Surya Edisi Cetak 27 Agt 09

Page 7

C M Y K

5

HARIAN SURYA

PAGE 05

Ekonomi Bisnis SURYA, KAMIS, 27 AGUSTUS 2009

TOP GAINER

TOP LOSSER

BTN Syariah Genjot KPR RSh Rp 20 Miliar SURABAYA - SURYA Bisnis properti yang mulai bergeliat membuat sejumlah perbankan optimistis melakukan ekspansi pembiayaan. Salah satunya, PT Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Surabaya yang menargetkan penyaluran pembiayaan KPR bersubsidi (RSh) sampai Rp 20 miliar hingga akhir tahun. “Semester I lalu penyalurannya Rp 8,8 miliar untuk 214 unit rumah, dengan rata-rata per debitur Rp 41,3 juta. Sampai akhir semester II nanti diharapkan bisa mencapai 400 unit RSh senilai Rp 19 miliar20 miliar,” kata Gamaria, Branch Manager BTN Syariah Surabaya, Rabu (26/8). Untuk KPR nonsubsidi, per semester I 2009 baru tersalurkan Rp 10 miliar. Targetnya tumbuh sampai Rp 20 miliar sampai akhir tahun. “Untuk kategori RSh, penjualannya relatif tidak terimbas krisis. Pertumbuhan penjualannya relatif stabil meski agak lambat,” ujarnya.

Kelambatan penyaluran pembiayaan tak lain dari faktor pengembang yang kesulitan mencari lahan murah untuk rumah dengan harga Rp 55 juta. “Untuk memudahkan ekspansi kita juga menggandeng beberapa pemkab, seperti Pemkab Mojokerto,” lanjut Gamaria. Total outstanding pembiayaan semester I mencapai Rp 57 miliar. Target setelah revisi diharapkan tembus Rp 90 miliar akhir tahun ini, dari target sebelumnya Rp 82,5 miliar. Untuk bunga KPR dengan harga rumah di bawah Rp 150 juta angsuran 15 tahun dikenakan 6,89-12,65 persen. Rumah di atas Rp 150 juta angsuran 15 tahun dikenakan bunga 6,76-12,44 persen. Kredit bermasalah (NPF) 0,25 persen. Pertumbuhan DPK di BTN Syariah mencapai Rp 203 miliar dengan sekitar 3.500 nasabah. Target akhir tahun Rp 219 miliar. Posisi semester II 2008 baru Rp 112 miliar. Kenaikannya cukup signifikan. “Kita akan fokus menggenjot

surya/habibur rohman

BIAYA PROPERTI - Untuk melancarkan penyaluran pembiayaan, PT Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah menggandeng beberapa pemkab di Jatim untuk ekspansi. nasabah ritel,” sambung Gamaria, yang akan menambah office channeling sampai 20 unit, sehingga total mencapai 30 unit di akhir tahun. Berdasarkan data BI Sura-

baya, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah di Jatim cukup menggembirakan meski belum signifikan. Pertumbuhan year-on-year (yoy) Juni dibandingkan Mei menurun. Pertum-

buhan Mei 34,07 persen, sedang Juni 33,42 persen. Total outstanding pembiayaan semester I 2009 Rp 2,9 triliun. DPK mencapai Rp 3,5 triliun dengan FDR rata-rata 82,96 persen. ■ ame

Empat Maskapai Tambah 77.175 Kursi Antisipasi Mudik Lebaran JAKARTA – SURYA MENGANTISIPASI arus mudik Lebaran, maskapai penerbangan mulai meningkatkan layanannya. Hingga puasa hari keempat, empat maskapai telah mengajukan penambahan pesawat sebanyak 77.175 kursi. Sementara tiga maskapai lainnya belum resmi mengajukan tambahan kursi. Data dari Direktorat Angkutan Udara Dephub menyebutkan, empat maskapai yang mengajukan penambahan penerbangan adalah Garuda Indonesia, Mandala Airlines, Merpati Nusantara Airlines dan Trigana Air. Garuda yang sebelumnya mengklaim menambah 42.000 kursi lebih, baru mengusulkan 22.339 extra flight. Penambahan untuk rute penerbangan

