ARCHITECTURE PORTFOLIO
syana aulia m r
My name is Syana Aulia Maharani Rachman, you can call me Syana, I'm 22 years old. I graduated with a bachelor degree in architecture at Tarumanagara University. I want to improve my experience in architecture by working for architectural firms, contractors, and related fields. I am interested in Architecture Design, Structure, Interior Design, and Urban Planar, and interested in learning new things.
DESIGNS
EXPLORASI DESIGN
Circle Waltz Living and Space (Fitnes)
DWELLING (Low Vision Blinedness)
Millenial Art Social Saving Energy Dwelling
BUILDING
Teras Hijau : Agricultural Education Building
ANCOL ART & LIVE : High Rise Mixed Use New Development (Waterfront) Masjid Ngayogyakarta
INTERIOR
EDUCATION SMA ISLAMIC CENTRE UNIVERSITAS TARUMANAGARA
INTERNSHIP
CONTACS
CAFE LOUNGE : Aston Kartika Grogol Hotel & Conference Center
FURNITURE
HEXAGON FRAME: Onion Cell Miror
2015 2018 - 2022
TANGERANG JAKARTA BUDI PRADONO ARCHITECTS Agus - Des' 2021 JAKARTA
30 APRIL 2000 TANGERANG syanaaul syanull Syana Aulia Maharani syanaauliamr
+62 81511063873 syanull
URBAN ACUPUNCTURE SKETCH UP PHOTOSHOP LUMION
REVIT AUTOCAD
CANVA CAPOWER POINTNVA MICROSOFT WORD
COMUNICATION TEAM WORK RESPONSIBILITY DESIGN WHATCHING MOVIES LISTENING MUSIC PHOTOGRAFI READING SERCHING COOKING JOGGING
CONCEPT PRESENTATION
80% 90% 70% 70% 95% 90% 85% 70%
S Y A N A A U L I A M A H A R A N I R A C H M A N
ABILITIES
MASS COMPOSING PLACE / DAY OF BIRTH syanaaulia30@gmail.com
PASLAMKU : PASAR LAMA KULINER GRAPHICS SOFWARE HOBIES
CONTENTS
4 Desember 2018SKETSA 2018: International Conference, in commemoration of SKETSA 30th Anniversary (IMARTA SKETSA Universitas Tarumanagara)
19 Oktober 2019: Archiweek: Seminar Creative Home Office (Universitas Multimedia Nusantara)
13 Juni 2020: Round Table Discussion : Ornament Is a rhytme #2 (FAD UKDW)
16 Juli 2020: ASIAN YOUNG DESIGNER AWARDS 2020/21 ONLINE CAMPUS ROADSHOW (Nipponn Paint Indonesia)
7 Juli 2020: Desinging your future career (UIN Maulana Malik Ibrahim Malang)
21 Juli 2020: Arsitek dan Wirausaha (Universitas Negeri Semarang)
10 Juli 2020: Green & Healthy Building: Material Resources and Cycle (Univesitas Amikom Yogyakarta)
23 Juli 2020: ARCHITECTURE AMIKOM ONLINE SESSION #4: Housing Needs and Developments in Indonesia and the Philippines (Universitas Amikom Yogyakarta)
