08 Feb 2013

Page 12

JUMAT 8 FEBRUARI 2013

KISRUH PD KLABAT

Bupati siapkan dua calon pengganti Dirut SEJAK Aron Wagey ditetapkan tersangka dan ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Airmadidi, kursi Direktur (Dirut) Perusahaan Daerah (PD) Klabat mengalami kekosongan. Hal ini mendapat perhatian dari sejumlah warga Minahasa Utara (Minut), karena keberadaan PD Klabat sangat vital dan tentu membutuhkan seorang Dirut yang baru. “Bupati harus secepatnya menunjuk, siapa yang akan duduk mengisi kekosongan kursi Dirut PD Klabat. Jangan dibiarkan berlarut-larut, karena perusahaan tanpa seorang pemimpin yang jelas akan berdampak buruk pada kinerja, terutama menunjang setiap program bupati,” tutur Vian Kaseger warga Airmadidi Bawah. Bupati Minut Drs Sompie Singal MBA, saat dikonfirmasi, Kamis (7/2) kemarin, mengatakan, siapa pengganti Dirut PD Klabat masih dalam pembahasan serta pemikiran yang dalam. “Ada dua nama calon yang akan menduduki jabatan Dirut, tentu bukan orang sembarang. Karena tanggungjawabnya sangat tinggi, sehingga dibutuhkan mereka yang betul-betul serius,” tutur Singal. Disinggung siapa-siapa nama yang bakal menjadi calon Dirut PD Klabat, Singal enggan berandaiandai. “Siapa mereka, nanti dilihat saja. Karena semua keputusan dan kewenangan ada di tangan Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat (Baperjakat),” terang Singal. Dari informasi yang dirangkum, nama William Luntungan salah satu kans besar menduduki kursi Dirut PD Klabat. Sementara itu Ronni Luntungan membayangi dibelakang.(eres/sl)

HARGA LPG 3 KG

Ada indikasi permainan antara agen dan pengecer MELAMBUNG tingginya harga elpigi 3 Kg di Minsel, diduga kuat ada permainan harga antara agen dan pengecer (warung). Pasalnya, hingga dengan saat ini harga jual eceran kepada masyarakat masih sangat tinggi, yakni Rp25 ribu/tabung. Yang seharusnya hanya Rp16 ribu/tabung. Kabag perekonomian Setdakab Minsel Drs Cor Mononimbar, saat dikonfirmasi menyebutkan, stok yang masuk sudah mencukupi, begitu juga distribusi ke pangkalan. Kalau ada kenaikan harga dikarenakan warga membeli di warung bukan pangkalan, yang pasti menjual lebih mahal. “Kalau warga membeli di pangkalan, harganya sesuai HET. Tapi kalau di warung pastilah lebih mahal lantaran ada selisih dengan harga pangkalan. Jadi kalaupun ada yang menyebutkan harga naik, itu lantaran membeli di warung,” ujarnya. Disinggung ada permainan harga antara agen dan warung, mantan Kabag Ortal ini menambahkan, bahwa jika ada permainan harga dan ditemukan oleh pihaknya, pasti akan ada sanksi. “Kalau pangkalan menaikkan harga akan langsung diberikan sanksi, ada ada permainan antara pangkalan dan warung langsung kami tindak tegas,” ucapnya.(esem/sl)

ROLLING

Tetty bidik pejabat tinggal di luar daerah ROLLING pejabat esalon II-III di di jajaran Pemkab Minsel kian dekat dilakukan oleh Bupati Minsel Christiany ‘Tetty’ Paruntu SE. Bahkan Tetty, membidik pejabat-pejabat Minsel yang mengabaikan instruksi dan masih berdomisili di luar Minsel. Kepada sejumlah wartawan Ia mengatakan, instruksi untuk menetap di Minsel sudah dilakukan sejak lama, namun masih banyak pejabat yang tidak tinggal di Minsel. “Saya sudah tahu itu, bahkan ada beberapa kali ketemuan di jalan Mobnas Minsel dari arah Manado. Seharusnya mereka berdomisili di Minsel, sehingga pelayanan kepada masyarakat cepat dilakukan,” ujarnya. Ditambahkannya, untuk pelaksanaan roling dapat dilakukan. Dan untuk semua pejabat sudah ada penilaian. “Yang pasti mereka-mereka (pejabat, red) sudah ada penilaian, tunggu saja soalnya itu sudah target kedepan saya,” ungkap istri Decky Palinggi SE tersebut, Kamis (7/2) kemarin.(esem/sl)

