E-paper Surya Edisi 25 September 2012

Page 10

Malang Region HALAMAN 9

SELASA, 25 SEPTEMBER 2012

Penolakan Karaoke

Penolakan warga atas beberapa usaha karaoke di Kota Malang membuat DPRD berencana merevisi Perda tentang Tempat Hiburan. ”Sebab tidak ada klausul yang menyatakan dampak sosial budaya warga sekitar,” ujar Nurul Arba’ati, anggota Komisi A DPRD Kota Malang. baca halaman 10

surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

surya/hayu yudha prabowo

boikot visi misi - Kursi yang disediakan untuk empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Batu hanya diisi pasangan No 4, Eddy Rumpoko-Punjul Santoso (ER-PS) dalam Sidang Istimewa Pemaparan Visi Misi di Gedung DPRD Kota Batu, Senin (24/9). Sebanyak tiga pasangan calon memboikot Pemaparan Visi dan Misi karena menilai penetapan calon no 4, ER-PS dari PDIP dinilai cacat hukum.

Eddy Sendirian Jelaskan Visi-Misi

■ 3 Pasangan Calon Pilih Angkat Kaki batu, surya - Tiga pasangan calon (Paslon) menolak kehadiran calon petahana Eddy Rumpoko dan Punjul Santoso dalam pemaparan visi-misi di Gedung DPRD Kota Batu, Senin (24/9). Salah satu alasannya, KPU Kota Batu tidak transparan ketika memutuskan calon petahana itu masuk dalam bursa Pilwali. Abdul Majid-Kustomo (no 1), M Suhadi-Suyitno (no 2), Gunawan Wirutomo-Sundjojo (no 3) memutuskan tidak mengikuti agenda KPU ini. Penasehat Tim Sukses (Timses) Paslon Suhadi-Suyitno yang diusung Partai Golkar-PKB, Tomo Budiharsono memprotes KPU karena melakukan bongkar pasang pasangan calon tanpa memberitahukan lebih dulu kepada masing-masing calon.

“Kami mempertanyakan kepada DPRD. Kalau ada tiga pasangan calon, kami ikut. Perubahan adanya pasangan calon lain tidak pernah dijelaskan KPU,” ujar Tomo di sela mengawal tiga Paslon menemui Ketua DPRD, Senin (24/9). Tomo menilai, SK KPU yang menetapkan Paslon EddyPunjul cacat hukum karena tidak memasukkan konsideran PTUN. Kalau toh disebutkan, tambahnya, putusan PTUN sudah inkracht. KPU dinilai hingga saat ini belum pernah mensosialisasikan. “Ibarat pertandingan sepakbola, sudah didok tiga calon ditandingkan, tiba-tiba KPU memasukkan calon baru. Kami merasa dirugikan, ini menyangkut strategi. Pasangan itu (Eddy-

Punjul) prinsipnya tidak masalah sepanjang calon itu memenuhi perundangundangan,” jelas Tomo. Tomo menilai, pasangan calon itu belum memenuhi syarat karena tidak melampirkan legalisir ijazah atau surat keterangan pengganti ijazah. Jadi putusan PTUN itu tidak serta merta memasukkan pasangan itu, tapi harus menyertakan legalisir dulu. "Selain itu, dua tahapan Pilwali sudah lewat. Apa boleh tanpa didahului SK perubahan tahapan, tiba-tiba ada tahapan penetapan pasangan calon lain,” katanya.

H-7

Keabsahan Pleno Tim advokasi Gunawan-Sundjojo, Mariyadi, menambahkan, aksi tolak pemaparan visi-misi

aksi 3 paslon ■ Menilai pleno ke-2 cacat hukum. Gugat KPU ke MK ■ Menolak kehadiran paslon ER-PS pada paparan visimisi ■ Usai absen, bertiga pilih walk out karena dinilai cacat hukum. KPU sebelumnya sudah menetapkan tiga pasangan, tapi tiga hari lalu memasukkan calon petahana Eddy Rumpoko berpasangan dengan Punjul Santoso. Adapun KPU memasukkan Eddy-Punjul atas perintah amar putusan PTUN, Kamis (20/9). “Kami tanyakan kepada KPU, ini menyalahi aturan dan cacat hukum. Kalau seandainya yang sah sidang pleno 2, berarti pleno 1 tidak sah. Padahal masa inkracht itu sampai tanggal 4. Kami masih tetap meminta

