PERANCANGAN KAWASAN WISATA KOTA DI BEKAS TPA SUWUNG

BERBASIS GREENDEVELOPMENTCONCEPT


Kadek Tania Utami Putri
Kota 2019
Latar belakang, rumusan masalah, gagasan perancangan, tujuan & sasaran, metode, kerangka pikir, format penulisan
Pengelolaan sampah kawasan sekitar TPA, urbantourism , green development , kaji banding, kesimpulan kajian
Gambaran kawasan makro gambaran kawasan mikro analisis kawasan
Visi & Misi Pengembangan, Prinsip Perancangan Strategi & Skenario Pengembangan, Konsep Perancangan, Alternatif Desain
Simulasi Desain Per Elemen Rancang Kota
Kesimpulan, Catatan Mengenai Perancangan & Rekomendari
Latar belakang rumusan masalah, gagasan perancangan, tujuan & sasaran metode kerangka pikir format penulisan
Rata rata peningkatan volume sampah TPA Suwung tahun 20152020 sebesar 9% / tahun. Permasalahan sistem pengelolaan sampah kerap menjadi permasalahan dalam ruang kota.
ekowisata Lokasi strategis
“Seperti apa desain kawasan wisata kota yang memperhatikan kondisi lingkungan di bekas TPA Suwung?”
RTH yang terbengkalai dan karakteristik khusus lahan bekas TPA Sampah
Permukiman MBR di Zona
Penyangga TPA
Mangrove terkontaminasi air lindi
Tidak ada pemisahan akses kendaraan publik dan pengelolaan sampah
membuat desain kawasan wisata kota berbasis GreenDevelopment Conceptdi bekas TPA Suwung
GAGASAN PERANCANGAN
menentukan delineasi area perancangan kawasan wisata kota di bekas TPA Suwung
mendapatkan kriteria dan prinsip perancangan normatif berdasarkan pada kajian literatur dan sintesis kaji banding
mengidentifikasi potensi, permasalahan dan arahan kebijakan pengembangan pada bekas TPA Suwung
merumuskan visi dan misi pengembangan kawasan wisata kota dengan Green DevelopmentConcept di bekas TPA Suwung
merumuskan prinsip perancangan (local principles) kawasan wisata kota dengan Green Development Concept di bekas TPA Suwung
merumuskan strategi dan skenario , perancangan kawasan wisata kota dengan Green Development Concept di bekas TPA Suwung
merumuskan konsep perancangan kawasan wisata kota dengan Green Development Concept di bekas TPA Suwung
Mendesain kawasan wisata kota berbasis GreenDevelopmentConceptdi bekas TPA Suwung.Pengumpulan data, pengamatan kondisi eksisting bekas TPA
Suwung dan sekitarnya
Analisis data, identifikasi potensi permasalahan prospek pengembangan kawasan kedepannya
Merumuskan tujuan dan sasaran perancangan bekas TPA Suwung dan sekitarnya
Menghasilkan konsep dan scenario perancangan bekas TPA Suwung dan sekitarnya
Pengembangan konsep sebagai solusi perancangan bekas TPA Suwung dan sekitarnya
Mengevaluasi solusi solusi alternative dari permasalahan bekas TPA Suwung dan sekitarnya
Menerjemahkan solusi menjadi simulasi desain pada bekas TPA Suwung dan sekitarnya
Pengumpulan
Letak
Banjar Pesanggaran, Kelurahan Pedungan, Denpasar Selatan, Denpasar Bali
Luas Area : 82,41 ha
Utara : Jalan By Pass Ngurah Rai
Timur : Jalan Pulau Serangan
Selatan : Pantai
Barat : Tahura, Lahan Kosong, WaterSportPark
Pengelolaan sampah, kawasan sekitar TPA, urbantourism , greendevelopment kaji banding, kesimpulan kajian
Pariwisata di perkotaan
GREEN DEVELOPMENT
Pembangunan berbasis lingkungan
pariwisata atau perjalan alam dan konservasi dalam lingkungan perkotaan.
berfokus kepada pemulihan dan pelestarian warisan alam dan budaya
Lanskap alam, keanekaragaman hayati dan budaya asli
Memaksimalkan manfaat local dan melibatkan masyarakat local
Mengedukasi pengunjung dan penduduk
Mengurangi jejak ekologis
Parahyangan(manusia Tuhan)
Pawongan(manusia - manusia)
Palemahan(manusia - lingkungan)
Sumbu natural : kaja(gunung) dan kelod(laut). Sumbu ritual : kangin (terbitnya matahari) dan kauh(terbenamnya matahari).
