
1 minute read
RELIEF CANDI KIDAL
from Candi Kidal

Candi Kidal menjadi penanda bahwa Desa
Advertisement
Kidal saat masa kejayaan Kerajaan
Singosari termasuk wilayah yang sakra.
Candi Kidal sampai saat ini masih digunakan untuk ibadah pada waktu tertentu, namun tidak sesering dulu pada saat masih berjayanya Kerajaan Singosari. Candi Kidal merupakan candi Hundi-Siwa sebab ruangan candi pada zaman dahulu terdapat arca Siwa Mahadewa. Candi ini menunjukkan bahwa zaman dulu masyarakat Desa Kidal, Kabupaten Malang, menganut agama Hindu aliran Siwa.
Gambar 16. Relief Garuda melayani para ular
Sumber : Dokumentasi Pribadi Kelompok, Maret 29, 2023
Tiga patahan relief yang sangat indah di kaki candi menceritakan kisah dongeng Garudeya (Garuda). Pada zaman itu, orang Jawa sangat menggemari dongeng ini sebagai dongeng moral tentang upacara pembebasan atau ritual. Kakawin merupakan karya sastra Jawa kuno, menggambarkan perjuangan Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan dengan mengembalikan atau menebus amerta air suci (Unkris, 2020).
Sebagian besar relief pada Candi Kidal masih terlihat jelas dan memiliki filosofi yang mendalam. Cerita Garudeya pada Candi Kidal ditampilkan dalam tiga relief yang masing-masing berada di tengah sisi kaki candi, kecuali pintu masuk. Gambar atau motif Garuda timbul yang mewakili bagian dari nasari Garudeya dapat dilihat di kaki candi pada ketiga sisinya (utara, timur, dan selatan). Kisah Garuda menggendong ibunya Sang Winata (utara), Garuda membawa tempayan air amerta (timur), dan Garuda menunggangi naga (selatan) dapat kita lihat jika mengitari candi dengan cara berjalan searah dengan jarum jam (pradaksina) (Utami, 2018).