KPU banding. Kalau kami ikuti pemaparan visi-misi ini, sama saja kami ikuti putusan yang cacat hukum,”papar Mariyadi “Kami walk out. Karena acara ini cacat hukum,” tambahnya. Meskipun tidak mengikuti pemaparan visi-misi, mereka melaksanakan kewajiban dengan menandatangani daftar hadir. Mereka lalu mendatangi Eddy Rumpoko di Ruang Fraksi PDIP untuk bersalaman. Setelah itu, mereka meninggalkan Gedung DPRD. Komisioner KPU Kota Batu, Ashar Chilmi mengatakan, mereka sepakat menghadiri undangan dewan tapi tidak siap mengikuti pemaparan visi-misi. Mereka mengatakan, putusan pleno tanggal 21 September lalu yang memasukkan nama Eddy Rumpoko-Punjul Santoso dalam bursa Pilwali karena dinilai bertentangan dengan pleno, 7 Agustus (mencoret EddyPunjul). (iks)

Bangun Gudang, Janji Sejahterakan Petani Usai aksi angkat kaki ketiga paslon, agenda pemaparan visi-misi akhirnya hanya dikuti Eddy Rumpoko-Punjul San­toso. “Kami sudah memberi kesempatan untuk memaparkan visi-misi mereka. Tapi, tadi sebelum sidang dibuka, mereka menolak mengikuti,” kata Suliadi, Ketua DPRD Kota Batu kepada forum sidang istimewa, Senin (24/9). Suliadi pun membuka sidang dan langsung memberikan kesempatan Eddy-Punjul memaparkan visi-misinya. Sidang istimewa dihadiri 20 anggota DPRD, tokoh masyarakat, Muspida, komisoner KPU, anggota Panwas, serta

pendukung Eddy-Punjul. Tidak terlihat satu pun pendukung tiga pasangan calon dari partai pengusung. Garis besar visi-misi EddyPunjul menekankan pada Kota Batu menjadi sentra pertanian organik berbasis kepariwisataan internasional. Eddy-Punjul tetap meletakkan pariwisata sebagai pembangunan utama di Batu. Untuk pertanian, katanya, pihaknya akan mengembangkan ekonomi masyarakat petani Batu. "Kalau perlu, tiap desa akan dibangun gudang-gudang hasil panen jika memang dikehendaki petani. Seluruh hasil pertanian bisa didata dengan baik," ujarnya. (iks)

Komunitas Mobil Klasik Kota Batu

Jadikan Mobil Klasik sebagai Mobil Turis

Data 2.044 Guru Lebih Diteliti Sebanyak 2.044 guru di Kota Malang bakal mengikuti Ujian Kompetensi Guru (UKG) tahap II pada 2-7 Oktober mendatang. Untuk UKG tahap II ini, Dinas Pendidikan lebih hati-hati memperbarui data guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Jianto, Kepala Seksi Fungsional dan Kependidikan Dinas Pendidikan Kota Malang mengatakan, kehati-hatian ini guna menghindari hasil UKG yang jeblok sebagaimana UKG tahap I. Ini karena ditemukan beberapa data guru yang tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. “Akibatnya, banyak guru yang tidak bisa menjawab soal itu,” kata Jianto, Senin (24/9).(k5)

Pemkab Minta Bantuan KPP Pratama Pemkab Malang berharap Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama memberikan bantuan seiring pelimpahan wewenang penarikan pajak bumi dan bangunan (PBB) ke Pemkab Malang. Pemkab akan melaksanakan penagihan PBB ini pada 2014 nanti. Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Abdul Malik, mengatakan Pemkab Malang berharap pada awal pelaksanaan, pihaknya mendapat bantuan dari KPP Pratama. Saat ini, sejumlah pegawai di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) telah magang kerja di KPP Pratama. "Sejauh ini, KPP juga siap membantu masalah mekanisme dan sistemnya," ujarnya, Senin (24/9). Pelimpahan PBB (perkotaan dan perdesaan) ke pemda telah diatur oleh UU no 28/Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. (vie)

join facebook.com/suryaonline

Kota Batu sebagai kota wisata memunculkan pemikiran perlunya alat transportasi yang khas nan unik. Peluang ini coba ditangkap para pemilik kendaraan klasik yang tergabung dalam Classic Car Comunity (Clarity) Kota Wisata Batu. surya/dok

cukup pentungan - Usulan senjata api dalam ranperda Satpol PP Kota Malang akhirnya dihapus.

