatu yang akan kita capai, dengan cara yang tidak sulit, efisien, tetapi sangat efektif.

Berikut adalah tip dan triknya, let’s check it out : =Negoisasikan kontrak kuliah yang diajukan oleh dosen. =Mencatat dengan pena warna-warni karena bisa menambah daya ingat. =Bubuhi teori dari orang yang mengemukakan suatu hal dalam suatu topik soal dalam kuis dan ujian agar mendapat nilai tambahan. (penting bagi mahasiswa non eksakta) =Rajin-rajinlah bertanya jika ragu dan rajin-rajinlah menjawab pertanyaan dari dosen. =Cari tahu tipe dosen dari senior mu. Itulah tips dan trik kita supaya IP mu terdongkrak naik.

34

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

Mau Cepat Lulus?? Oleh: M. Faza Pandunegoro

Apa yang bisa kita lakukan agar IPK tinggi? 1. Belajar adalah rank tertinggi dalam kiat meraih IP tinggi. Seberapa pun kuatnya daya nalar kamu dan IQ kamu, tidak ada gunanya kalau tidak diisi dengan ilmu dan sesuatu yang kita butuhkan 2.Miliki teman yang bersemangat dalam mengikuti perkuliahan. 3.Jangan sekalipun menunda tugas-tugas yang diberikan oleh dosen karena menunda berarti membuat pekerjaan dua kali lebih berat. 4.Budayakan membaca buku. Bacalah buku yang dibaca oleh dosen . 5. Rajin Masuk Kuliah. Ketika kamu mampu meraih nilai yang cukup baik namun daftar kehadranmu ‘bolongbolong’, maka hal itu percuma, karena kamu akan didiskualifikasi dalam suatu mata kuliah. Umumnya dosen memberikan tiga kali toleransi ketidakhadiran dalam perkuliahan

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dihindari dalam menyiasatimu mendapat nilai tinggi. 1Menyalin tugas teman= Mencontek ketika kuis atau ujian, jadilah mahasiswa= jujur yang berkompeten Melobi dosen= Mengabaikan tugas dan apapun yang diberikan= dosen Memanipulasi nilai= Searching di Google saat ujian. = Membuat catatan kecil saat ujian. = Menitipkan absen kepada teman, =


Kyay Jamo Adien


Haruskah Propti? Oleh : Desfi Dian Mustika,Faris Yursanto

30 Agustus 2012, langit masih kelam, jarum jam bertemu di angka setengah enam pagi. Namun kampus sudah di ramaikan oleh ribuan manusia, padahal perkuliahan aktif baru dimulai dua hari kemudian. Manusia-manusia disana terbagi menjadi dua golongan senior dan junior. Sangat mencolok kelihatannya, bak tuan dan majikan. Sang senior umumnya menggunakan baju lengan panjang berwarna hijau yang merupakan baju kebangsaan Unila. Sedangkan sang junior mengenakan seragam bak badut ancol. Bukan hanya pemandangan badut ancol saat itu yang terlihat. Teriakanteriakan para senior pun memecahkan pagi buta itu. “Lari dek, push up, jongkok, nunduk dek!� suara-suara melengking itu bak rata di semua fakultas. Junior-junior yang merupakan mahasiswa

36

baru angkatan 2012 pun menuruti berbagai macam perintah senior. Namun tak semua ikhlas ada yang terpaksa ada juga yang membangkang. Salah satuya Faiz Fisabillah, ia tergopoh-gopoh berlari menuju Fakultas Teknik dari Kampung Baru tempat kosnya. Ketika menemui seniornya ia langsung dihukum push up sepuluh kali sesuai dengan waktu keterlambatanya sekitar sepuluh menit. Karena patuh kepada senior Faiz pun menjalankan hukuman tersebut meskipun tubuhnya kurang sehat pagi itu, dada kirinya terasa sesak. Selesai push up tubuhnya terasa lemas, nafasnya terengah-engah layaknya orang yang kelelahan. Faiz memang tak boleh kelelahan karena ia mempunyai penyakit magh kronis. Merasa dirinya tak sanggup jika terus menerus mengikuti propti. Apalagi propti di D3 Teknik Arsitektur dilakukan hingga satu tahun. Maka ia pun mengadukan hal tersebut ke orangtuanya. Sang ayah yang tak terima langsung menemui Dosen D3 Teknik Arsitektur, William pun mengizinkan Faiz untuk tidak mengikuti kegiatan pasca propti, setiap jam kuliah

