Kabar UGM Edisi Februari 2012

Page 15

tidak berpikir akan jadi Kepala BKKBN. Apalagi kemudian pemerintahan berganti. Karena sistem itu tidak dipakai lagi, jadi sudah, bubarlah harapan saya. Saya cuma bekerja saja. Setelah dari Jawa Timur, saya tidak menjadi eselon satu, tapi jadi Direktur Peningkatan Partisipasi Pria. Setelah itu, menyimpang jauh sekali karena saya diangkat jadi Sekjen KPK. Setelah itu, saya berpikir selesai sudah karier saya di BKKBN. Pensiun nanti selesai hanya jadi Sekjen KPK. Tapi presiden menghendaki lain, menunjuk saya sebagai Kepala BKKBN ketika Kepala BKKBN sebelumnya pensiun. Jadi, Pak SBY menawarkan saya, "Mau nggak jadi Kepala BKKBN?" Saya sebagai pegawai negeri mengaku siap. Setelah jadi Kepala BKKBN, terbuka peluang untuk berkarya, tantangan juga lebih besar.

nanti. Prinsip itu saya pegang. Setelah menjadi Kepala BKKBN, ada yang berubah rutinitas sehari-hari Anda? Tetap seperti dulu, biasa. Saya tidak senang dengan acara-acara protokoler. Saya dikasih ajudan juga tidak senang karena membatasi kebebasan saya. Sekarang saya tidak punya ajudan. Misalnya, kalau saya mau nangkring di pinggir jalan, nanti dikatakan itu tidak pantas, Pak. Kalau tidak ada ajudan, peduli amat, kan gitu? Mungkin saya tidak layak jadi presiden, ya? ha..ha..ha....

Sejauh mana peran keluarga dalam mendukung karier Bapak? Kalau saya mendapat tugas dan kemudian menjalankan tugas hingga meninggalkan keluarga, istri saya sudah terbiasa dan terlatih. Sampai sekarang pun saya sering pergi, dia maklum, menyadari bahwa ini sudah tugas-tugas saya. Jadi, dia men-support penuh dalam Apa prinsip yang selalu dipegang kaitan kepentingan agar kinerja saya selama bekerja? menjadi lebih baik. Dia tidak pernah Kerja keras. Diberi amanah, dijalankan. Kalau itu harus menjadi tugas mengeluh dan mungkin di rumah juga dan kewajibannya, mengapa tidak? Saya mereka memberikan support terus. Kita pun sering diskusi waktu makan. Hal itu tidak pernah memikirkan saya bekerja memberikan dukungan moral bagi saya. akan mendapat apa. Saya tidak peduli. Di BKKBN, mengampanyekan memiliki Diberi tugas, saya kerjakan dengan dua anak lebih baik. Ada yang tanya, semaksimal mungkin dengan hasil yang Bapak mempraktikkan hal itu? Oh, iya. bisa saya raih. Sebuah dedikasi. Tidak Anak saya dua, perempuan semua. Saya pernah memikirkan hasil. Karena dalam pemikiran saya, rezeki diberi oleh Tuhan, menikah setelah kerja di BKKBN. Waktu (bekerja) di puskesmas, saya belum tetapi dedikasi itu harus usaha. Kalau menikah. Waktu itu program BKKBN sekarang saya berusaha dan bekerja punya dua anak cukup, laki atau keras mengerjakan tugas yang diberi pimpinan, mengerjakan konsep A, maka perempuan semua sama saja. saya mengerjakan konsep itu. Saya tidak Saya tidak berpikir saya akan punya anak berapa. Saya telah diberi anak, berpikir saya dibayar berapa. Mungkin Alhamdulillah, itu amanah. bayarannya akan di tempat yang lain

Setelah lulus dari FK UGM, sempat buka praktik dokter? Sempat. Waktu itu, saya selesai, tapi belum diwisuda (dilantik). Saya selesai (koasistensi) tahun 1978, menunggu wisuda (pelantikan) bulan April 1979. Selama menunggu, saya kerja outsourcing, dokter kontrak di Pertamina. Saya kerja di ARCO dan juga di TOTAL. Kalau ARCO di luar Jawa. Dua minggu di laut dan dua minggu off. Sampai akhirnya dapat SK penempatan saya sebagai dokter puskesmas di daerah transmigrasi, Kurotidur, Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Karena dulu jadi dokter harus ikut Inpres di sana. Di sana, saya selama satu tahun satu bulan. Waktu itu, hutan baru dibuka daerah transmigrasi bedol desa dari Wonogiri. Saya masuk, saat itu baru 50 KK. Setahun kemudian bertambah 4.500 KK. Karena prinsip saya selalu kerja keras, walaupun dipanggil tengah malam, saya datang. Saya dicintai oleh masyarakat sana. Saat saya mau pindah pun, mereka sampai nanggap wayang untuk perpisahan. Sampai sekarang pun mereka membuat stadion olahraga dengan dinamai nama saya.

Kerja keras. Diberi amanah, dijalankan. Kalau itu harus menjadi tugas dan kewajibannya, mengapa tidak? Saya tidak pernah memikirkan saya bekerja akan mendapat apa.

kabar ugm - februari - 2012

15


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.