Pansus Tolak Senjata Api Satpol PP MALANG, surya - Pansus Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang tata kerja Satpol PP tahun 2012 menolak rencana melengkapi Satpol PP Kota Malang dengan senjata api dalam pelaksanaan tugasnya. "Pansus menilai, saat ini Satpol PP belum membutuhkan senjata karena kondisi dan situasi Kota Malang masih aman dan terkendali," terang Ya’qud Ananda Gudban, Ketua Pansus Ranperda, Senin (24/9). Selain itu, Ya’qud Ananda Gudban menambahkan, jika memang ada sesuatu yang mendesak yang tidak bisa ditangani oleh satpol PP maka Satpol PP bisa bekerjasama dengan keamanan dalam hal ini, kepolisian setempat. “Tugas Satpol pp kan hanya menjaga ketertiban dan

penegakan perda, sehingga seharusnya senjatanya ya pendekatan kepada masyarakat,” tambahnya. Karliono, Kasi Operasional, Satpol PP Kota Malang tidak mempermasalahkan penghapusan tersebut. Sebab, tidak terlalu mengganggu kinerja Satpol PP. “Selama ini, kami ketika melakukan tugas di lapangan juga tanpa senjata, dan tidak pernah ada masalah dan kesulitan,” ujar Karliono. Selain itu, lanjut Karliono, selama ini senjata yang ada, yakni pentungan juga hanya digunakan pada kegiatan insidentil seperti latihan. “Paradigma Satpol PP kan bersikap humanis, makanya hanya perlu pendekatan persuasif dan kekeluargaan supaya masyarakat juga bisa diajak kerjasama,” tuturnya. (st18)

K

omunitas mobil klasik (Clarity) warga Kota Wisata Batu (KWB) ingin mematahkan anggapan bahwa komunitas mobil hanya ajang pamer atau kongkow belaka. Dalam waktu dekat, Clarity akan merealisasikan ide kreatif menjadikan mobil klasik milik anggota Clarity sebagai guide wisatawan asing yang semakin hari semakin banyak berkunjung ke Batu. Menurut Humas KWB Clarity, Endik Junaedi, ide itu berasal dari diskusi bersama anggota lainnya. Memang, bukan ide orisinil dari anggota Clarity, tapi mencontoh Bali yang memiliki mobil VW sebagai salah satu angkutan wisata. Nah di Kota Wisata Batu ini, mobil klasik akan dijadikan serupa. Tentunya, dalam pelaksanaannya nanti Clarity akan melakukan pembicaraan dengan pemangku kebijakan dan para pelaku wisata di kota ini. Mulai dari Dinas Pariwisata dan pelaku wisata lainnya, seperti biro perjalanan wisata, resto, hotel

serta objek wisata. Tujuannya, agar angkutan mobil klasik ini tidak dianggap liar dan mendapat kepercayaan wisatawan. “Paling tidak, komunitas mobil klasik di kota wisata juga merasa memiliki kota ini. Kemudian juga ikut mendukung dan terlibat di dalamnya,” kata Endik yang kerap disapa EJ ini saat asyik berbincang dengan anggota Clarity lainnya seperti Ipung, Belong dan Eka, Senin (24/9). Baik Ej maupun Ipung silih berganti menceritakan sejarah terbentuknya Clarity. Sekitar Mei 2012 lalu para penggemar mobil Toyota Corolla berkeinginan membuat club untuk ajang silaturahmi. Awalnya, terbentuk komunitas ini hanya sebuah kebetulan. Berangkat dari obrolan empat orang yang kerap bertemu dan samasama memiliki mobil klasik. Waktu itu, hanya penggemar mobil Corolla 70 an. Makanya pada saat itu diberi nama C-70 Comunity. Dalam perjalanan sekitar tiga bulan kemudian, banyak yang ber-

surya/iksan fauzi

Mobil Guide - Anggota Classic Car Comunity Kota Batu yang berkumpul di kawasan Alun-alun Kota Batu akan menyiapkan mobil klasik milik mereka sebagai angkutan wisatawan yang gabung, termasuk beberapa mobil klasik lain yang tahun pembuatannya sekitar 1970an. Selanjutnya, komunitas berkumpul hingga 30 mobil, yang mayoritas Corolla 1970-an dengan anggota yang beragam mulai PNS, pengusaha, montor hingga wartawan. Untuk sementara ini agenda rutinnya, setiap malam minggu berkumpul di sepanjang jalan Diponegoro dan dilanjutkan rolling thunder atau keliling kota. “Tentu ke depan kami akan menambah dengan agenda lainnya, seperti membuat base camp untuk memberi informasi kepada para wisatawan,” tutur EJ.

Memang, kata dia, komunitas ini terbilang baru. Baru terbentuk awal tahun 2012 lalu, namun jumlah anggotanya sudah cukup lumayan. Sebanyak 26 pemilik atau penggemar mobil klasik. Dari jumlah itu 16 diantaranya mobil jenis Toyota Corolla keluaran tahun 19701980-an. Nanang Belong, anggota Clarity Batu lainnya mengatakan di Clarity tidak membedakan merek kendaraan, yang penting masuk dalam kisaran klasik. “Ya kisaran 1990 an ke bawah. Soal merek bisa buatan Jepang ataupun Eropa,” katanya. (iksan fauzi) follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.