15 Juli 2021: Architecture Lecture Series #3 Integrating Urban Mobility and Urbanism
SEM 1 2 1 D 1 3 2 1. 2 3. 4. 5. 6 1 2 3. 4 PELA
1 2. 3. 4 5. 6. 7. 8 9. 10 11. PENGEMBANGANPASLAMKU: PASARLAMAKULINERTANGERANG
1. 2 3 KEGI SELF DE
1. KON PENALARAN DAN KEILMUAN
13 Agustus 2021: Belalak #10 Ruang: Antara Cerlang dan Bayang (Universitas B 1 ( Gayahidupperkotaanapayangd mpkan?
ngayogyakarta Masjid
Upaya melestarikan budaya tradisi keagamaan islam dengan cara pendekatan sosial pada masyarat DIY
Penjelasan Umum
DESAIGN SCHAME
Fenomena Akibat Rumusan Masalah
Terkikisnya budaya tradisi keagamaan islam di Yogyakarta
Banyak muslim modern di Yogyakarta yang melupakan budaya selametan (silaturahmi) sebagai budaya muslim tradisional
Karena banyaknya muslim modern banyak yang melupakan budaya tradisi selametan sehingga saat ini masyarakat lebih individualisme terasuk dalam hal beribadah di masjid
Narasi
Mendekatkan masyarakat dengan ibadah di masjid dan terjalin sosial lewat budaya social di pendopo agar saling mengenal antara budaya tradisi keagamaan islam yang telah turun temurun di adakan
Metode
Dengan metode diagram notasi dan social yang akan berkaitan dengan nilai kebersamaan dan keterjalinan terhdap lingkungan yang ada disekitarnya, sehingga masyarakat lebih dekat dengan budaya
Bagaimana cara menarik masyarakat muslim modern yang beribadah secara individu (di rumah) untuk beribadah di masjid sekaligus silatuhrami di masjid ?
Program
Dari tema dan fenomena yang di ambil, proyek masjidi ini memprogramkan bangunan yang bukan hanya untuk beridabah saja, namun untuk melestarikan budaya selametan sosial juga di Yogyakarta dengan pendekatan berupa kantin dan pendopo
Bentuk massa (diagram notasi)
Sebuah bentuk yang tercipta dengan elemen bentuk bentuk gerakan inti sholat yang di gabungkan menjadi satu gubahan agar lebih mengenal dandekat dengan ibadah
LOKASI ANALISIS TAPAK
THREATS
STRENGTHS
Lokasi sagat strategis
Aksesibilitas terhadap tapak tidak sulit Sumberdaya IPTEK tersedia cukup baik
WEAKNESSES OPPORTUNITIES
Tidak ada pengenalan budaya di sekitar tapak
Tidak tersedianya pelatihan pendidikan Al Qur'an di sekirat tapak
Matahari
Tapak menghadap ke arah selatan maka akan minim terkena paparan sinar matahari
Sirkulasi kendaraan
Dari arah Jl. Demangan 2 arah memiliki lebar jalan 8 M, sedangkan dari arah Jl. Laksda Adhisucipto memiliki 2 arah dah 2 jalur satu jalurnya memiliki lebar jalan 10 M
Arah Angin
Tapak bersebelahan dengan dua jalan yaitu Jl. Demangan dan Jl. Laksda Adhosucipto yang merupakan sumber angin
Sumber Kebisingan
Tapak bersebelahan dengan dua jalan yaitu Jl Demangan dan Jl Laksda Adhosucipto yang merupakan sumber kebisingan
Bagian Selatan dan Timur tapak terdapat bangunan tinggi 8 Lantai berupa hotel Bagian
tapak terdapat pedagang kaki lima dan ruko 2 lantai Bagian Utara tapak terdapat bangunan 2 Lantai berupa sekolah Bagian Utara tapak terdapat bangunan 2 Lantai berupa sekolah BARAT TIMUR & SELATAN UTARA SEKITAR SEKITAR Bagian Utara tapak terdapat bangunan 2 Lantai berupa sekolah Masj d Ngayogyakarta Syana Au a Maharani Rachman 315180226 Portofolio 2021 10 U 57 59 61 54 0.5KM 1KM Jl. Laksda Adhisucipto, Catur Tunggal, Kec. Depok, Kab. Seleman, DIY
Barat
: 6 Lantai Luas
:
KDB :
KLB :
Banyak ruko/ PKL yang ilegal di sekitar tapak Meningkatnya turis asing di Indonesia Semakin banyak peminat dalam bidang budaya islam di Indonesia Makin banyaknya pelajar asing dan pelajar lokal yang minat mempelajari budaya islam deri negara lain Luas Tapak : 3.316 m2 Jumlah Lantai Bangunan