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012


Liputan Khusus habis Faiz langsung bergegas pulang. Hal ini berbeda dengan teman-temannya yang harus pulang jam enam sore karena mengikuti kegiatan pasca propti. Menurut teman-temannya Faiz selalu menjadi pembicaraan para seniornya namun Faiz mengacuhkannya. “Saya memang di cuekin kakak tingkat, tapi saya masih punya temen-temen jurusan dan saya juga udah terbiasa sendiri,” keluh Faiz terbata. William Ibrahim, Ketua Program Studi D3 Arsitektur membenarkan bahwa ayah Faiz menghadapnya dengan membawa surat dari keterangan dokter. Karena tak tega melihat kondisi Faiz ia pun mengizinkan. Apalagi pasca propti atau propti jurusan tidaklah resmi dan tak ada dalam peraturan akademik. Meskipun harus diadakan program kerjanya harus jelas dan ada pengawasnya sehingga terkontrol. Pernah Wiliam memergok mahasiswa senior sedang menggojlok juniornya dan ia sering kali menegurnya untuk tidak semena-mena terhadap juniornya. Tetapi tetap saja dilakukan. “Itu

tak karuan, berbahaya, kalau seperti ini kesannya seperti hanya menyalurkan emosi para senior. Tapi ini sulit untuk dikontrol,”keluhnya. Ia berharap pihak rektorat dan dekanat tegas dengan kegiatan seperti ini, kalau memang tidak dilegalkan hendaknya dihapuskan saja. Menurutnya peraturan propti jurusan terkesan abu-abu atau tak jelas seperti pesta pora para senior. “Mahasiswa baru tidak takut dengan cekokan atau dogma dari senior. Mereka bukan tuhan yang menentukan semuanya dan

harus ditakuti,”tegas William. Kakak tingkat Faiz, Angga Dwi Putra D3 Arsitektur ‘11 ini membenarkan adanya pasca propti namun tak jadi sebulan dipercepat hanya tiga minggu. Karena para angkatan 2010 akan pergi Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Ia juga menegaskan bahwa tidak adanya konsekuensi bagi mahasiswa yang tidak mengikuti propti, hanya saja kurang diakrabin teman angkatan dan seniornya. Dan meski alasannya logis belum tentu semua senior memaklumi. Begitu juga dengan Tri

Wibowo Gubernur Teknik membantah kekerasan fisik yang panitia lakukan. “Keras si enggak, kalau hukuman pasti ada, itu karena kita mau membentuk persaudaraan yang kuat dan teknik juga mayoritas laki-laki, jadi kami memberdayakan sikap tegas,” tegas mahasiswa Jurusan Teknik Mesin’09 ini. Ia membenarkan bahwa di Fakultas Teknik, setelah kegiatan propti universitas maka dilanjutkan dengan pasca propti atau propti jurusan . Namun tak lama hanya dua minggu dan

Edisi Khusus Mahasiwa baru 2012

37


Liputan Khusus

Mahasiswa baru tidak takut dengan cekokan atau dogma dari senior. Mereka bukan Tuhan yang menentukan semuanya dan harus ditakuti. Tegas William tidak setiap hari dilaksanakan. Kegiatan seperti ini pun langsung diserahkan ke masing-masing jurusan tapi dengan persetujuan ketua jurusan. Berbeda dengan Faiz, Dyra Kemala Puspa Agroekoteknologi ‘12 mengaku senang mengikuti

Foto-foto Nely Merina 38

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

propti. Awalnya ia tak mempunyai bayangan tentang prospek jurusan yang ia pilih. Namun setelah propti akhirnya ia tergambar akan jadi apa setelahnya wisuda nanti. Pertama kali propti sebenarnya Dyra sempat kesal karena baru datang malah dibentak-bentak senior. Namun akhirnya ia maklum kalau itu hanya ujian untuk melatih mental dan kedisiplinan. Namun yang memberatkannya harus mengumpulkan 500 tanda tangan para senior selama dua minggu. Hingga kini ia baru mengumpulkan 30 tanda tangan padahal sebentar lagi akan dikumpul dan jika tidak akan diberi sanksi. Gubernur Fakultas Pertanian, Ariansyah Saputra Dinata membenarkan bahwa mahaba diwajibkan untuk meminta 500 tanda tangan seniornya yang bertujuan untuk mengenal lebih dekat para seniornya. Namun jika saat deadline belum ada yang sanggup mengumpulkan 500 tanda tangan dilihat jumlah rata-rata tanda tangan yang terkumpulkan. Jika yang terbanyak 200 tanda tangan maka itulah yang menjadi patokan. Mahasiswa agribisnis 2008 ini pun belum mententukan sanksi apa yang akan