UtamaAngga(kepala)
MadyaAngga(badan)
NistaAngga(kaki)
Gambaran kawasan makro gambaran kawasan mikro, analisis kawasan
2017
Revitalisasi oleh PUPR
Rencana Pemanfaatan Lahan Kawasan Tahura Ngurah Rai melalui Revitalisasi dan Reboisasi Areal TPA Regional SARBAGITA Suwung untuk dijadikan sebagai Kawasan ECOPARK, PLTSa & Sanitary Landfill
Peta Rencana Zonasi Kawasan TPA Suwung Sumber : PZ Kecamatan Denpasar Selatan
Kawasan terletak di KSN Sarbagita
n Penataan
Zona
IF 3 LP 1 K 1 1
KWT Max disesuaikan dengan ketentuan teknis kebutuhan bangunan utama, bangunan penunjang dan ketersediaan ruang terbuka hijau
10% 60%
KDB Max 60%
KDH Min 20%
KLB Max 300%
GSB ½ kali ruang milik jalan + 2 meter telajakan, sempadan samping dan belakang minimal 3 meter
Basement Diijinkan < 2lantai Ketinggian Bangunan Max.
15 meter
Ketentuan Intensitas dan Tata Masa Bangunan Sumber : PZ Kecamatan Denpasar Selatan
Lokasi kawasan
Viewdari RTH Bukit
Suwung Sudah adanya RTH eksisting
Bau sampah
Fungsi eksisting yang dapat diintegrasikan
Keanekaragaman hayati mangrove
Sistem pemrosesan sampah yang tidak berbasis lingkungan Kawasan kumuh pada zona penyangga Karakteristik dan kandungan lahan bekas TPA (gas metan dan air lindi)
Sistem jaringan jalan
Mangrove yang terkontaminasi
Visi & Misi Pengembangan Prinsip Perancangan, Strategi & Skenario Pengembangan Konsep Perancangan, Alternatif Desain
• Menyuntikan fungsi
fungsi baru berupa atraksi wisata serta fasilitas ruang publik yang aman untuk meningkatkan vitalitas kawasan
• Mengembangkan fungsi dan sistem pengelolaan sampah yang saling terintegrasi dalam kawasan
Menrestorasi fungsi ekosistem mangrovedan mengembangkan sebagai ekowisata
Mengembangkan kawasan yang menjadi pusat produksi yang inovatif dan berwawasan lingkungan
Mengembangkan kawasan yang layak huni dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Towards an Integrated Urban Ecotourism for Revitalize Suwung"
Menyediakan ruang yang layak huni serta mudah diakses oleh seluruh masyarakat
Pengembangan pariwisata yang dapat memanfaatkan dan menyesuaikan kondisi dari lingkungan.
Penggunaan sistem – sistem yang terintegrasi dengan teknologi pada seluruh area kawasan
Fungsi – fungsi campuran (eksisting dan fungsi baru) yang mengembangkan potensi lokal kawasan
Pembangunan kawasan yang meminimalisir dampak terhadap lingkungan
berfokus kepada pemulihan dan pelestarian warisan alam dan budaya
Lanskap alam, keanekaragaman hayati dan budaya asli
Mengedukasi pengunjung dan penduduk
Memaksimalkan manfaat local dan melibatkan masyarakat local
Mengurangi jejak ekologis
Fungsi Eksisting & baru yang terintegrasi
BotanicalParkdengan struktur Geodesic Dome
Perbedaan akses publik dan privat
Akses pejalan kaki dengan pergola
Activefrontage
ShoppingPromenade& Plaza
AirPollution&ClimateSignage
SharedStreet(Automatic Driverless Shuttle)
SmartGridSystem
Pengolahan Lindi Terpadu
ECO-FRIENDLY DEVELOPMENT
RecycledMaterial
AutomaticDriverlessShuttle
Struktur Panggung di Mangrove
Fungsi kawasan campuran
Konsep Tri Angga
Tata Ruang Arsitektur Bali
Tata Lanskap Taman Bali
Taman Upakara
Relokasi hunian layak
Akses pedestrian friendly (ramp, elevator, train elevator, pergola)
UrbanFarming
Sebaran RTH Privat
Dari pembagian sub blok tersebut dikembangkan masa masa bangunan yang sesuai dengan konsep intensitas dan tata masa bangunan yang telah ditentukan Dalam alternatif 1 ini area permukiman dari kondisi eksisting dibedakan menjadi 2 tipe Eksisting bangunan permukiman kumuh diwadahi dalam tipe rumah susun sedangkan eksisting bangunan permukiman non kumuh diwadahi dalam tipe rumah tunggal. Pada alternatif 1 area Commercial Center memiliki ketinggian 4 lantai. Perhitungan daya tampung pada alternatif 1 total kapasitas sebesar 16.479 jiwa.
Dalam alternatif 2 ini area permukiman dari kondisi eksisting dibedakan menjadi 2 tipe Eksisting bangunan permukiman kumuh diwadahi dalam tipe rumah susun sedangkan eksisting bangunan permukiman non kumuh diwadahi dalam tipe apartmen. Pada alternatif 2 area Commercial Center memiliki ketinggian 3 lantai Perhitungan daya tampung pada alternatif 1 total kapasitas sebesar 12.583 jiwa.
Axis Kawasan yang berupa ruang terbuka digunakan sebagai sirkulasi utama dalam kawasan dengan lebar bervariasi antara 10 – 30 meter Total keseluruhan panjang aksis adalah 1,68 km.