Minselutra

13

Minsel, Minut, Mitra

7 alasan mengapa MaRon layak jadi Bupati Mitra Ratahan—Sosialisasi dan perjuangan dr Maxi Rein Rondonuwu DHSM (MaRon) untuk maju sebagai calon Bupati Mitra 20132018, ternyata mendapat respon positif. Figur simpatik ini dinilai layak menjadi pemimpin Mitra 5 tahun ke depan. Dari pengamatan dan penelusuran yang dilakukan Tim Media MaRon voor Mitra 2013-2018 di sejumlah wilayah yang dikunjungi MaRon, serta jajak pendapat secara random, mengemuka beberapa alasan mengapa MaRon layak jadi Bupati Mitra. Menurut Ketua Tim Media MaRon voor Mitra 20132018, Noldy Poluan, ada 7 alasan yang ditemukan. “7 alasan inilah yang membuat mengapa MaRon sangat diharapkan memimpin Mitra dan menghadirkan perubahan di Mitra,” ujar Poluan, Kamis (7/2) kemarin. Ketujuh alasan itu kemudian dibeber Poluan satu per satu. Pertama, MaRon Punya visi dan misi yang jelas

membangun Mitra. Dengan visi “Mewujudkan masyarakat Minahasa Tenggara yang berbudaya, Sejahtera dan berdaya saing”, MaRon kemudian secara gamblang menjabarkan dalam 7 misinya. (1) Terwujudnya revitalisasi sektor pertanian, Perkebunan serta perikanan yang berdaya saing, (2) Terwujudnya kualitas pelayanan kesehatan dasar masyarakat dan kesehatan rujukan serta melaksanakan jaminan kesehatan bagi semua penduduk, (3) Mengoptimalkan sentra-sentra produksi perekonomian serta sumber daya alam yang ada di Minahasa Tenggara untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, (4) Terwujudnya mutu pendidikan dasar, menengah dan kejuruan secara merata serta terjangkau dan memberikan bantuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi, (5) Terwujudnya iklim investasi yang mudah dan terjamin, (6) Mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang bersih,

transparan dan akuntabel, dan (7) Menjadikan keamanan dan kerukunan sebagai modal dasar pembangunan. Kedua, Putra Asli Daerah Mitra. Karenanya, MaRon paham kultur dan budaya orang Mitra, tahu apa yang bisa dilakukan dan diterima rakyat Mitra. Selain itu, MaRon juga sudah melangkah dengan upaya memelihara budaya Mitra, dengan salah satunya menggelar Lomba Masambouw/Marambak pada akhir Januari lalu. Ketiga, berpengalaman mengangkat kehidupan rakyat. Mengawali tugas sebagai dokter di Moutong dan Biromaru Sulawesi Tengah, MaRon terbukti cakap membuat rakyat kecil nyaman. Karena itu, MaRon selalu terlibat dalam aksi mensejahterakan masyarakat. Termasuk membantu para petani di sawah dengan terobosan menghadirkan benih berkualitas bernama Super