diberikan jika jumlah tanda tangan tak sesuai, Berbeda dengan Dyra, Seto Brahmanto Hukum’12 ini mengeluhkan kegiatan propti kemarin. Seto mengaku lelah dengan kegiatan ini. Pasalnya ia harus berangkat dari rumah yang berada dibilangan Bumi Puspa sekitar pukul setengah lima subuh agar tak terlambat karena seniornya wajib menyuruhnya datang jam lima subuh. Namun sayang Seto tetap terlambat ia pun harus push up dua puluh kali karena terlambat tiga puluh menit. Seto juga mengaku harus tahan malu sebab rambut yang tadinya sedikit panjang harus botak sekitar setengah cm. “Kalau tidak dibotakin seniornya yang akan turun langsung,”keluh Seto. Ia juga tidak setuju kalau harus mengkalungkan sandal jepit dileher. Meski propti sudah berakhir masih ada yang peraturan yang melekat padanya yaitu harus mamakai pakaian hitam putih dan almamater setiap hari senin selama 6 bulan. Menanggapi hal tersebut Azam Akhmad Akhsyah, Gubernur Fakultas Hukum mengatakan mahaba yang tidak mematuhi peraturan memang akan ada konsekuensinya seperti push up, menyanyi, dan berjoget. Menurutnya peraturan yang para senior buat masih sebatas wajar. “Karena kini mereka telah beralih dari siswa menjadi mahasiswa sehingga mentalnya harus dilatih,” tuturnya. = Pembantu Rektor I, Prof Hasriadi Mat Akin mengaku memang ia yang menaungi propti di Unila. Namun untuk propti jurusan ia telah serahkan ke fakultas. Sehingga ada tidaknya propti jurusan maupun makrab terserah fakultas, ujarnya mengakhiri pembicaraan.


Seputar Bandar Lampung

S

iapa bilang Lampung masih hutan belantara? Lampung apalagi Kota Bandar Lampung kini sudah merangkak menjadi kota metropolitan. Hampir semua ada disini. Bagi mahasiswa pendatang alias luar daerah Lampung tak perlu khawatir kebutuhan sulit terpenuhi. Karena Bandar Lampung kini serba ada. Dan juga khusus mahasiswa pendatang jangan khawatir kesasar atau tertipu di Kota Tapis Berseri ini. Teknokra mencoba membantu kalian memberikan info seputar Kota Bandar Lampung. Jadi gak perlu takut ditipu tukang ojek atau sopir angkot disuruh bayar lebih mahal. Semoga bermanfaat.

Tarif Ojek Rajabasa-Kopi depan Rajabasa-Kopi belakang Rajabasa-Unila (Fakultas) Rajabasa-Kampung Baru Rajabasa-Lada Rajabasa-Cengkeh Kopi-Unila (Fakultas) Kopi-Kampung Baru Kopi-Rajabasa Kopi-cengkeh dan Lada Halte-Fakultas Halte-Kampung Baru (Sebelum rel) Halte-Kampung Baru (Sesudah rel) Halte-Kopi depan Halte-Kopi belakang Halte-Rajabasa Halte- Lada Halte-Cengkeh

Tarif Angkot

:Rp3000,:Rp5000,:Rp3000,: Rp5000,:Rp5000,:Rp5000,:Rp3000,:Rp5000,:Rp5000,:Rp3000,:Rp2000,:Rp2000,:Rp3000,:Rp3000.:Rp5000,:Rp5000,:Rp5000,:Rp6000,-

Rajabasa-Unila (Angkot biru muda) :Rp2000,Rajabasa-Tanjung Karang (Angkot biru muda) :Rp2000,Rajabasa-Natar (Angkot cokelat muda) :Rp2000,Unila-Pramuka (Angkot biru muda) :Rp2000,Pramuka-Kemiling (Angkot kuning) :Rp2000,Ramayana-Gramedia (Angkot hijau) :Rp2000,-

Oleh Veni Purnama Sari

Nomor-Nomor Penting Polresta Bandarlampung Polda Lampung Polsekta Kedaton RS. Abdoel Moeloek RS. Immanuel RS. Advent RS. Urip Sumoharjo RS. Bumi Waras Terminal Rajabasa Garuda Indonesia Bandara Raden Intan II Sriwijawa Air Pemadam Kebakaran Pelabuhan Bakauhuni

