Unit Pelayanan Terpadu HIV RSCM
Public clinic
Struktur organisasi UPT-HIV April 2013
Jadwal Dokter Poli UPT HIV SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUM’AT
alergi
alergi
alergi
alergi
alergi
trop-infeksi
trop-infeksi
Itrop-infeksi
trop-infeksi
trop-infeksi
psikosomatik
psikosomatik
psikosomatik
psikosomatik
psikosomatik
Kulit kelamin
Kulit kelamin
Kulit kelamin
Kulit kelamin
Kulit kelamin
Neurologi
Pulmo
Neurologi
Pulmo
Psikiatri
Psikiatri
Psikiatri
Psikiatri
Psikiatri
Hepatologi Gizi
Gizi
Gizi
Gizi
Gizi
Konseling
Konseling
Konseling
Konseling
Konseling
Hematologi: DPJP saat ada transfusi Bedah: DPJP saat ada tindakan bedah minor Konseling: plus konseling post test dan ARV dari ruangan
Ruang Tunggu UPT HIV
MSM service Peningkatan kasus baru dari kelompok MSM (male who have sex with male) • Mulai dengan “MSM sensivitity training” • Tidak ada ruangan atau waktu tersendiri tidak dibedakan • Pelayanan multidisiplin: – ARV – Infeksi menular seksual – Penanganan masalah anus: pap smear, HRA (high resolution anuscopy)
PCR Lab & HIV research lab
Tujuan Pengendalian Tujuan Pengendalian HIV-AIDS dan IMS HIV-AIDS dan IMS GETTING THREE ZEROES • Menurunkan jumlah kasus baru HIV • Menurunkan angka kematian terkait HIV • Menurunkan stigma dan diskriminasi
Meningkatkan kualitas hidup ODHA
Kunjungan Pasien Poliklinik dan Apotik 3000
2786 2645 2490
2500
2473
2307
2220
2159
2176
2000
1500
1408 1257
1213
1178
1485 1290
1249
1186
1000
500
0
33
55
47
38
52
29
58
33
JAN
FEB
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AUG
OBAT PASIEN BARU JUMLAH KUNJUNGAN
70 60 percentage 50 40 30 20 10 0 2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Perubahan pola transmisi
2011
Skenario Pengembangan Memulai ART Estimasi orang yang memenuhi syarat untuk ART tahun 2012 (dalam ribuan)
200
272
419
1
2
CD4 ≤ 200 Direkomendasi kan sejak 2002
461
591
3
4
5
CD4 ≤ 350
CD4 ≤ 350
CD4 ≤ 500
+
+
Semua HIV+
TB/HIV HBV/HIV
* Sumber: Mathematic model of HIV Epidemic in Indonesia report, MoH 2012
Berapapun jumlah CD4
“Test and treat”
ART tanpa memandang jumlah CD4 untuk: -TB/HIV -Wanita hamil -Pasangan diskordan -Pop kunci (WPS, LSL,Penasun, WBP)
ARVs effective as an HIV prevention tool 27 Jul 2012 07:26 - Mia Malan
• The HPTN 052 study revealed that heterosexual HIVinfected individuals who received ARVs much earlier – as soon as they had been diagnosed – were 96% less likely to transmit the virus to their HIV-negative sexual partners. For two years the study followed almost 2000 couples who were "discordant", that is, one was HIV positive and the other negative.
Kesintasan Subyek Penelitian Berdasarkan Jumlah CD4 (RS Kanker Dharmais) Outcome pasien
Total Mean
95% CI
Median
7,27 9,05 9,8011,39
12
P Log rank
Hidup Meninggal Kadar CD4
CD4 ≤50 CD4 >50
Total
74
51
125
8,15
59
12
71
10,60
133
63
196
12 0,0007
Survival Function 1.1
1.0
.9
Cum Survival
.8
.7
Dengan uji Chi Square, didapatkan peningkatan risiko kematian sebesar 3,39 kali pada pasien dengan CD4 ≤ 50 mm3 (OR 3,39; p= 0,001; dengan IK 95% 1,58 - 7,40).
Kategori CD4 .6 CD4 lebih dari 50 .5
CD4 sampai dengan 50 0
2
4
6
8
10
12
14
Survival pasien dlm 1 tahun
(Dr Indah M,2005)
Late diagnosis (CD4 < 200) 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
ADHERENS/KEPATUHAN
Pentingnya ADHERENS (kepetuhan) 90 80 70 60
% pasien dengan keberhasilan virologik
50 40 30 20 10 0
95
90-95
80-90
70-80
<70
% Kepatuhan Patterson, et al. Ann Intern Med. 2000;133:21-30.
Mulai ARV Tepat Waktu Mulai ARV tepat waktu: â&#x20AC;˘ Dengan infeksi oportunistik: < 8 mgg setelah pengobatan IO â&#x20AC;˘ Tanpa infeksi oportunistik: < 4 mgg sejak memenuhi indikasi ARV
ARV tepat waktu 2013 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
81% 72%
standar
jan-mar
apr-jun
Lost to follow up (LTFU) 12 bulan sejak masuk ARV
LTFU ARV 2013 50% 40% standar
30% 20%
24% 18%
10% 0%
jan-mar
apr-jun
Lost to follow up (LTFU) 12 bulan sejak diagnosis HIV
LTFU 12 bln HIV 70% 60% 50%
51%
57% standar
40% 30% 20% 10% 0%
jan-mar
apr-jun
Kekurangan: - Tidak semua pasien meninggal dilaporkan dan tercatat - Tidak semua pasien pindah dengan rujukan
Kendala terjadinya ketidak patuhan • Minum obat yang lama (seumur hidup). • Efek samping ARV.
• Obat tradisionil.
• Minum macam obat yang banyak ( ARV, infeksi oportunistik).
• Pengobatan Alternative (orang pinmtar, dukun).
• Ketidak tahuan .
• Kesulitan hidup.
• Drug/alkohol abuse.
TERIMA KASIH