pulang pergi (pp), JakartaDenpasar, Surabaya-Denpasar, Jakarta-Jogja dan Jakarta-Padang. Mandala Airlines mengusulkan tambahan 50.560 penumpang untuk sejumlah rute, Jakarta-Denpasar, Padang, Pekanbaru, Semarang, Jogja, Surabaya, Pangkalpinang, Banjarmasin, Jogja-Banjarmasin. Merpati yang selama ini me-

layani rute kota-kota yang lebih kecil juga tidak mau ketinggalan. Maskapai ini berencana menambah penerbangan jurusan Jakarta-Surabaya, JakartaSampit, Surabaya-Sampit, Surabaya-Denpasar dan JakartaDenpasar. Total rencana penambahan kursi 4.084 penumpang. Sementara, untuk Trigana yang melayani penerbangan di Indonesia bagian timur akan menambah kursi sebanyak 192 kursi bagi penerbangan tambahan Ambon-Langgur. Direktur Angkutan Udara Dephub Tri S Sunoko mengatakan, pengajuan penerbangan itu untuk penerbangan pada 14-29 September. Meski demikian, kemungkinan besar angka itu akan bertambah. Karena ada sejumlah maskapai besar yang belum secara resmi mengajukan. “Paling tidak ada tiga maskapai besar yaitu Lion Air, Sriwijaya Air dan Batavia Air, yang belum mengajukan. Masih ada

waktu bagi mereka untuk mengajukan,” kata Tri, di Jakarta, Rabu (26/8). Secretary Corporate Mandala Trisia Megawati mengatakan, pihaknya memang mengajukan sebanyak itu. Meski demikian, dia belum tahu berapa kursi yang akan disetujui. “Kami tetap akan memaksimalkan pesawat-pesawat yang ada, agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi,” tandasnya. Public Relation Manager Sriwijaya Air Hanna Simatupang

mengatakan, segera mengajukan penambahan penerbangan wilayah Indonesia barat dan tengah. Penambahan penerbangan antara lain, Jakarta ke Batam, Palembang, Surabaya, Solo, Padang, Pangkalpinang, Pontianak, Semarang, Medan dan Tanjungpandan. Peningkatan frekuensi penerbangan antara satu kali hingga dua kali sehari (pp). “Kenaikan penumpang Sriwijaya Air mulai terlihat peningkatannya mulai 11 Sep-

tember 2009, diperkirakan mencapai 12 persen dari jumlah penumpang yang selama ini diangkut,” ujar Hanna.

Pemudik Melonjak Meski pemerintah telah mematok peningkatan penumpang pesawat pada Idul Fitri 1430 Hijriah sebesar 15 persen, angka peningkatan bisa bertambah besar mengingat permintaan penumpang cukup besar. “Target masih 15 persen, tetapi kalau ekstra penerbangannya

makin besar mungkin nantinya akan berubah,” kata Jusman Syafii Djamal, Menteri Perhubungan, Rabu (26/8). Seperti diberitakan, pada musim Lebaran 2009 penumpang pesawat bakal naik 15 persen menjadi 1,6 juta orang. Namun melihat banyaknya peminat pengguna pesawat udara, target itu kemungkinan bakal diubah. “Kurang tahu berapa jumlahnya, tetapi kemungkinan akan berubah,” tambahnya. ■ jbp/ewa

September, Dana Restrukturisasi PAL Cair JAKARTA – SURYA PT PAL Indonesia memperkirakan pencairan dana restrukturisasi sebesar 44 juta dolar AS (sekitar Rp 440 miliar) secara bertahap dimulai September 2009, menyusul persetujuan Menkeu Sri Mulyani. “Program restrukturisasi sudah disetujui Menteri Keuangan, tinggal penyelesaian masalah administratif saja,” kata Harsusanto, Direktur Utama PAL, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (26/8). Menurut Harsusanto, pihaknya sedang merampungkan detil kajian program restrukturisasi tersebut. “Pekan depan kita akan undang PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), untuk penuntasan administrasi sebelum pencairan dilakukan,” katanya. PT PAL Indonesia merupakan salah satu pasien dari PPA. Untuk menyehatkan BUMN itu, PPA akan mengucurkan 40-45 juta dolar AS sebagai pinjaman bantuan. Sayangnya, langkah itu tersen-