(0721) 254110 (0721) 486841 (0721) 703110 (0721) 702445 (0721) 704900 (0721) 703459 (0721) 771322 (0721) 254689 (0721) 706239 (0721) 7697250 (0721) 91114 (0721) 268218 (0721)252741 (0721) 331032

Toko Buku Gramedia Jl. Reden Intan No. 63 Tanjung Karang, B.lampung. Telp. (0721) 267677 Fajar Agung Jl. Reden Intan No. 61 Tanjung Karang, B.lampung. Kharisma (Mall Kartini) Jl. Kartini No. 49 Tanjung Karang, B.lampung. Pasar Bawah Tanjung Karang Jl. Reden IntanC2 Komplek Pertokoan Pasar Ramayana Tanjung Karang, Bandarlampung. Salemba (Mall Chandra) Jl. Hayam Wuruk Tanjung Karang, B.lampung.

Layanan Kesehatan RSUD Abdoel Moeloek Jl. Dr. Rivai No.6 Panengahan, Bandarlampung. RS. Advent Jl. Teuku Umar No.48 Kedaton, B.lampung. RS. Immanuel Jl. Soekarno Hatta, Bandarlampung Kedaton Medical Center (KMC) Jl. Z.A. Pagaralam, Bandarlampung. Puskesmas Rawat Inap Jl. Teuku Umar No.62 Kedaton, B.lampung. RS. Urip Sumoharjo Jl. Urip Sumoharjo No.200 Bandarlampung. RS. Bumi Waras Jl. Wolter Monginsidi, Bandarlampung.

Edisi khus Mahasiwa 2012 Baru 2012


suara Gong malah menjadi sember. Mumus mencari jalan keluar, ia memandang sekitarnya mencari sesuatu yang bisa membantu meringankan bebannya. Aha…… Mumus melihat sebuah kotak sampah berukuran 2x3 meter. Ia angkat kotak sampah itu, kemudian direbahkan sebagai penopang Gong, kini kaki Mumus yang harus bekerja eksra menjaga keseimbangan kotak sambah agar tak bergeser dari Gong. Ide itu nyatanya cukup membantu, namun tanpa diduga daerah pinggir Gong mulai masuk ke mulut kotak sampah, Mumus berhenti menabuh Gongnya, tak mengindahkan dentuman “dungdungdung…… dungdungdung……..,” yang terus ditabuh rekannya. Mumus sibuk mencari ide mengeluarkan Gong dari mulut kotak sampah. Sekali ia menarik Gong itu, tak ada perubahan yang terjadi, dua kali ia mengulangnya kembali

Gong, Gigi Gompel Oleh: Lutfi Yulisa

“Mak ada musibah,” ungkap Mumus takut-takut. “Musibah apa?” tanya Ibu Mumus khawatir. ‘’’’’’ Musibah itu berawal pada suatu malam seusai sholat tarawih, sekitar sepuluh hari sebelum Idul Fitri Malam itu Mumus dengan antusias berangkat latihan di sebuah sekolah dasar yang dijadikan tempat berlatih pencak silat. Pencak Silat Lampung merupakan suatu tradisi bagi masyarakat Lampung Pesisir, untuk menyambut hari Idul Fitri masyarakat menggelar latihan pencak sila khas Lampung yang diiringi musik tradisional, pagelaran ini nantinya akan digelar pada acara halal bihalal tiga hari setelah lebaran sebagai tradisi untuk melestarikan Budaya Lampung. Sebenarnya tugas Mumus dalam pergelaran pencak silat adalah menabuh alat musik sebagai pengiring pencak silat. Tahun lalu Mumus memilih menabuh gong kecil namun kali ini ia berpikir ingin belajar menabuh gong besar. Bukan hal yang mudah ternyata bagi Mumus untuk menabuh sebuah Gong yang berukuran 75-85 cm itu, apalagi saat latihan Gong tidak boleh digantungkan atas, Mumus harus puas menyandarkan Gong di lengannya. Padahal latihan harus berlangsung dua jam, Mumus pun bingung, karena lama kelamaan berat beban Gong makin terasa di lengannya, jika ditidurkan 40

