Epaper Tanjungpinangpos 19 Oktober 2013

Page 7

TANJUNGPINANG POS SAB TU 19 OKTOBER 2013 ABTU

7

KRIMINAL

Dua Tabung Gas Disikat Maling KARIMUN - Dody Iksan pemilik Airo Laundry yang terletak di Jalan Lubuk Semut, Karimun mendatangi Mapolres Karimun untuk melaporkan tempat usahanya disantroni maling, Rabu (16/10). Dalam laporan tertulisnya di Mapolres Karimun, seorang pekerjanya mendatangi rumahnya untuk meminta kunci tempat usaha cuci pakaian. Setelah dibuka, baju dan barang lainnya sudah berserakan. Pekerjanya yang bernama Dina tersebut lalu memberitahukan apa yang dilihatnya kepada Dody. Ia pun bergegas ke tempat usahanya melihat kondisi barang berantakan. Setelah diperiksa, ternyata sebagian barang sudah hilang. Barang yang hilang berupa satu ponsel flexi warna oranye, dua buah setrika Philips, baju, celana jins, badcover dan dua buah tabung gas. Akibatnya, korban mengalami kerugian sekitar Rp 8 juta. Laporan korban telah ditindak lanjuti polisi dengan mendatangi lokasi kejadian dan mengamati pintu masuk ke ruko itu. Polisi juga sudah memintai keterangan saksi termasuk pemilik usaha tersebut. Sedangkan pelaku masih dalam pengejaran polisi. Belum diketahui berapa orang pelaku yang menggasak barang bernilai ekonomis tersebut. Pemiliknya berharap polisi secepatnya mengungkap kasus pencurian itu. (yon)

NATUNA

F-MAZPRAM/HUMAS PEMPROV KEPRI

TINJAU: Wakil Gubernur Kepri HM Soerya Respationo saat meninjau program RTLH di Bintan. Saat ini, Kemenpera juga membantu perbaikan rumah warga miskin.

SEKDA MINTA JANGAN BELI ISI RUMAH

Menpera Kucurkan Dana Rehab 500 Rumah ALRION, Karimun

Pak Polisi, Tolong Razia Knalpot Racing NATUNA - Penggunaan knalpot racing yang super bising membuat masyarakat Ranai, Natuna resah. Bahkan, tak jarang menimbulkan perselisihan di tengah masyarakat. Selain suaranya yang mengganggu pendengaran, hasil pembakaran yang dikeluarkan oleh knalpot itu pun bisa mengganggu kesehatan warga. Apalagi, sudah ada aturan ambang batas kebisingan dan tingkat polusi dalam UU No.22/ 2009 tentang Lalu Lintas dan UU Lingkungan Hidup. Pihak kepolisian diminta untuk menggencarkan razia knalpot racing, menyusul banyaknya penggunaan knalpot bersuara bising tersebut oleh para pengendara sepeda motor terutama anak baru gede (ABG). Keberadaan sepeda motor dengan knalpot bising itu diperkirakan kembali marak, seiring minimnya razia yang dilakukan oleh petugas kepolisian. “Dulu waktu gencar razia, jarang sekali ada motor yang pakai knalpot racing. Sekarang malah marak lagi. Makanya harus secepatnya ditertibkan,” tukas Irwansyah (34), warga Air Kubang, Kamis (17/10). Mereka mengendarai motor seperti orang gila sambil memainkan gas di Jalan Sudirman. Padahal, kawasan tersebut daerah padat penduduk. “Sudah berapa kali diteriaki, mereka tetap juga tak mau dengar,” katanya bernada kesal. Irwansyah memaklumi, jika hampir dua bulan lalu polisi disibukkan dengan tugas pengamanan Ramadan dan arus mudik serta balik Lebaran hingga lebaran Idul Adha. Sehingga aksi razia terhadap penyalahgunaan saluran asap pembuang pada sepeda motor menjadi terabaikan. Kini setelah lebaran Iduladha usai, ia berharap razia knalpot bising kembali digencarkan. Hal senada dilontarkan Nana, warga Jalan Sudirman yang rumahnya tepat di pinggir jalan raya. Menurut dia, razia sudah sangat mendesak dilakukan. Pasalnya, knalpot bising sepeda motor saat ini sudah sangat mengganggu. “Saya punya anak bayi. Anak saya selalu terkejut dan menangis. Nanti jangan salahkan kami bertindak sesuai dengan aturan kami,” katanya. Menurutnya, meski motornya pelan, namun suaranya sangat ribut. “Pokoknya kami sudah muak dan benci. Tolonglah polisi bertindak. Tolong Pak, peduli dengan kami,” katanya minta polisi melakukan razia. Para pemilik motor bising ini selalu melintas baik di jalan besar atau kecil. Ngebut tak tentu arah. Anehnya, yang memakai knalpot bising itu bukan ABG saja. Tapi orang tua juga banyak yang pakai knalpot racing. Kriteria knalpot yang akan dirazia didasarkan pada standar pabrikan dari kendaraan yang beredar. Itu berarti, hanya kendaraan yang menggunakan knalpot tidak standar saja yang akan ditindak tegas. Selain demi kenyamanan, razia juga diperlukan untuk mengantisipasi aksi kekesalan warga terhadap para pengendara motor yang menggunakan knalpot racing yang amat bising. (cr16)