Dasar Bangunan : 2400m2 Luas Ruang Terbuka Hijau
300 m2
80%
6 4 KDH : 10 %
Portofol o 2021 11
Mas id Ngayogyakarta Syana Au ia Maharan Rachman 315180226
SITE PLAN
BLOK PLAN
PERSPEKTIF EKSTERIOR
PENGEMBANGAN PASLAM KU:
PASAR LAMA KULINER TANGERANG
Latar Belakang
Kota Tangerang merupakan kota industri serta pariwisata dengan banyak fasilitas publik dan ketersediaan infrastruktur yang memadai, dilewati oleh jalur KRL (Kereta Rel Listrik) dan jalur busway yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai kota ini dengan lebih mudah. Kota Tangerang juga satu kota satelit yang berkembang paling pesat di sekitar Jakarta. Kota ini memiliki potensi wisata kuliner untuk di kembangkan oleh pemerintah setempat agar menarik perhatian pada masayarakat Kota Tangerang maupun diluar Kota Tangerang sehingga lebih banyak lagi orang yang mau bepergian ke Tangerang dan tentunya akan mampu menambah pendapat Kota Tangerang. Terdapat beberapa potensi wisata yang bisa dikelola dan dikembangkan oleh pemerintah Kota Tangerang yang bisa melambangkan ikon dan daya tarik bagi wisatawan maupun masyarakat yang ada di Kota Tangerang, seperti wisata kuliner Pasar Lama Kota Tangerang yang berada di area kawasan pasar Lama Kota Tangerang. Daya tarik wisata yang menarik untuk dikembangkan dan menjadi agenda pemerintah setempat yaitu Wisata Kuliner. Wisata kuliner memiliki potensi dan dapat dijadikan sebagai daya tarik tersendiri. Wisata kuliner ini lebih mengunggulkan makanan,kepuasan rasa dan kekhasan suatu makanan dan sajian terutama dari pedagang kaki lima (PKL). Kepariwisataan Kota Tangerang saat ini tumbuh dan berkembang dengan pesat, mampu menarik kunjungan wisatawan lokal maupun mancan negara. Salah satunya wisata kuliner menjadi daya tarik wisata untuk menggunjungi kota Tangerang. Kuliner yang merupakan hasil olahan berupa masakan berupa lauk pauk, panganan maupun minuman. Kota Tangerang memiliki beberapa makanan khas daerah yang banyak di jual di kawasan kuliner Pasar Lama Kota Tangerang.
Potensi yang besar di Kota Tangerang belum didukung dengan fasilitas pelayanan dan aktifitas kuliner yang terpadu untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Masalah masalah yang dihadapi dalam mengembangkan kuliner khas di Kota Tangerang khususnya pada pedagang kaki lima (PKL) yang berdangan tidak menyediakan tempat untuk menyantap makanan yang kerap kali dipandang dari sisi negatif karena berjualan di pinggir jalan dan mengganggu aksesibilitasi pejalan kaki dan jalan utama. PKL sendiri bukanlah suatu kelompok yang gagal masuk dalam sistem ekonomi perkotaan. Mereka bukanlah komponen ekonomi perkotaan yang menjadi beban bagi perkembangan perkotaan. PKL adalah salah satu moda dalam transformasi perkotaan yang tidak terpisahkan dari sistem ekonomi perkotaan. Dengan adanya keterbatasan lapangan kerja di sektor formal, Pedagang Kaki Lima (PKL) menjadi pilihan yang termudah untuk bertahan hidup. Hal tersebut sesuai dengan ciri ciri dari sektor informal yaitu mudah diakses, fleksibel dalam waktu dan tempat, bergantung pada sumber daya lokal dan skala usaha yang relatif kecil.
Gaya Masyarakat Kota Tangerang
Gaya hidup adalah suatu cara pola atau cara individu menunjukkan ke aktualisasi dirinya kepada lingkungan sekitar. Istilah gaya hidup Lifestyle pertama kali diciptakan oleh psikolog Australia, yaitu Alfred Adler pada tahun 1920. Gaya hidup adalah suatu prinsip sistem dengan mana kepribadian individu berfungsi.