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

dengan perasaan was-was, masih tidak bergerak. Mumus mengatur nafas, kali ini yang ketiga kalinya, ia menarik sekuat tenaga, dan lepaslah Gong itu hingga mengenai gigi dan bibirnya. “Aduh, sakit bener,” ucapnya. Mumus terdiam sesaat, merasakan ada yang mengganjal di mulutnya, dan me-lepeh-kannya. Ada yang jatuh saat itu, dengan sigap Mumus menyorotinya dengan baterai HP, ternyata dua retakan kecil ada di lantai. Ia memeriksa keadaan gigi dengan lidahnya. Belum puas, Mumus meyakinkan diri bertanya pada rekannya . “Liatin gigiku dong,” pinta Mumus. Ternyata giginya gompel akibat terjedot Gong. Rekan-rekannya pun tertawa serempak melihat gigi Mumus “Besar bener pengorbanan kamu ya Mus , sampe patah gigi,” ungkap pelatihnya. Mumus pulang dengan wajah murung, gusi hingga giginya berdenyut sakit, belum lagi alasan apa yang harus ia katakana pada ibunya. Hingga seminggu setelah kejadian itu, Mumus menderita. Makan susah, minum panas maupun dingin sama-sama sakit.=


AKREDITASI

Apa sih akreditasi jurusan kamu? Ingin tahu, yuk simak informasi berikut: Fakultas ekonomi

:A

Fakultas Teknik : B

Manajemen : A Akuntansi : A Ilmu Ekomoni Studi Pembangunan :A

Fakultas Teknik : B

Teknik Elektro : B Teknik Sipil :B Teknik Mesin :B Teknik Kimia :C Teknik Geofisika :Proses

Teknik Elektro : B Teknik Sipil :B Teknik Mesin :B Teknik Kimia :C Teknik Geofisika :Proses

Diploma III Akuntansi : B Keuangan Perbankan : A Pemasaran : B Perpajakan : B

Diploma III Arsitektur Bangunan : C Teknik Survei Pemetaan : C Teknik Mesin :C

Diploma III Arsitektur Bangunan : C Teknik Survei Pemetaan: C Teknik Mesin :C

Fakutas Pertanian:B

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik:

Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam:

Sosilogi Ilmu Pemerintahan Ilmu Komunikasi Administrasi Negara Administrasi Bisnis Diploma III Sekretaris Hubungan Masyarakat Perpustakaan

Biologi Fisika Kimia Matematika Ilmu Komputer

Agroekoteknologi : A Agribisnis Fakultas Hukum: Ilmu Hukum

:A

Fakultas kedokteran: Pendidikan Dokter : B

:B :B :A :A :B :B :A :B

:B :B :B :B :B

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan : B Pendidikan Matematika : B Pendidikan Fisika :B Pendidikan Kimia :B Pendidikan Biologi :B Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia : Pendidikan B. Inggris : B

Pendidikan Jasmani

:B

Pendidikan Bimbingan Koseling :B Pendidikan Guru sekolah dasar :C Pendidikan Pancasila dan Kewaranegaraan :B

Pendidikan Geografi : B Pendidikan Ekonomi : B Pendidikan Sejarah : B Pendidikan Seni :B Pendidikan Anak Usia Dini : Proses

Edisi Khusus Mahasiswa baru 2012

41


Info Beasiswa Kuliah Gratis

dengan

Beasiswa

Oleh :Yovi Lusiana

S

iapa bilang pendidikan cuma buat orang kaya dan yang miskin di rumah aja? Mahasiswa yang kurang mampu tak perlu resah. Kini Unila sudah dibanjiri beasiswa lho. Dari Beasiswa Bantuan Belajar (BBM), Peningkatan Prestasi hingga beasiswa prestasi ekstrakulikuler. Akan tetapi tidak semudah itu kita bisa mendapatkan beasiswa harus berprestasi tentunya dan memenuhi syarat-syarat tertentu. walaupun kita harus mengurus segala persyaratan yang relatif banyak,tapi siapa yang tahu keberuntungan kita masih ada jika mau berusaha. beasiswa ini juga selain meringankan biaya kuliah juga bisa membantu pengeluaran orangtua.

Persyaratan Umum

Lumayan bukan? sebagai mahasiswa baru tingkatkan prestasi belajarmu dan raih berbagai macam beasiswa yang ada di Unila. supaya tidak ketingggalan infonya harus rajin-rajin bertanya ke dekanat atau melihat papan pengumuman. Beasiswa yang ditawarkan pun tak hanya satu, jadi kita bisa mencoba berbagai peluang beasiswa yang ada. jika pernah gagal dalam pengajuan beasiswa tak perlu putus asa, coba lagi kesempatan yang lain. siapa tahu saat itu keberuntungan milik anda. jika tidak dicoba,siapa yang akan tahu hasilnya.