KABUPATEN Karimun menerima dana rehab rumah dari Kementerian Perumahan Rakyat (Menpera) untuk perbaikan sekitar 500 unit rumah di Karimun. "Besaran dana yang diterima penerima berkisar antara Rp 8 juta sampai Rp 15 juta. Bunyinya rehab, bukan renovasi seperti program Pemkab Karimun dan Provinsi Kepri,” kata Sekda Karimun H TS Arif Fadilah. Contohnya, satu rumah itu bagian atapnya yang mengalami kerusakan, berarti uang un-

tuk membeli ataplah yang diberikan. Kalau rumah itu belum diplester, uang untuk membeli semenlah diberikan. “Dana itu sangat membantu. Datanya ada di Bappeda Karimun dan Dinas PU Karimun. Peneriman bantuan itu tersebar di setiap kecamatan di Kabupaten Karimun,” kata Arif. Perlu diketahui, dana ini bukan untuk renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Tetapi dana perbaikan rumah. Sehingga, masyarakat tidak salah pengertian. “Dananya dalam waktu dekat ini akan dikucurkan dalam bentuk hibah. Kita harapkan pe-

nerima benar-benar menggunakan dana untuk keperluan perbaikan rumah. Bukan untuk membeli barang di rumah,” tegasnya. Dana itu diterima berkat kerja sama antara Pemerintah Karimun dengan Menpera yang telah membuat Memorandum of Understanding (MoU) beberapa waktu lalu. Hasilnya seperti yang ada saat ini. “Kita berharap juga, dana pengentasan kemiskinan ada dari dana APBN untuk menambah dana APBD yang telah ada. Semoga tahun depan lebih banyak lagi rumah yang dapat direhab melalui dana dari Menpera,” harapnya. ***

Kita harapkan penerima benar-benar menggunakan dana untuk keperluan perbaikan rumah. Bukan untuk membeli barang di rumah. H TS Arif Fadilah Sekda Karimun

PEMKAB NATUNA ANCAM PUTUS KONTRAK PT PAS

5 November Batas Perbaikan KM Bahari 5

Teripang Kering Mencapai Rp5 Juta per Kg NATUNA - Teripang merupakan salah satu makhluk laut yang juga menjadi salah satu sumber rezeki bagi sebagian besar masyarakat Natuna. Teripang ini laku karena diselain rasanya yang lezat juga memiliki khasiat untuk kesehatan. Teripang biasa juga disebut dengan nama gomot atau gamat oleh masyarakat Natuna. Teripang juga menjadi salah satu hewan laut yang diburu oleh masyarakat Natuna. Binatang laut ini merupakan makhluk laut yang hidup liar dan bebas di dalam laut. Namun makhluk ini disinyalir bisa juga dibudidayakan masyarakat seperti halnya ikan-ikan lainnya. Masyarakat Natuna ramai mencari dan memburu teripang ini karena jenis ikan ini memiliki potensi yang tinggi baik sebagai bahan makanan. Dan, terutama sekali potensi ekono-