MaRon. Keempat, tokoh pluralis. Bisa disebut MaRon diterima oleha semua kalangan, nyaris tanpa resistensi. Prinsipnya untuk mau berteman dan berkegiatan dengan siapa saja tanpa mendiskriminasikan dari sisi ras, suku, agama serta antargolongan, membuat semua jenis kegiatannya diterima dengan baik. Seperti pengobatan di gereja, khitanan massal dan beberapa kegiatan positif MaRon lainnya. Kelima, bermodalkan pengalaman birokrasi. Jabatan saat ini sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut telah menegaskan kemampuan administratif MaRon berada di tataran lebih dari cukup. Pengalaman dalam memegang sejumlah jabatan juga berbuah hasil yang baik, dengan penataan manajemen yang baik dan tidak amburadul. Ini diharapkan mampu membawa Mitra keluar dari label “DISCLAIMER” ketika diperiksa

TANPA pilih-pilih, MaRon menikmati naik bentor di Ratatotok.(foto:ist)

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Kemampuan melobi dana dan bantuan dari pusat juga merupakan salah satu keandalannya, yang telah terbentuk sejak MaRon menjadi Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUP Prof Kandou. Keenam, memiliki kedekatan dengan jaringan bisnis. Hubungan kerja yang harmonis dengan sejumlah mitra bisnis, terbentuk karena luasnya pergaulan MaRon. Baik dalam persentuhannya dalam kapasitas tokoh gereja, mau pun karena sering menjadi perwakilan RSUP

Prof Kandou karena jabatannya, serta terkait kepentingan Provinsi Sulut. Ketujuh, figur yang low profile. High Product, Low Profile. Banyak berbuat, namun rendah hati. Tak pernah menyombongkan apa yang pernah dilakukannya, namun pujian selalu datang dari khalayak ramai karena peran sentralnya itu. Kedalaman agama membuatnya jadi sadar bahwa apa yang semua dilakukannya tak akan berhasil tanpa pertolongan Tuhan, sehingga pantang baginya menyombongkan diri.(*)

Minselutra sukseskan HPN 2013 Sompie ikut lomba, Tetty pantau langsung

BUPATI Minut Drs Sompie Singal MBA saat melakukan aksinya menapis beras diacara HPN, disaksikan Lady Sulut Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun dan Mieke Kansil Tatengkeng bersama sejumlah warga, Kamis (7/2) kemarin.(foto: ist)

Sulut—Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Minahasa Utara (Minut), Minahasa Tenggara (Mitra), benar-benar siap mensukseskan pelaksanaan peringatan Hari Pers Nasional (HPN). Buktinya pada pembukaan pameran, Kamis (7/2) kemarin, ketiga kabupaten ini turut ambil

bagian, dan tampil memukau. Seperti halnya, Bupati Minahasa Utara (Minut) Drs Sompie Singal MBA, menjadi pusat perhatian dalam hajatan pameran Hari Pers Nasional (HPN) 2013 di Manado, kemarin. Pasalnya, dalam lomba tumbuk dan menapis padi antar kabupaten/kota, hanya

BUPATI Minsel Christiany ‘Tetty’ Paruntu dan suami serta asisten I dan Kadis Sosnakertrans berfoto bersama dengan Pers Biro Minsel usai pembukaan pemeran HPN di Mantos.(foto;ist)

Sompie Singal yang ambil bagian bersama dengan Ketua TP PKK Provinsi Sulut Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun. Ketrampilan menapis padi membuat penonton maupun pengunjung memberikan aplaus meriah. “Benar-benar bupati pilihan rakyat dan merakyat. Luar biasa,” ujar

sejumlah warga di kawasan Mantos. Tidak heran First Lady Sulut Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun, ikut memberikan kesan positif akan sikap spontanitas dari bupati. “Ini memang luar biasa, sangat merakyat,” tutur Deetje, yang langsung disambung dengan aplaus dari

SIDANG TGR

Bansos di DPPKAD jadi temuan Ratahan—Bukan hanya pengelolaan keuangan, namun penyaluran dana bansos jadi temuan BPK di Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD) Mitra. Hal ini terungkap dalam persidangan Majelis Pertimbangan dan Tuntutan Ganti Rugi (MP-TP TGR), Kamis (7/2) kemarin.