Jenis - jenis Beasiswa

4Mengisi formulir yang telah disediakan

42

4Menyerahkan pas foto 3x4

=Beasiswa Peningkata Prestasi

sebanyak 4 lembar 4Melampirkan surat keterangan sedang tidak menerima beasiswa dari Pembantu Dekan III fakultas. 4Transkip nilai dari semester 1 sampai dengan yang diduduki IPK minimal 2,75 untuk beasiswa kurang mampu 3,0 untuk beasiswa berprestasi 4Surat keterangan penghasislan orang tua, bagi PNS melampirkan transkip gaaji dari instansinya 4Kartu keluarga 4Surat keterangan berbadan sehat dari dokter atau puskesmas 4Surat keterangan layak mendapatkan beasiswa dari Pembimbing Akademik (PA) 4Surat keterangan tidak mampu 4Surat keterangan belum menikah

=Akademik(PPA)

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

=Beasiswa Bantuan Belajar mahasiswa (BBM) =Beasiswa Bidikmisi =Beasiswa BUMN =Beasiswa Gas Negara =Beasiswa Rachmat =Beasiswa Technologcaland =Professinal Skills Developmant =Sector Project(TPSDP)Beasiswa =Yayasan Supersemar =Beasiswa Bank Indonesia =Beasiswa Bank Tabungan Negara =Beasiswa Bank Mandiri =Beasiswa PT Djarum =Beasiswa PT Gudang Garam =Beasiswa Eka Tjipta Foundation =Beasiswa Yayasan Toyota Astra Reguler


TEKA TEKI SILANG

Oleh: Faris

Mendatar : 1. Tetap Berpikir … (Jargon UKPM Teknokra) 4. Organ Tubuh Untuk Mendengar 7. Beda 9. Gembira 12.. Sesuatu Yang Bisa Mengurangi atau Menghilangkan Rasa Sakit 14. Peta Bumi 15. Obat Yang Berbentuk Butiran 16. Keinginan Hati Yang Kuat 17. Lain daripada Yang Lain 18. Salah Satu Jenis Narkotika 20. Isi Yang Paling Pokok atau Penting 21.. Keinginan yang Kuat untuk memperoleh Sesuatu 24. Kira, Duga 30. Lawan kata Pesimis 31.. Garis atau Titik Tanda yang Berderet-deret 32. Hasil Terbaik yang Baru 33. Kebiasaan Turun-temurun 35. Kenyataan 36. Benda Kuno yang Tetap Bernilai

Menurun : 1. Satuan Ukuran Jarak 2. Negara Eropa yang Beribukota Copenhagen 3. Aliansi Jurnalis Independen 4. Sepuluh (Inggris) 5. Singkatan “No” dari Kata Teknokra 6. Semut (Inggris) 8. Lawan Kata 9. Raden Ajeng 10. Kyay Jamo … ( Maskot UKPM Teknokra ) 11. Pergi (Inggris) 13.. Orang yang ahli Merancang Bangunan 18. Graphical Device Interface 19. Susut Karena Gesekan 21. Bersifat atau Bernafsu Menyerang 22. Daratan yang sangat Luas 23. Mulut Daun 25. Negara beribukota Wina 26. Nama Burung 27. Nama Bunga 28. Norma 29. Luapan Perasaan 34. Tangga Nada Pertama

Kirimkan Jawaban Anda ke : UKPM Teknokra Unila Pojok Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Lantai 1Unila Sertakan Fotocopi Lembar Jawaban,Struk Pembayaran SPP, Identitas Diri ,dan Nomer Ponsel Kamu .