Gaya hidup remaja yang ditinjau peneliti adalah gaya hidup remaja yang sering menghabiskan waktunya untuk hangout atau nongkrong di cafe seperti yang menjadi trend saat ini di Kota Tangerang karena memiliki banyak cafe
Kota Tangerang
Wisata Kuliner Pasar Lama
KETERKAITAN KAWASAN KULINER PASAR LAMA
Banyaknya budaya yang ada di Kota Tanggerang seperti budaya Tiong Hoa dan pribumi (Sunda)
Penduduk yang tinggal di tengah area Kawasan Pasar Lama
Masyarakat Lokal Budaya Pemerintah
Pemerintah Kota dan sejarah Tangerang
JENIS PENGUNJUNG
Masyarakat Umum (Lokak/ Pelancong) 1
Masyarakat umum berasal dari warga lokal maupun pelancong dari luar kota tangerang. Kebanyakan pengunjung pergi ke wisata kulinernya
Pekerja 3
Pasar Lama Tagerang yang letaknya di tengah kota, sekaligus dekat dengan Stasiun KRL Tangerang, dan jalur Daan Mogot dari Jakarta, pengunjung biasanya berkunjung pada kuliner malam yang buka dari pukul 17.00 sampai dengan 23.00. Banyak juga pengunjung kuliner yang sekaligus melakukan aktifitas bekerjanya.
Pedagang 2
Penjual terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Kuliner pagi dan malam. berdagang di toko dan di Gerobak, PKL. Pedagang berlomba lomba menjual barang dengan harga yang murah namun kualitas tetap terjaga. Sehingga mengesampingkan kenyamanan/ fasilitas pengunjung.
Pelajar 4
Terdapat banyak Sekolah yang mengelilingi Kawsan Pasar Lama ini membuat para pelajar berkunjung untuk berkuliner yang biasanya datang pada pukul 17.00 sampai dengagn 19.00
Konsep program ruang didapat dari isu masalah yang ada pada kawasan kuliner Pasar Lama Kota Tangerang, sehingga di hasilkan program yang menjadi fasilitas penunjang untuk memenuhi kebutuhan para penggunjung, yaitu
Fasilitas tempat makan, pada kawasan kuliner pasar Lama Kota Tangerang banyak pedagang kaki lima (PKL) yang tidak memiliki cukup layak untuk pembeli menyantap makanannya karena pedagang kaki lima hanya menyediakan tempat duduk saja. Kemudian menumbuhan memori kota yang hilang bisa di ingat melalui program arsitektur yang di riset dengagn metode keseharian.
ISU KAWASAN KULINER PASAR LAMA KOTA TANGERANG
1. 2. 3. 4.