surya/dok

Harsusanto dat karena Kementerian BUMN memutuskan merestrukturisasi PPA karena menilai PPA tidak bekerja efektif. Meski begitu Harsusanto tidak merinci besar dana yang akan dicairkan pada awal September. Ia hanya menjelaskan, dana dibutuhkan untuk modal kerja divisi pemeliharan perbaikan, engineering, dan divisi pembangunan kapal. “Butuh modal kerja untuk

mempercepat penyelesaian kapal pesanan,” tegasnya. Saat ini, PAL mendapat pesanan pembuatan 18 kapal dengan harga berkisar 4 juta dolar AS-5,5 juta dolar AS per unit. “Enam kapal harus diserahkan Agustus hingga Desember 2009,” kata Harsusanto. Pada Agustus, PAL segera menyerahkan satu unit kapal ke TNI AL jenis Landing Platform Deck (LPD), dan dua unit pada September. Tiga unit kapal patroli cepat berukuran 38 meter pesanan Bea dan Cukai diserahkan periode NovemberDesember. Selain itu PAL juga menyiapkan 2 unit kapak model escort tug pesanan LNG Tangguh. Ia optimistis, dengan perolehan pendanaan tersebut, PAL dapat menyelesaikan pesanan kapal. Khusus tahun depan, Harsusanto menjelaskan, pihaknya membidik proyek pengadaan alat utama sistem persenjataan TNI AL senilai 170 juta euro. “Pendanaannya dari kredit ekspor,” imbuhnya. ■ ant/ktn

Bunga Deposito BUMN Maksimal 8% JAKARTA – SURYA Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil mengatakan, seluruh BUMN yang menempatkan dananya di deposito perbankan tidak akan meminta bunga lebih dari delapan persen. Ini sesuai kebijakan BI dan kesepakatan bank-bank besar untuk mematok bunga deposito maksimal sebesar BI Rate plus 150 basis poin atau maksimal delapan persen. “Komitmen itu diwujudkan dengan tetap mempertahankan dana BUMN yang berada di deposito saat ini. Dana deposito seluruh BUMN saat ini mencapai 35 persen dari total dana deposito di perbankan,” ujar Sofyan, usai mengadakan kesepakatan bersama dengan BI di Jakarta, Rabu (26/8). Untuk mendorong lebih lanjut kesepakatan itu, pihaknya juga akan mengeluarkan ke-

bijakan yang lebih teknis. Menurut dia, pihaknya berkomitmen terhadap kebijakan BI karena akan mendorong peningkatan kinerja ekonomi yang lebih baik melalui penyaluran kredit lebih ekspansif dari perbankan, meski pendapatan BUMN akan berkurang. “Saya pikir masalah return (pendapatan) didasarkan kondisi ekonomi, barangkali dengan asuransi mendapatkan laba lebih sedikit tapi menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, inikan kondisi temporer, yang penting bagaimana kondisi ekonomi yang kondusif dan return yang wajar,” katanya. Deputi Gubernur Senior BI Darmin Nasution mengungkapkan, dengan kesepakatan ini semakin memperkuat kesepakatan sebelumnya dengan para bankir untuk menurunkan bunga depositonya.

Menurut dia, kespakatan ini semakin meminimalisir ketakutan adanya perpindahan dana dari perbankan. Hal ini karena, BUMN sebagai pemilik dana yang besar di perbankan sangat berpengaruh terhadap kondisi likuiditas perbankan. “Komitmen ini memperkuat kita,” ujar Sofyan. Sebelumnya Darmin mengungkapkan, dominasi satu persen pemilik dana kelas kakap, terutama BUMN di perbankan, telah mengakibatkan suku bunga deposito tinggi. Akibat tingginya bunga deposito itu membuat bunga kredit menjadi tinggi. Alhasil, sektor riil sulit bergerak karena bunga kredit tak juga turun. Di sisi lain, BI telah memangkas bunga acuan BI Rate sebesar 300 basis poin menjadi 6,5 persen untuk mengerek turun bunga kredit. ■ ant

C M Y K

HARIAN SURYA

PAGE 05


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.