misnya yang tinggi. Menurut beberapa nelayan Natuna harga teripang ini terbilang mahal. Bagaimana tidak harga kering dari tripang ini senilai Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per kilo. "Teripangnya masih ada dan harganya masih lumayan mahal. Kalau kita bisa nyari tripang masih adalah untung," kata Ridwan, warga Serasan beberapa waktu lalu. Menurutnya, untuk mendapatkan teripang itu tidak lah mudah. Nelayan teripang harus menyelam ke dasar laut untuk mendapatkannya. Ada juga dengan cara memasang bubu (jaring berbentuk kotak, red) yang terbuat dari kawat kecil dan ini memerlukan waktu yang agak lama. Bahkan tidak jarang yang mencari teripang ini dengan mempergunakan kompresor. Namun sayang, mempergunakan alat ini tidak diperkenankan oleh negara karena dinilai meru-

sak habitat laut. Setelah dapat teripang, selanjutnya diolah terlebih dahulu dalam waktu yang terbilang tidak sebentar juga. Selain itu memerlukan waktu dan ogkos untuk menjual teripang. Sebab teripang ini termasuk barang dari Natuna yang dijual ke beberapa daerah. Seperti Kalimantan Barat, Jakarta dan Tanjungpinang. Bahkan tidak jarang juga dijual ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan Hongkong. Karena harganya mahal, kata Ridwan, hingga saat ini ia dan kawankawannya masih tetap senang dan semangat mencari nafkah dengan menjual teripang ini. Ia tidak menyangkal kalau dia sangat berharap perhatian dari Pemerintah Kabupaten Natuna agar teripang ini bisa dikembangkan. Sehingga masyarakat tidak terlalu susah untuk mendapatkannya. (cr16)

NATUNA - Pemerintah Kabupaten Natuna mengancam akan memutus kontrak kerja sama dengan PT PAS apabila tidak menyelesaikan perbaikan KM Bahari 5 hingga 5 November mendatang. Kepala Seksi Kepelabuhanan dan Keselamatan Pelayaran Dinas Dishubkominfo Kabupaten Natuna Suhardi, mengatakan jika tuntutan ini tidak dipenuhi. Pemkab akan memutus kontrak PT PAS untuk melayani pelayaran subsidi Natuna-Pontianak dan sebaliknya. Ia menjelaskan, sesuai kesepakatan kontrak kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Natuna dan PT Putra Anambas Shipping (PAS) dalam subsidi trayek kapal dengan pihak ketiga. Maka, pihak ketiga diberikan batas waktu 50 hari untuk melakukan perbaikan jika terjadi kerusakan pada kapalnya. Suhardi, mengatakan PT PAS sudah beberapa minggu tidak melaksanakan kewajibannya melayani rute pelayaran subsidi dari Natuna ke Pontianak. Ini dikarenakan mesin kapal tersebut rusak dan sedang dalam proses perbaikan. Sebelumnya, Dishubkominfo Natuna memberikan waktu 14 hari untuk perbaikan. Namun tenggat waktu tersebut tidak terpenuhi, dan Dishub memberikan sanksi denda untuk PT PAS. “Sanksi denda ini ada batas

waktunya selama 50 hari, sejak diberlakukan tanggal 17 September lalu. Jika sampai tanggal 5 November belum melaksanakan kewajibannya, pemerintah daerah terpaksa melakukan pemutusan kontrak,” ujar Suhardi ditemui di Kantor DPRD Natuna, beberapa waktu lalu. Tahapan dalam memberikan sanksi ini, kata Suhardi, sudah diatur dalam perjanjian kontrak antara pemerintah daerah dan PT PAS. Setelah diberikan batas waktu teguran selama 14 hari, maka pihak ketiga menerima sanksi denda dan akhirnya sanksi pemutusan kontrak. “Sanksi denda juga sudah diatur dalam perjanjian kerjasama. Yakni sebesar Rp 1.000 per hari. Perhitungannya berdasarkan nilai kontrak sebesar Rp 5,1 miliar,” ujar Suhardi. Diakui Suhardi, berdasarkan informasi perusahaan, saat ini perbaikan kerusakan mesin kapal ditargetkan akan selesai dalam waktu minggu depan selesai. “Informasi dari pengelola kapal KM Bahari 5, kerusakan mesin masih diupayakan. Ya kalau sampai 5 November tidak selesai, tetap putus kontrak,” pungkasnya. KM Bahari 5 mengalami kerusakan pada 17 September lalu di tengah laut pada perjalanannya dari Pelabuhan Sintete Kalimantan Barat menuju Serasan Natuna. (cr16)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.