Kasawan kuliner Pasar Lama Kota Tangerang pusat kuliner yang ada di kota Tangerang namun masih belum menyediakan tempat untuk menyantap hidangan pada area pedagang kaki lima Masyarakat saat ini sudah melupakan memori Kota Tangerang Banyak Komunitas tidak memiliki tempat di Kawasan kuliner Pasar Lama Kota Tangerang Terjadinya kemacetan di waktu tertentu, serta minimnya ketersediaan lahan parkir
Wisatawan luar kota Warga lokal Pelajar
Anak Pekerja
Pedagang Pengelola
Sirkulasi
RTH Kuliner Lahan Parkir Mini Publik Teater Taman bermain anak Area Pemesanan Area Pembayaran Area Penerimaan Fasilitas Tempat Makan Pendidikan Kuliner Festival Kuliner Area Tr bune Area Santa R file Dokumenter Parkir motor Parkir mobil Area Lesehan Both Kuliner Gudang Min Perpustakaan Ruang Diskus Area Makan Toilet Ruang Tunggu Kasir Area Dr ve Thru ( Mes n LCD touchscreen) Area Jual Beli BUBBLE DIAGRAM Keterkaitan program erat Keterkaitan cukup erat Keterkaitan program kurang erat Keterkaitan program berhubungan
Teater PintuMasuk Taman ParkirMotor ParkirMobil Workshop Kuliner Tempat Makan Bazar/Festival Kuliner Pemesanan Makanan Makan Bawa Pu ang Makan d tempat Alur Program Alur Jual Beli Pemesanan Area Dr ve Thru ( Mes n LCD touchscreen) Pembayaran Kas r Cash dan Deb t) Penerimaan Ruang Tunggu Antara Pen ual dan pembeli) Kuliner Tempat Makan Berdr Mea Duduk:Kursi Sofa,Meja AreaMakan Festival Kuliner Oleh oeh BothKuiner Pendidikan KulinerRuang Workshop Ruang Diskus M n Perpustakaan Ruang Publik Lahan Parkir Parkir mob l Parkir motor Taman bermain anakArea Santa Area Bermain Mini Publik Teater R fi e Dokumenter Area Tribune Kuliner Pemesanan makanan Ruang Publik Taman Berma n Anak Dduduk di tribune Jalan kaki Mobil Motor Ojek Online Toilet Mushola Tangga Pengunjung Service
118.17M 1 4 4 . 3 9 M Jl. Kisamaun No.118, RT.003/RW.004 Sukasari, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten SungaiCisadane 188.44M 3 KM PERTUNJUKAN TAMAN PUBLIK PARKIRAN SUNGAICISADANE SUNGAICISADANE SUNGAICISADANE BAZAR AREA MAKAN PEMESANAN zoning analysis composition of the mass of the contenter building program SITE ANALYSIS
MASSING STUDY
Percobaan pentyusunan gubahan menggunakan uno stacko menyerupai container box
TAMPAK ATAS
TAMPAK BELAKANG
TAMPAK SAMPING
Perspektif maket studi uno stacko
MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING
MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING
INTERIOR
EKSTERIOR
Pelatihan Olahan Laut Museum
Co - Liveng Kuliner Laut
ANCOL ART & LIVE MIX USE WATERFRONT:
Fish Market
Secara mikro, tapak dikelilingi oleh berbagai macam kawasan. Di dekat tapak terdapat kawasan pemukiman/perumahan dan komersial (adanya Ancol Beach City Mall). Dan di sisi timur dan selatan merupakan area yang terdapat banyak fasilitas pendidikan dan perdagangan/sosial.
DANCING WAVE
Tema yang digunakan adalah tema “wave” yang berarti ombak/gelombang. Karena tapak terpilih merupakan area waterfront, maka tema ini akan mendukung suasana perairan yang ada di sekitar tapak. Tema ‘wave’ ini diterapkan di fasad bangunan, sehingga terkesan menyatu dengan air. Selain itu, dikarenakan kurangnya penghijauan di sekitar tapak maka bangunan ini juga menerapkan konsepgreen architecture. Penerapan green architecture ini digabungkan dengan desain fasad bentuk wave (gelombang) yang diambil dari karakteristik air yang bergelombang.
.
ANTAR SITE DAN WATERFRONT
Luas lahan = 28.500m2
Luas Lt Dasar = 50% x 28.500m2 = 14.250m2
Luas Total Bangunan (Maksimal) = 3,5 x 28.500 m2 = 99.750m2
Luas ruang terbuka = 28.500 x 30% = 8.550 m2
Koefisien Tapak Basement yang diperbolehkan = 28.500 x 55% = 15.675 m2
Garis Sempadan Bangunan (GSB) = 7 meter (depan tapak) & 8.5 meter (samping tapak)
ASKSESIBILITAS
Zona Perkantoran (K1) KLB : 3,5 KDB : 50 KB : 16 KDH : 30 KTB : 55 PETA TITIK TRANSPORTASI UMUM (BUSWAY)
PAMERAN GALERI WORKSHOP
Usulan terpilih yaitu "Kerajinan Daur Ulang Sampah" sebagai bentuk mengurangi pencemaran Kali Ancol yang tercemar dengan limbah sampahnya, terdapat workshop sebagai pelatihan dan hasil karya terdapat di dalam pameran seni.