Raih Bingkisan Menarik Untuk 3 Pemenang Khusus Mahasiswa Unila Angkatan 2012

BATAS WAKTU

PENGIRIMAN

OKTOBER

2012


Resensi Dengarkan dan Menulislah Oleh : Faris Y

“Kalau kita ingin sukses dalam menulis, setiap hari kita mesti punya karya. Seorang penulis yang berhasil pasti membangun tradisi menulis dengan baik�. Itulah salah satu nasihat yang tertuang dalam buku yang berjudul “Menulis dengan Telinga.� Menulis dengan Telinga merupakan buku karya Adian Saputra seorang jurnalis salah satu perusahaan surat kabar di Lampung. Isinya mengenai dunia tulis-menulis yaitu bagaimana cara membuat tulisan, menjadi penulis yang baik dan bagaiman menulis bisa dijadikan sebagai sarana untuk menambah penghasilan. Tulisan dalam buku ini mengulas tentang pengalaman penulis dalam dunia tulis-menulis sejak menjadi mahasiswa hingga menjadi seorang jurnalis. Selama menjadi mahasiswa ia rajin mengirim tulisannya ke media masa tulisannya pun diterbitkan dan ia mendapat honor atas tulisan tersebut. Salah satu isi dalam buku setebal 137 halaman ini adalah tentang bagaimana menghilangkan ketergantungan pada mood. Pertama yang harus dilakukan adalah jadikan menulis sebagai tanggungjawab kita. Karena dengan begitu kita akan melakukannya dengan maksimal. Faktor kedua adalah visi. Apa visi kita ingin menjadi seorang 44

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

penulis, apakah visi kita untuk menulis adalah ingin menjadi penulis terkenal, ingin meningkatkan mutu intelektual ataukah ingin menambah penghasilan. Yang ketiga adalah maksimalkan waktu luang. Dalam ranah menulis, manfaatkanlah waktu luang dengan menulis. Keempat adalah bangun

kreativitas. Kreativitas itu bergantung pada kesungguhan kita dalam menulis. Ide dan gagasan itu kita sendiri yang memancingnya. Mood hanya mambantu suasana hati agar nyaman menulis. Maka dari itu mulailah untuk kreatif. Tips-tips Menulis opini dan mereproduksi ide juga dibahas dalam buku ini. Tak hanya itu, buku ini juga membahas masalah skeptis berpikir kritis, ada pula resep jitu untuk memasarkan tulisan, teknik menulis menggunakan blitzkrieg, juga tentang penulis Spesialis atau Generalis. Kelemahan dari buku Menulis dengan Telinga ini adalah contoh-contoh yang digunakan terlalu panjang dan terkesan tidak penting. Namun, meski begitu buku ini layak menjadi referensi yang pas bagi mahasiswa atau masyarakat umum yang ingin serius belajar dalam dunia tulis-menulis. =

Judul Buku: Menulis dengan Telinga Penulis: Adian Saputra Penerbit: Indepth Publishing Harga: Rp 30.000 Tebal: 138 hal


Karikatur Oleh Esty Indriyani Safitri

Green

Campus


Pojok PKM

M

ereka bungkam padahal ambil peran. Mereka seolah tak mengerti padahal ikut menceburkan diri. Mereka pura-pura tak melihat padahal jadi saksi. Ini bukan kritikan hanya sedikit membongkar catatan perjalanan. Mari mulai perjalanan dari gerbang belakang. Ada jalan dua arah disana, ditengahnya ada foto rektor terpampang. Di kiri jalan ada pagar panjang terpajang. Jika lewat sana jangan harap bisa masuk, mengintip saja pasti digertak satpam. Mungkin ada yang disembunyikan. Ternyata benar di dalamnya ada tiang-tiang bernilai Rp 52.892.862.000. Ini merupakan tiang termahal yang semula akan dibangun rumah sakit pendidikan namun entah kemana milyaran itu melayang. Perjalanan dilanjutkan ke seberang, ada lapangan berumput yang dipagar tepat di sebelah rumah dinas rektor. Rencananya tahun 2009 akan dibangun pendopo tapi malah jadi lahan parkiran. Kan sayang coba itu lapangan dijadikan lahan untuk pertanian. Karena kini mahasiswa pertanian kekurangan lahan sehingga untuk percobaan dan penelitian mereka mencari lahan di luar. Di sampingnya ada masjid putih bernama Al Wasi’i kalau hujan atapnya suka menangis hingga menetes ke dalam. Hati-hati anda bisa kena jebakan air hujan. Tak hanya itu sering terjadi kemalingan dari laptop hingga sepatu sandal. WC nya pun sering mampet tak karuan. Kita tinggalkan Al Wasi’i mari berjalan lurus kemudian belok kiri. Disana ada Laboraturium Pertanian Terpadu tepatnya lahan pertanian. Jika musim kemarau amat gersang, jika musim hujan mirip hutan. Mari kita lompat ke taman yang ditumbuhi rumput-rumput liar. Mungkin lebih cocok kita sebut taman gersang. Dengan alasan penghijauan kantin, toko dan tempat fotokopian dialihkan. Meski sudah mengorbankan nasib banyak toh taman tak mencerminkan kehijauan justru kegersangan. Mari menyebrang ke halte. Jika datang pagi-pagi pasti akan bertemu satpam yang jaga keamanan hingga bantu seberangkan jalan. Tapi kalo matahari sudah meninggi jangan harap ketemu. Padahal halte kan sangat rawan dari pencopetan hingga pelecehan seksual. Di tambah lagi kenek-kenek angkot yang nakal. Lurus sedikit maka akan ketemu pos satpam yang sudah lama tak