Elemen lampu taman Bali
Elemen tanaman
Bougenville
Elemen perkerasan batu
Elemen air
Kesimpulan, Catatan Mengenai Perancangan & Rekomendari
1. Kawasan perancangan TPA Suwung seluas 82,41 ha yang terdiri atas area
Sanitary Landfill dan infrastruktur pendukung, area rencana PLTSa, area IPL, area RTH Bukit Suwung, area kawasan sekitar TPA Suwung serta area Hutan Mangrovedan tambak
2. Telah dilakukan revitalisasi sebelumnya pada tahun 2017 hingga tahun 2019
3. Namun kondisi eksisting pada tahun 2021 RTH Bukit Suwung yang merupakan hasil revitalisasi sebelumnya dalam keadaan terbengkalai dan tidak dibuka untuk publik.
4. Tidak adanya rencana pemindahan atau penutupan area pengelolaan sampah di TPA Suwung.
5. Sehingga belum adanya rencana pengembangan selanjutnya ataupun prinsip pengembangan yang dirumuskan pada area perancangan.
6. Potensi pengembangan kawasan yang sangat baik karena letaknya berada di tengah jalur pariwisata yang strategis
7. Maka setelah dilakukan analisis sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai area wisata rekreasi dan edukasi dengan memanfaatkan infrastruktur kota (area pengelolaan sampah kota) dan wisata alam, sehingga termasuk ke dalam pengembangan Urban Ecoturism Pengembangan direncanakan dengan menggunakan Greeen Development Concept
1. Mengembangkan kawasan sebagai area wisata yang terintegrasi dengan 3 fungsi utama yaitu sebagai ISWM (Integrated Solid Waste Management) , tahura mangrove serta area eco town (area pendukung yang dominan sebagai perdagangan dan jasa)
2. Mewujudkan prinsip pengembangan kawasan (local principles) dengan 5 kata kunci diantaranya : AttractiveResponsive Tourism, SmartIntegrated System, Eco-Friendly Development, Innovative Hyperlocal Mixed-Use, dan InclusiveLiveableDistrict .
3. Mempertahankan dan mengembangkan fungsi eksisting serta mengembangkan fungsi baru yang inovatif dan responsif
4. Rancangan fungsi kawasan yang saling terintegrasi dengan proses pengelolaan sampah
5. Penerapan strategi dan skenario yang sesuai dengan kondisi kawasan secara berkala dengan jangka waktu panjang selama 15 tahun ditargetkan dapat menciptakan kawasan wisata rekreasi dan edukasi inovatif.
Sedangkan dalam jangka waktu pendek selama 5 tahun dengan fokus utama pembangunan PLTSa, mengaktifkan RTH Bukit Suwung sebagai Botanical Park dan merestorasi kawasan sekitarnya Sehingga tercapai keseimbangan dalam aspek lingkungan, sosial dan ekonomi
Dalam proses perancangan yang dilakukan dengan skala besar ini, terdapat konsekuensi atau dampak pada kawasan sekitar. Beberapa rekomendasi yang dapat diberikan untuk dapat mendukung terwujudnya kawasan wisata kota di bekas TPA Suwung ini diantaranya :
1. Dilakukan pengarahan dan pembuatan aturan dari pemerintah agar seluruh masyarakat dapat berkontribusi aktif mendukung dan melaksanakan proses pengelolaan sampah dengan sistem ISWM, mulai dari proses pemilihan sampah
2. Proses pengangkutan sampah dari setiap kabupaten dan kota harus menggunakan truk sampah dengan tipe tertutup, sehingga tidak menyebabkan polusi.
3. Memberikan pelatihan peningkatan kemampuan masyarakat sekitar dari segi pariwisata terkait untuk dapat menghadapi adanya wisata kota yang baru.
4. Adanya pengembangan kawasan di luar area perancangan dengan tujuan untuk dapat mengakomodasi terjadi peningkatan pengunjung dan pekerja baru yang tidak dapat diwadahi dalam kawasan perancangan.
Adapun hal yang dapat direkomendasikan untuk dapat melanjutkan dan merealisasikan perancangan ini, diantaranya dengan melakukan :
1. Kajian stakeholder terkait pengembangan kawasan wisata kota di bekas TPA Suwung
2. Kajian mengenai kandungan dan ketahanan tanah penutupan, khususnya pada area RTH yang merupakan bekas TPA Sampah
3. Kajian struktur bangunan, khususnya terkait penggunaan struktur geodesic dome pada indoor botanical park
4. Kajian AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) karena pengembangan kawasan wisata yang baru akan menyembabkan adanya peningkatan intensitas pertumbuhan kota
5. Kajian kelayakan finansial dan pasar yang dapat menjadi pertimbangan pengembangan kawasan
6. Kajian ketahanan terhadap bencana, seperti kemungkinan penurunan tanah pada area yang berbatasan pada kawasan pantai
7. Kajian terhadap kesesuaian tanaman tanaman yang dapat dikembangkan di seluruh ruang terbuka dalam area perancangan