JL.KETEL JL.ALWAN
RAYA
ANCOL
PETA AKSES PEJALAN KAKI JL. ALWAN ANCOL RAYA PETA INFRASTRUKTUR LISTRIK PETA INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI SITE
KERAJINAN DAUR ULANG SAMPAH
HUBUNGAN
JL. KETEL
LIVE
ANCOL ART &
FUNGSI BANGUNAN
MUSEUM
Museum merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan benda benda kuno atau bersejarah yang tujuannya agar dapat dilihat dan dipelajari untuk menambah wawasan & menjadi tempat rekreasi. Site terdapat di dekat tempat rekreasi dan dekat perairan sehingga dapat menarik pengunjung untuk mengunjungi tempat museum khususnya mengenai koleksi koleksi tentang transportasi air dan sebagainya.
Objek Koleksi : koleksi seni rupa berupa lukisan dan benda-benda bersejarah mengenai alat alat transportasi air.
CO-LIVING SPACE
Coliving adalah konsep tinggal di hunian bersama orang lain sebagai satu komunitas. Hunian ditempati oleh beberapa orang yang masing masing menempati satu kamar. Karakteristik milenial yang fleksibel cocok dengan konsep coliving, dan di tengah tingginya harga apartemen, serta rendahnya kemampuan daya beli generasi milenial dalam membeli rumah di tengah kota, coliving space dapat menjadi salah satu solusi hunian yang bisa dikembangkan. Oleh karena itu, permintaan co living di Jakarta juga meningkat.
Hunian co-living ini menawarkan tempat untuk ditinggali dalam jangka pendek mulai dari sepekan, hingga jangka panjang 3 bulan 6 bulan. Sehingga dapat juga menjadi alternatif wisatawan selain hotel karena lokasi ini dekat dengan pusat rekreasi ancol. Tipe unit yang ditawarkan di hunian ini terdiri dari 2 tipe yaitu tipe standar studio dengan kamar mandi dalam untuk 1 orang dan tipe unit dorm dengan 4 kamar dan 2 kamar mandi untuk mereka yang ingin sharing unit sehingga harga sewanya lebih terjangkau.
PUSAT OLAHAN LAUT
a.FISHMARKET
c.PUSATKULINERLAUT
Pasar ikan digunakan untuk memasarkan ikan, organisme akuatik danbogabaharilainnya seperticumi& udang. Pasar ikan dapat ditujukan untuk menjual ikan secara grosir kepadapedagangikanlainatausecara ecerankepadakonsumen.
Site terdapat di dekat laut dan di sekelilingnya juga terdapat rumah makan seafood yang belum tertata rapi, dengan adanya pusat kuliner laut ini diharapkan rumah makan seafoodyangadadisekitarnyadapat tertata dan membantu pengunjung dapat makan ditempat yang lebih nyaman,
b. PELATIHAN OLAHAN LAUT
Mempelajari membuat olahan laut secara materi maupun praktek. Pelatihan ini bentuk untuk kewirausahaan bagi masyarakat melalui pelatihan yang diharapkan menciptakan kesejahteraan UMKM
R TAMU
R KAMAR
UNIT STUDIO
HALL
R. SEMINAR AUDITORIUM
R. OUTDOOR
LAPANGAN
WORKSHOP & PAMERAN DAUR
ULANG SAMPAH
TEMPAT TRANSIT
JOGGING TRACK
TAMAN
KOLAM RENANG
AREA KIOS FISH MARKET
RUANG KELAS
MUSEUM
POTONGAN PERSPEKTIF
AREA KIOS MAKANAN
SECONDARY SKIN
JOGGNG TARCK LAPANGAN FOOD COURT
WORK SHOP DAUR ULANG RUANG TRANSISI
PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO PORTOFOLIO