46

Bongkar

Nely Merina Pemimpin Redaksi terpakai. Di belakangnya ada plang sebagai petunjuk jalan. Namun sayang tulisan sudah tak terang maka wajar jika banyak orang baru yang kesasar. Pandanglah ke depan maka akan terlihat dua beringin intelektual menjulang. Jika mereka manusia mungkin akan bercerita. Ada tangis dan teriakan para pedagang. Dengan alasan penghijauan pejabat kampus membuang mereka jauh dari keramaian. Bukannya hijau beringin malah kotor dan berantakan. Nasib serupa pun sama para pedagang penghasilan berkurang bahkan ada yang gulung tikar. Mungkin karena simbiosis mutualisme beringin dengan pedagang telah terceraikan. Mari kita ke pos satpam, ternyata banyak yang mengadu kehilangan. Dan satpam selalu beralibi mereka kekurangan orang. Jumlah mahasiswa tak diimbangi dengan jumlah satpam. Jalan sebentar maka akan bertemu gedung tua, bernama Pusat Kegiatan Mahasiswa. Ada lorong gelap di dalamnya, seram seperti berhantu apalagi jika malam datang. Pertama kali masuk kita akan disuguhi tulisan “wc mampet” sungguh membuat selera makan berkurang padahal tak jauh dari sana ada kantin terpajang. Di lantai dua ada sebuah tempat bernama ruang sidang. Ada AC coklat terpampang, ternyata itu AC era’80 an. Salah satu dekan sempat terheran,” itu AC dari zaman saya jadi ketua senat

Eidisi Khusus Mahasiswa Baru 2012

(presiden BEM) kok belum diganti. Mari kita mampir ke fakultasfakultas. Kita mulai dengan pertanian, ada sebuah ruangan yang lampunya diskoaan dan sound sistemnya seperti cegukan. Lalu ke fakultas eksak lainnya, Kedokteran dan MIPA ada masalah yang lama disana alat praktikum tak memadai. Peristiwa angkut bangku ada di FKIP. Gedung-gedung di FISIP tak kunjung selesai. Ekonomi dan hukum ada tawar menawar beasiswa. Lalu di teknik ada kekerasan yang belum terbongkar. Dan tak ketinggalan hampir semua fakultas ada lobi-lobi nilai. Kita lompat ke bangunan tak jauh dari Fakultas Teknik, ada perpustakaan disana. Gedung memang baru saja direhabilitasi namun tetap minim referensi. Bahkan ada mahasiswa yang seminar ditertawakan karena referensi skripsinya lebih tua dibandingkan usianya. Alasannya logis bukubuku jadul memang lebih banyak menghiasi. Di utaranya ada bangunan bersejarah bernama GSG Unila. Jika kita menyewa maka bisa keluar kocek empat juta rupiah namun entah GSG tetap tak berubah meski harga sewanya murah. Atapnya jebol dan kursinya adayang patah. Rektorat sedang ramai, ada topik yang hangat dibicarakan. Pemilihan pembantu rektor. Namun mengapa mahasiswa tak dilibatkan. Meski tak punya hak pilih tolonglah suara mahasiswa didengarkan. Karena mahasiswa lah yang terus-terusan jadi korban. Di tengah keramaian ada yang sedang kebingungan, seorang mahasiswa Ujian Masuk Lokal (UML) meminta keringanan biaya pendaftaran. Ia termasuk beruntung masih bisa mencicil bayaran meskipun empot-empotan dan terancam tak bisa mengikuti perkuliahan. Tapi ada yang miris, mahasiswa yang lulus UML ternyata ada yang tak sanggup bayar. Ia datang menghadap namun mendapat cibiran dari pihak rektorat, “kalo gak punya uang yang mbok gak usah kuliah.” Ia pun tak jadi anak kuliahan malah menjadi tukang ojek di perumahan. Kembali ke rektorat, ada kantongkantong parkir baru di sana. Ternyata Unila tak semiskin yang dikira, banyak mobil mewah terpajang disana. Amat kontras dengan catatan perjalanan yang ada. Mungkin ada yang belum terbongkar dan tinggal menunggu waktu untuk dibongkar.=


iklan


iklan


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.