Namun rencana persidangan kemarin, yang diagendakan dilaksanakan di ruang sidang kantor inspektorat, untuk temuan kerugian dalam penyaluran dana bantuan sosial (Bansos) tahun 2011 di DPPKAD sebesar Rp76 Juta, batal dilaksanakan setelah beberapa penerima sudah datang untuk mengembalikan dananya. “Dalam temuan

BPK, ada penyaluran batuan kepada organisasi didaerah ini sebesar Rp10 juta, namun hanya diterima Rp5 juta,” ujar Kepala Inspektorat Mitra Drs Jonas Kalumata At.Ak, didampingi Sekre-taris Inspektorat Selvie Gugu, kepada Swara Kita. Ditambahkannya pula, dengan dikembalikannya kelebihan dana bansos, maka secara tidak langsung

sudah terhapus utang di daftar data temuan dan tidak perlu disi-dang lagi. Berbeda dengan sidang, Rabu (6/2) sebelumnya, dalam pembacaan temuan yang dihadiri beberapa PNS dilingkungan DPPK-AD Mitra, terdapat temuan sebanyak Rp206 juta, mulai dari honorarium pelaksana kegiatan dan nara sumber hingga perjalanan dinas.(try19/sl)

warga. Dikatakan Singal, lomba tumbuk padi adalah kegiatan yang positif dalam melestarikan budaya Minahasa Utara dan diharapkan tetap dijaga serta dikembangkan oleh generasi penerus bangsa. “Saya bangga dengan kehadiran tim Minut yang bisa ikut dalam lomba tumbuk padi seperti ini, meramaikan HPN,” kata Singal, yang dikenal dekat dan akrab dengan masyarakat. Usai tumbuk padi, bupati juga melihat lomba mengupas kelapa yang digelar di halaman parkir Mantos. “HPN ini spektakuler, apalagi dengan adanya kegiatan budaya,” puji Singal. Dilain pihak, Bupati Minsel Christiany ‘Tetty’ Paruntu SE, didampingi suami tercinta Kristovorus ‘Decky’ Palinggi SE, Asisten I Drs Denny Rindengan, serta Kadisosnakertrans Jeffry Prang, memantau langsung stand Minsel dalam rangka pemeran Hari Pers Nasional (HPN). Dalam kesempatan tersebut juga seluruh Pers Biro Minsel ikut bersama guna menyaksikan pembukaan pameran dalam rangka HPN yang dibuka oleh Gubernur Sulut SH Sarundajang. Bupati Minsel Christiany ‘Tetty’ Paruntu SE, kepada sejumlah wartawan mengatakan, pemeran dalam

rangka HPN ini, merupakan salah satu bagian dari mempopulerkan Minsel secara Nasional. “Pemkab Minsel sangat mensuport kegiatan ini, sebab dengan kegiatan ini, selain adanya banyak informasi yang akan didapat, kegiatan ini juga bisa mempromosikan Minsel,” ungkap Paruntu. Asisten I Minsel Drs Danny Rindengan selaku penanggungjawab pameran, menjelaskan, Minsel akan tampil habis-habisan mulai dari pembukaan pameran sampai pada penutupan nanti. “Yang pasti kami akan tanpil maksimal, sebab Pers merupakan mitra kami dalam mensosialisasikan programprogram pemerintah kepada masyarakat,” tukas Rindengan. Sementara itu, stand Pemkab Mitra mulai diisi dengan berbagai berbagai materi berupa dokumentasi kegiatan pemerintahan yang sudah dilaksanakan pemerintah Telly Tjanggulung (T2) dengan julukan kabupaten pemulihan ini. “Pemkab Mitra siap berpartisipasi dalam kegiatan HPN. Hal ini dengan disiapkannya beberapa materi yang akan dipamerkan berupa dokumentasi kegiatan pemerintah kabupaten Mitra,” ujar Kabag Humas Pemkab Mitra Drs Esra Sengkey MSi.(eres/ esem/try19/sl)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.